22 Februari 2017

Hari Menetas Momo

12:00 AM 0 Comments
Coba tebak, hari ini aku mau menulis apa? Eh harusnya sudah bisa ketebak ya, aku mau membuat kado abadi untuk seseorang yang berulang tahun pada tanggal 22 Februari. Siapa tuh? Orangnya ada di postingan yang sebelumnya lho. ( Dia ada di postingan Surat Kecil Untuk Lord )

Ciri khas orang yang berulang tahun adalah matahari mini alias si rambut pirang. Rambutnya yang berwarna cerah kayak matahari kalau terkena sinarnya, jadi oranye bagai lembayung senja gitu. Dia  ini adalah teman kampusku, teman sekelasku dan teman sebangkuku. Perempuan ini adalah manusia yang paling cuek dan dingin juga. Pendiam dan menanggapi obrolan seadanya aja. Akan tetapi, selama berteman dengan dia nyambung aja sih dan sekarang dia sedang berulang tahun.

Balon online untuk Momo

Pertama kali bertemu dengannya adalah saat kami masih maba alias mahasiswa baru. Kami masih terasa asing dengan lingkungan kampus sehingga saat mau bertemu dosen doang harus janjian dulu biar datangnya ramai-ramai. Maklum masih awam, takut dilabrak kating. 

Aku kenal lewat grup chat LINE karena dia ini kalau lewat chat rusuh abis, sama sih aku juga. Kami berdiskusi tuh mau pergi ke kampus bareng dengan janjian di tengah jalan, kami sama-sama anak kos yang belum tahu lingkungan sekitar. Mencari titik untuk bertemu tetapi dua-duanya nggak paham arah. Setelah panjang berdiskusi, grup chat terasa seperti chat privat, hasil keputusannya adalah kita bertemu di kampus saja hahahaha. Emang ini freak banget sih asli. Sudah berisikin notifikasi grup, ujungnya malah ketemu di kampus.

Nah, saat hari H itu kami bertemu di depan rektorat. Dia sedang duduk termenung menunggu pujaan hatinya. Nggak deng, dia bilang itu temannya. Kemudian dia menyuruh aku duluan. Tetapi aku kan takut ya, nggak tahu jalan gitu. Aku pun menunggui dia saja dan temannya itu. Lagipula dia juga sendirian daripada melamun mendingan mengobrol sama aku.

Setelah beberapa lama menunggu, temannya pun datang. Eh cowok ternyata, pujaan hatinya kali ya. Uhuk. Kami pun naik ke lantai tiga dan pergi menemui dosen. Setelah meminta tanda tangan, kami duduk di sofa yang terletak di lobi lantai tiga dan mengobrol sebentar, kenalan gitu deh.

Pertama kali masuk kelas, dia ini duduk di bangku paling depan dan pojok kanan. Sendirian. Aku duduk saja di sebelahnya, mengisi ruangan yang kosong karena kalau di sekolah semua kursi pasti terisi penuh. Ternyata, kursinya sisa banyak banget dan baris depan selalu kosong dan hanya diisi oleh kami berdua. Sejak sering duduk bersebelahan, kami jadi lebih dekat dan mengenal lebih jauh satu sama lain. Kami juga sering pulang jalan kaki bersama kalau kelas selesai pukul 8 malam, berhubung kos kami searah. Sebelum pulang biasanya mampir di tukang nasi goreng depan kampus, kami sebut nasi goreng legend. Kami lebih mudah akrab sih, soalnya nasibnya sama, sama-sama anak kos yang budgetnya tipis. Hiks sedih banget.

Lama kelamaan, kami makin dekat. Kami sering cari makan bersama juga di sekitar kos atau kampus. Kadang-kadang kalau waktunya pulang kampung kami juga pulang bareng naik bis karena searah. Selain itu, kami jadi sering curhat masa-masa semester satu saat masih polos, ngobrol ngalor ngidul nggak jelas. 

Momo ini orang yang pintar berbahasa. Bahasa Inggris dan Bahasa Jepangnya mantap. Dia juga rival akademik aku sih, patokan saja biar aku semangat untuk kuliah. Kami beda latar belakang, semasa SMA dia mengambil jurusan bahasa sedangkan aku mengambil jurusan IPA. Kadang, aku juga suka banyak bertanya sih kalau nggak paham tentang sesuatu ke dia. Dia juga nggak pelit ilmu sih soal bahasa Jepang. Jadi, kalau ada materi yang nggak aku pahami, aku biasanya tanya dengan dia.

Soal sifat dan sikapnya selama aku mengenalnya, mau tahu yang jelek dulu apa yang baik dulu? Mau yang awalnya manis, tetapi berujung pahit? Atau mau yang awalnya pahit, tetapi berujung manis? 

Momo ini orang yang baik. Walaupun dia anak kos, dia selalu ingin traktir orang yang makan bersamanya tetapi tahu diri saja woy masa anak kos mau dipalak. Momo juga orang yang dewasa, pemikirannya terbuka dan suka melihat suatu fenomena dari segala sisi. Saat aku mulai menyerah dan terpuruk dalam hidup, dia selalu memberikan solusi yang oke banget. Dia cukup dewasa untuk menghadapi aku yang cover-nya kekanak-kanakan. 

Orangnya juga pengertian, makanya aku suka curhat dengannya karena karena dia merupakan pendengar yang baik. Kalau aku sedang galau karena si doi atau karena masalah pribadi, dia mengerti apa yang aku rasakan. Asik. Dia juga suka menolong. Kalau aku sedang ada dalam kesulitan, seperti dompet ketinggalan atau sedang menghadapi kebingungan yang melanda dalam belajar, dia akan membantuku buat talangi makan atau belanjaan. Dia juga orang yang perhatian. Ketika aku sakit, dia bisa saja datang ke kosku dan membawakan obat untukku. So sweet ya.

Namun, nggak ada orang yang sempurna di dunia ini. Setiap orang punya kelebihan dan kekurangan yang seimbang, termasuk Momo. Dia juga memiliki kekurangan. 

Momo ini orangnya jutek dan cuek, kalau melihat dia sebagai orang yang nggak pernah kenal sih bawaannya takut aja mendekati dia soalnya terasa dingin banget dan jutek. Aku pun pertama kali takut dengan dia. Dia pendiam dan gengsi untuk mengajak orang lain berkenalan duluan, makanya kelihatan seram. Cuma don't judge a book by its cover, setelah berkenalan juga nanti tahu sifat aslinya seperti apa.

Dia galak dan sentimental, dia orangnya sensitif banget. Ada yang salah sedikit nanti dia merasa bersalah dan banyak minta maaf. Kalau dengan laki-laki biasanya dia bersikap tegas dan galak sih. 

Selain itu dia tertutup dan perfeksionis, hal yang paling menyebalkan darinya. Ketika aku mengajaknya berbicara, dia malah melamun entah apa yang ia pikirkan. Mungkin, karena ada masalah tersembunyi yang ia pikirkan dan gak mau menceritakannya padaku. Suatu ketika, dia sedang gelisah galau merana dan aku nggak tahu penyebabnya. Kemudian, dia badmood seharian dan mengasingkan diri dari keramaian termasuk memisahkan diri dari aku dan merasa tidak ada yang peduli padanya. Padahal, dari jauh aku bertanya-tanya, dia kenapa tiba-tiba seperti itu bukannya bercerita padaku? Tetapi, aku biarkan saja dia sendiri dulu, mungkin dia butuh waktu untuk sendiri. Dia juga bakal kepikiran kalau nilainya kurang sedikit dari kata sempurna. Ketika aku melihat lembar jawabannya, angka yang tertulis adalah 98 dari 100. Please, it's almost perfect and better than me.

Walaupun begitu, dia termasuk orang yang aku sayangi. Ia mampu mengembalikan kepercayaanku yang sempat sirna dan tak mau lagi membuka hati untuk orang lain. Banyak perbedaan di antara kami seperti ras, suku, bangsa, agama, tetapi itulah kegunaannya kami berteman, yaitu untuk saling melengkapi. Inilah contohnya Bhineka Tunggal Ika.

Hari ini adalah hari di mana ia menetas. Nggak banyak sih yang bisa aku berikan untuknya. Kado bentuk fisik pun cuma bisa aku berikan kalau ada duit lebih, maklum ya anak kos gini tipis banget kantongnya. Jadi, aku akan mendoakan dia dulu saja. 

Teruntuk Momo.
Selamat hari menetas. Tuhan memberkatimu. Semoga semua angan dan cita-citamu tercapai. Mudah-mudahan diberi umur yang panjang, sehat selalu, selalu bahagia dan sejahtera dalam hidupnya, bisa merelakan doi bahagia bersamanya. 

Sudahlah segitu aja, mungkin suatu saat nanti kalau dia ulang tahun lagi, dia harus datang ke postingan ini untuk mengenang dan membaca doaku untuknya lagi! Semoga kebahagiaan selalu menyertaimu. 

Have a nice day,


Michiko ♡

Photo by Morgan Lane on Unsplash

20 Februari 2017

Genre Kehidupan

12:28 PM 0 Comments
Kalian pernah terpikirkan nggak kalau seluruh manusia yang ada di muka bumi ini menjalani hidupnya dengan cara yang berbeda-beda? Jalan hidup itu persis seperti sebuah alur cerita novel dan drama atau mungkin sebaliknya, alur cerita yang menyesuaikan jalan kehidupan seseorang. Genre yang ada dalam suatu alur cerita, sebenarnya hanya perintilan kecil dari kehidupan manusia. Kesimpulannya, kehidupan manusia terdiri dari beberapa genre dong tentunya. 

Genre Kehidupan
Sebenarnya, kita adalah tokoh protagonis dalam kehidupan kita sendiri dengan genre kehidupan yang kita buat sendiri. Kadang-kadang, kita menjadi antagonis juga untuk kehidupan orang lain dengan genre kehidupan yang mereka buat sendiri. Kadang pula, kita hanya figuran dalam cerita orang lain dengan genre kehidupan yang lain juga.

Genre kehidupan yang dijalani setiap manusia itu bercampur aduk dalam kehidupan manusia, membentuk sebuah kesatuan kisah rumit yang saling bersinggungan satu sama lain. Pada postingan kali ini, aku akan membahas tentang genre-genre yang ada di dalam kehidupan manusia. 

Action

Genre ini banyak menunjukan tentang laga aksi atau pertarungan. Kita bisa melihat di sekeliling kita. Ada saja orang yang bertengkar, tonjok-tonjokan, tendang-tendangan, cubit-cubitan, senggol-senggolan, kejar-kejaran. Salah satu genre ini tentunya banyak kita lihat dalam kehidupan manusia di dunia.

