16 Juli 2018

Konspirasi Kemacetan

11:42 PM 2 Comments
Macet.

Pasti kalian nggak asing dengan kata yang satu ini. Ini sudah jadi problematika hampir di seluruh penjuru Indonesia, apalagi kota-kota besar seperti ibu kota. Kali ini, aku akan membahas tentang konspirasi kemacetan berdasarkan pemikiran aku sendiri. Sebelumnya aku mau memberitahu kalau pemikiran setiap orang berbeda-beda. Biasa, konspirasi ala-ala anak muda.

Sebenarnya, apa sih yang bisa buat jalanan selebar itu bisa tetap macet panjang kayak lagi main ular naga? Jalanannya kah? Kendaraannya kah? Aturan lalu lintasnya kah? atau pengendaranya?

Konspirasi Kemacetan

Kalau dilihat dari berbagai aspek, banyak sekali penyebabnya. Tapi pernah kepikiran nggak sih siapa biang kerok kemacetan jalan? Siapakah dalang di balik kemacetan ini?

Sudah pasti, masyarakat nggak ada yang tahan dengan kemacetan ini. Sudah membosankan, menjengkelkan, bikin emosi pula. Rasanya kalau terjebak macet jadi ingin terbang naik elang biar nggak dicegat lampu merah dan dikepung kemacetan. Tapi apa daya, kamu bukan Prabu Siliwangi si pengendali elang di channel ikan terbang. Hanya manusia yang tak sempurna dan kadang salah. 

Kalau dipikir-pikir lagi juga, banyak banget lho upaya pemerintah daerah buat mengatasi macet. Dari mulai penutupan jalan, membuat jalan satu arah bahkan sampai buat jalur memutar padahal cuma mau ke rumah tetangga yang dekat lima langkah dari rumah. Tetapi, macet itu bukannya musnah justru berpindah tempat. Heran nggak? Sama, aku juga jadi herman. Hmm. Konspirasi macam apa ini?

Apakah pemerintah membuat konspirasi supaya misteri ini tidak dapat terpecahkan? Atau pengendaranya yang membuat konspirasi supaya pemerintah kebingungan? Memang, sulit sekali.

Seandainya, kemacetan ini disebabkan oleh aturan lalu lintas. Di mana salahnya? Apakah aturannya kurang tegas? Bukankah sejak dahulu kala aturan lalu lintas itu mutlak kalau merah berhenti dan hijau jalan? Bukankah rambu lalu lintas sudah dicantumkan di buku pelajaran dan mainan kartu gambar? Bukankah rambu lalu lintas maknanya juga sama? Lalu apa yang salah dengan aturan lalu lintas? Hm, atau aturan lalu lintas memang sengaja dibuat untuk menyebabkan macet di jalan supaya orang-orang jengkel dan semakin sedikit orang yang menggunakan kendaraan bermotor? Boleh jadi.

Seandainya, kemacetan ini disebabkan oleh pemerintah daerah. Di mana salahnya? Bukankah pemerintah membuat jalanan lebar supaya kemacetan tidak semakin panjang? Bukankah pemerintah membuat jalur satu arah supaya meminimalisir kecelakaan dan kemacetan? Bukankah pemerintah membuat taman di tengah jalan sebagai penunjuk jalur? Hm, atau mungkin pemerintah sengaja memusatkan kemacetan pada satu titik saja agar tidak ada kemacetan di titik lain? Boleh jadi.

Seandainya, kemacetan ini disebabkan oleh kendaraannya. Di mana salahnya? Bukankah memang benar yang terjebak macet itu adalah kendaraan? Bukankah kendaraan bisa diatur untuk menghindari kemacetan? Kalau memang kendaraan, yang mana biang keroknya? Mobil atau motor? Atau mungkin becak dan delman? Tetapi, zaman dahulu orang-orang naik becak dan delman memangnya terdengar bunyi klakson tantantintin di mana-mana? Jadi, yang mana penyebab utamanya? Motor atau mobil?

Seandainya, kemacetan ini disebabkan oleh pengendara. Di mana salahnya? Bukankah pengendara sudah memahami rambu lalu lintas dan mematuhi segala aturannya? Bukankah pengendara sudah memiliki surat izin mengemudi sebelum terjun langsung mengemudi ke jalanan? Hm, atau mungkin sebagian besar pengemudi tidak memiliki kesadaran dan menggunakan jalanan seenaknya sendiri sehingga menyebabkan kemacetan? Boleh jadi.

Jadi, konspirasi yang mana sebenarnya yang menjadi biang kemacetan? 

Kalau menurutku, biang kerok kemacetan ada pada pengendara yang nggak patuh lalu lintas dan pejalan kaki yang sembarangan. Manusia yang mengendarai kendaraan bermotor itu ada banyak dan bermacam-macam isi kepalanya. Ada yang patuh, ada juga yang bandel. Nah, problem utamanya ada pada si pengendara yang nggak patuh terhadap lalu lintas yang telah diatur oleh pemerintah. 

