4 Desember 2021

Superman Tanpa Jubah

2:08 PM 0 Comments
"Ayah" puisi karya nadhishafa. Dialah cinta pertamaku Dia pula patah hati terhebatku Terlepas dari dosa-dosanya, aku ingin berterima kasih sebanyak-banyaknya.

Hari ini, aku menangis di ujung ruangan. Teringat pada pekerjaan ayahku semalam yang tiada lelah dan tak menyerah saat kudapati ia sedang membetulkan benda-benda rusak di rumah. Sesulit apa pun hal yang dihadapinya, ia bisa melakukannya. Tidak sedikit pun menyerah. Sama sekali. Hanya dengan berlapiskan sarung dan singlet tipis yang menempel di tubuhnya, sepulang dari kantor ayah membetulkan kaki jemuran yang patah.

Aku tak pernah menyangka, bahwa saat itu lah aku menyadari betapa gigihnya perjuangan ia dalam melakukan sesuatu. Ia tidak pernah menyerah dan tidak akan pernah melakukannya. Pria yang selalu melakukan hal terbaik demi keluarganya. Mungkin, dia hanya bisa diam seribu bahasa. Tak pandai mengungkap rasa cinta. Terkesan egois dan memikirkan kebahagiaannya. Akan tetapi, jauh di alam bawah sadarnya, ia sangat mencintai keluarganya.

Hal sekecil kaki jemuran yang patah sudah cukup membuktikan bahwa ayahku orang yang pantang menyerah. Ia berkeliling kota mencari tiang penyangga besi untuk mengganti kaki jemuran yang patah. Dengan gigih, melubangi pipa-pipa besi agar dapat dipasang bersama rangka yang lainnya. Kadang pula mengulangi hal yang sama kala pipa-pipa itu belum tersambung dengan sempurna. Ayah seperti seorang ahli reparasi saat ia sedang melakukan pekerjaan ini.

Ayahku juga seorang pematri handal. Ia bisa membetulkan gagang panci yang patah juga menambal panci yang bolong. Ia tahu betul langkah-langkah yang harus dilakukan agar semua kembali seperti sedia kala walaupun tak sesempurna sebelumnya. Kelontang panci berbunyi di malam hari, bunyi kegigihan ayahku yang belum juga menyerah memasang baut panci yang kepanjangan. Rumah berantakan hanya untuk mencari si kecil mur yang hilang. Bagi ayahku, rumah berantakan bukanlah masalah besar yang penting panci yang rusak kembali sempurna, tidak buntung seperti sebelumnya. Dengan bangganya, ia memamerkan hasil kerjanya di hadapanku. Hebat. Dia memang seorang pematri yang handal.

Ayahku multitalenta. Selain bisa menjadi ahli reparasi dan pematri handal, ia juga ATM berjalan. Di sana lah aku mendapatkan pemasukan. Di sana pula aku mendapat pinjaman uang untuk hidup dan berkembang. Bahkan, menurutku ayahku lebih canggih daripada bank. Aku tak harus meninggalkan jaminan di muka untuk mencairkan dana hidup. Pernahkah kamu berpikir, bank mana yang rela meminjam uang kepada bank lain demi memenuhi permintaan nasabah kecilnya itu?

Aku, nasabah kecilnya, hanya menunggu beberapa waktu agar dana yang kuminta cair. Aku tak pernah tahu dari mana dana itu didapatkan. Aku tak pernah mau tahu saat bank hampir bangkrut karena nasabahnya yang terlalu banyak meminta. Aku tak pernah mau mengerti saat bank kehabisan dana, bahkan nasabah kecil ini cenderung tak tahu diri. Untungnya, bank ini tak pernah memblokir rekeningku dan memasukkan namaku ke daftar hitamnya. Sebab, dia bukan bank biasa. Dia adalah bank yang sangat amat super luar biasa.

Saat ini lah, aku menyadari bahwa aku memiliki ayah yang hebat. Bahkan lebih dari hebat sampai aku tak tahu diksi mana yang harus aku gunakan untuk mendeskripsikannya. Dia lah orang yang mengajarkanku arti kegigihan. Dia pula yang mengajarkanku artinya tanggung jawab dan kerja keras. Dia juga yang mengajarkanku arti kepedulian. Dialah cinta pertamaku, dia juga patah hati terhebatku.

Terlepas dari segala dosa-dosanya, aku tetap mencintainya. Aku mungkin tak pernah mengungkapkannya secara langsung. Namun, aku tetap berusaha untuk melakukan yang terbaik demi membuatnya bangga. Dia mungkin tidak bisa mereparasi masa laluku yang sempat hancur. Dia juga tak bisa mematri lubang di hatiku yang teramat dalam itu. Dia juga tak selalu bisa memenuhi seluruh keinginanku yang tak tahu diri itu. Akan tetapi, dia lah ayah terbaikku. Ayah yang mengerahkan seluruh jiwa raganya demi berjuang untukku.

Aku belum bisa melakukan banyak hal untuk membuatnya bangga. Aku belum bisa berbuat banyak untuk membuatnya bahagia. Dia telah memberiku banyak hal dan aku berterima kasih sebanyak-banyaknya atas hal itu. Terima kasih, Ayah. Aku mencintaimu. 

Ditulis oleh Michiko

Baca juga kisah-kisah lainnya di sini

27 November 2021

Gokil! Serum Nacific Fresh Herb Bisa Memudarkan Bekas Jerawat [Review Skincare]

5:21 PM 0 Comments
[Review Skincare] Setelah berusaha ke sana ke sini cari produk buat menghilangkan bekas jerawat, akhirnya aku menemukan sebuah serum yang pernah viral karena merupakan salah satu produk perawatan wajah favorit yang dipakai oleh artis Korea Jun Ji Hyun. Serum ini berasal dari Korea, tempat Mas Jang Hansol kerja, yaitu Brand Nacific (Natural Pasific).

Serum NACIFIC yang akan aku ulas pada artikel ini adalah serum varian Fresh Herb yang warnanya kuning. Aku pakai serum ini sekitar tahun 2018-an, aku agak lupa hehehe. Waktu itu, posisinya aku sudah putus asa sih gara-gara bekas jerawat hitam di wajahku yang nggak kunjung hilang. Akhirnya, alam bawah sadarku diracuni oleh para perempuan yang seliweran di timeline, mereka bilang kalau skincare serum NACIFIC Fresh Herb itu bagus. Akhirnya, aku coba sendiri deh!

Dulu, produk NACIFIC itu baru ada variannya yang Fresh Herb dan Phytoniacin aja. Sekarang varian NACIFIC sudah bertambah buat spesialis keadaan kulit tertentu, yang warna hijau dan pink.

Review Jujur: Serum Nacific Fresh Herb

Sebelum aku review produk ini, mari kita lihat dulu identitas produk Serum NACIFIC Fresh Herb.
Review Skincare Korea NACIFIC Fresh Herb Origin Serum

Identitas Serum NACIFIC Fresh Herb

1. Fungsi Produk

Serum NACIFIC Fresh Herb adalah produk serum yang berguna untuk menutrisi kulit wajah sampai ke lapisan dalam karena konsistensi serum yang lumayan tinggi dibandingkan produk lainnya.

2. Komposisi atau Ingredients Serum NACIFIC Fresh Herb

Aloe Barbadensis Leaf Water, Glycerin, Limnanthes Alba (Meadowfoam) Seed Oil, Cetyl Ethylhexanoate, Hydrogenated Polydecene, Betaine, 1,2-Hexanediol, Citrus Limon (Lemon) Peel Oil, Camellia Japonica Flower Extract, Butylene Glycol, Water, Cymbopogon Schoenanthus Extract (1078Ppm), Citrus Aurantifolia (Lime) Peel Extract, Mentha Rotundifolia Leaf Extract, Nymphaea Alba Flower Extract, Dipropylene Glycol, Sodium Palmitoyl Proline, Citrus Aurantifolia (Lime) Oil, Sodium Chloride, Curcuma Longa (Turmeric) Root Extract, Coptis Japonica Root Extract, Citrus Aurantium Dulcis (Orange) Peel Oil, Tocopheryl Acetate, Melia Azadirachta Flower Extract, Melia Azadirachta Leaf Extract, Eclipta Prostrata Extract, Pearl Powder, Melia Azadirachta Bark Extract, Theobroma Cacao (Cocoa) Extract, Moringa Pterygosperma Seed Oil, Ocimum Basilicum (Basil) Flower/​Leaf Extract, Ocimum Sanctum Leaf Extract, Dextrin, Disodium EDTA, Ethylhexylglycerin

Komposisi terbaik: Glycerin, Curcuma Longa (Turmeric) Root Extract

3. Klaim Produk

Menurut klaim produk, Serum NACIFIC Fresh Herb mengandung tiga kandungan utama yang unggul, yaitu:
a. Aloe Vera Leaf Water
Air daun lidah buaya merupakan kandungan yang terbaik untuk melembapkan kulit.

b. Water Lily Extract dan Sodium Palmitoyl
Water lily extract dan sodium palmitoyl berfungsi untuk meningkatkan elastisitas kulit dan melawan kerutan di wajah

c. Pore Complex 3 (Lemon grass, Lime peel, Apple-mint)
Ketiga rangkaian komposisi ini dirangkai khusus untuk pori-pori yang berfungsi mengecilkan pori-pori dan menenangkan kulit.