Nggak usah jauh-jauh deh, kita lihat saja pasangan kakak-beradik, pasti sering bertengkar, pukul-pukulan, tendang-tendangan. Selain itu, ada juga adegan kejar-kejaran antara polisi dengan pelaku kriminal. Bahkan ada pula tembak-tembakan dan peperangan dalam kehidupan manusia di dunia ini. Bukan ditembak gebetan ya, itu sih beda lagi.

Adventure

Genre ini menunjukkan tentang petualangan di suatu tempat dan alurnya juga penuh teka-teki. Nah, inilah hidup yang sebenarnya. Penuh teka-teki. Kita sebenarnya sedang berpetualang menjalani alur kehidupan tanpa tahu apa yang akan terjadi di masa depan. Setiap ada masalah yang dihadapi, kita harus bisa mencari solusi. Kita juga harus tetap maju untuk membuat akhir cerita menjadi happy ending. Inilah yang dinamakan petualangan hidup.

Baca contoh kehidupan bergenre adventure di sini

Biografi

Genre ini menceritakan tentang kisah hidup seseorang. Tentu saja, kita pernah mendengar cerita tentang nenek buyut kita yang telah tiada dari orang tua. Menceritakan semasa hidupnya, hal yang dialaminya, apa saja yang bisa dipelajari dalam hidupnya. Kita pun bisa mengambil pesan moral dari jalan hidup seseorang. Kita bisa menjadikan hal yang baik sebagai panutan dan menjadikan hal yang buruk sebagai pelajaran.

Comedy

Genre ini tentang humor dan tujuannya untuk membuat tertawa. Siapa yang tidak pernah tertawa? Kalau ada, coba tes kejiwaannya–bahkan orang gila yang tidak waras saja selalu tertawa. Ada dua tipe orang, yang selera humornya tinggi dan selera humornya rendah. Ada yang menciptakan gagasan konyol, ada pula yang hanya menyaksikan kekonyolan. Genre ini sangat melekat bagi orang yang humornya recehan, mungkin bisa mencapai kurang lebih 25%. Beda lagi, kalau untuk yang humornya dollar, mereka lebih sulit tertawa dan kadar genre dalam hidupnya mungkin hanya 8% saja.

Crime

Genre ini menceritakan tentang kehidupan kriminal. Siapa yang tidak tahu hal kriminal? Hal kriminal sudah biasa di hidup ini. Terkadang hidup kita terlibat dengan suatu hal yang kriminal entah hanya sebagai figuran, antagonis atau protagonisnya. Gak akan jauh-jauh dari kisah maling, rampok, jambret, dan sebagainya. 

Documentary

Genre ini menceritakan dokumenter tentang objek tertentu. Anggaplah di sini, kita adalah objek dari genre ini. Tentu saja, kita memiliki kenangan di masa lalu. Kenangan masa kecil ketika masih sekolah, ketika masih ingusan, ketika masih dalam kandungan, atau bahkan saat masih jadi kecebong. Ya pokoknya, kenangan apa pun itu, termasuk kenangan bersama mantan. Bucin terus! 
Walaupun kita tidak merekamnya dalam kamera tetapi memori otak kita akan merekamnya, walaupun tidak seluruhnya.

Drama

Genre ini penuh konflik. Entah konflik dalam keluarga, konfik pribadi, konflik percintaan. Bangak konflik yang terjadi di dalam kehidupan kita. Kita adalah protagonis dalam hidup ini, maka kita mulai memasuki genre ini ketika kita sedang bertengkar dengan kedua orang tua karena berbeda pendapat, merasa putus asa, terpuruk, sering menangis karena banyak hal dan tidak mampu menyelesaikan masalah sendirian. Ketika kita memasuki genre ini, hanya satu yang dapat dilakukan yaitu, menguatkan diri sendiri.

Family

Genre ini bercerita tentang kekeluargaan dan sudah melekat sebelum kita lahir. Tanpa genre ini, kita gak akan ada di dunia. Oleh karena itu, kita gak bisa lepas dari genre yang ini. Kita hidup dengan turun temurun, dari uyut, kakek, nenek, ibu, bapak, kakak, adik, anak, cucu, cicit, cucut, cecet, dan cocot. Oke ini ngarang. Genre ini melekat sekitar 40% di dalam kehidupan kita. 

Fantasi

Genre ini menceritakan tentang imajinasi seseorang. Walaupun hidup ini bukan sebuah fantasi, setidaknya kita pernah memasuki genre ini. Kapan? Ketika kita berkhayal tentang hidup yang bahagia, menemukan pangeran atau putri impian, hidup mewah, dan khayalan lainnya ketika kita masih jadi bocah ingusan. Anak laki-laki berkhayal jadi robot, Superman, Batman, Iron Man, sedangkan anak perempuan berkhayal berada di Dreamland, mengobrol dengan bonekanya, pesta minum teh. Faktanya itu hanyalah imajinasi dan di sini lah genre fantasi masuk ke dalam hidup ini.

History

Genre ini menceritakan tentang sebuah kejadian bersejarah. Genre ini gak terlalu melekat bagi kehidupan pribadi, tapi genre ini sangat berpengaruh dalam kehidupan masyarakat. Misalnya, sejarah perjuangan kemerdekaan tahun 1945, bagi kita pribadi mungkin gak berpengaruh dalam menjalani hidup ini, tapi itu berpengaruh untuk kehidupan masyarakat. Di mana kita harus menghormati perjuangan orang-orang sebelum kita, tanpa mereka kita tidak mungkin merdeka. 

Pada dasarnya, hidup kita yang sekarang ini juga akan menjadi sebuah sejarah bagi anak cucu kita dan orang-orang setelah kita. Kalau misalnya, sekarang sedang tren bahasa alay, seperti yalord, yawla, yxg kuy, itu nanti akan menjadi sebuah cerita bersejarah untuk generasi selanjutnya. Makanya, kalau mau membuat sejarah jangan yang aneh-aneh ya.

Horror

Genre ini bercerita tentang hal-hal yang ghaib yang membuat kita ketakutan. Kita hidup berdampingan dengan makhluk ghaib, jadi genre ini akan selalu berdampingan selama peradaban manusia masih ada. Sebagian orang pasti punya rasa takut akan hal-hal ghaib yang berbau setan-setanan bahkan pernah mengalami sapaan ghaib. Mungkin, ada yang diganggu saat sedang melakukan sesuatu, diajak bermain, bahkan ada yang mengaku indigo sampai berinteraksi dengan satu makhluk atau lebih, dan lain-lain. 

Genre horor terlibat untuk membumbui jalan hidup ini. Terbayang nggak kalau genre ini nggak ada? Pasti rasanya nggak asik. Biasanya, kalau nongkrong kan pasti ada obrolan asik tuh, ketimbang mengobrol tentang kejelekan orang lain, lebih baik mengobrol tentang hal ghaib yang bikin merinding. Biar bulu kuduk pada berdiri. 

Baca contoh kehidupan bergenre horor di sini

Musical

Genre ini sebenarnya genre yang alay kalau diterapkan dalam dunia nyata. Soalnya, setiap ada kejadian pasti bakal dengar lagu yang pas banget dengan apa yang kita alami. Biasanya sih, kalau sedang jatuh cinta dan patah hati. Kalau jatuh cinta, lagunya senang dan membuat kita menari-nari sambil tersenyum sendiri di kamar. Kalau patah hati, lagunya sedih dan menangis berhari-hari di kamar. 

Misteri

Genre ini penuh dengan misteri, teka-teki, dan penyelidikan. Genre ini bakal menjadi genre utama bagi orang yang berprofesi dalam bidang penyelidikan seperti polisi, detektif, dan lainnya. Namun, dalam kehidupan manusia biasa juga melibatkan genre misteri. Misalnya, ketika kehilangan suatu barang seperti dompet, isi kepala pasti isinya adalah potongan-potongan memori di mana kita menyimpan dompet itu. Kita akan menelusuri jejak-jejak yang tertinggal untuk menelusuri dompet itu. Jadi detektif dadakan begitu.

Romance

Genre ini menceritakan tentang kisah cinta. Entah itu kisah cinta yang romantis atau tragis. Mungkin untuk kalangan muda yang masih doyan cari monyet buat dicintai, kisah ini bisa jadi romantis kalau langgeng sampai tua tetapi bisa jadi tragis juga kalau putus di tengah jalan. Genre romance ini, berulang kali bolak-balik dalam kehidupan manusia seperti sebuah siklus. Jatuh cinta lalu mencintai lalu mempertahankan cinta lalu berpisah kemudian jatuh cinta lagi dan begitu seterusnya. Genre ini bakal dominan banget dijalani oleh dua insan yang sedang dimabuk asmara.

Baca contoh kehidupan bergenre romantis di sini

Sci-Fi

Sci-Fi ini singkatan dari Science Fiction. Genre yang menceritakan tentang teknologi dan sains. Buat orang yang nggak tertarik dengan dunia sains sih nggak bakal berpengaruh banyak dalam hidupnya. Biasanya, protagonis pada genre ini semacam ilmuwan yang bisa menemukan terobosan baru atau teknologi yang lebih maju. Untuk orang-orang yang bukan penemu, mungkin menjalani genre ini hanya sebagai seorang konsumen saja yang bisa menikmati hasil sebuah teknologi. 

Sport

Genre ini akan melekat sekali dalam kehidupan seorang atlet. Hidup ini bertemakan olahraga. Walaupun kita bukan atlet, tetapi genre ini juga ada dalam hidup kita. Pasti pernah olahraga, kan? Seperti angkat beban, berenang, main tenis, main bulutangkis, atau lari, pasti pernah dilakukan, kan? Atau kalau nggak pernah olahraga seperti itu, setidaknya lari dari kenyataan pernah kali ya. Lumayan, untuk olahraga hati. Genre ini terlibat sedikit banget sih, buat kamu yang nggak suka olahraga. Tapi, setidaknya genre ini pernah hadir dalam hidupmu.

Thriller

Apa yang keras dan tegang? Genre Thriller. Genre ini mengisahkan tentang hal yang penuh dengan kekerasan dan ketegangan atau dekat dengan sesuatu yang berdarah-darah. Kebanyakan genre ini mengisahkan tentang pembunuhan. Hal itu nggak asing bagi hidup ini, banyak berita tentang pembunuhan antar saudara, pembunuhan keluarga, pembunuhan antar teman. Protagonis dalam genre ini lebih dikenal dengan pembunuh. Terkadang, seorang psikopat juga bisa menjadi protagonis dalam genre ini, dia akan bahagia dan memerankannya dengan baik. 

Dengan adanya genre ini, berhati-hatilah, mereka bisa jadi ada di sekitar kita. Jangan salah, setiap orang punya sisi gelap. Sisi gelap itu akan bangkit ketika kesabaran sudah melampaui batas. Sisi gelap bisa membuat kita melakukan hal di luar dugaan. Maka dari itu, genre thriller ini, terlibat dalam hidup kita walaupun berada di tempat yang nggak kita ketahui.

