20 Juni 2023

Senyum Mentari Lebih Redup daripada Rembulan

8:33 PM 1 Comments
Hampir setengah tahun berlalu dan aku baru muncul ke permukaan, menunjukkan batang hidungku setelah sekian purnama berlalu. Ke mana kah diriku yang dulu? Si penulis yang gemar berbagi sudut pandang kehidupan dari pengamatannya. Si penulis yang gemar menyemangati dirinya sendiri dan orang lain melalui tulisan-tulisannya.

Oh, rupanya dia sedang sibuk bersembunyi dari khalayak keramaian, menarik dirinya sendiri dari pergaulan demi memperbaiki keadaan dirinya sendiri. Sendirian mengobati luka yang menganga lebar. Senyumannya yang pernah bersinar bak mentari kini lebih redup daripada rembulan. Dunia telah mengubah sosok diriku.


Delapan bulan berjalan, aku mengonsumsi obat-obatan yang membantuku untuk tetap bertahan di dunia. Mereka bilang aku tidak bersyukur atas kehidupanku. Mereka bilang aku terlalu tamak. Namun, bukan itu yang kumaksud ketika aku ingin mengakhiri semua. Justru luka yang terasa sakit ini semakin dalam dari hari ke hari, membuatku tidak mampu bertahan semakin lama lagi. Semakin lama ditahan, semakin perih pula rasa sakitnya. Mereka tidak akan pernah mengerti rasa sakitnya sampai mereka sendiri yang mengalaminya.