Pengendara mana yang salah? Motor atau mobil? Berdasarkan analisaku, yang salah adalah dua-duanya. Sebab, pengendara yang nggak mematuhi aturan lalu lintas itu benar-benar biang kerok kemacetan. Contohnya, pengendara motor yang hobi menyalip atau menerobos rambu lalu lintas, ia akan membuat kendaraan di belakangnya atau kendaraan yang berpapasan dengannya menginjak rem mendadak. Semula berjalan dengan kecepatan konstan, kendaraan-kendaraan itu harus memperlambat lajunya karena takut menabrak si tukang salip ini. Akibatnya, kendaraan di belakangnya pun harus memperlambat lajunya juga. Kebayang nggak kalau hal ini berlangsung pada antrian kendaraan yang panjang, jelas itu akan menyebabkan sebuah kemacetan.

Contoh yang lainnya, jika pengendara mobil menggunakan mobil nggak sesuai anjuran pemakaian. Misalnya, dia hanya sendiri tapi menggunakan mobil untuk berkendara padahal idealnya mobil itu dibuat setidaknya untuk dua sampai enam orang. Jika semua mobil hanya diisi oleh satu orang, lalu ada sepuluh orang yang menggunakan mobil berbeda, maka antrean mobil akan panjang ke belakang. Sedangkan, jika mereka menggunakan motor atau kendaraan umum yang dapat menampung penumpang sampai delapan orang atau lebih dalam satu mobil, maka jalanan pun nggak akan sesak dan meminimalisir kemacetan.

Sedangkan pejalan kaki yang sembarangan juga sama menyebalkannya seperti pengendara motor yang hobi menyalip kendaraan lain. Hal ini membuat para pengendara motor dan mobil harus mengerem kendaraannya supaya nggak menabrak orang ini. Biasanya, alasannya menyeberang sembarangan karena nggak mau jalan ke zebra cross atau jalan sambil main gadget.

Baca juga dampak negatif gadget: Gadget Mania

Menurutku, kesimpulan dari konspirasi kemacetan ini adalah pengendara dan pejalan kaki yang nggak bijak dalam berkendara dan menaati rambu lalu lintas. Jadi, upaya untuk meminimalisir kemacetan adalah berkendaralah dengan bijak dan sesuai dengan aturan. Kalau menurutmu, konspirasi apa yang menyebabkan kemacetan di jalan?

Have a nice day,


Michiko ♡

Picture source on Pinterest

18 Juni 2018

Setan Gepeng

10:00 AM 0 Comments
Kau akan selalu tunduk kepadanya jika kau tidak berusaha untuk membuatnya tunduk kepadamu.

Apa yang sudah kamu lakukan hari ini?
Seberapa produktif kamu hari ini?
Hari ini lebih banyak malasnya atau rajinnya?
Habis dibisikin setan jadi malas ya?

Iya sih, memang setan itu sukanya menggoda manusia supaya nggak berbuat baik. Bawaannya bikin males, apalagi setan yang satu ini. Bukan devil bukan demon bukan pula Jin Iprit. Namanya Setan Gepeng. Iya, setan gepeng. Aneh ya namanya. Setan jenis ini kerjaannya bukan hanya menghasut manusia supaya berbuat keburukan, tapi juga membuat manusia malas seharian. 

Kok bisa? Iya, bisa.

Coba ingat-ingat.
Ketika mau belajar, terdengar bisikan Setan Gepeng. Tiba-tiba mood berubah jadi nggak mau belajar.
Ketika mau tidur, mata Setan Gepeng ini menyala penuh hasutan untuk membelai dia. Tiba-tiba nggak terasa waktu sudah pagi padahal siang hari harus beraktivitas lagi.
Ketika mau ibadah, amarah Setan Gepeng ini menggetarkan seluruh hati dan pikiran. Tiba-tiba lupa niat ibadah yang akan dijalankan.

Hampir semua orang memelihara Setan Gepeng. Seolah Setan Gepeng ini rajanya manusia, seenaknya membuat manusia tunduk kepadanya. Dia membuat manusia jadi luluh lantak tak bisa melawan. Dia juga yang membuai manusia dalam hasutan agar tidak melakukan hal yang bermanfaat. Kesal nggak sih? Mau memusnahkan dia juga? Nih, kalau berani coba musnahkan!

Penampakan mengerikan Setan Gepeng
Bagaimana? Sudah musnah? Atau masih sayang sama setan yang satu ini?

Mengapa bisa disebut Setan Gepeng? Ya, alasannya sudah aku sebutkan tadi. Judulnya terinspirasi dari status WA temanku yang sesama suka main di blog (Link blog: http://nonnyi.blogspot.com/) yang pernah eksis jadi salah satu tokoh di postingan sebelah, Kado Ulang Tahun Nonny.