War

Genre ini menceritakan tentang peperangan. Pada zaman sekarang ini, peperangan nggak melibatkan senjata lagi tapi melibatkan internet, media sosial, dan bacotan. Jenis perang pada zaman ini adalah perang dunia maya, di mana orang lebih hebat berkicau di media sosial dan membuat perang pendapat alias berdebat. Membuat sebuah persoalan yang menyinggung SARA, menyebabkan perpecahan hubungan antar saudara. Nggak usah jauh-jauh, kalau habis putus dengan pacar, pasti perang dingin, kan?

Ingatlah!
Protagonis dalam hidup ini adalah diri kita sendiri. Kita sendiri yang menentukan naskah dalam hidup ini, jangan biarkan orang lain mengubah naskah kita. Orang lain bisa saja terlibat dalam naskah yang kita buat, tetapi hanya mendapatkan peran sebagai antagonis atau figuran atau bahkan cameo.

Mungkin, itu lah genre hidup yang bisa aku tuliskan dalam tulisan ini. Sebenarnya masih banyak genre yang belum disebutkan tapi aku sudah pegal menulis. Jadi, aku akhir sampai di sini. 
Have a nice day


Michiko ♡

Picture source by Pinterest

6 Januari 2017

Mosquito and the Lizard

9:36 PM 0 Comments
Suatu hari ada seekor cicak. Cicak itu berjalan di atas dinding. Merayap. Terus merayap sampai ke atap.

Ngiunggg ngiunggg.
Seekor nyamuk betina datang menghampiri. Dengung nyamuk yang nyaring membuat cicak mengejarnya.

"Sial! Cicak itu mengincarku!" dengus sang nyamuk sambil terbang menghindari cicak itu. Sang nyamuk mempercepat gerakannya. Ia mengepakkan sayapnya lebih kuat sehingga cicak tak dapat menggapai nyamuk karena gerakan nyamuk terlalu gesit. 

Cicak itu tak kuat mengejar nyamuk yang terbang dengan gesit. Kemudian, ia memutuskan untuk melompat dari dinding. Cicak itu merebahkan tangannya dan terbang mengikuti nyamuk betina yang tadi hinggap di kaki seorang manusia. Dengan kekuatan aliran darah dingin yang bersumber di bawah kulitnya, cicak itu asik terbang melayang mengikuti nyamuk yang terbang ke arah jendela untuk mencari jalan keluar.

"What the f#$@!" Sang nyamuk terkejut ketika melihat cicak terbang di belakangnya. Wush! Nyamuk betina terbang semakin kencang karena merasa terancam setelah menyadari cicak sedang mengincarnya. 

Cicak yang tidak memiliki bakat untuk terbang, kehilangan kendali. Energinya habis. Ia terbang ke sana ke mari dengan arah tak menentu. Berpusing ke kanan, berpusing ke kiri tak beraturan. Tubuhnya perlahan berubah warna menjadi biru.

Syunggg! Nyamuk betina keluar dari ventilasi jendela dan berhasil melarikan diri dari sang cicak. Cicak kehilangan jejak dari si nyamuk betina. Tubuhnya semakin lama semakin membiru karena energinya habis digunakan untuk terbang. Plukkk. Cicak terjatuh tepat di atas dada manusia yang tadi dihinggapi nyamuk. Dengan kesadaran yang lemah, cicak tak tahu di mana posisinya, yang ia tahu hanya ada gunung besar dan tebing yang curam. Dengan sisa kekuatan yang dimilikinya, cicak itu merangkak penuh perjuangan melewati gunung dan lembah. Berulang kali ia terguncang karena manusia yang dihinggapinya berulang kali menggaruk dadanya.

Setelah berjuang melewati gunung dan lembah, cicak menghadapi jajaran tebing curam yang menjulang. Dengan usaha kerasnya, ia memanjat tebing curam. Meskipun berkali-kali terjatuh tetapi ia bangkit lagi. Dengan penuh perjuangan, ia sampai pada puncaknya, dagu manusia. Saat ia mencapai puncak, ternampaklah dua buah gua kecil di ujung sana. Namun, sebelum menuju ke gua kecil, terdapat sebuah kawah gelap dan dalam. Cicak itu berusaha melompati kawah gelap itu walau kadang beberapa kali terpeleset hingga hampir jatuh ke dalamnya. Setelah berhasil melaluinya, ia pun mencari perlindungan dari serangan makhluk liar lainnya. Cicak memasuki salah satu lubang pada dua buah gua kembar di hadapannya.

Selamat datang mimpi buruk. Cicak itu masuk ke dalam hidung manusia dengan penuh asa. Gelap. Lembab. Berlendir. Rasa lelahnya mampu dikalahkan oleh rasa penasaran. Cicak terus berjalan hingga menemukan lubang. Entah sebuah jalan keluar atau ia terjebak di gua semakin dalam. Setelah melaluinya, cicak terkesima melihat berbagai alat canggih. Layar besar, tuas, dan tombol berkelap-kelip di hadapannya. Tanpa pikir panjang, cicak menghampiri seperangkat alat canggih yang bisa dibilang seperti monitor utama penggerak tubuh manusia. Kebingungan melihat banyaknya tombol, ia menekan tombol hijau dekat tuas. Kemudian, pada layar monitor tampak langit-langit kamar dan lampu. Semakin penasaran, cicak menggerakan tuas yang berdiri tegak di hadapannya.

Srekkk. Berguncanglah tempat itu ketika ia menariknya dan layar monitor berubah tampilan menjadi sebuah lemari. Kemudian, cicak memutar tuas, dan tampilan layar monitor menyorot seluruh sudut ruangan. Akhirnya, cicak paham bahwa ruangan itu adalah ruangan kendali manusia.

Setelah memahaminya, ia mengotak-atik berkas dan memutar ulang kejadian yang dialami manusia. Cicak memutarnya secara acak di monitor kendali, kebetulan ia menemukan sebuah rekaman di mana sesuatu yang ia kenal hinggap di kaki manusia yang ia kendalikan. Tidak lain, nyamuk yang ia kejar. Dengan kemampuan scan barcode pada alat kendali manusia, cicak mampu mendeteksi keberadaan sang nyamuk melalui bau, suara, dan bentuk nyamuk secara akurat.

Data berhasil tersimpan.

Seluruh data tentang nyamuk sudah tersimpan, cicak memulai pencarian dengan mengendalikan tubuh manusia. Manusia itu bangkit dari tempat tidurnya dan berjalan keluar atas kehendak si cicak. Beberapa meter berjalan, manusia sudah berada di luar rumah dan posisinya berada di taman berputar-putar untuk mendeteksi keberadaan nyamuk. Lampu ruang kendali berkedip menjadi merah, tanda target telah ditemukan. Tangan manusia bergerak mengambil kaleng yang ada pada genangan air di taman.

Ngiunggg. Suara dengung nyamuk nyaring terdengar. Lampu kembali berkedip tanda memang nyamuk ini lah yang sesuai dengan scan data yang cicak cari. Dengan mudah, nyamuk itu dicapit dengan dua jari manusia. Cicak yang mampu melihat dari monitor, mendekatkan nyamuk yang tertangkap ke depan pandangan manusia. Nyamuk betina yang mulanya berusaha melepaskan diri, berhenti memberontak dan melihat tepat ke kedua bola mata manusia. Ternampak cicak sedang melihat ke arahnya dari dua bola mata hitam itu.

"Hey, cicak! Apa maumu?! Jangan makan aku! Aku punya banyak jentik, mereka tidak bisa hidup tanpa aku!"

Ilustrasi Cicak dan Nyamuk

Cicak terdiam tak berucap. Cicak hanya menyeringai dengan tatapan jahat.

"Katakan apa maumu?! Kamu jahat! Dasar, cicak jahat! Makan saja aku!" teriak nyamuk tersulut amarahnya.

Cicak yang tak tahan mendengarnya pun mendekatkan mulutnya pada mikrofon. Suara cicak menggema dari mulut manusia yang dikendalikannya, "Ckckckck." 

Nyamuk mengerti apa yang diucapkannya. Ia bergeming setelah menuduh si cicak dengan asal. "Oh, jadi sebenarnya kamu hanya ingin berteman denganku? Benarkah? Kalau begitu keluarlah kamu dari tubuh manusia itu."

"Ckckck!" Suara cicak menggema dari mulut manusia lagi.

"Baiklah, buka mulut manusia ini dan kita bertemu di sana. Lalu, kita tinggalkan manusia ini bersama."

Cicak mendorong tuas dan membuka mulut manusia itu, sedangkan nyamuk melepaskan diri dari capitan manusia dan terbang ke mulut manusia untuk menjemput cicak. Melihat nyamuk sudah terbang ke tempat mereka akan bertemu, cicak pun berlari dan mencari jalan menuju kerongkongan manusia. Ia memilih sebuah lubang yang besar dan ketika itu kerongkongan tertutup sehingga sang cicak harus melompati tenggorokan manusia.

Hup! Cicak melompat dan mendarat di lidah. Nyamuk sudah menunggunya tepat di depannya.

"Hai cicak, namaku Mosquito," sapa nyamuk sambil mengepakkan sayapnya.

Hap! Seketika lidah cicak menjulur dan melahap nyamuk. Nyam nyam nyam. Santapan lezat untuk cicak. Usai melahap nyamuk, cicak hendak pergi meninggalkan tubuh manusia. Namun, lidah manusia ini lembab dan licin sehingga cicak harus berhati-hati agar tidak terpeleset. Perlahan cicak berjalan. Namun kakinya tidak dapat menempel seperti pada dinding. Nahas, cicak pun tertelan dan masuk ke kerongkongan. Ia mencoba menyelamatkan diri, tetapi percuma tubuhnya habis termakan asam lambung dan mati.

Tamat.

Ewww. Jijik hahahaha.

Baca juga kisah-kisah petualangan lainnya klik di sini

Ditullis oleh:


Michiko 

24 Oktober 2016

Surat Kecil untuk Lord

6:00 PM 0 Comments
Tanpa basa-basi mari kita langsung ke inti! Seperti biasanya, kalau ada kawan yang berulang tahun selalu aku buatkan kado abadi di blog ini. Persis seperti dua kawanku sebelumnya. Kali ini, aku akan memberikan kado ulang tahun untuk teman kuliahku. Iya, aku sudah kuliah gaes setelah menghadapi examination syndrome dan bermacam-macam tetek bengek ujian serta perpisahan.

Kawanku yang satu ini berulang tahun hari ini, 24 Oktober. Bertambah dari 18 tahun jadi 18+ tuh. Siapakah dia? 