Informasi tambahan

1. Di mana belinya?

Aku beli produk ini di toko online, Tokopedia. Di Shopee juga ada. Aku sudah lupa nama tokonya, tapi ada official store-nya kok di Shopee dan Tokopedia.

2. Berapa harganya?

Aku agak lupa sih harganya, kalau nggak salah kisaran 150-200 ribuan.

3. Berapa banyak isinya?

Isinya 50 ml, bisa dipakai sekitar 3-6 bulanan.

Review Jujur Oleh Nadhishafa


DISCLAIMER! Setiap orang punya kulit yang berbeda, maka efek pemakaian dari suatu produk pun akan berbeda. Mohon diperhatikan sehingga tidak ada kesalahpahaman. Review ini berdasarkan pengalaman yang aku alami sendiri. Apabila sesuatu terjadi pada aku belum tentu terjadi kepada kamu juga.

1. Berapa lama pakai produk ini?

Aku pakai produk ini kurang lebih satu tahun. Pertama beli kalau nggak salah tahun 2018 dan aku sudah repurchase satu kali.

Menurutku, produk ini pemakaiannya cukup awet. Satu botol serum ini bisa sampai 4-6 bulan karena pemakaiannya cuma di malam hari dan nggak perlu terlalu banyak.

2. Bagaimana teksturnya?

Produknya warnanya kuning oranye dan ada minyaknya ngambang di atas. Konsistensinya nggak kental, malah cair. Agak lengket dan berminyak saat dipakai. Kalau kena air malah keset.

3. Bagaimana aromanya?

Aromanya kayak aroma sitrus, mirip wangi jeruk tapi ada campuran kayak akar-akaran juga. Kalau kamu pernah cium wangi permen Split/Sprite, kurang lebih wanginya kayak gitu.

4. Bagaimana pengalaman menggunakan produk ini?

Produk ini tuh harus dikocok dulu sebelum dipakai supaya minyak dan produk di bawahnya tercampur. Dipakai sekitar tiga tetes pun sudah bisa diaplikasikan untuk satu wajah. Saat digosok di tangan, nggak menimbulkan busa. Cara pemakaiannya, digosok dulu ke tangan sampai hangat baru diaplikasikan ke wajah.

Menurutku, produk ini tuh lengket setelah diaplikasikan. Lengketnya juga terasa sampai pagi. Pemakaian serum ini kan malam ya, jadi kalau bisa tidurnya jangan tempelin wajah ke bantal karena produknya bakalan nempel semua ke sarung bantal. Selain itu, setelah pemakaian ada efek tingling di wajah. Bukan ke cekit-cekit sih, lebih ke gatal kayak kalau lidah pas lagi minum soda gitu lho tapi sebentar doang habis itu biasa lagi.

Walaupun terasa berminyak waktu tidur, paginya wajah jadi glowing. Setelah cuci muka pagi hari, nggak ada efek wajah berminyak walaupun produk ini ada minyaknya.

5. Apa bagian yang aku suka dari produk ini?

Aku suka dengan wanginya yang menenangkan. Wangi jeruk dan akar-akaran gitu, kayak wangi permen split atau sprite gitu.

Produknya ekstra melembabkan banget dan bikin kulitku jadi glowing waktu pagi. Bonus efek jangka panjangnya, bekas jerawat hitam di wajahku tuh jadi memudar. Waktu itu aku lagi breakout karena gak cocok dengan sebuah pembersih wajah dan aku pakai serum ini dengan rangkaian perawatan yang lain. Alhasil, jerawat yang meradang pun berhasil dihempas sama bekas jerawatnya juga. Kamu bisa lihat hasilnya di gambar.
Perubahan menggunakan serum NACIFIC Fresh Herb Origin
Aku juga lumayan suka lah sama packagingnya yang terbuat dari plastik doff gitu. Aku kan orangnya agak ceroboh ya, kadang suka jatuhin skincare. Untungnya, wadahnya tuh plastik jadi nggak perlu khawatir bakal pecah kalau kesenggol.

Aku pribadi sih bucin banget sama produk ini kalau lagi pengen punya wajah glowing. Aku kasih rate 7.5/10!

6. Apa bagian yang aku nggak suka dari produk ini?

Aku agak kurang suka efek pemakaiannya yang bikin wajah jadi lengket dan terasa berminyak. Apalagi, aku kalau tidur kan nggak bisa kayak putri Salju ya, yang bertahan di satu posisi. Jadinya, skincare-nya suka nempel kena sarung bantal.

Selain itu, efek tingling setelah dipakainya itu juga aku kurang suka. Soalnya, aku risih rasanya pengen aku garuk gitu. Gemas.

Terus, yang aku kurang suka itu harganya sih, mahal banget woy buat serum seukuran 50 ml doang. Menangis aku kalau tiba saatnya harus repurchase. Tapi kayaknya sekarang harganya sudah lebih murah sih. Beli lagi ah, hehehe.

7. Siapa saja yang aku rekomendasikan untuk menggunakan produk ini?

Tipe kulit kering
Untuk kamu yang punya tipe kulit kering, kayaknya produk ini bakalan cocok banget buat kamu. Kamu bisa coba produk ini karena produk ini nggak bikin kering sama sekali malah cenderung melembapkan kulit. Apalagi ada minyaknya, itu bakal bikin kulit kering bisa jadi glowing. Produk ini kayaknya didesain untuk kulit kering, soalnya kulit orang korea butuh skincare hidrasi karena iklim sana yang cenderung kering.

Tipe kulit berminyak
Untuk kamu yang punya tipe kulit berminyak, aku agak sedikit ragu nih aku buat merekomendasikannya. Soalnya, produk ini jelas ada minyaknya. Kalau menurut pengalamanku, oke-oke aja pakai produk ini asal gak dipakai bareng make up, takut nanti make up-nya luntur. Jadi, saranku lebih baik dipakai pas mau tidur aja ya.

Tipe kulit sensitif
Untuk kamu yang punya tipe kulit sensitif, aku kurang merekomendasikan produk ini. Soalnya, formulasi produknya ada sitrus dan pewangi yang rawan memicu alergi dan iritasi. Cuman, kalau kamu mau coba ya silakan aja. Semua skincare cocok-cocokan kok. Saranku kalau sudah muncul kemerahan dan gatal atau perih yang berlebihan setelah pakai produk ini, hentikan pemakaian ya!

  • Review produk skincare Korea
  • Review NACIFIC Fresh Herb Origin Serum 
  • Rekomendasi skincare Korea 
  • Rekomendasi produk buat menghilangkan bekas jerawat 
  • Rekomendasi serum Korea 
  • Serum favorit aktris Korea Jun Ji Hyun

Segitu aja review produk serum NACIFIC Fresh Herb dari aku. Semoga tulisan ini bermanfaat dan sedikitnya bisa membantu kamu yang sedang cari review serum NACIFIC Fresh Herb.

Baca juga tulisan ulasan produk yang lainnya di sini

Have a nice day,


Michiko ♡

Referensi:
Ingredients source on incidecoder
Product information by pinkseoul
Photo by nadhishafa

20 November 2021

Cinta Bersyarat

5:58 PM 2 Comments
Cinta bersyarat
Kalau Tuhan menciptakan Adam dan Eve untuk bersatu, lantas mengapa masih ada perbedaan yang harus menghalangi kita untuk bersatu? Banyak pertanyaan di kepalaku yang hingga saat ini masih belum aku temukan jawabannya.

Seandainya aku terlahir sebagai manusia pertama di muka bumi, mungkinkah ada faktor lain yang menghalangi cinta kita? Mungkin, saat itu hanya ada aku dan kamu. Aku hanya akan jatuh cinta padamu. Aku hanya akan memilikimu. Tak ada halangan lain untuk mempertemukan cinta kita. Kita pun dengan mudahnya untuk hidup bersama.