Aku mau curhat sedikit boleh dong, ya?

Kejadian ini terjadi pada hari Jumat, tepat tanggal 1 Juni 2018 di malam hari. Ketika itu perutku sedang mengamuk dan bergejolak seperti magma yang mau muntah dari kawahnya. Mungkin, akibat kebanyakan makan pedas juga. Biar nggak sepi, aku main sama Setan Gepeng ini. Sudah selesai, aku mau bangkit. Kemudian... PLUNGGG! WOY PELIHARAANKU JATUH! 

Keesokan harinya, dengan segera aku bawa Setan Gepeng ke unit perbaikan gizi. Kata yang menanganinya, Setan Gepeng ini dinyatakan tak bisa diselamatkan lagi. Sedih nggak sih? 

Pada saat itu, ia satu-satunya peliharaan yang aku punya. Tiada yang lain saat itu. Jadi, aku hidup beberapa hari tanpa Setan Gepeng. Hidupku terasa mati dan sepi. Halah. Biasanya, pulang dari kampus langsung lompat ke kasur dan main dengan Setan Gepeng, sekarang lompat ke kasur langsung tidur karena bosan gak ada teman. Kadang, kalau gak punya kerjaan (padahal setiap saat memang nggak punya kerjaan), aku akan buka semua permainan yang dikasih Setan Gepeng. Kadang, aku suka membelai dia tanpa bosan. Sekarang, aku hanya bisa melakukan kegiatan yang sekiranya membuat aku nggak bosan. Belajar sekali pun.

Iya, ada tes kemampuan bahasa Jepang bulan Juli nanti. Kemarin, ketika masih bersama Setan Gepeng, aku terlalu asik bermain dengannya dan melupakan tes itu. Tetapi, semenjak kehilangan dia, aku mencoba untuk mencari kegiatan untuk melupakannya, yaitu dengan belajar untuk tes nanti. Belakangan ini juga aku aktif posting di blog karena kepergian Setan Gepeng. Jadi, terima kasih sudah memaklumi aku yang berisik di blog dan menyampah di timeline.

Ya ampun, ini cerita melankolis amat deh. Ya intinya, dia rusak dan aku gak punya Setan Gepeng lagi. Barangkali ada yang mau beliin yang baru? Hahahaha. 

Baca juga kisah tentang kelakuan ajaib si Setan Gepeng: Gadget Mania

Memelihara Setan Gepeng sangat bahaya? Nggak kok. Asalkan, kamu bisa membuatnya tunduk. Kamu harus memeliharanya dengan bijak dan nggak selalu menuruti apa kemauannya. Kalau kamu merasa hari-harimu kurang produktif, coba tinggalkan sejenak Setan Gepeng sendirian. Biarkan dia kesepian untuk sementara waktu dan mulailah improve your skill. Jangan mau diperbudak setan macam ini, ya. Seharian bermalas-malasan di kasur itu bikin encok, serius. 

Have a nice day,


Michiko♡

Picture source on Google

14 Juni 2018

Jajan Kenyang di Semarang

10:00 AM 1 Comments
Tahu kota Semarang? Itu lho, Kota Lumpia. Tempat Lawang Sewu yang horor berada. Nggak horor sih, cuma isu-isu aja kok hehehe. Di postingan ini, aku nggak bakal bahas tentang Lawang Sewu, mungkin lain kali. Akan tetapi, aku mau membahas tentang sumber kehidupan di Semarang. Apa itu? Ya, makanan. Kalau nggak jajan makan nanti bisa mati. 

Lawang Sewu
Jajanan ini lokasinya di sekitar Tugu Muda, Simpang Lima, dan Tlogosari karena aku nggak jauh-jauh kok kalau jajan. Jangan percaya deh, hoax itu.

1. Martabak manis/terang bulan dan martabak telur

Martabak Badoet

Martabak manis dan martabak telur terenak jatuh kepada Martabak Badoet. Serius, ini murah banget! Kisaran harga 12.000 rupiah sampai 50.000 rupiah. Beli yang 12.000 rupiah aja, perutmu bakal buncit kayak badut mekdi. 

Alamat Martabak Badoet:

Jalan Tlogosari Raya II No.36, Tlogosari Kulon, Pedurungan, Kota Semarang, Jawa Tengah 50196

2. Ceker setan

Seblak Basah Joss taman KB
Ceker Setan Joss di taman KB ini adalah salah satu ceker setan yang suka aku beli. Enak kok! Harganya? Wah, tergolong murah dong cuma Rp. 10.000,- bisa dapat seporsi ceker yang isinya 5 biji. Level pedasnya? Wah, nantang nih? Ada level 1-30! Makan tuh sampai jontor.