Ceritanya ada efek suara. Traktak dung cess.

Mari berkenalan dengan orang yang hari ini berulang tahun. Sebelumnya, aku nggak pernah menceritakan dia. Lagipula kami juga baru kenal tiga bulanan sih. Panggil saja dia Lord, itu panggilan kawan-kawan kampus kepadanya. Nggak tahu sih asal-usulnya kenapa bisa dipanggil begitu. 

Lord adalah orang yang pertama kali aku jumpa sejak menginjakkan kaki di kampus. Saat itu aku hanya kenal dengan satu perempuan yang kurus dan tinggi, panggil saja Chaca. Saat duduk di depan rektorat, Lord datang menghampiri kami berdua dan itulah pertama kali aku mengenalnya. Saat itu kami mau mengambil buku panduan kampus, maklum masih maba alias mahasiswa baru.

Pertama kali jumpa, aku punya first impression kalau dia ini orang yang lugu dan kalem. Namun, langit berkata lain. Ekspektasi nggak selalu sama dengan realitanya. Ternyata, dia orang yang paling petakilan dan rusuh banget kelakuannya dari semua kawan satu angkatan. Nggak ngerti lagi deh. Apalagi kalau sudah membentuk trio dengan partner in crime-nya, Aaron dan Andrew.

Trio ini adalah makhluk paling rusuh, paling petakilan, paling humoris, ah pokoknya edan. Walaupun memang sih, dari tiga orang itu Lord yang paling kalem, tetapi tetap aja tingkat kekalemannya itu di batas KKM alias nggak lulus sensor.

Setelah mengenalnya lebih jauh, Lord ini orangnya penurut kayak peliharaan. Eh. Kalau dia dikerjain oleh temannya pun kok manut saja gitu. Rela tersakiti demi membahagiakan kawannya. Mengenaskan sekali. Dia orangnya bully-able, makanya orang tuh betah buat jahil sama dia dan dia pun selalu pasrah saja. Nanti kita bully Lord bareng-bareng, yuk! 

Bagaimanakah bentuknya Lord? Penasaran, nggak? Baiklah, aku akan mendeskripsikannya. Jadi, Lord itu seorang makhluk yang memiliki kromosom seks XY alias makhluk pejantan. Dia punya kulitnya sawo matang cenderung gelap, rambutnya ikal, punya mata empat alias berkacamata minus 3, punya hidung, punya mulut, punya telinga, punya dua tangan, dan punya dua kaki, serta jari-jarinya alhamdulillah lengkap. Nomor sepatunya 41, barangkali ada yang mau beliin dia sepatu.

Setelah mengetahui fisik dan psikis pada jenis spesies ini, mari kita lanjutkan ke pembahasan utama. Tujuan dari tulisan ini adalah untuk mempersembahkan beberapa wish dari makhluk-makhluk edan yang kelakuannya tidak berfaedah, anak-anak asuhannya Lord.

Aaron
n. Pipi bakpao. Badannya juga serupa sama bakpao. Kromosom seks XY. Biasanya dipanggil Cino.


Andrew
n. Cleaning service grup LINE. Manusia yang satu ini hobinya adalah mengirim stiker orang sedang mengepel di grup chat LINE. Kromosom seks XY. Sering dipanggil Pak Pel.

Mualif
n. Manusia dingin dan cuek. Hobi mengirim stiker kuda. Badannya paling kecil dari trio dan bermata empat. Kromosom seks XY. Hati-hati, dia galak.

Momo
n. Peliharaan kesayangan aku. Kromosom seks XX, berkaca mata, dan berambut pirang yang beregenerasi menjadi hitam. Mualif versi cewek, sama galaknya hahahaha.

Chacha
n. Perempuan kurus yang ditemukan pertama kali oleh Lord dan aku. Badannya kurus, tinggi, berkacamata. Kromosom seks XX. 

Vicky
n. Perempuan yang paling sengak dan kelihatan galak. Badannya tinggi dan gempal. Dia memiliki jumlah kromosom 44A+XX.

Upik
n. mamanya Choki. Demen banget sama kucing. Badannya paling mungil dari semua yang kasih wish. Dia berkromosom seks XX.


Dan yang terakhir adalah wish dari aku:

Semoga tambah cakep ya, Lord. Mancing banget ini mah biar ditabok rakyat. Oke, ini harapan yang sesungguhnya. Tambah ndut ya. Tambah bawel juga biar mommy-able. Tambah pasrahan juga biar bully-able. 

Bagaimana rasanya habis basah-basahan dengan air aqua? Mantap?

Tadinya sih mau dikerjain, sekalian dikasih hantu berhubung Lord penakut atau dibikin nangis gitu. Namun, rencana gagal semua karena chat bersama orang-orang di atas dipenuhi obrolan yang nggak berfaedah dan ngalor ngidul. 

Baca juga kado abadi untuk kedua kawanku: Kado Ulang Tahun Nonny dan Kado Ulang Tahun Farah 

Jadi, wish ini aku sampaikan sebagai perwakilan dari kami semua untuk Lord. Semoga panjang umur dan bahagia selalu. Happy birthday, Lord! 

Have a nice day,

Michiko ♡

8 Oktober 2016

Gadget Mania

8:36 PM 0 Comments
Seringkali kita melihat orang-orang sibuk dengan benda elektronik berbentuk persegi panjang. Dari layarnya terpancar cahaya yang membuat semua mata terpaku padanya. Gadget. Siapa sih yang nggak tahu barang elektronik khususnya smartphone? Semua orang pasti tahu apalagi generasi manusia saat ini sangat melek dengan teknologi. Bahkan, generasi-generasi sebelumnya pun mulai mengenalnya walaupun nggak terlalu familiar dengan cara penggunaannya.

Gadget Mania
Teknologi memang bagus sekali untuk perkembangan zaman. Keberadaannya memudahkan peradaban manusia, banyak sisi positif yang didapatkan dari kehadirannya. Namun, setiap hal pasti selalu ada sisi positif dan sisi negatifnya. Maka dari itu, aku membuat postingan ini untuk menjabarkan sisi positif dan sisi negatif yang bisa kita lihat dari kehidupan masyarakat sekarang setelah kemunculannya. 

Dampak Positif Gadget/Smartphone

1. Mendekatkan yang jauh

Ilustration by Nadhira Shafa
Jujur sebenarnya gadget itu memudahkan manusia untuk berkomunikasi. Coba bayangkan, hidup zaman dulu ketika berkomunikasi harus melalui surat dan waktu untuk menyampaikan surat itu memakan waktu yang sangat lama untuk sampai ke tujuan. Orang yang berkomunikasi ini akan menghabiskan banyak waktu hanya untuk bertukar kabar. Setiap menanyakan kabar, kabar yang diterima pun bukan kabar yang terbaru alias itu kabar basi yang ditulis beberapa minggu atau beberapa bulan yang lalu.

Setelah hadirnya teknologi yang disebut gadget yang mengusung fitur SMS dan chat, bertukar kabar dengan orang yang berada nun jauh di sana nggak sesulit sebelumnya. Bahkan, setiap detik, setiap menit, setiap jam, setiap hari, atau setiap waktu kita bisa saling bertukar kabar. Hal ini membuat kita tetap bisa menjaga komunikasi dengan orang-orang yang bahkan jauh banget jaraknya tanpa merasa kesulitan.

Baca juga tentang hubungan jarak jauh: Long Distance Relationship

2. Membantu kita mengeksplor dunia

Illustration by Nadhira Shafa
Teknologi zaman sekarang selalu mengandalkan internet. Fungsi internet salah satunya adalah untuk menghubungkan kita dengan dunia. Kita bisa tahu semua informasi lokal maupun internasional hanya dengan bermodalkan gadget. Kita juga dibantu fitur GPS untuk mengeksplor dunia seperti melihat peta, mencari petunjuk arah, dan sebagainya. Selain itu, fitur ramalan cuaca juga bisa memperkirakan cuaca hari itu agar ketika kita bepergian, kita bisa mempersiapkan keadaan terlebih dahulu. Sedia payung sebelum hujan gitu. Ditambah lagi, kita bisa melihat dunia dengan lebih luas, misalnya kita mau melihat air terjun Niagara, Menara Pisa, Menara Eiffel dan lain-lain hanya melalui gadget sehingga mempermudah kita untuk memperluas wawasan tentang dunia.

3. Hiburan

Hidup pasti akan tertekan tanpa hiburan. Biasanya, orang-orang yang lelah dan butuh hiburan akan merencanakan kegiatan untuk pergi berlibur saat hari liburnya tiba. Akan tetapi, hal ini ada kekurangannya, yaitu harus sabar menunggu hari itu tiba. Padahal, bisa jadi kalau pekerjaan atau rutinitas yang kita lakukan benar-benar membuat kita tercekik dan sakit kepala sehingga berujung membuat kita stres. Nah, pada saat ini lah, gadget memiliki peran sebagai salah satu sarana hiburan untuk melepaskan stres sejenak agar hidup nggak selalu berada di bawah tekanan.


Kurang lebih itu lah poin-poin fungsi gadget yang memberikan dampak positif bagi kehidupan manusia dalam berkomunikasi maupun berteknologi. Namun, selain dampak positif, gadget juga memberikan dampak negatif bagi kehidupan masyarakat. 

Dampak Negatif Gadget/Smartphone

1. Jadi buta

Illustration by Nadhira Shafa
Buta pada poin ini nggak diartikan secara harfiah. Buta pada poin ini bermaksud untuk mewakili kehidupan masyarakat yang nggak peka dengan keadaan sekitar. Masyarakat lebih suka menggunakan gadget-nya ketimbang menolong orang yang sedang membutuhkan bantuan. Nggak jarang pula, orang-orang bermain gadget saat sedang berjalan sehingga dia nggak peka dengan keadaan di sekitarnya. Masih mending kalau yang ditabrak manusia, kalau yang ditabrak adalah kendaraan yang sedang melaju cepat, bagaimana? Ngeri banget kan kalau dampaknya bisa membahayakan seperti ini.

Kalian pernah baca atau mendengar berita tentang pemain game Pokemon yang menggunakan gadget? Permainan yang menelan banyak korban demi menangkap Pokemon. Banyak banget kasus kecelakaan saat sedang asik bermain gadget tanpa memperhatikan keadaan sekitar. Maka dari itu, hati-hati ya.