Inilah sepotong percakapan di antara kita kala itu. 
"Aku pengen mencintaimu, tapi dengan satu syarat. Kamu jangan mencintai aku juga."

"Lho, kenapa?"

"Aku takut semakin cinta. Repot."

"Apa salahnya kalau kamu semakin cinta?"

"Kita tahu, cinta kita nggak bisa bersatu. Makin repot lagi."

Cinta memang tak bisa memilih kepada siapa dia akan berlabuh. Namun, kita bisa memilih untuk melanjutkan kisah ini atau berhenti sampai di sini.

Ditulis oleh Michiko

Baca juga kumpulan puisi lainnya di sini

12 November 2021

Horimiya: Anime Bucin dan Gokil tapi Punya Makna Dalam

3:30 PM 0 Comments
Kamu pernah menyangka nggak sih, kalau sebuah anime genre romance comedy bisa punya makna yang begitu dalam dan memberikan amanat yang sangat berarti bagi penontonnya? Aku menemukan satu anime yang keren banget maknanya.

Ada banyak pelajaran yang aku dapatkan dari sebuah anime bucin (budak cinta) alias romansa antara Hori Kyouko dan Miyamura Izumi yang berjudul Horimiya. Horimiya merupakan anime yang diadaptasi dari manga (komik) yang ditulis oleh HERO dan diilustrasikan oleh Daisuke Hagiwara. Anime ini menceritakan kisah cinta antara seorang murid perempuan bernama Hori Kyouko yang sangat cantik, pintar, dan populer dengan seorang murid laki-laki pendiam, Miyamura Izumi, yang nggak punya teman di sekolah dan diam-diam punya sembilan tindikan di badannya. 

Sebelum aku mengulas lebih jauh, aku akan menuliskan beberapa informasi terkait anime ini.

Key visual Horimiya (siswi dan siswa SMA yang saling jatuh cinta)
ホリミヤ Horimiya (堀さんと宮村くん Hori-san and Miyamura-kun)

Title
ホリミヤ Horimiya (堀さんと宮村くん Hori-san and Miyamura-kun)
Writer: HERO
Illustrator: Daisuke Hagiwara
Animation StudioCloverWorks
Genre: Romance, Comedy
Episode: 13 Episode 
Director: Masashi Ishihama
Script & Series Composition: Takao Yoshioka
Character Design: Haruko Iizuka
Music composer: Masaru Yokoyama


Sinopsis Anime

Hori Kyouko merupakan seorang murid perempuan yang cantik dan pintar. Ia juga populer dan mempunyai banyak teman. Hori merupakan seorang murid SMA yang terkenal sibuk dan rajin di sekolahnya, selain rajin mengerjakan tugas sekolah, ia juga rajin mengerjakan pekerjaan rumah sehingga ia tak punya banyak waktu untuk bergaul dengan teman-temannya. Orang tua Hori jarang ada di rumah sehingga hal ini membuat Hori harus mengambil alih pekerjaan rumah dan menjemput adiknya yang masih kecil. 

Berkebalikan dengan Hori Kyouko yang pintar dan populer, Miyamura Izumi yang merupakan teman sekelasnya adalah seorang murid laki-laki yang pendiam dan dijauhi oleh teman-teman sekelasnya karena dianggap orang yang suram. Ia tak pernah bergaul dengan teman sekelasnya sehingga kegiatan kesehariannya di sekolah hanyalah menyendiri sambil membaca buku.

Suatu hari, saat Hori sedang sibuk membersihkan rumah, bel rumahnya berbunyi. Muncullah adiknya dengan seorang pria asing yang wajahnya dipenuhi oleh banyak tindikan. Walaupun penampilannya seperti seorang berandalan, tetapi Hori mempersilakannya masuk. Di tengah perbincangan antara keduanya, Hori baru menyadari bahwa pria asing bertindik itu adalah Miyamura Izumi, teman sekelasnya yang terlihat suram dan pendiam di sekolah. Hal ini membuat Hori terkejut bukan main, apalagi setelah menyadari bahwa penampilan Miyamura sangat berbeda jauh saat berada di sekolah dan di luar lingkungan sekolah. 

Sejak pertemuan dengan Miyamura di rumahnya saat itu, Hori menjadi sangat penasaran dengan jumlah tindikan yang ada di tubuh Miyamura. Rasa penasaran itu membukakan gerbang kedekatan antara Hori dan Miyamura. Miyamura pun sering datang mengunjungi Hori dan lama-kelamaan membuat mereka saling jatuh cinta. 

Penampilan Hanya Sampul Bukan Cerminan Diri

Miyamura Izumi karakter Horimiya dengan tindikan
宮村泉 Miyamura Izumi

Hal pertama yang aku pelajari saat menonton episode pertama adalah jangan pernah menilai seseorang dari penampilannya. Miyamura yang terlihat suram dan menyeramkan pada kenyataannya merupakan orang yang baik dan ramah. Meskipun ia punya sembilan tindikan di tubuhnya, hal ini juga nggak menunjukkan kalau Miyamura adalah seorang berandalan. 

Pakaian apa pun yang kita kenakan, itu nggak selalu mencerminkan apa yang ada di dalam diri kita. Ketika kita berpakaian tertutup, bukan berarti kita orang yang alim. Ketika kita berpakaian terbuka, bukan berarti kita orang yang bisa disentuh dan digoda seenaknya. Ketika kita berpenampilan sederhana, bukan berarti kita miskin. Ketika kita punya banyak tindikan, bukan berarti kita nakal dan berandalan. Ketika kita berpenampilan seperti seorang goth, bukan berarti kita pemuja setan. 

Pada dasarnya, kamu adalah dirimu sendiri. Kamu bukanlah keluargamu, bukan pula lingkunganmu. Jati dirimu bukanlah penampilanmu. Kamu juga bukan "persepsi" orang lain tentang kamu. Kamu adalah kamu. Kamu yang menentukan dirimu sendiri. 

Hidup yang Kita Jalani adalah Hasil dari Sebab-Akibat

Miyamura karakter Horimiya dengan penampilan versi lama
宮村泉 Miyamura Izumi penampilan lama

Pelajaran hidup kedua, aku dapatkan dari karakter Miyamura Izumi. Miyamura yang punya sembilan tindikan di tubuhnya ini ternyata punya masa kecil yang kelam. Dia orang yang sangat pendiam, bahkan karena terlalu pendiam dia sampai dicap orang aneh oleh teman-temannya. Namun, begitu bertemu dengan Hori Kyouko, hidupnya berubah. Dia seperti menjadi orang yang berbeda dari dirinya saat kecil, dia merasakan jatuh cinta, pertemanan yang hangat, dan penghargaan ats hidupnya, serta perubahan pada dirinya sendiri. 


Miyamura karakter Horimiya penampilan versi baru
宮村泉 Miyamura Izumi penampilan baru

Hidup ini merupakan siklus sebab-akibat. Semua yang terjadi dalam hidup kita diakibatkan oleh sebuah musabab dan hal yang kita lakukan sekarang pasti akan ada akibatnya. Jika satu kejadian saja hilang dari hidup kita, mungkin saat ini jalan hidup kita akan berbeda dengan apa yang sedang kita jalani. Begitu pula saat kita melihat ke depan, saat hari ini kita merasa terpuruk dan ingin menghilang dari muka bumi, mungkin kedepannya akan ada hal tak terduga yang justru membuat kita bersinar terang. 

Seandainya saat ini kamu benci dengan kehidupanmu, jangan kamu sesali jalan hidupmu atau pilihanmu di masa lalu. Waktu memang nggak bisa diputar kembali untuk memperbaiki masa lalumu, tetapi sekarang kamu masih punya kesempatan untuk menggenggam masa depanmu. Lakukanlah perubahan dari dirimu sendiri dan ubahlah hidupmu dengan kedua kepal tanganmu itu. 


Semua Orang Boleh Merasa Tak Baik-Baik Saja

Yuki Yoshikawa karakter Horimiya memakai seragam sekolah
由紀吉川 Yuki Yoshikawa

Karakter Yuki Yoshikawa menarik perhatianku ketika aku menonton episode-episode terakhir anime Horimiya. Walaupun Yuki merupakan karakter pendukung, sebagai teman dekat Hori, ada satu hal yang bisa aku pahami dari karakter Yuki. Yuki merupakan orang yang sangat periang dan penuh dengan semangat, senyum tak pernah luntur dari wajahnya, dia juga selalu mengesampingkan kebahagiaannya demi orang lain. Sekali pun ia sedang merasa sedih, ia tak akan pernah menghilangkan senyuman dari wajahnya.