Alamat Ceker Setan Joss: 

Kaki Lima di Jl. Pandanaran II, Mugassari, Semarang Selatan, Semarang.
Seberang RS Panti Wilasa Citarum, jl. Citarum, Mlatiharjo, Kec. Semarang Tim., Kota Semarang, Jawa Tengah 50121

3. Seblak 

Seblak Bloom
Seblak Bloom ini ada di mana-mana. Salah satunya, yang paling deket ke Tugu Muda ada di depan kampus UDINUS. Kalau jam makan siang, pasti ramai nih soalnya enak lho. Harganya murah sekitar Rp. 5.000,- sampai Rp. 12.000,- tergantung pesan varian yang mana. Ada seblak jamur, makaroni, spesial, bakso, cireng, sosis, dan lainnya. 

Alamat Seblak Bloom:

Jl. Sadewa, di depan Gedung E, TVKu UDINUS.
 

4. Siomay

Siomay Semawis

Siomay terenak yang pernah aku makan selama di Semarang adalah siomay yang ada di pecinan Semawis. Aku nggak tahu nama kedainya apa, tetapi bentuknya seperti di gambar ada di sayap kiri setelah masuk dari gerbang depan Pecinan Semawis. Harganya standar lah ya buat makanan yang ada di Semarang, sekitar 20 ribuan sudah dapat satu porsi siomay dapat gratisan pula, wadah dan sendoknya.

Alamat Siomay Semawis:

Jalan Gang Warung No. 50, Kauman, Semarang Tengah, Kranggan, Semarang Tengah, Kota Semarang, Jawa Tengah 50139

*Waroeng Semawis buka setiap Jumat sampai Minggu, mulai pukul 18.00 sampai 00.00 WIB.

5. Japanese Street Foods

Kedai Tokyo
Buat kamu pecinta takoyaki dan okonomiyaki juga seafood bakar, aku merekomendasikan Kedai Tokyo. Biasanya setiap hari selalu mejeng di Taman KB sebelah seblak basah Joss tapi belakangan ini gak tahu ke mana jarang buka. Nggak usah khawatir, tempat mangkalnya nggak cuma di situ aja tapi mereka mangkal pada saat CFD (car free day) di Simpang Lima depan CitiBank juga di Waroeng Semawis kalau weekend. Letak Kedai Tokyo di Waroeng Semawis agak jauh, jadi harus jalan lagi ke tengah pasar, tempatnya di sayap kiri dari pintu masuk dekat tempat karaoke manula(?). 

Harga yang ditawarkan? Hanya dengan uang Rp. 20.000,- kamu sudah bisa pilih okonomiyaki atau takoyaki isi tujuh. Harga takoyaki tergantung isinya berapa butir. Seafoodnya kisaran harga Rp. 25.000,- sampai Rp. 90.000,- tergantung ukurannya. Jadi, kalau kamu rakus dan suka seafood saranku mending ajak aku lalu jajanin aku.

Alamat Kedai Tokyo:

Jalan Gang Warung No. 50, Kauman, Semarang Tengah, Kranggan, Semarang Tengah, Kota Semarang, Jawa Tengah 50139

6. Mie Ayam

Mie Ayam 99
Wah, ini nih langganan aku, Mie Ayam 99. Rekomendasi! Murah, enak, kenyang sampai begah terus muntah. Nggak deng. Lokasinya masih satu jalur dengan Martabak Badoet. Harganya mulai Rp. 11.000,- sampai Rp. 15.000,- aja lho. Selain mie ayam, sedia juga bubur dan bakso.

Alamat Mie Ayam 99:

Jl. Tlogosari Raya II No.6, Tlogosari Kulon, Pedurungan, Kota Semarang, Jawa Tengah 50196

Segitu dulu ya rekomendasi jajanan semarang yang enak. Pegal ngetik nih hehehe. Kapan-kapan aku buat postingan lain tentang makanan. Oh iya, semua gambar nyolong dari mbah gugel karena kalau foto sendiri keburu lapar hahahaha. Kalau merasa ada yang jadi pemilik foto-foto itu dan ingin aku take down fotonya, kontak aku ya soalnya lupa sumbernya. Selamat ber-rakus ria.

Baca juga rekomendasi makanan yang lain di sini

Have a nice day,


Michiko ♡

11 Juni 2018

Zutto Oinorishimashou

10:00 AM 2 Comments
Teruslah kau berdoa seolah kau sedang mengayuh sepeda untuk sampai pada tujuan.

Kejadian itu terjadi pada hari Selasa sekitar pukul 19.00 WIB, mengenai tanggal aku lupa sih itu tanggal berapa tepatnya karena memang sudah lama hehehe. Pada hari itu, ada mata kuliah Japanese Reading atau sebut saja dokkai. Materi kuliah membahas tentang sebuah cerpen yang berjudul "わらしべ長者 warashibe choja". Aku pernah menerjemahkan cerita pendek ini di postingan sebelumnya. 