2. Hobi pencitraan dan narsisme tingkat tinggi

Semenjak hadirnya gadget dan media sosial, kalian menyadari sebuah perubahan dari perilaku  sebagian besar manusia nggak sih? Aku menyadarinya banget. Hampir semua orang yang aku temui, entah itu teman atau orang yang hanya berpapasan di ruang publik, kalau pergi ke mana-mana atau bertemu dengan seseorang selalu saja mengabadikan momen itu dan mengunggahnya ke platform media sosial. Seolah memberitahu kepada dunia kalau dia ini punya kegiatan dan memamerkannya kepada pengikut media sosialnya. Padahal sebenarnya hal-hal itu nggak terlalu penting juga untuk dipublikasikan, khawatir akan membawa petaka bagi si pengunggah sendiri karena penguntit bisa saja ada di mana-mana. Tingkat narsisme orang-orang pun semakin meningkat, masyarakat lebih sering mengabadikan dan mengunggah setiap kegiatan bahkan rutinitasnya. 

Baca juga media sosial yang sudah musnah: Media Sosial Pensiun: WHO IS NEXT? 

Selain tingkat narsisme yang tinggi, sebagian besar manusia jadi hobi pencitraan. Kalian sering melihat sebuah video viral di media sosial? Ini adalah salah satu dampak negatif dari sebuah gadget. Mengapa bisa negatif? Iya, bisa jadi sebuah dampak negatif apabila video tersebut adalah video yang tidak layak untuk dipublikasikan. Contohnya seperti video korban kecelakaan, video musibah, video orang yang sedang berduka cita, dan video lain semacamnya. Alih-alih menolong, orang-orang malah sibuk mendokumentasikannya. Entah apa tujuannya untuk melakukannya padahal mereka juga bukan media massa yang bertugas untuk meliput suatu kejadian. Entah dokumentasi tersebut akan disimpan sebagai dokumen pribadi, entah akan diunggah supaya viral dan memberikan exposure untuk pengunggahnya. 

Mungkin beberapa orang ada yang berdalih kalau itu untuk menyalurkan rasa simpati orang lain yang melihatnya terhadap tragedi yang direkam. Mungkin, ada beberapa penonton yang merasa simpati. Akan tetapi, pernahkah kalian membayangkan jika berada di TKP? Alih-alih bersimpati, orang-orang yang ada di sana justru menodongkan kamera. Hati nurani seseorang seolah mati karenanya. Ada kecelakaan, direkam. Ada yang bertengkar, direkam. Ada orang yang hendak melompat dari gedung tinggi, direkam juga. Hal itu dilakukan hanya untuk sebuah postingan viral yang mungkin hanya akan bertahan sementara. Miris ya?

3. Tidak menghargai orang lain

Kalian pernah diabaikan ketika mengobrol dengan orang lain dan orang tersebut justru memeriksa gadget-nya? Merasa sebal nggak? Apalagi ketika kita sedang berbicara, dia malah nggak fokus dan jawabannya pun nggak nyambung. Jengkel banget tuh kalau kayak gitu, merasa seperti nggak dihargai saat berbicara. Kalian pernah melakukannya juga nggak? Kalau pernah segera bertaubat, Nak. 

Sikap acuh tak acuh karena gadget bisa merusak citra kita sebagai seorang makhluk sosial. Orang-orang di sekeliling jadi malas untuk bercanda atau berbicara dengan kita. Selain itu, tanggapan kita terhadap pembicaraan orang lain itu mencerminkan kepribadian kita. Kalau kita nggak bisa pasang telinga untuk orang yang berbicara, mungkin kita akan dianggap nggak sopan dan nggak punya etika karena kita dianggap nggak menghargainya. Tentu saja, itu akan berdampak bagi kehidupan sosial kita dalam pandangan masyarakat. Menyimpan gadget untuk mengobrol dengan orang lain nggak ada salahnya kok. 

Baca dampak positif menyimpan gadget: Have A Nice Day 

4. Menjauhkan yang dekat

Bertentangan dengan dampak positif gadget yang telah disebutkan, dampak negatif penggunaan gadget yang berlebihan adalah menjauhkan yang dekat. Kalian pernah kumpul keluarga tetapi anggota keluarga justru sibuk masing-masing dengan gadget-nya? Atau kalian pernah nongkrong bareng teman-teman tetapi mereka memegang gadget di tangannya? Hal-hal seperti ini yang bisa merenggangkan hubungan orang-orang yang berada di dekat kita. Kita lebih asik bermain dengan gadget daripada menghabiskan waktu yang berkualitas bersama orang-orang terdekat kita. Semakin lama, kita pun hanya berpapasan saja dengan orang terdekat dan nggak ada obrolan yang berkualitas untuk mempererat hubungan. Kenapa harus mencari yang jauh selama ada yang dekat? 

5. Merusak pola tidur

Kalian tahu nggak, kalau gadget memiliki sinar biru yang dapat mengganggu pola tidur penggunanya? Dilansir dari halodoc, menurut studi dari Universitas Monash, paparan sinar biru dapat menyebabkan turunnya kadar hormon melatonin sebesar 23 persen sehingga seseorang mengalami kesulitan tidur. Cahaya dari layar gadget memancarkan gelombang cahaya biru yang menstimulasi otak seolah-olah masih siang hari yang malah mengaktifkan hormon kortisol untuk tetap terjaga. Siapa di sini yang kalau nggak bisa tidur malah main gadget

6. Diperbudak teknologi

Ekspektasinya gadget adalah sebuah teknologi yang diciptakan untuk memudahkan kehidupan manusia dengan kata lain jadi "babu" untuk manusia. Namun, sepertinya realita berbicara sebaliknya. Gadget yang seharusnya digunakan sebagai sarana komunikasi dan teknologi justru membuat manusia seperti budaknya. Mengapa begitu? Manusia kecanduan dengan gadget. Bahkan ketika gadget-nya kehabisan daya, manusia rela lho untuk duduk di samping stop kontak sampai daya gadget-nya penuh. Kalau begini, kesannya manusia seperti anjing yang dirantai oleh majikannya. Bukan begitu?

Baca juga tentang dampak smartphone dalam kehidupan: Setan Gepeng 

Dari paparan dampak positif dan negatif gadget, kita seharusnya mulai membuka mata bahwa sebagai seorang manusia kita bisa membedakan mana yang baik untuk kita dan mana yang nggak baik untuk kita. Gunakanlah gadget dengan bijaksana, jangan sampai gadget memperbudak penggunanya. Jangan menggunakan gadget secara berlebihan karena sesuatu yang berlebihan itu nggak baik dampaknya. Nggak mau kan kalah pintar daripada smartphone?

Sekian tulisan untuk hari ini. Sampai jumpa di lain kesempatan.
Have a nice day,


Michiko ♡

Illustration by Nadhira Shafa

4 Oktober 2016

1001 Alasan Jomblo

11:33 PM 0 Comments
Hello guys! 
Aku balik nih, setelah sebulan lamanya hiatus dari dunia blog. Kali ini pembahasanku agak sedikit mellow karena ada sesuatu yang mengganjal di dalam hati jadi aku mau curhat. #galau #mabukmicin #butuhasupangizi

Banyak banget pertanyaan yang sering aku dengar dari orang-orang di sekitar aku. Contohnya:
"Kok belum punya pacar?" 
"Hari gini masih jomblo?" 
"Ciyeeee, jomblo kurang belaian."
"Kenapa kok kamu gak pacaran sama dia aja?"
"Kok kamu PHP-in dia, sih?"
"Kalian dekat tapi hanya teman?"
"Kamu kok sok jual mahal?"

Jujur, aku bosan banget mendengarnya. Setiap orang selalu kepo terhadap keputusan hidup orang lain. Aku juga nggak mengerti sih apa alasannya. Ketika aku memilih untuk bebas dari status hubungan alias jomblo, banyak banget yang komentar, entah itu prihatin atau sekadar menyalahkan karena menempatkan seseorang dalam lingkaran pertemanan alias friendzone. Padahal, ada alasan tersendiri mengapa seseorang memilih untuk setia dengan status jomblo itu. 

Alasan Menjadi Seorang Jomblo

1. Friendship di atas relationship

Bagiku, hubungan pertemanan itu lebih penting daripada status hubungan percintaan. Jujur, aku merasa lebih nyaman ketika menjalani hubungan pertemanan. Sebab, aku bisa menunjukkan diriku sendiri apa adanya tanpa ada yang ditutup-tutupi. Aku lebih leluasa untuk bercanda, berbagi cerita, suka dan duka bersama. Ketika aku marah pun, aku bisa mengekspresikannya. 

Sebaliknya, ketika pertama kalinya aku pacaran, aku merasa menjadi orang yang bermuka dua. Aku berusaha untuk menjaga image di depan pasangan. Aku banyak menutupi keburukanku dan segala kelemahanku. Aku berusaha untuk tampil sempurna hanya untuk orang lain dan melupakan jati diriku sendiri. Aku juga nggak terlalu leluasa untuk bercanda karena mungkin takut si doi kesal atau berpikir candaanku kelewatan. Ketika aku mengekspresikan kemarahan pun, doi justru malah ikut-ikutan marah tanpa peduli apa alasan aku marah dan kesal. 

Baca kisah-kisah tentang pertemanan klik di sini

2. Benci kesedihan dan kesalahpahaman

Jujur masa-masa ketika terikat hubungan percintaan itu adalah masa-masa yang bikin aku sering banget sedih atau galau. Aku nggak suka dengan vibes itu karena membuat hari-hariku dan pikiranku kacau. Padahal penyebabnya tuh sebenarnya sepele, misalnya nggak dapat kabar, sms atau chat nggak dibalas, telepon nggak diangkat. Hal-hal seperti itu tuh justru membuat pikiran negatif bermunculan, ujungnya overthinking dan malah jadi sedih sendiri. Hari-hari jadi terasa kelabu karena orang yang diharapkan nggak kunjung datang. #asik

Selain itu, kadang perasaan cinta itu bisa berubah menjadi sebuah obsesi. Kadang, obsesi itu malah mengubah pribadi kita menjadi seorang yang posesif. Misalnya, doi ngobrol sama lawan jenis sebentar saja, hati langsung bergejolak terbakar api cemburu. Doi cuma dapat chat dari lawan jenis yang ada kepentingan, langsung ditanya asal-usul dan bibit bebet bobotnya. Bercanda sedikit aja langsung dituduh selingkuh. Timbul kesalahpahaman, malah bikin tambah stres. 

3. Nggak mau memaksakan perasaan

Bagiku seorang penganut cherish the moment, status hubungan percintaan itu bukan hal yang bisa dipaksakan. Sebab, menurutku esensi cinta yang sebenarnya adalah mencintai dengan tulus bagaimana pun keadaannya. Jadi, kalau punya perasaan suka, ya sudah, just let it flow and enjoy the moment gitu lho, selama masih bisa berada di sisinya, bisa memberikan semangat kepadanya, bisa melihatnya, itu sudah cukup daripada harus memaksakan perasaan orang lain untuk menyukai kita juga. Toh cinta juga nggak bisa dipaksakan kok. Mau mengejarnya ke ujung dunia sampai terjatuh, terbalik, terjengkang, terkayang sekalipun, kalau doi nggak mau, nggak usah maksa apalagi meminta ikatan hubungan percintaan. Bisa-bisa, kehilangan momen itu bahkan kehilangan dia. 