Perasaan yang kamu rasakan itu valid dan nggak perlu disangkal. Kamu nggak harus selalu menjadi orang yang kuat. Kamu nggak harus selalu menjadi orang yang periang. Kamu nggak harus selalu tertawa saat kamu sedang merasa sedih. Kamu boleh menangis dan bersedih. Kamu boleh marah. Perasaan-perasaan itu pasti dimiliki setiap manusia dan kamu berhak untuk mengekspresikannya.

Kejarlah Keinginanmu Sebelum Kamu Menyesalinya

Satu hal lain yang aku pelajari dari karakter Yuki, ketika ia menginginkan sesuatu pasti dia selalu memendamnya. Namun, setelahnya dia pasti merajuk dan menyesalinya saat ia tak mendapatkan apa yang ia inginkan. Miki Yoshikawa, kakaknya Yuki, menasihatinya dengan ucapannya: "Punya sebuah keinginan itu bukanlah hal yang memalukan. Kalau kamu menginginkan sesuatu, lebih baik ungkapkan dari awal, jangan memendamnya dan malah merajuk saat kamu nggak mendapatkannya."

Keinginan memang bukan sesuatu yang memalukan. Kalau kamu mau, ungkapkan saja dan kejarlah keinginanmu itu. Ketika kamu mendapatkan keinginanmu, itu bisa menjadi sebuah hal yang bisa kamu banggakan. Namun, seandainya kamu gagal mendapatkan keinginanmu, kamu tetap akan memperoleh pelajaran yang bisa membuat kamu berkembang. 

Baca juga: Memaknai Kegagalan

Nah, itulah poin-poin amanat yang aku dapatkan dari anime romance comedy Horimiya. Meskipun ceritanya kocak, kisahnya bucin dan bikin baper, ternyata latar belakang karakter-karakternya bisa menyampaikan amanat yang sarat makna. 

Sekian review anime Horimiya ini aku tulis. Sampai jumpa di tulisan selanjutnya. Jangan lupa untuk baca juga review lainnya di sini.

Have a nice day,


Michiko ♡

1 Oktober 2021

Porsi Rezeki Abang Ojol

5:37 PM 2 Comments


Hari Selasa di bulan September, aku mengalami sebuah kejadian yang membuka mataku dan memberikan pelajaran yang berharga bagiku. Satu hal yang aku pelajari:

Rezeki setiap orang ada porsinya masing-masing dan gak akan lari ke mana pun.


Hal ini aku alami saat aku pergi ke Bandung untuk tes CPNS pada hari Senin dan Selasa. Pada hari Senin di malam hari, aku memesan makanan di aplikasi online dengan total 41 ribu. Saat itu, uangku genap 50 ribu dan aku gak punya uang receh untuk menggenapkan uang kembalian. Turunlah aku dari kamarku di lantai tiga dengan membawa uang 50 ribu di kantongku. Saat aku bayar ke abangnya, ternyata beliau gak ada uang sembilan ribu justru beliau cuma ada sepuluh ribu. Aku sendiri gak bawa seribu buat menggenapkan uang kembalian itu karena dompetku ketinggalan di kamar. Akhirnya, abangnya mengikhlaskan seribu itu dan memberikan kembalian sepuluh ribu. Aku banyak berterima kasih ke abangnya, mungkin ini rezekiku. Semoga rezeki abangnya dilancarkan selalu. 


Keesokan paginya, aku pesan bubur ayam di aplikasi online yang sama dengan total yang aku habiskan saat itu adalah 35 ribu. Sama seperti malam sebelumnya, aku bawa uang 50 ribu. Waktu aku bayar ke abangnya, ternyata abangnya cuma ada uang 14 ribu, yang berarti kembaliannya kurang seribu. Akhirnya, aku ikhlaskan aja kembalian seribu itu buat abangnya. Semoga abang ojol yang ini juga rezekinya dilancarkan selalu.


Saat aku kembali ke kamar, aku baru sadar. Ternyata, uang yang diikhlaskan oleh abang ojol semalam adalah rezeki abang ojol pagi itu dan aku hadir sebagai perantara. Aku jadi paham, ternyata rezeki orang itu ada porsinya masing-masing. 

Kalau rezeki itu untukmu, ia akan jadi milikmu. Kalau rezeki itu bukan untukmu, ia bukan milikmu. 


Lantas, kenapa kita harus khawatir akan hidup dalam kekurangan kalau ternyata manusia sudah punya porsi rezekinya masing-masing? 


Tugas kita sebagai manusia bukan menentukan siapa yang berhak menerima rezeki lebih banyak dari yang lain, tapi tugas kita adalah menjemput rezeki yang sudah ditetapkan untuk kita. 


Sekian tulisan untuk hari ini. 

Have a nice day,



Michiko ♡


Pictures source: Visual stories || Michelle on Unsplash

24 September 2021

Percayakan pada Proses

4:00 PM 0 Comments

Pernah nggak sih kamu dengar orang yang bilang "trust the process" melulu padahal keadaan kamu lagi capek banget buat menunggu? 

Salah satu dari orang yang akan selalu bilang "trust the process" adalah aku. Aku adalah orang yang selalu percaya dengan proses yang aku lalui, baik permulaannya bagus ataupun banyak kurangnya. Sebab, ternyata proses itu adalah sebuah hal yang perlu dilalui untuk mendapatkan hasil maksimal walaupun memakan waktu yang lama dan membutuhkan kesabaran ekstra

Hal ini, sering banget aku terapkan saat aku sedang membuat karya seni ilustrasi digital. Jujur, aku bukan orang yang mahir dalam menggunakan aplikasi gambar digital dan sangat lamban dalam menciptakan sebuah gambar dengan aplikasi ini. Namun, aku sadar, walaupun aku memakan waktu yang lama dalam pengerjaannya, aku benar-benar melakukannya semaksimal mungkin hingga aku bisa menghasilkan sebuah hasil yang memuaskan untuk diriku sendiri karena aku telah mencapai tujuanku. 

Setelah itu, prinsip ini terpatri di kepalaku bahwa:
"Selama apa pun prosesnya, sesulit apa pun prosesnya, sekecil apa pun progresnya, itu tetaplah sebuah proses yang akan membawamu kepada tujuan yang ingin kamu capai."

Aku sendiri menanamkan prinsip ini dalam segala hal yang aku lakukan dalam berkarya, mulai dari proses menggambar digital sampai proses penulisan untuk dipublikasikan. Semuanya ada prosesnya masing-masing. Di dalam proses itu pula, aku bisa melihat perkembanganku dari hari ke hari. 

Selama pengerjaan karyaku, aku membutuhkan waktu untuk berkembang. Saat aku membuat gambar digital, waktu rata-rata yang aku habiskan dalam pembuatan sebuah gambar adalah 10 jam. Selama proses pengerjaannya, banyak try and error yang terjadi, entah bentuknya penyok, entah salah layer kanvas saat mewarnai, entah bentuk mata, hidung, dan mulut yang aneh di luar ekspektasi, dan hal-hal sebagainya yang membuat aku terus berulang kali memperbaiki segala kekurangan yang ada.

Jangan salah, dalam pembuatan tulisan ini dan tulisan sebelumnya juga aku memerlukan proses. Mulai dari pencarian ide dan topik, penulisan outline, draft kasar, pencarian kata kunci supaya tulisanku sampai ke kamu, proof-reading, editing biar enak dibaca, dan perbaikan kekurangan lainnya sebelum melakukan publikasi. Semua tujuan yang ingin kita wujudkan selalu ada prosesnya, walaupun tujuan itu terlihat kecil bahkan sepele. 

Apa yang perlu kita lakukan selama proses itu berlangsung?

Tentu saja, melakukan sesuatu hal yang berkaitan dengan tujuanmu semaksimal mungkin secara bertahap. Jangan berpikir hasilnya akan jelek. Jangan berpikir tentang kesempurnaan. Jangan bandingkan pula pencapaian orang lain dengan pencapaian kita. Sebab, jika kita memikirkannya terlebih dahulu, justru kita tidak akan mempercayai proses yang kita lalui. 

Proses yang dilalui setiap individu itu berbeda-beda, baik berbeda dari segi waktu ataupun pencapaiannya. Kita cuma perlu fokus dengan proses yang kita lalui. Tak perlu menuntut kesempurnaan terhadap yang kita lakukan agar sama dengan pencapaian orang lain. Kesempurnaan itu diciptakan saat kita bisa memperbaiki kekurangan yang kita punya. Maka dari itu, jangan takut belajar dari sebuah kekurangan atau kegagalan. 

Kenapa aku harus percaya dengan proses? 