Cerita pendek ini aku dapat dari dosenku, sebenarnya ini cerita yang dikasih untuk tes harian, tapi karena ceritanya menarik jadi aku terjemahkan ke dalam versi Bahasa Indonesia supaya masyarakat Indonesia bisa ambil hikmah dari cerita itu. Sengaja aku post di blog, siapa tahu ada mahasiswa sastra Jepang yang dapat tugas menerjemahkan cerita ini terus google-ing judulnya biar dapat contekan wkwkwk. Gak deng. 

Baca juga terjemahan kisah Warashibe Chōja (Saudagar Jerami) 

Selain amanat yang bisa diambil dari cerita pendek tersebut, ada amanat yang bisa diambil juga dari perkuliahan pada hari itu. Di dalam cerita, kami menerjemahkan penggalan kalimat:

「太郎は朝までずっとお祈りしました。」
Tarou wa asa made zutto oinorishimashita.
Artinya:
Tarō terus-menerus berdoa sampai pagi.

Keajaiban Doa
Sepenggal klausa yang aku warnai merah itu merupakan garis besar pembahasan postingan ini. Dosenku memberi perumpamaan dalam klausa itu. Begini katanya:

"Kalian tahu? Zutto oinorimashita itu berdoa yang terus-menerus, nggak berhenti-berhenti. Jadi, dalam kalimat itu, 'Asa made zutto oinorishimashita.' Artinya si Taro ini nggak cuma berdoa sekali terus bar (selesai). Nggak gitu. Dia itu terus-terusan berdoa dari sore sampai pagi nggak berhenti-berhenti. Biar apa coba? Biar doanya ini dikabulkan sama Kannon-sama.

Kalian juga harus kayak gitu. Kalau punya kemauan jangan cuma mau aja, berdoa sekali terus wis bar (ya sudah). Jangan. Ibaratnya berdoa itu kayak kalian lagi mengayuh sepeda. Kalau kalian naik sepeda terus nggak dikayuh, apa bakal sampai ke tujuan? Nggak toh? Kalian harus mengayuh sepeda itu biar sampai ke tujuan. Kalau kalian nggak kayuh sepeda itu sampai bar Isya' nggak akan sampai tujuan.

Begitu juga dengan berdoa. Kalian kalau punya kemauan, teruslah berdoa. Supaya apa? Supaya kalian sampai ke tujuan. Supaya keinginan kalian itu tercapai. Paham?

Nggak perlu aku jelaskan juga harusnya kalian sudah paham kan maksudnya apa?  Jadi, pelajaran yang bisa dipetik pada hari itu adalah... sudah aku tulis pada kutipan yang paling atas. Jadi, nggak usah ditulis lagi lah ya? Hahahaha.

Oh iya, jangan lupa diselingi dengan usaha dan keikhlasan juga ya. Masalah hasil, serahkan kepada yang berwenang, Tuhan Yang Maha Kuasa.

Karena hidup nggak jauh-jauh dari DUIT. Bukan money recehan atau pun dollar seratus ribuan. Tetapi:
Doa
Usaha
Ikhlas
Tawakkal

Have a nice day


Michiko ♡

7 Juni 2018

Warashibe Chōja (Saudagar Jerami)

5:20 PM 0 Comments
Jangan ragu untuk melakukan kebaikan sekecil apa pun. Sebab, kebaikan yang kau lakukan akan mendatangkan kebaikan yang lebih besar.
わらしべ長者 (Warashibe Chōja)

Pada zaman dahulu kala, di suatu tempat, hidup seorang laki-laki bernama Tarō. Tarō setiap hari rajin bekerja, tetapi ia tidak pernah mendapatkan sesuatu yang baik. Suatu hari, Tarō berdoa kepada Dewi Kwan Im.

"Aku harap ada sesuatu yang baik datang kepadaku. Aku mohon."

Setelah itu, pada malam harinya, Tarō bermimpi. Di dalam mimpinya, ia berbicara kepada Dewi Kwan Im.

"Tarō, jagalah sesuatu yang kau pungut besok. Kemudian, berjalanlah ke arah timur sambil membawanya. Niscaya akan ada hal baik datang kepadamu."

Keesokan paginya, ketika ia berjalan menelusuri jalan, ia tersandung. Kemudian, ia tersadar, ia membawa setangkai jerami di tangannya. Tarō membawa jerami itu dengan hati-hati dan mulai berjalan ke arah timur. Karena ia merasa kesepian berjalan sendiri, ia pun menangkap seekor serangga. Ia mengikat serangga itu pada jerami yang ia bawa lalu ia pergi berjalan lagi.

Setelah beberapa saat, ada seorang bayi tengah menangis. Ibunya memeluknya sambil menyanyikan lagu untuknya, tetapi bayi itu terus menangis. Ibunya kebingungan. Namun, ketika Tarō menunjukkan serangga, bayi itu berhenti menangis lalu mulai tertawa.

Ibunya bayi itu berkata kepada Tarō, "Bolehkah jerami dan serangga itu untuk saya?"