Baca teknik mencintai dalam diam: Secret Admirer 

Balik lagi ke poin pertama, "friendship di atas relationship". Kalau suka, jadilah teman. Jangan datang-datang langsung pepet mau jadi gebetan. Hadeh, yang ada nanti orangnya malah takut. Siapa nih, datang-datang kok mau jadi gebetan, emang situ siapa? Kita kenal? Lagipula kalau berteman, bukankah lebih baik karena bisa menunjukkan sisi asli dari jati dirinya sendiri? Lagipula, kalau sudah jodoh juga nggak akan hilang kok, asalkan tetap berada di sisinya. Jadi, kalau ada yang mendekati dengan niat untuk memiliki, skip deh. Lebih baik mencari yang lain karena berkomitmen itu tidak semudah jatuh cinta pada pandangan pertama. Kalau dari niat awalnya mengincar hal lain, bisa jadi suatu saat ketika nggak mendapatkan apa yang diincarnya, pasti dia akan pergi juga mencari incaran lain, bukan begitu? Sebab, kalau betulan sayang, nggak mungkin meninggalkan juga.

4. Cinta itu rumit

Sebenarnya kehidupan romansa itu rumit banget. Semacam sebuah neraka yang dibalut oleh topeng indah yang sangat menyenangkan. Padahal, hubungan percintaan itu nggak sesimpel itu. Mungkin banyak banget pasangan yang menunjukkan sisi romantisme dan ke-uwu-an yang bikin hati jadi iri. Tapi sebenarnya di balik itu semua, ada dua orang yang berjuang untuk mempertahankan hubungan. Beruntung, kalau di balik layar mereka harmonis. Namun, bagaimana dengan nasib mereka yang sebenarnya nggak harmonis di balik layar? Misalnya, banyak cekcok, saling nggak bisa mengerti sama lain, banyak air mata yang menetes, kadang nggak bisa toleransi sifat pasangannya. Pokoknya, kalau nggak siap mental, mending nggak usah deh cinta-cintaan. Kata orang, cinta itu bikin goblok. 

Baca tentang bahasa cinta agar mencintai nggak terasa rumit lagi: 5 Bahasa Cinta, Kunci Hubungan yang Harmonis

5. Trauma

Pengalaman yang berhubungan dengan percintaan itu berpengaruh banget dengan kepercayaan seseorang terhadap cinta itu sendiri. Ada orang yang berpikir cinta itu indah karena bentuk cinta di lingkungannya itu baik. Akan tetapi, untuk orang-orang yang berada di lingkungan percintaan yang buruk, mereka akan memandang cinta itu bullshit. Misalnya, keadaannya sebagai seorang brokenhome karena melihat kedua orang tuanya bercerai, mengalami kekerasan dalam hubungan percintaan, atau pernah menjalani hubungan percintaan yang toxic. Itu berpengaruh banget untuk membentuk pola pikir terhadap cinta, apalagi cinta itu nggak bisa diraba atau dilihat karena bentuknya yang abstrak dan terbentuk dalam pola pikir manusia. 

6. Belum cukup dewasa

Seperti yang disebutkan poin sebelumnya, cinta itu rumit. Butuh kedewasaan untuk memelihara cinta. Tanpa kedewasaan, maka cinta itu cuma dianggap sebagai mainan, kesenangan sesaat. Lagipula, tujuan untuk terikat dengan status hubungan itu apa? Main-main saja atau pernikahan? Kalau tujuannya pernikahan, memangnya nggak terlalu muda untuk memulainya? Toh, banyak juga pasangan yang hubungannya kandas di tengah jalan sebelum sampai ke pelaminan. Atau menjalin status hubungan percintaan hanya untuk main-main saja, mengapa harus mengikat dengan status hubungan percintaan? Toh nanti rasa itu akan berubah menjadi obsesi yang berpotensi untuk menyakiti hati dan diri sendiri.

1001 Alasan Jomblo

Sekiranya, begitulah alasan-alasan yang ada di pikiran seseorang yang belum mau menjalin status hubungan. Ini baru poin-poin alasan pribadiku. Entah ada berapa alasan lain yang ada di benak orang-orang di luar sana. Mungkin masih ada 1001 alasan jomblo yang belum terkuak. Jadi, hargai sajalah apabila ada yang memutuskan untuk menikmati masa lajangnya. Toh hidup ini juga nggak selalu tentang cinta dan pacar. 

Sekian tulisan untuk hari ini. Terima kasih atas pengertiannya.

Have a nice day


Michiko ♡

Picture by Лечение наркомании from Pixabay

23 Juli 2016

Roleplayer World: Dunia Pelarian Para Manusia Alay

10:09 AM 21 Comments
Hello, guys!

Seperti judulnya, aku akan membahas tentang roleplayer. Banyak orang kadang-kadang ngomongin dunia roleplayer ini. Nggak jarang juga banyak yang bertanya, apa itu roleplayer? Banyak banget yang penasaran tentang roleplayer dan cara untuk bisa menjadi seorang roleplayer. Sebelum masuk ke pembahasan, kenali dulu apa itu roleplayer biar paham. 

Apa itu roleplayer?

Roleplayer berasal dari dua kata, yaitu role dan play. Role artinya peran, play artinya bermain. Jadi, roleplay adalah bermain peran dan roleplayer adalah pemain peran. Maksudnya bukan bermain opera kayak OVJ ya. Bermain peran di sini maksudnya adalah memerankan seseorang, bisa berupa manusia atau karakter. Intinya, kita berperan "berpura-pura" menjadi idola. 

Biar singkat, aku sebut roleplayer ini sebagai RP gitu ya. Istilahnya gini, misalnya aku punya idola seorang artis, sebutlah Chou Tzuyu. Kemudian, aku membuat sebuah akun di media sosial yang identitasnya menggunakan identitas Tzuyu, dari mulai nama, tanggal lahir, pekerjaan, dan lain-lain. Kemudian, aku nggak mungkin diamkan akun itu aja, kan? Ya iyalah, ngapain juga bikin akun kalau nggak dimainkan. Nah, untuk memainkan akun itu, maka kita harus berperan sebagai orang yang memiliki identitas itu. Otomatis kita harus berperan seperti artis itu sendiri dan nggak boleh mengungkap identitas asli apalagi sampai show up tentang diri sendiri. Emang situ siapa?

Apa itu roleplayer world?

Roleplayer world adalah dunianya para manusia alay. Nggak deng, canda. Itu cuma clickbait aja buat mancing, biasanya yang ngamuk duluan berarti belum baca isinya. Sebenarnya aku kasih judul itu karena isi roleplayer world kebanyakan RP artis Korea yang mana pemerannya pasti adalah KPOPers yang notabene biasa disebut "alay" oleh para normies. Mungkin alasannya karena sering teriak-teriak sendiri kalau lihat bias dan kebanyakan halu, kayak aku. 

Roleplayer world itu adalah dunianya para roleplayer. Maksud dari dunia ini adalah semacam komunitas para RP dari seluruh platform media sosial. Intinya semacam persatuan roleplayer seluruh dunia. Biar singkat, aku sebut RPW ya. RPW ini adalah istilah untuk menyatukan seluruh RP di segala penjuru dunia (lokal dan internasional) dan seluruh platform media sosial (Facebook, Twitter, WhatsApp, Blackberry Messenger, Telegram, dll.). Kalau kamu bermain RP berarti kamu adalah anggota RPW.

Baca juga media sosial yang gulung tikar: Media sosial pensiun: WHO IS NEXT?

Bonus foto cogan

Pengalaman Bermain RP

Aku sendiri juga bermain RP sejak tahun 2011 sampai sekarang. Pertama kali aku bergabung di RPW, aku gabung di Facebook pada awal tahun 2011. Alasannya karena sering fantalk dengan para RP. Jadi, aku penasaran bagaimana rasanya berperan menjadi seorang artis. Sekalian, exposure gratis biar dicari fans, walaupun yang dicari adalah idolanya bukan aku ahahahahahaha. Kemudian, pada pertengahan tahun 2012 aku hijrah ke Twitter dan bermain RP di sana. Akunku banyak, nggak perlu disebut lah ya, nanti kepo.

Cukup lama juga aku hidup di RPW. Pastinya banyak banget pengalaman yang aku dapatkan selama berada di RPW. Tentu saja, zaman aku pertama kali bergabung di RPW dan sekarang itu jauh berbeda. Oleh karena itu, aku berniat menulis ini untuk membandingkan RPW zaman dulu dan RPW yang sekarang. Nah loh, mampus.

Perbandingan Roleplayer Dulu dan Sekarang

Perbandingan Roleplayer Facebook Dulu dan Sekarang

Awal join RP Facebook

Awal 2011, aku join RP Facebook. Aku bergabung dengan grup yang cukup terkenal, yaitu Korean Celebrities Roleplayer and KPOP Fans International yang biasa disingkat KCR. Di grup ini harus berinteraksi memakai bahasa Inggris. Banyak akun personal para fanboy atau fangirl yang bergabung juga di grup ini, berbaur dengan RP. Biasanya, RP dan akun personal mengobrol seperti dengan teman sendiri atau berbagi fansign (semacam afeksi dari idola untuk fansnya). 

Sekarang, grup itu diisi dengan akun roleplayer yang menurutku "alay" karena display name mereka nggak menunjukkan nama artisnya sama sekali. Kebanyakan dari mereka juga anti dengan RP dari Indonesia. Privasi grup yang semula terbuka untuk semua, diubah menjadi grup rahasia sehingga hanya yang diundang ke sana yang bisa masuk. Sekarang, akun personal nggak boleh ada di sana. Kalau mereka kelihatan berkeliaran di grup itu, langsung dikeluarkan. Padahal, salah satu tugas RP sebenarnya adalah memberikan afeksi kepada fans seorang idola yang diperankannya. Kalau hanya berbaur sesama RP saja sih, menurutku itu cuma sekumpulan komunitas nongkrong doang. Akibatnya, aku sekarang malas banget buat berbaur dengan RP sekarang karena banyak RP yang nggak profesional pada membuka identitas asli si pemilik akunnya bahkan memanggil nama asli mun-nya [read: orang yang memainkan akun RP], bukan nama idola yang diperankannya.