Jawabannya cuma satu: nggak ada yang instan. Sekalipun ada, dia nggak akan bertahan lama dan cuma bersifat sementara. Bahkan, mie instan yang jelas-jelas menuliskan kata "instan" pada bungkusnya saja, perlu proses memasak dulu sebelum memakannya.

Kalau semua yang ada di dunia ini bisa didapatkan secara instan, kita nggak akan pernah bisa belajar dari apa yang kita lalui. 

Bagaimana cara aku memulai sebuah proses?

Tetapkanlah tujuan yang ingin kamu capai, kemudian mulailah mengambil langkah untuk mewujudkannya. Selamat menikmati prosesnya, semoga kamu bisa mewujudkan tujuanmu.

Sekian tulisan untuk hari ini, selamat berproses!
Have a nice day,


Michiko ♡

24 Juli 2021

Beranjak Dewasa Bersama Game Candy Crush

10:54 AM 2 Comments
Suatu hari, aku main sebuah permainan. Permainannya juga simpel banget kok, cuma tukar posisi permen supaya matching. Permainan ini ada di smartphone android/IOS namanya Candy Crush Saga. Kamu pernah main game ini, nggak? 

Waktu sedang memainkan permainan ini, aku tiba-tiba kepikiran: Waduh aku dipaksa dewasa dengan sebuah mainan simpel kayak gini—bahkan desain permainannya aja kayak ditujukan buat bocah. 

Kamu pernah kepikiran begitu juga nggak sih? Ketika lagi emosi dengan kekalahan di permainan, kamu jadi bisa ambil hikmahnya. Ternyata, game Candy Crush nggak cuma sekadar permainan buat aku pribadi. Di dalamnya juga terdapat bermacam-macam pelajaran tersirat yang bisa aku ambil maknanya, salah satunya tentang fase kedewasaan. Waduh, berat ya.
Beranjak Dewasa Bersama Candy Crush
Kamu mau tahu sudut pandang aku terhadap permainan ini? Baca seluruh tulisan ini, maka kamu akan menemukan banyak hal tentang fase kedewasaan dalam game ini.

1. Level menentukan fase kedewasaan kita

Level Candy Crush
Level yang ada pada permainan smartphone ini, menunjukkan hari demi hari yang kita lalui. Semakin lama, level itu akan semakin sulit dengan tantangannya sendiri. 

Saat level 1 sampai 100 kita sanggup melewatinya dengan mudah. Kemudian, saat level 101 sampai 200 kita mulai kesulitan. Tiba saatnya pada level 201 kita kesulitan menghadapi rintangannya bahkan seringkali gagal.

Kamu juga pasti pernah merasakan bagaimana sulitnya menjadi orang dewasa, bukan? Semakin dewasa, hidup akan terasa semakin berat. Semakin dewasa, tantangan dan rintangan hidup juga semakin banyak.

2. Tantangan pada setiap level adalah rintangan hidup kita

Tantangan setiap level Candy Crush
Apakah kamu lihat tantangan di bagian atas? Itu adalah tantangan pada setiap level di permainan Candy Crush yang harus diselesaikan untuk mencapai level selanjutnya dengan terbatasnya jumlah pergerakan.

Selalu ada cerita di setiap hari yang kita lalui, baik sulit maupun mudah. Setiap harinya, kita diberikan energi untuk menjalani hari dan menghadapi bermacam-macam tantangan dalam hidup agar kita bisa mencapai kedewasaan. Kita akan menghadapi banyak tantangan dan memanfaatkan sebaik-baiknya energi yang kita punya untuk menghadapi hari ini. 

Apakah kita akan berhasil dan dapat melanjutkan ke level selanjutnya? Atau justru gagal dan harus mencoba lagi?

3. Lima nyawa sebagai kesempatan dalam hidup

Nyawa Candy Crush
Lima nyawa ini berfungsi sebagai kesempatan kita untuk mencoba lagi saat kita nggak bisa melewati satu level dengan baik, dengan kata lain gagal. Kamu tahu apa yang aku pikirkan tentang hubungan lima nyawa ini dengan kehidupan kita?

Nggak jarang, kita gagal dalam mencoba suatu hal. Banyak kegagalan yang mungkin kita hadapi, berulang kali terjatuh lagi. Kita juga pasti pernah merasa lelah dengan semua kegagalan itu. 


Hey! Jangan putus asa, nyawa di permainan Candy Crush akan terisi penuh lagi setelah beberapa menit. Pada titik ini lah, aku menyimpulkan bahwa kita selalu punya kesempatan dalam hidup kita untuk terus mencoba. Ketika kita lelah dengan kegagalan atau belum melihat peluang, maka kita perlu beristirahat sejenak dan mengevaluasi diri kita. 

4. Cokelat dan permen sama seperti dukungan dari lingkungan

Bantuan permen dan cokelat
Sebelum bermain, Candy Crush akan menawarkan bantuan berupa permen dan cokelat untuk kita menghadapi tantangan. Jumlahnya terbatas dan kita perlu menggunakannya dengan bijak. 

Kamu merasa ada kesamaan nggak sih dengan kehidupan kita? Kita juga perlu dukungan orang lain untuk melewati hari yang penuh dengan cobaan. Sayangnya, dukungan itu gak bisa kita peroleh setiap hari karena adanya keterbatasan dari lingkungan juga. Namun, kita tetap bisa meminta dukungan lingkungan pada momen-momen tertentu di dalam hidup kita. Baik saat kita merasa takut menghadapi masa depan, maupun saat kita selalu terpuruk dalam kegagalan. 

Fungsinya mirip seperti roda sepeda dalam tulisan Analogi Sepeda Kehidupan, nggak sih?

Nah, itu lah sudut pandangku tentang permainan Candy Crush Saga. Kamu main game ini juga, nggak? Buat kamu yang belum pernah main game ini, cobain deh! 

Kalau menurut kamu permainannya seru nggak? Yuk, ceritakan juga pengalamanmu memainkan game Candy Crush

Sekian tulisan untuk hari ini, kita ketemu lagi minggu depan!
Have a nice day,


Michiko ♡

9 Juli 2021

Sambutan Fajar dalam Keputusasaan

11:09 PM 0 Comments
[CERPEN FIKSI] 

Sore itu, langit menyemburatkan cahaya jingga yang terang. Mesin berderu dan roda besi terus berputar menyongsong ke arah barat daya sebuah gunung tertinggi di negeri ini. Matahari senja mengikutiku sepanjang perjalanan itu. Seri menyelimuti wajahku bak topeng yang sangat damai dan menenangkan. Sudah kupikirkan hal ini beberapa saat di dalam kesunyianku, namun keadaan tak cukup sunyi untuk mengambil keputusan itu.

Sepanjang perjalanan singkat itu, mendung terbit meriak pada air mukanya saat kusebut tujuan terakhirku kepada seorang wanita tua yang tengah duduk di sampingku. 

"Kau benar-benar akan pergi ke sana?" tanya ia dengan wajah yang tampak cemas.

"Tak apa, aku hanya mengunjungi kawanku," ucapku menutup percakapan itu dengan senyum yang damai. Aku sudah mempersiapkan alasan itu. Sedetik berlalu, gemuruh guntur yang hampir menurunkan hujan lebat dari pelupuk matanya terseka oleh satu helaan napas dalam. Namun, keadaan itu tak pernah mengubah niatku kala itu.

Satu pesan yang ia bisikkan kepadaku sebelum aku turun di titik perhentianku, "Berhati-hatilah dengan roh jahat."

Kakiku menapak di atas tanah yang keras setelah beberapa langkah kaki membawaku pergi dari tempat perhentianku. Dengan sebuah tas ransel di punggungku, aku melangkah masuk ke dalamnya sembari membawa tekad yang terkumpul di dalam dada. Aku berjalan perlahan menyongsong jurang kekosongan. Sebuah peringatan abai untuk kuperhatikan.

"Anugerah?" Aku tertawa kecut. Bahkan di dalam hidupku, tak pernah aku menemukannya. Omong kosong yang tak berarti.

Lautan pepohonan ini meredam semua kebisingan, termasuk kebisingan yang selalu terngiang-ngiang di dalam kepalaku. Matahari yang sejak tadi mengikutiku, mulai meredup disaring dedaunan. Membawaku terkungkung di dalam sebuah kesunyian dan kegelapan.

Kerasnya tanah yang kupijak sekeras tekadku hari itu. Tingginya pepohonan menghalangiku untuk kembali. Lubang-lubang besar di tanah ini terlihat persis seperti masalah-masalah yang selalu mengiringi langkah kehidupanku. Saat ini, lubang-lubang itu adalah rintangan dalam perjalanan terakhirku. Kesiur angin meniupkan beban-beban di bahuku. 