Tarō memberikan jerami dan serangga kepada bayi itu. Ibunya bayi itu sangat berterimakasih, ia memberikan tiga buah jeruk kepada Tarō. Tarō membawa ketiga jeruk itu, kemudian lanjut pergi berjalan ke arah timur. Kali ini, ada seorang wanita muda yang cantik duduk lemah lesu di jalanan. Di sebelahnya, berdiri seorang kakek tua terlihat khawatir.

"Apa yang terjadi?"

Ketika Tarō bertanya, kakek itu menjawab, "Katanya, Nona ini sedang sakit dan ia ingin minum air. Di manakah sumber air berada?"

Tetapi, tidak ada air di mana pun.

"Oh, ini ada tiga buah jeruk. Makanlah!"

Tarō memberikan jeruknya kepada wanita itu. Setelah wanita itu memakan semua jeruk, ia jadi pulih kembali.

"Terima kasih banyak."

Kakek dan wanita itu amat berterimakasih, mereka memberikan kain yang indah kepada Tarō.

Tarō membawa kain itu kemudian pergi berjalan lagi ke arah timur. Sore pun telah tiba. Kemudian, kali ini ada seekor kuda yang tergeletak di jalan. Samurai yang berdiri di sebelah kuda itu berkata kepada Tarō, "Hei! Kuda ini untukmu. Sekarang, dia sedang tidak sehat tetapi ini kuda yang bagus. Sebagai gantinya, kain indah yang kau bawa, kau berikan untukku."

Setelah berkata begitu, samurai itu meletakkan kudanya lalu membawa pergi kain indah itu. Tarō kebingungan. Namun, karena ia merasa kasihan kepada kuda itu, ia pun duduk di sebelah kuda itu lalu berdoa kepada Dewi Kwan Im. 

"Kumohon, bantulah kuda yang menyedihkan ini."
Tarō terus menerus berdoa tiada henti sampai pagi.

Ketika pagi telah tiba, kuda itu membuka matanya. Kemudian, ketika melihat ke arah Tarō ia langsung berdiri dan meringkik. Tarō sangat bersyukur, ia pun mulai berjalan ke arah timur bersama kuda itu. Tarō dan kuda itu tiba di kota. Di sana ada banyak rumah besar. Ketika berjalan melewati sebuah rumah besar, seorang laki-laki yang bekerja sebagai pembantu rumah itu berkata, "Kau membawa kuda yang keren ya. Pemilik rumah ini sangat menyukai kuda. Tunggu di situ sebentar!"

Segera, pemilik rumah itu keluar dari dalam rumahnya. Ketika melihat kuda itu, ia berkata kepada Tarō, "Wah, ini kuda yang hebat! Bolehkah kuda itu untuk saya? Sebagai tanda terima kasih, saya akan memberikan banyak ladang yang saya punya."

Demikianlah, satu batang jerami dan berakhir menjadi ladang yang luas. Tarō pun bersungguh-sungguh bekerja menggarap ladang itu dan menjadi orang kaya. Maka dari itu, semua orang menjuluki Tarō "Warashibe Chōja (Saudagar Jerami)".

***

Baca juga cerita pendek lainnya di sini

Diterjemahkan oleh: 


Nadhira Shafa

Picture source: web-japan.org

6 Februari 2018

Pesta Kebahagiaan Curut Raksasa

11:59 PM 0 Comments
Halo! 
Di postingan ini aku mau memberikan kado. Seperti biasanya, memberi kado abadi untuk kawan-kawan yang ada di sekelilingku sebagai bentuk apresiasi terhadap mereka yang bersedia untuk berada di sampingku.

Hari ini, tanggal 6 Februari, siapa yang ulang tahun ya? 

Hari ini adalah ulang tahunnya, Curut Raksasa! Dia adalah pejantan yang memiliki potongan gaya rambut unik. Rambutnya ada buntutnya kayak tikus. Makanya, kali ini aku menyebutnya Curut Raksasa. Dia berbadan pendek untuk seukuran laki-laki, badannya gempal, dan matanya sipit dengan kacamata membuat matanya jadi tinggal berbentuk garis macam tanda setrip. Dia adalah salah satu teman kampusku yang dekat denganku juga. Panggil saja dia Aldo.


Aldo adalah salah satu kawan sekaligus "bestfriend" yang aku punya. Dia suka menemani aku jalan ke mana-mana. Pokoknya kami macam partner in crime lah. Mau jalan, gas aja. Mau nonton, hayuk! Mau adu bacot, diladenin sampai mulut berbusa. Mau berbagi cerita, didengarkan walaupun diulang-ulang kayak kaset rusak. 

Pertama kali berkenalan dengan dia adalah saat semester dua. Sebenarnya kami satu kelas sih di semester satu, tetapi dia ansos, guys. Benar-benar nggak pernah kelihatan di kampus kalau nggak ada kelas. Orangnya juga judes dan sinis banget. Mentang-mentang matanya sipit jadi demen banget sinis sama orang. 