Indonesia's Celebrities Roleplayer

Ini adalah grup yang paling legend bagi para Indonesian RPs. Semenjak banyak anti dari RP Internasional terhadap RP Indonesia, grup ini selalu rame. Rame banget! Notifikasi dari grup ini pun selalu muncul tiap detik. Grup ini juga punya banyak cabang:

ICR BASH (ICRB): Tempat buat ribut, berantem, ngamuk, anjing-anjingan, asu-asuan, dan cari sensasi. Dulu grup ini hanya beranggotakan dua ribu anggota. Itu pun isinya seru banget apalagi kalau ada yang dilabrak, panas panas kayak tahu bulat. Kemudian, ICRB pindah lapak kalau nggak salah karena akun admin hilang kena disable semua dan anggotanya mencapai puluhan ribu. Semenjak bermunculan RP yang sok famous, ICRB jadi nggak asyik lagi.

ICR galau+frontal (ICRGF): Tempat buat spam, galau, nangis, merana, pokoknya pada mengenaskan yang ada di sini. ICRGF ini dulu tempat aku mangkal. Suatu hari grup ini di-hacked dan pindah lapak lagi. Sama seperti grup ICRB yang lama, grup ICRGF yang lama pun nggak ada adminnya karena akun yang hack kena disable. Grup ini masih hidup sampai sekarang, walaupun nggak seramai dulu. Kalau main ke grup ini jangan terlalu berharap untuk dikomen, karena memang tempat untuk spam dan sambat aja. Lucunya, aturan terbaru di grup ini sekarang dilarang pacaran, mungkin efek demo para jombs.

ICR Yadong (ICRY): Tempat mesum dan pencabulan dede polos (apa ini), perenggut kepolosan, pokoknya 18+ area. Aku nggak pernah gabung ke sini sih karena awal gabung RPW, aku belum cukup umur dan nggak mau tambah dosa. Penghuninya sering banget koar-koar di grup ICR yang lain, katanya grup ini berkali-kali hilang karena dilaporkan ke pihak Facebook, mungkin karena isinya pornografi juga. 

ICR Share Your Real Photo: Tempat untuk membuka identitas asli, mengumbar foto mun. Ini cabang ICR yang paling baru karena sejarahnya dahulu di ICR pusat banyak banget RP yang kirim foto mun. Supaya nggak menimbulkan kontroversi, maka dibuatlah grup ini. Nggak jarang sih banyak faker juga di sini, mempublikasikan foto orang lain, entah apa tujuannya. Sekarang isinya minta uname IG, pin bbm, nomor wa, dan sebagainya.

Kita balik lagi bahas grup induk, ICR Pusat. Sama seperti KCR nasibnya, bermunculan RP yang sok famous. Ukuran famous di ICR Pusat itu mungkin karena orangnya rusuh dan banyak banget yang komentar di postingannya. Kemudian, kebanyakan yang umbar identitas asli juga dan memanggil nama mun kalau berinteraksi. Esensi bermain RP jadi beda dan nggak kayak dulu lagi. Sekarang, grupnya sepi, lebih mirip grup mati sih karena cuma ada beberapa orang yang masih berkeliaran di sini bahkan bisa dihitung jari. Postingan seminggu yang lalu pun, posisinya bisa paling atas.

Fanservice

Tujuan main RP adalah menjadi artis khayalan, berlagak seperti artis yang sebenarnya. Salah satu tugasnya adalah memanjakan para fans, mengayominya dan memberikan afeksi dalam bentuk sapaan, foto-foto, interaksi, minta dukungan fans supaya dukung kegiatan artisnya, atau fantalk
Sekarang, entah mengapa RP jadi anti dengan akun fans. Jangankan menyapa fans atau melakukan fantalk, buat konfirmasi permintaan teman saja gak mau. Justru, malah lebih sering memberikan fanservice ke sesama RP. Coba bayangkan. Tiffany meminta fanservice kepada Taeyeon. Hah? Bingung nggak tuh.

Wall to wall

Pengguna akun facebook yang lama pasti mengerti istilah ini karena dulu profil facebook berupa dinding atau wall. Dulu, kita menulis pesan di dindingnya untuk mengobrol atau menyapa. Begitu juga RP Facebook berinteraksi, jadi mereka menyebutnya wall to wall karena kalau mengobrol pasti lewat wall bukan lewat private message (RP Facebook biasa menyingkatnya jadi PM). PM biasanya dipakai buat mengobrol yang penting saja. Dulu, orang pacaran aja malah ngobrolnya wall to wall juga. Jadi, waktu mereka sedang sayang-sayangan, rakyat TL cuma bisa menonton. Kasihan banget yang jomblo.
Semenjak profil Facebook berubah jadi timeline dan bentuknya yang terkesan ribet, anak RP sekarang lebih memilih mengobrol melalui private message. Bahkan, nggak jarang juga ada RP yang lock profile-nya supaya nggak ada yang ajak wall to wall/timeline to timeline.

Disable Account

Kebijakan Facebook ini muncul sekitar tahun 2012-2013an. Pertama kali bergabung, nggak ada yang namanya disable akun atau akun dinonaktifkan oleh pihak Facebook. Disable ini biasanya dimulai dengan check point. Check point itu banyak jenisnya, ada check point foto, nanti kita harus pilih nama facebook teman kita dan menebak itu foto milik siapa, kalau temannya ribuan sih pasti sulit banget. Ada juga check point ID, kita harus upload foto identitas alias KTP yang nama, tanggal lahir, kota, dan job sama persis dengan identitas akun. Anak RP mana punya KTP idolanya? Karena kebijakan inilah, Om Mark dicintai seluruh anak RP. 

RP Yadong Facebook

Sejak tahun 2014-2015an, mulai ada RP pornstar, contohnya kayak Maria Ozawa. Aturannya, RP pornstar nggak boleh keluar dari kandangnya, yaitu ICRY. Namun, entah apa yang terjadi, RP pornstar itu sempat berkeliaran di grup umum dengan foto profil yang nggak senonoh. Padahal, di grup itu pasti masih banyak anak RP yang masih di bawah umur. Alangkah lucunya RPW zaman sekarang. 

Nama-nama alay bayi RP Facebook

Dulu, nama akun RP di Facebook normal sesuai dengan karakter yang diperankan, misalnya RP Park Jiyeon nanti display name-nya nggak akan jauh dari nama artisnya misal Jiyeon Park, Park Jiyeon Maknae, Jiyeon T-Ara, dan semacamnya. Untuk nama alay zaman dulu sih, paling menambahkan marga di belakang namanya seperti Bengbeng, Chilvaris, Frontal, Polarfuchs yang ditulis di belakang nama asli artisnya jadi Krystal Jung Bengbeng, Leader Suho Chilvaris, Eunji Polarfuchs.

Sekarang, nama akun RP di Facebook aneh-aneh. Ada yang alay, ada yang panjang kayak kereta api, ada yang plesetan, ada juga yang nggak mencerminkan artis yang diperankan. Contohnya, Exo-k'sleader Suholangkaya Chuyungsmuah-member'muach, kontyeol, dan sebagainya. Ada juga yang menggunakan display name huruf China yang dibuat sendiri, saat dibuka profilenya nggak ada informasi tentang identitas artis yang diperankan. RPW masa kini semakin nggak jelas menurutku.

Perbandingan Roleplayer Twitter Dulu dan Sekarang

Roleplayer Agency Twitter

Pertengahan tahun 2012, RP Twitter mulai diperkenalkan. Awalnya, RP di Twitter bergabung melalui agensi. Agensi biasanya punya peraturan, anggotanya nggak boleh memerankan artis yang sama. Jadi, harus di-booking lebih dulu dan booking melalui DM pakai akun personal karena aturannya satu anggota cuma boleh bergabung dengan satu akun. Agensi juga meminta anggotanya menggunakan username yang ada kode agensinya, misalnya WLK_Krystal94, RP_Seohyun91, Apple_Sandara85, dan lain-lain. Kemudian, lama-kelamaan, RP Twitter pun malas untuk cari agensi. Jadi, biasanya kalau mereka nggak punya agensi pasti di bio Twitter bakalan ditulis "Roleplayer without agency". 

Setelah RP Twitter menjamur, sekarang kebanyakan RP twitter pada lepas dari agensi dan solo player. Agensi masih ada sih, tetapi nggak seribet dulu kalau mau gabung. Agensi juga sekarang jadi macam-macam jenisnya, ada yang fix username, free username, sistem poin, dan sebagainya. Sekarang, RP Twitter lebih sering mencari agensi free username, mungkin karena username yang dia punya adalah lucky username.

Nick dan no-nick RP

RP Nick adalah RP yang membuat nama panggilan sendiri. Ada yang membuat dari nama asli artisnya, ada juga nama yang dibuat jauh dari nama artisnya. Biasanya, kalau nickname jauh dari nama artisnya, itu berfungsi sebagai ID aja biar gampang dicari. Menurutku, RP Nick lebih banyak membahas hal yang out of character dan nggak bersinggungan dengan artis aslinya, walaupun nggak semua RP Nick begitu. Lebih mirip kelompok orang nongkrong saja sih. Biasanya, mereka yang memakai nickname yang jauh dari nama artisnya punya circle sesama RP Nick juga. Kadang, nggak mudah mengenali artis yang dia perankan hanya karena lihat nickname-nya. Contohnya, nickname Pahun, Dobil, Fanol, dan sebagainya, kalian tahu nggak mereka memerankan siapa? RP Nick ini bisa dibilang pendatang baru, mungkin tahun 2013 atau 2014an. Sebab, pertama kali aku bergabung RP Twitter, aku nggak pernah melihat RP nick. Sekarang, nickname nggak cuma dipasang di di DN saja, tapi dipasang di username juga. Aneh-aneh aja deh. 

Sedangkan, RP no-nick adalah mereka yang nggak membuat nama panggilan. Jadi, display name akun mereka cuma nama artisnya aja, misalnya Hanbin, T.O.P, dan Choi Minho. Biasanya, RP no-nick adalah jenis RP yang semi-less OOC atau less OOC, mereka lebih sering membahas kegiatan artis yang mereka perankan. Topik dua jenis RP ini berbeda seratus delapan puluh derajat. Makanya, nggak jarang RP no-nick jarang bergaul dengan RP nick karena perbedaan topik yang mereka bawa, mungkin. 

Bot dan autoupdate Twitter

Dulu, sebelum muncul teknologi bot, RP interaksi aja seperti biasa. Semenjak kemunculan bot, RP jadi sering memasang bot dan tweetnya menyampah padahal nggak sedang on. Sebenarnya, itu agak mengganggu penduduk TL karena sering kena zonk membalas tweet bot mereka. Ada juga yang memasang auto-update artis supaya nggak perlu cari info tentang artis yang diperankannya dan melakukannya dengan manual. Padahal, kalau begitu apa dia bakal tahu kegiatan artis yang diperankannya? Ada juga yang memasang bot untuk merepost ulang tweet dari base. Itu sih menyampah banget di TL orang lain.