Sepanjang perjalanan, aku menemukan mereka yang mendahuluiku. Sekali sempat aku bertegur sapa dengan salah satu di antara mereka. Aku merasakan lelahnya perjuangan mereka untuk tiba pada titik ini.

"Kau pasti sangat lelah, semoga perjalananmu menyenangkan," tegurku pada salah satu di antara orang-orang yang aku temui. Aku tidak ragu sedikit pun untuk menegurnya. Meskipun aku tidak mengenalnya sama sekali tetapi aku tahu persis bagaimana rasa lelah yang mereka rasakan.

Lantas, aku kembali melanjutkan langkahku. Menelusuri rute terlarang hingga aku menemukan sebuah pohon besar dan permukaan tanah yang rata. Tempat yang sangat strategis untuk bermalam. Duduk di bawah pohon besar, cukuplah menjadi sandaran lelahku seperti tertidur di pangkuan ibunda. 

Sepotong ingatan kehangatan sang ibunda terlintas sejenak saat aku memejamkan mata. Sepersekian detik kemudian, potongan itu berganti dengan celaan dan hinaan. Aku segera mengalihkan pikiranku dari hal menyakitkan itu. Sepotong kenangan masa kecil yang indah kembali terlintas sejenak, namun tak lama kemudian teriakan kasar dan cacian yang memekakkan telinga mulai mencabik ingatanku. 

Matahari semakin meredup ditelan malam. Hari mulai gelap, aku bahkan tidak bisa melihat apa pun di sekelilingku. Aku juga tak bisa menemukan jalan pulang. Lautan pepohonan ini benar-benar senyap. Tak ada kor jangkrik yang bernyanyi dan menyapa. Tak ada pula monyet-monyet yang bersahutan memanggil sesamanya dari satu pohon ke pohon lainnya. Benar-benar tempat yang sangat tenang. Tempat ini sangat menjanjikan untuk dijadikan tempat peristirahatan yang penuh dengan kedamaian. Aku bisa beristirahat dengan damai di sini.

Dinginnya angin berbisik membelai bulu kudukku. Aku merapatkan jaket yang melekat di tubuhku. Sedikitnya, ia memberi kehangatan saat perasaanku justru membeku. Bisikan dari kepalaku mulai menjalari pikiranku. 

Aku manusia gagal. Aku tidak bisa memenuhi keinginan orang-orang terdekatku. Aku lahir membawa kekecewaan. Tak pernah sekalipun mereka bangga kepadaku. Aku adalah kesialan yang dilahirkan tanpa kesengajaan. Selama ini aku hanya membawa kesulitan dan masalah di dalam keluargaku. Tak sedikitpun kebahagiaan kuberikan kepada mereka yang membawaku ke dunia ini. Aku bukan anugerah. Aku adalah sebuah kutukan. 

Kedua tanganku memeluk ransel yang ada di pangkuanku lebih erat. Tanpa sadar, bulir air menyembul di ujung netra dan jatuh membentuk parit kecil di pipiku. Dada terasa sesak hingga tenggorokanku terbakar. Ujung jari-jariku membeku dalam bentuk kepalan tangan. Teriakan itu hanya bisa kuredam. Sekali pun aku meneriakkannya, tak akan ada yang bisa memahami rasa sakitnya.

Entah berapa menit sudah berlalu, entah berapa jam terlewati. Sudahkah lewat tengah malam atau masih sekitar pukul sepuluh malam, aku tidak yakin. Namun, yang paling jelas aku rasakan adalah udara semakin dingin hingga menyelinap ke dalam pakaianku dan menusukkan jarum-jarum beku ke tulang-tulang tubuhku. 

Pikiranku terlalu sibuk mempertimbangkan keadaan. Carut-marut di dalam benakku membawa kegelisahan. Rasa jijik dengan kehadiran diriku sendiri semakin menyelimutiku. Hingga sebuah bisikan berkelebat di telingaku. 

"Kau ingin bergabung dalam kedamaian?" 

Suara itu terasa dekat, berbisik tepat di telinga. Namun, aku tak yakin dengan wujudnya. Suara itu terus terngiang di telingaku seperti alunan musik yang menggoda. Berulang kali bisikan itu terdengar di telingaku. Rasa penasaranku mendorongku untuk membuka mata. Lantas kudapati seorang wanita berpakaian kain putih dengan rambut panjangnya tersenyum di hadapanku sambil berkata, "Kau mau bergabung bersama kami?"

Aku tak bisa berucap sedikit pun. Lidahku benar-benar kelu saat mendapati kehadirannya. Roh yang berkeliaran di hutan ini benar-benar ada. Padahal, kisahnya hanyalah sebuah kisah turun temurun yang masih dianggap mitos belaka. 

"Tempat ini menjanjikan kedamaian untukmu. Tak ada lagi rasa sakit, hanya ketenangan jiwa yang akan kau bawa."

Bisikan itu menggetarkan jiwaku. Sekian detik aku bergeming, lalu hatiku menyetujuinya. Kekalutan yang sejak tadi tak kunjung berakhir membalut perasaanku, mulai menemukan titik terangnya. Simpul tali kekacauan yang kusut perlahan menemukan cara untuk melepas ikatan kusutnya. 

"Jika kau ingin bergabung, kami akan menunggumu."

Sosok itu pergi dan menghilang di balik batang pohon yang berjajar rapat. Langit yang semula dikungkung kegelapan mulai bersambut fajar. Semburat jingga menerangi langit yang memberi sedikit penerangan untuk penglihatanku. Fajar menyambutku dalam keputusasaan. Aku telah mengambil keputusan itu.

Lembayung fajar yang bersemburat di cakrawala dengan indah memanjakan mataku. Kesunyian sungguh membawa kedamaian hingga merasuk ke dalam jiwa. Sunyi. Senyap. Tenang. Tak pernah aku rasakan ketenangan semacam ini sebelum aku datang ke sini. Suara alam dan angin yang berkesiur bersahutan merdu membelai telingaku. Cahaya matahari malu-malu mengintip dari dedaunan yang rimbun. Setidaknya, jika aku tak pernah menemukan keindahan di dalam kehidupanku, pemandangan ini adalah hal terindah yang pernah kulihat di akhir hayatku. Maafkan aku dan terima kasih banyak.

Angin memeluk tubuhku. Aliran napasku tersendat. Air mataku menetes begitu derasnya. Pohon ini mendekapku untuk beristirahat di dalam pangkuannya. 

Aku berharap bisa melindungi mereka yang kutinggalkan. Setidaknya, kehadiranku di sini akan menjadi berkat bagi mereka yang masih menjalani kehidupannya. Aku tidak sendirian di sini. Mereka menantiku di depan gerbang, menyambutku dengan senyuman. 

Wahai keluarga baruku, terimalah aku sebagai bagian dari kehidupanmu yang baru.

***

Baca juga cerita pendek lainnya di sini

Ilustrasi: Hutan Aokigahara

Ditulis oleh Michiko

Picture by Akira.t on Pixta

18 Juni 2021

Memaknai Kehidupan Bersama Buku Rembulan Tenggelam di Wajahmu Karya Tere Liye

7:47 PM 2 Comments
Pada kesempatan kali ini, aku akan kembali membuka sudut pandang kehidupan dengan buku bacaan. Sebelumnya, aku sudah membuat ulasan novel Aroma Karsa karya Dee Lestari. 


Hari ini, aku akan mengulas buku novel yang sudah aku baca. Buku ini adalah buku karya Tere Liye yang berjudul Rembulan Tenggelam di wajahmu. Sebuah buku yang memuat kisah sederhana tentang seorang laki-laki yang bertanya-tanya tentang makna kehidupan. 

Sebelum mengulas novel Rembulan Tenggelam di Wajahmu, aku akan menuliskan identitas bukunya terlebih dahulu. Siapa tahu kamu tertarik juga untuk membaca buku ini.

Identitas Buku

Ulasan Novel Rembulan Tenggelam di Wajahmu Karya Tere Liye
  • Judul: Rembulan Tenggelam di Wajahmu
  • Penulis: Tere Liye
  • Tahun: 2009
  • Penerbit: Penerbit Republika 
  • ISBN: 9789791102469
  • Jumlah Halaman: 425 Halaman
  • Bahasa: Indonesia
  • Genre: Fiksi
  • Harga: Rp. 69.000,- (Harga P. Jawa)

Sinopsis Rembulan Tenggelam di Wajahmu 

Lima pertanyaan tentang kehidupan tersimpan rapat di dalam pikiran Ray (tokoh utama) selama bertahun-tahun. Pertanyaan-pertanyaan itu berasal dari peristiwa-peristiwa yang terjadi di dalam hidupnya. Hingga pada suatu hari, ia mendapatkan sebuah kesempatan untuk menanyakan pertanyaan-pertanyaan yang selama ini berkecamuk di dalam benaknya kepada seseorang berwajah menyenangkan yang tidak pernah ia kenal sebelumnya. 