Awalnya, kami kenal lewat chat di LINE. Saat itu, pertama kali memasukkan KRS, maklum maba masih agak bego dan awam tentang dunia perkuliahan. Aku saat itu sedang pulang kampung, meninggalkan perantauan. Kebetulan, ada satu kelas yang mengharuskan aku untuk chat dia, yaitu menanyakan kelas bahasa Mandarin. Wah, ngomong-ngomong kelas bahasa Mandarin, jadi rindu Laoshi dan D'trebbles. 

Baca kisah D'trebbles di sini: Trouble Maker 

Aku tipe orang yang kalau chat dengan orang lain merasa nggak nyaman kalau dicuekin. Sedangkan, saat itu dia balasnya jutek banget. Seadanya gitu. Singkat, padat, jelas. Cuma aku pura-pura haha-hihi aja karena butuh. Nggak disangka, ternyata chat itu berlanjut terus sampai perkuliahan dimulai. 

Saat liburan, aku pernah bercanda buat minta dijajanin. Eh ternyata ada waktu masuk kuliah, aku betulan dibeliin makanan masa. Saat itu sedang jeda antar mata kuliah, aku dipanggil Aldo ke tempat persemayamannya, kursi sofa yang terdapat di depan kipas angin. Sekalian ngadem. Aku dikasih Pocari Sweat yang botol satu liter dan Pocky empat kotak. Sejujurnya, aku nggak enak banget menerimanya. Apalagi itu pertama kalinya aku bertemu dan berkomunikasi langsung dengan dia tetapi dia terlanjur beliin makanan itu buatku. Jadi, aku terima saja. Itu lah interaksi aku dengan dia setelah kami menjadi teman satu kelas selama setengah tahun. Parah gila.

Setelah pertemuan itu, kami jadi lebih dekat. Kami sering hang out bareng, jalan-jalan keliling kota, atau main ke mana aja. Sering juga curhat dan bertukar cerita kalau nongkrong. Kendalanya, dia kalau ngomong suka belibet. Jadi, aku harus berpikir keras sampai otak kopong karena mencerna kalimatnya. Walaupun hasilnya kadang nyambung kadang ngebul tapi sia-sia. 

Aldo ini orang yang baik, tapi gak tahu tuh baik sama semua orang apa cuma pencitraan aja. Eh. Pandanganku sih, dia orang yang cukup setia, katanya dia pernah nggak bisa move on dari mantan gebetannya selama kurang lebih empat tahunan. Terlepas dari umurnya yang lebih muda daripada aku, dia ini punya pemikiran bapak-bapak alias dewasa. Beda jauh dengan sifatku yang manja. Semenjak berteman dekat dengan dia, aku merasa seperti punya seorang kakak, padahal aku anak sulung. Kalau ada masalah, biasanya aku curhat kepada dia dan dia sukarela bantu untuk mencari solusi. Dia juga suka menolong. Kalau ada orang kesulitan, semuanya dia tolongin. Waktu kami sedang mencari makan di luar, ada anak alay yang jatuh dari motornya. Motornya nyungsep ke parit. Temannya malah ketawain doang, tetapi Aldo langsung berhenti makan dan beranjak dari tempat duduk buat tolongin dia. Dia juga orang yang peka. Cemberut sedikit, ditanya. Diam sedikit, ditanya. Kedip sedikit, ditanya. Nafas sedikit juga ditanya.

Kelihatannya sempurna, ya? Eits, nggak juga. Nggak ada manusia yang sempurna di dunia ini. Setiap orang punya kelebihan dan kekurangan yang seimbang, termasuk Aldo. Dia juga memiliki kekurangan. Sifatnya yang kurang aku suka sih dia orangnya jutek dan judes, sinis, pelit, posesif, dan kepo kebangetan. Orangnya sebenarnya ramah kalau diajak bertegur sapa tetapi dia seperti membatasi lingkaran pergaulannya. Dia juga suka marah kalau aku nakal. Saat yang menyebalkan pasti dia selalu bertanya aku di mana, dengan siapa, semalam berbuat apa? 

Banyak perbedaan di antara kami seperti ras, suku, bangsa, agama, tetapi itulah kegunaannya kami berteman, yaitu untuk saling melengkapi. Inilah contohnya Bhineka Tunggal Ika.

Hari ini adalah hari di mana ia menetas. Nggak banyak yang bisa aku berikan untuknya. Soal kado dalam bentuk barang, anak kos mohon dimaklumi ya. Jadi, aku hanya bisa memberikan secercah doa dan harapan.

Teruntuk Aldo,
Selamat hari brojol. Tuhan memberkatimu. Semoga semua angan dan cita-citamu tercapai. Mudah-mudahan diberi umur yang panjang, sehat selalu, selalu bahagia dan sejahtera dalam hidupnya. 