Selective Following

Dulu, nggak ada istilah ini karena semua RP berbaur dari berbagai agensi, kecuali yang closed agency karena mereka nggak boleh interaksi dengan orang di luar agensinya. Namun, sekarang muncul istilah selective follow yang dilatarbelakangi oleh hadirnya RP bot dan up followers. RP bot dan up-followers ini biasanya jarang aktif dan kerjaannya hanya mencari followers tetapi nggak berinteraksi dengan following-nya. Oleh karena itu, RP yang selective follow biasanya ogah buat follow RP jenis ini dan mencari akun yang benar-benar aktif dan mau berinteraksi.

RP Yadong Twitter 

RP Yadong di twitter agak berbahaya. Twitter adalah plaform media sosial yang aktivitasnya bebas dilihat siapa saja sehingga aktivitas RPY biasanya menjadi konsumsi publik. Ada beberapa base Yadong di sana dan timelinenya adalah area untuk 18+ sebagai konten untuk para RPY. Anak yang masih di bawah umur harus lebih hati-hati kalau bergabung di RP Twitter. Untung ada show and hide sensitive media jadi bisa aman dari hal kayak begitu. 

Dulu, ada aturan kalau retweet gif atau foto 18+ hanya dilakukan setelah jam 10 malam untuk menghindari anak di bawah umur melihatnya. Namun, lama kelamaan, RPY nggak tahu waktu untuk retweet hal 18+ bahkan RP yang nggak bertagar NSFW saja sering melakukannya. Padahal banyak banget anak RP yang masih di bawah umur. RPY juga agak mengerikan sih, sebab ada penjahat kelamin atau om-om bergabung di RPY hanya untuk memburu yang enak-enak (you know what I mean).

Perbandingan Roleplayer Dulu dan Sekarang Secara Umum

Setelah memberikan testimoni perbandingan antara RP dahulu dan RP sekarang di kedua platform media sosial, aku mau membandingkan secara umum.

Imagine dan Plot

Imagine adalah ciri khas RP zaman dulu. Sekarang juga masih ada sih, tetapi nggak sesering zaman dulu. Dulu, hampir semua anak RP bisa imagine ringan karena cuma membayangkan ekspresi atau aksi yang biasa aja. Sedangkan sekarang, ada beberapa RP yang nggak bisa imagine karena syarat imagine yang sekarang agak berat soalnya harus ada alurnya dan menuntut detail. 

Seperti artinya, imagine ini adalah berkhayal. Seolah kita itu sedang melakukan aksi dengan tulisan. Biasanya diawali dengan # atau *(...)* atau kadang -(...)-, sekarang lebih sering pakai tanda /(...)/. Jadi, terkesan seperti aksi di dunia nyata. Begini contohnya:
👧: Ayo jalan-jalan! *tarik tangannya*
👦: Mau jalan ke mana? Malas ih. *ikutin tarikannya malas*
👧: Kita main ke taman, jalan-jalan sore. :( *ayun-ayun tangannya*
👦: Iya deh iya, ayo ke taman. *genggam tangannya* *jalan tuntun ke taman*
👧: *lihat kanan kiri* Ih mau ituuuu~ *tunjuk tukang permen kapas*
👦: *lihatin arah telunjuknya* ah, gak ada duit buat belinya.
👧: ih aku mau ituuuuuu~ beliin ;~; *manyun*
👦: Jangan manyun gitu ah jelek. *cubit pipinya* Bentar lihat uang dulu. *ambil dompet*
👧: ada uangnya gak? *lihatin*
👦: ada. Bentar ya. *acakin rambutnya* *beliin permen kapas* *kasih permen kapasnya* Nih.
👧: asiiiiiikkk!!! *ambil permen kapas* Makasih yaaaa~ *makan permen kapasnya*
👦: sama-sama. *makan permen kapasnya di sisi yang lain*
👧: Ih! o.o *stuck* 
👦: Kenapa? *lihatin wajahnya yang cengo*
👧: *pukul bahunya* Nanti kalau kena bibir gimana? >///< 
👦: *ketawa* hahahahaha, kalau kena bibir ya aku cium. *meletin*
👧: mesum woooo! *sentil jidatnya*
👦: aduh sakit! *elus jidat sendiri* minta maaf sama jidat. *bungkuk kasih liat jidat*
👧: maaf ya jidat. *elus jidatnya*
👦: *tunjuk jidat* cium.
👧: muah. *kecup jidatnya*
-the end- 
Kurang lebih begitu lah ya, nggak usah dilanjutin lagi. Nanti yang jomblo pengen. 

Sekarang ada istilah baru, drama dan plot. Kalau drama itu mirip imagine di atas tapi ada alurnya jadi ada latar tempat dan waktu. Biasanya pakai bahasa formal aku dan kau, suka Dancow. Nggak deng. Kalau plot atau para-drama itu semacam bikin cerpen tapi dua author gitu. Bisa pakai sudut pandang satu atau tiga. Contohnya yang sudut pandang satu:
👧: Aku melihatnya terdiam sambil menundukkan kepala. Raut wajahnya tampak sedih. Hatiku tak sanggup melihat wajahnya yang suram. Aku hampiri ia yang sedang duduk seorang diri dan aku tepuk bahunya pelan. "Hey, kau tampak sedih. Apa yang terjadi?" tanyaku. 
👦: Aku memikirkannya lagi, terus menerus. Ia terus menghantui dan membayangiku. Semakin larut pikiranku. Namun, seketika semua hilang ketika ada suara lembut bertanya kepadaku. Aku mengangkat wajahku, menoleh padanya dan berusaha menyunggingkan senyum di hadapannya. "Hanya ada sedikit masalah, beri aku waktu untuk memikirkannya," ucapku hati-hati agar tidak menyakiti hatinya.

Seperti itu lah, memang seru tapi terkesan kaku. RP sekarang sulit diajak imagine, jatuhnya nanti malah drama. Setiap diajak imagine, yang awalnya mengobrol dengan bahasa gue-lu atau aku-kamu, berubah menjadi aku-kau. Malah ada yang nggak bisa diajak imagine, jadi dia nggak balas perlakuan kita. Sekarang main RP kayak SMS-an biasa, nothing special

Sunbae-hoobae atau senior-junior RPW

Senior-junior di sini bukan yang main RP paling lama siapa. Akan tetapi, ini adalah hubungan senior-junior artis yang diperankan. Dulu semua RP mau yang tua atau muda, pasti berbaur nggak peduli umurnya karakter yang diperankannya yang penting ngobrol. Sekarang, umur itu jadi patokan untuk berinteraksi sesama RP. Artis yang baru debut harus hormat dengan seniornya, menggunakan bahasa baku, intinya tunduk banget lah. Padahal RPW itu kan ajang mencari kawan juga. Sopan sih sopan saja tapi jangan sampai gila hormat. 

Family

Dulu, cari keluarga di RPW itu gampang. Caranya, kita selalu ada dan peduli pada sesama. Nggak perlu pakai istilah verif as family lah, semua juga bisa jadi keluarga. Namun, seiring berjalannya waktu, RP makin menjamur, pemikiran pun semakin banyak. Keluarga di RPW jadi terasa nggak seperti keluarga. Ada istilah verif jadi ibu, ayah, kakak, adik, tetapi mereka nggak ada ketika sedang dibutuhkan. Susah cari family yang benar-benar seperti keluarga sendiri.

Hiatus dan leave

Dulu, kalau hiatus pasti yang kenal dan sering mengobrol bakalan dispam lewat chat atau wall, berharap supaya balik karena RP zaman dulu punya prinsip "gak ada lo gak rame". Apalagi kalau mau leave, kebanyakan mencegah. Ada yang tanya cara hapus akun, pasti ada yang komen jangan dikasih tahu dan memang benar nggak ada yang kasih tahu. Kalau ada yang mau memberi akun, ada yang cegah dan nggak bakal ada orang yang komen mau terima akun itu.

Sekarang? Jangan berharap ketinggian deh. Orang yang hiatus aja dibiarkan dan malah mencari yang lain. Nanti waktu balik, mereka lupa kita siapa. Ketika ada yang bilang mau leave juga, seolah nggak ada yang peduli. Tanpa tanya alasannya, mereka hanya bilang, "take care". Waktu ada yang mau menyumbangkan akun juga, pasti balasan penuh dengan orang yang mengemis akun. 

Couple

Couple ini sama halnya dengan pacar di dunia nyata, hanya saja ini virtual boyfriend/girlfriend. Dulu, couple ini datang karena kenyamanan dan ketentraman bersama doi. Nggak ada yang namanya pacaran dengan stranger. Biasanya, pacarannya pun langgeng bisa bertahun-tahun bahkan sampai real life. Sekarang, anak RP sibuk cari couple seolah RPW jadi ajang untuk mencari jodoh. Sudahlah, nggak mengerti aku dengan pemikiran anak RP zaman ini.

LGBT RPW

Lesbian Gay Bisex Transgender juga ada di RP. Kalau transgender di RP sih sudah marak dari zaman dulu juga. Aku juga pernah berpasangan dengan transgender dan sekarang kami bersahabat selama 4 tahun. Transgender di RP bukan hal yang tabu lagi. Kadang ada laki-laki yang gay, tapi ternyata mun-nya satu cewek dan satunya cowok. Dulu ini gak terlalu dipermasalahkan mau bromance, sismance, atau transgender itu hak setiap RP. Dulu, kalau memerankan laki-laki ya tetap memerankannya dengan maskulin walaupun pemainnya perempuan.

Sekarang, ketika satu RP ketahuan transgender pasti langsung dikeroyok massa. Ada juga yang cowok bersifat lebih gemulai daripada cewek, padahal artis yang diperankannya nggak seperti itu. 

Buka lapak RPW

Semenjak akun-akun media sosial sering disable atau ditangguhkan, tengkulak akun bermunculan. Jual beli akun dengan harga tertentu. Kalau akun Facebook biasanya Rp.5000/2 akun. Kalau untuk twitter tergantung dengan jumlah followers, tweet, tahun akun dibuat. Akun dengan followers 3k bisa dijual dengan harga 60k, tergantung banyaknya tweet juga, semakin banyak semakin mahal. Mungkin ini salah satu alasan mengapa RP twitter pakai auto-update dan bot. Ada juga RP yang jual smule vip, joox vip, atau kuota murah. Ya begitulah, sekarang RPW jadi macam-macam rasanya kayak nano nano.

Tulisan ini sepertinya sudah panjang banget sih. Aku akhiri sampai di sini saja. Mungkin kapan-kapan aku bakal kembali membahas tentang dunia pelarian para manusia alay ini lagi. Weits, nggak usah ngamuk!

Have a nice day



Michiko ♡