Setiap pertanyaan yang ditanyakan Ray kepada orang berwajah menyenangkan itu, akan membawa Ray ke tempat di mana peristiwa kehidupannya terjadi untuk menyaksikan reka ulang kejadian masa lalu yang membuat Ray tersadar dan menemukan jawaban atas pertanyaannya sendiri. Lima pertanyaan yang Ray tanyakan: Apakah cinta itu? Apakah hidup ini adil? Apakah kaya adalah segalanya? Apakah kita memiliki pilihan dalam hidup? Apakah makna kehilangan? 

Sepanjang perjalanan luar nalar itu berlangsung, Ray didampingi orang berwajah menyenangkan yang bersedia menyampaikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang selama ini berkecamuk di dalam benaknya. Setelah kelima pertanyaannya terjawab dengan penjelasan, alasan, dan sebab akibat peristiwa kehidupannya, Ray pun dapat memahami makna hidup dan perjalanan hidupnya. 

Kesan Pertama pada Buku Rembulan Tenggelam di Wajahmu 

Aku mau cerita sedikit saat aku memutuskan untuk membeli buku ini. Saat aku membeli buku ini adalah pertama kali aku memutuskan untuk membangun kebiasaan membaca. Saat itu aku masih bingung memilih buku yang mau aku beli karena rasanya sayang banget kalau beli buku yang isinya sudah mainstream. Ditambah lagi aku juga belum punya referensi buku-buku yang bagus, pernah tanya di media sosial pun yang netizen rekomendasikan adalah buku-buku yang nggak bisa aku temukan di toko buku. Jadi, aku mendapatkan buku ini dengan cara luntang-lantung di Gramedia selama dua jam. 

Hal pertama yang membuat aku tertarik untuk memasukkan buku ini ke keranjang belanjaku adalah ketika aku membaca blurb di belakang cover novel ini. Aku langsung memutuskan untuk membeli buku ini setelah aku melihat lima pertanyaan tentang makna hidup yang pastinya relate banget dengan pertanyaan yang selama ini ada di benakku juga. Maka dari itu, aku bawalah buku ini ke kasir bersama satu buku karya Tere Liye yang lain. 

Bahasa Sederhana yang Penuh Makna 

Awalnya, aku mengira kalau tulisan Tere Liye akan menggunakan diksi yang sulit untuk dicerna isi kepalaku karena nama Tere Liye sudah melambung tinggi dan terkenal dengan karya-karyanya yang hebat—telat banget ya, aku baru baca bukunya sekarang. Akan tetapi, setelah dibuka dan dibaca isi bukunya yang ini, aku nggak perlu bolak-balik buka Kamus Besar Bahasa Indonesia. Bahasa yang digunakan Tere Liye itu sangat sederhana, Tere Liye cenderung menggunakan bahasa formal sehari-hari. Namun, rangkaian katanya penuh dengan makna. Benar-benar definisi dari satu kata sejuta makna. 

Suasana yang Sesuai dengan Isi Hati Pembaca 

Latar tempat yang Tere Liye gunakan pada kisah ini adalah tempat yang sering kita lihat bahkan tempat-tempat umum yang diperuntukkan untuk masyarakat umum seperti terminal, rumah sakit, kereta, kos-kosan, kuburan, pantai, dan lain sebagainya. Tere Liye cuma menjelaskan latar tempat yang ia gunakan secara singkat dan nggak banyak menjelaskan secara detail bentuk dan posisi-posisi benda atau tempat yang muncul di dalam cerita. Akan tetapi, siapa sangka kalau tempat-tempat umum yang biasanya diakses publik akan menghasilkan sebuah kisah yang sangat berkesan. 

Menurutku, daripada menekankan pada penjelasan latar tempat, Tere Liye lebih suka membangun suasana emosi yang detail sehingga mempermainkan emosi pembaca. Ketika tokoh merasakan kesedihan, aku sebagai pembaca juga akan merasakan kesedihannya. Ketika tokoh marah, aku yang membaca juga ikut marah. Ini adalah sebuah kelebihan yang membuat kisah Rembulan Tenggelam di Wajahmu menyimpan banyak kenangan untuk aku dan membuatku jatuh cinta pada buku ini sejak pertemuan pertama sebagai pembaca pemula. 

Plot Fantasi yang Terasa Nyata 

Sebelumnya, aku menyebutkan tentang perjalanan luar nalar. Itu memang benar adanya, di dalam buku ini perjalanan tokoh utama melakukan perjalanan yang nggak pernah terjadi di dunia nyata dan hanya bisa kita lihat di film fiksi fantasi. Spoiler sedikit, Ray ini seperti melakukan perjalanan di dimensi lain. Dia bisa masuk ke dalam sebuah cahaya dan keluar dari sana kemudian sekejap berada di tempat yang berbeda. Konsepnya unik banget menurutku dan Tere Liye berhasil membawa konsep itu bergandengan dengan plot dunia nyata sehingga terasa seperti sangat nyata padahal belum tentu perjalanan luar nalar itu benar-benar terjadi di dunia kita. 

Kisah kehidupan Ray yang dikisahkan dalam novel Rembulan Tenggelam di Wajahmu karya Tere Liye ini, menurutku kisahnya memang biasa seperti kisah seorang anak panti asuhan, anak jalanan, kisah cinta yang biasa terjadi di lingkungan kita, kisah perjuangan karir dari nol, dan lain sebagainya. Akan tetapi, cara Tere Liye menghubungkan kepingan-kepingan cerita dalam satu konsep perjalanan luar nalar membuat plot novel ini jadi keren banget. Teka-teki kehidupan terungkap perlahan dan semua pertanyaan pun akhirnya terjawab. 

Karakter Khas Tere Liye 

Bicara tentang karakter yang ada di dalam novel-novel Tere Liye, aku penasaran dengan karakter utama yang selalu punya latar belakang kehidupan sebagai seorang anak yatim. Nggak apa-apa sih, cuma aku agak penasaran aja dari buku-buku karya Tere Liye yang pernah aku baca tokoh utamanya anak yatim semua. Kenapa ya? 

Terlepas dari karakternya yang punya latar belakang sebagai anak yatim, tokoh Ray ini nggak banyak mengalami perkembangan karakter seiring bertumbuhnya dia. Dia masih tetap Ray yang benci dengan takdir kehidupannya dan sering bertanya-tanya tentang makna kehidupan. Ray digambarkan sebagai orang yang bengal sejak berada di panti asuhan dan tetap menjadi orang yang mengedepankan kekerasan ketika dia menjalani kehidupan jalanan. Ray digambarkan sebagai orang yang rela melakukan apa saja untuk orang-orang yang dia cintai, bahkan jika harus melakukan kekerasan sekali pun demi orang yang dia cinta maka dia akan melakukannya. 

Perkembangan karakter justru lebih banyak terjadi pada karakter-karakter lain yang ada di lingkungannya. Salah satu contohnya adalah pengasuh panti asuhan yang semula egois dan suka menyilap uang zakat berubah menjadi seorang yang bersimpati kepada orang lain, Ray dan satu anak panti lainnya. Selain itu, tokoh-tokoh yang muncul di dalam cerita juga mempunyai keterkaitan satu sama lain. 

Makna Kehidupan yang Dibungkus Alur Cerita 

Setelah aku membaca buku Rembulan Tenggelam di Wajahmu secara keseluruhan, aku mendapatkan sebuah pelajaran baru. 
Segala sesuatu yang terjadi di dalam hidup kita, selalu berkaitan dengan perihal sebab dan akibat. Bisa jadi, apa yang terjadi dalam hidup kita adalah konsekuensi dari pilihan kita di masa lalu. Bisa jadi pula, apa yang terjadi dalam hidup kita akan meninggalkan sebuah pelajaran berharga yang bisa kita ambil hikmahnya. 

Amanat yang disisipkan oleh Tere Liye dalam buku Rembulan Tenggelam di Wajahmu ini memberikan jawaban-jawaban atas segala hal tentang takdir kehidupan yang sering dipertanyakan oleh manusia bahwa hal-hal yang terjadi di dalam hidup kita nggak cuma jadi bumbu perjalanan hidup kita saja melainkan memberi petunjuk arti kehidupan juga untuk kita pahami. 