Baca kado-kado abadi yang lainnya klik di sini

Maaf ya, baru ucapin selamat hari ulang tahun jam 23.59 WIB. Biar jadi orang yang terakhir ucapin ulang tahun. Karena aku suka jadi yang terakhir bagimu. EAAAA APA SIH. 

Oke, sekian kado abadi ini aku berikan untukmu. Jangan lupa, setiap kali ulang tahun datang ke sini ya. Baca ini sebagai kado dari aku kalau aku nggak sempat memberikan kado bentuk fisik untukmu.

Have a nice day, 

Michiko ♡ 

14 September 2017

Duhai Raja dan Ratu

5:06 PM 0 Comments
Duhai Raja,
berbelasan tahun engkau menjadi nahkoda kerajaan kecil ini. 
Berpuluh bulan engkau melewati hari dengan menerima upah bulananmu
tetapi engkau sisihkan untuk kami. 
Beratus minggu engkau arungi gelombang hidup ini
kadang mengapung, terbang, bahkan tenggelam. 
Beribu hari telah engkau ukirkan kenangan indah bersamamu.

Duhai Ratu,
sungguh indah rasanya hidup bersamamu. 
Senyum manis tetap terukir menetralkan pahitnya hidup ini.
Dekapan hangat menetralkan dinginnya malam. 
Besarnya sabar menghadapi kami yang selalu memberontak dengan aturan yang ditetapkan. 
Derap langkahmu membawa ketenangan, 
di bawah sana lah harta karun disembunyikan.

Puisi Ayah Bunda

Duhai putri,
dirimu adalah pelengkap kerajaan ini. 
Dirimu hanya bisa merajuk tak tahu malu. 
Dirimu hanya bisa menikmati hasil tanpa tahu perjuangan. 
Dirimu hanya bisa menangisi hal yang tak perlu ditangisi. 
Pernahkah kau ucap terima kasih? 
Pernahkah sempat kau lontarkan kata maaf?

Wahai Ayah dan Bunda,
putri kecilmu sudah beranjak dewasa. 
Semakin hari tubuh ini semakin membesar, 
semakin hari pemikiran ini semakin dewasa, 
dan semakin hari komunikasi di antara kita semakin merenggang. 
Kesibukan demi kesibukan datang menerpa, 
membuat diri ini sibuk sendiri. 
Kesulitan bertubi-tubi menampar, 
membuat hati ini menjadi tahan banting walau terguncang dan diguncang. 
Walau sesekali kebahagiaan datang menghibur, 
terkadang diri ini lupa mengucap syukur. 
Telah lama diri ini tak menciummu 
seperti aku mencium keduanya ketika aku sedang bahagia. 
Telah lama diri ini tak memelukmu 
seperti aku memeluk keduanya ketika aku sedang menangis. 
Kata terima kasih dan maaf yang telah diajarkan kepadaku 
sejak kecil belum sempat aku sampaikan kepada keduanya.

Wahai Ayah,
terima kasih telah berjuang banting tulang untuk menghidupiku.
Maafkan diri ini yang selalu mengecewakanmu dan sering membuatmu terluka.

Wahai Bunda,
terima kasih atas pelukan dan curahan kasihmu untuk diriku.
Maafkan diri ini yang selalu merajuk kepadamu bahkan menyakiti hatimu.

Wahai Ayah dan Bunda,
maafkan diri ini yang belum sempat memberikan sedikit kebahagiaan untuk membalas jasa-jasamu

***

Baca juga puisi-puisi yang lainnya di sini

Ditulis oleh:


Michiko

6 Juni 2017

Quality Time with YOU

12:58 AM 0 Comments
Quality Time with YOU
Rindu.
Rindu yang amat menggebu.
Entah karena Engkau terlalu jauh
atau aku yang selalu berpaling menjauh dari-Mu.
Mungkin, aku terlampau jauh melupakanMu.
Mungkin, aku yang selalu memalingkan cintaku.

Maafkan aku.
Sungguh, maafkan aku.

Kini,
aku rindu masa indah ketika kita bersama.
Aku rindu mengatakan seluruh isi hatiku.
Aku rindu caraMu menenangkanku di kala aku menangis di hadapanMu.
Aku rindu semua itu.
Aku rindu belaian kasihMu di saat aku bersujud kepadaMu.

Apakah Engkau merindukanku?
Apakah Engkau masih setia menungguku?
Apakah Engkau mau menerima maafku?
Terlalu lama aku meninggalkanMu.
Terlalu jauh aku melangkah menjauhiMu.
Terlalu sering aku membuatMu cemburu.
Kuharap Engkau akan memaafkan segala kesalahanku.
Ayo kita lakukan lagi, quality time bersamaMu.

***

Baca juga puisi-puisi lainnya di sini

Ditulis oleh:


Michiko