Baca juga ulasan drama Korea yang punya makna serupa: Belajar Bersyukur dari Drama Korea 18 Again

Kutipan Favorit dari Buku Rembulan Tenggelam di Wajahmu 

Kutipan tentang motivasi masa depan: 

Kalian mungkin memiliki masa lalu yang buruk, tapi kalian memiliki kepal tangan untuk mengubahnya. Kepal tangan yang akan menentukan sendiri nasib kalian hari ini, kepal tangan yang akan melukis sendiri masa depan kalian. 
— Bang Ape dalam Rembulan Tenggelam di Wajahmu Bab 11 

Kutipan tentang syukur: 

Ketika kau merasa hidupmu menyakitkan dan merasa muak dengan semua penderitaan maka itu saatnya kau harus melihat ke atas, pasti ada kabar baik untukmu, janji-janji, masa depan. Dan sebaliknya, ketika kau merasa hidupmu menyenangkan dan selalu merasa kurang dengan semua kesenangan maka itulah saatnya kau harus melihat ke bawah, pasti ada yang tidak lebih beruntung darimu. 

Kesan Setelah Membaca Buku Rembulan Tenggelam di Wajahmu 

Setelah membaca novel Rembulan Tenggelam di Wajahmu secara keseluruhan, aku mendapatkan pelajaran yang benar-benar bermakna dari buku ini. Pelajaran tentang kehidupan yang sangat berguna bagi diriku sendiri dalam memahami arti kehidupan. Pesan yang ditinggalkan buku ini begitu membekas di dalam ingatanku dan masuk ke dalam daftar buku terbaik yang pernah aku baca. 

Penilaianku terhadap buku ini: ⭐⭐⭐⭐⭐ (Recommended and I love it!) 

Aku sangat merekomendasikan buku ini untuk kamu yang sering bertanya-tanya tentang makna kehidupan, terutama orang-orang yang mulai beranjak dewasa dan sering dihantam oleh pahitnya takdir kehidupan. Buku ini cocok untuk siapa saja, cerita yang diusung dalam novel ini ringan tetapi penuh dengan makna. 

Sekian ulasan novel Rembulan Tenggelam di Wajahmu aku paparkan, aku harap buku ini bisa kamu baca juga buat mengetahui makna yang terkandung dalam kisah yang disampaikan Tere Liye ini. Aku harap Tere Liye nggak pernah berhenti untuk menciptakan karya-karya yang mempunyai makna sangat dalam dan bisa diterapkan dalam kehidupan. 

Kamu punya rekomendasi buku yang bagus? Bisikin di kolom komentar dong! 

Oh iya, buat kamu yang mau baca review buku yang lainnya bisa cek di sini ya. Sampai jumpa di lain waktu. Selamat membaca! 

Have a nice day, 


Michiko♡

11 Juni 2021

Lidah Bermata Pisau

9:50 AM 0 Comments
Kamu pernah sakit hati karena lidah seseorang walaupun perkataannya jujur? Iya, kejujuran emang menyakitkan karena kita terlalu senang hidup di dalam kebohongan. 

Aku juga pernah merasa sakit hati ketika mendapatkan komentar jujur dari orang-orang di sekitarku. Sebagian ada yang berkata jujur tentang penampilanku, sebagian ada yang berkata jujur tentang tubuhku, sebagian ada yang berkata jujur tentang perilakuku, sebagian ada yang berkata jujur tentang masa depanku yang dianggap kelam. Sebagian dari kejujuran mereka membuat aku terluka. 

Komentar-komentar itu semua datang dari lidah manusia. Bagaimana bisa lidah yang selembut itu bisa mengiris hati seseorang? 

Lidah Bermata Pisau
Namanya juga manusia, makhluk sosial, kita pasti akan menemukan orang yang macam-macam perilakunya dalam hidup kita. Salah satunya, orang yang ceplas-ceplos dan nggak bisa filter omongannya sendiri. 

Kadang-kadang, tingkah mereka itu lucu sekali karena polos dan jujur. Akan tetapi, di beberapa situasi, kadang-kadang mereka menjengkelkan karena ucapan jujurnya yang menyakiti hati. Entah karena dosis kejujurannya terlalu berlebihan, atau aku yang terlalu bawa perasaan. 

Katanya, segala sesuatu yang berlebihan itu nggak baik, bukan? Sekalipun itu sebuah kebaikan yang berlebihan? Ya... menurutku sih iya. Apalagi kalau keburukan yang berlebihan ya? Pasti hancur sudah dunia ini. 

Kalau dipikir-pikir, menjadi orang yang jujur itu sebenarnya sebuah kelebihan yang banyak dicari orang, apalagi saat kita hidup di dunia yang penuh dengan kebohongan. Akan tetapi, sepertinya dunia terlalu mencintai rupa kebohongan yang manis sehingga saat kita menjumpai kejujuran, hal itu akan sangat menyakiti perasaan kita. 

"Kok kamu jadi jelek gitu, kenapa sekarang jerawatnya jadi banyak banget?" tanya seorang wanita yang sedang menggendong bayinya saat pertemuan keluarga yang diadakan setahun sekali. 

"Kamu sekarang gendut banget ya. Beratmu berapa sekarang?" tanya seorang teman SMA saat pertemuan alumni. 

"Belum kerja juga? Kamu mau jadi apa? Pengangguran?" tanya seorang pria paruh baya yang sudah lelah menanggung beban keluarga. 

"Daftar ke sini nggak diterima, daftar ke situ nggak diterima. Nggak usah sekolah lah, percuma kalau bodoh. Nanti cuma buang-buang duit," keluh seorang wanita yang frustrasi dengan anaknya yang nggak kunjung dapat sekolah baru. 

Cuma basa-basi? Masih zaman basa-basi dengan menyakiti hati orang lain? Baca deh Adab Silaturahmi, supaya basa-basi nggak lagi menyakiti perasaan orang lain.

Beberapa orang yang menerima komentar itu akan membalas dengan sebuah reaksi: mengeluh atau berubah. 

Ya sudah, kalau begitu tinggal berubah, apa susahnya? Mengeluh juga nggak menyelesaikan masalah. Anggap saja masukan dari orang lain. 

Feedback atau masukan memang penting dalam pengembangan diri tetapi sampaikanlah dengan cara yang nggak menyakiti hati dan pahami juga kondisinya. Coba bayangkan saja, bagaimana rasanya kalau kamu sedang berjuang membuang hal-hal yang membuat kamu nggak percaya diri tetapi komentar orang lain justru menjatuhkan mentalmu dan membuatmu jadi semakin nggak percaya diri? 

Kalau kamu mengalami hal yang sama, apakah kamu akan langsung berubah setelah mendapatkan komentar yang seperti itu? 

Bagiku, hal ini menjadi pelajaran yang sangat berharga. Aku nggak suka dengan penyampaian kejujuran yang menyakiti hati. Maka, hal ini pun akan jadi pengingat untuk diriku sendiri untuk nggak melakukan hal yang sama. Sebelum menghakimi atau mengomentari orang lain, ada baiknya kita berkaca terlebih dahulu.


Komentar negatif itu bisa menghancurkan kepercayaan diri yang dibangun bertahun-tahun hanya dalam satu detik saja. Coba bayangkan, berapa banyak kepercayaan diri orang lain yang bisa kamu hancurkan hanya dengan kata-kata dari lidahmu saja? Berapa banyak hati yang berdarah karena sayatan ucapanmu? 

Kita sudah tahu bagaimana rasanya ketika orang lain mengomentari kekurangan kita, maka jangan lakukan hal yang sama. 

Lidah itu tajam. Jauh lebih tajam daripada pedang. 

Kalau kamu gak bisa menggunakan pedang dengan baik, sebaiknya kamu simpan saja pedang itu daripada melukai orang lain. Sama halnya seperti lidah, jika kamu tidak bisa bertutur kata yang baik, sebaiknya kamu diam saja daripada tutur katamu itu menyakiti orang lain. 

Sayang banget kan kalau lidah digunakan untuk berucap hal yang menyakiti hati orang lain. Padahal, lidah bisa digunakan untuk bertutur kata dengan baik yang bakal sangat menyenangkan hati orang lain. Contohnya, kalau kita mengucapkan 3 kata ajaib yang bisa membuat orang lain tersenyum. 

Ketahui 3 kata ajaib selengkapnya di artikel: 3 Miracle Words

Kalau kamu mendapatkan komentar negatif dari orang lain, apa yang kamu lakukan? 

Yuk, berbagi tips menghadapi komentar negatif di kolom komentar!

Have a nice day, 


Michiko♡

Picture design by nadhishafa