Tampilkan postingan dengan label Self Improvement. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Self Improvement. Tampilkan semua postingan

16 Juli 2023

Kebiasaan Orang Kaya

2:58 PM 1 Comments
Aku bekerja di sebuah perusahaan swasta bidang pendidikan, yang mana merupakan tempat les. Tempat les ini harganya tidak murah, mahal—menurut orang tidak berduit seperti aku. Bahkan biaya per bulannya pun bisa sama dengan gajiku per bulan. Wow. Anak-anak yang belajar di sini pun bukan main-main, orang tua mereka punya income yang cukup—bahkan sangatlah besar. Sampai-sampai ingin ku bisikkan kepada mereka, "Pak, kerjanya apa? Spill dong, Bestie!"


Kebiasaan Orang Kaya

Satu hal yang aku tahu tentang anak-anak orang kaya ini adalah mereka anak-anak yang sibuk. Anak-anak yang tidak punya waktu luang untuk sekadar rebahan dan leha-leha di kamarnya sambil bermain handphone. Jadwal kosongnya selalu mereka pakai untuk les ini dan itu. Mereka nggak pernah membiarkan waktu mereka kosong. Justru mereka memanfaatkan waktunya untuk berinvestasi dengan dirinya sendiri. Entah itu menambah skill atau melakukan hal-hal seperti berolahraga, mengerjakan hobi, dan sebagainya. Yang jelas, nggak ada kata rebahan berjam-jam di dalam kamus mereka.

Walaupun kelihatannya melelahkan karena setelah melakukan rutinitas, mereka harus menambah waktu untuk melakukan pekerjaan tambahan juga, bagiku hal itu justru menakjubkan dan ingin aku tiru. Bayangkan saja, kalau aku punya dua jam waktu luang dan aku menginvestasikannya dengan membuat karya misalnya, mungkin aku sudah mempublikasikan banyak tulisan ke blog ini setiap harinya. Alih-alih dua jam waktu luangku dihabiskan untuk rebahan sambil bermain sosial media yang bahkan tidak banyak hal yang bisa aku dapatkan dari sana.

Ingat, guys! Waktu itu berharga! Baca juga: Time Management

Sekarang, aku jadi berpikir... apa aku masih berada di titik ini tanpa perkembangan karena aku belum siap menjadi orang kaya, ya? Aku belum siap merelakan waktu untuk tidak rebahan. Aku belum siap meninggalkan kebiasaan bermain sosial media sampai lupa waktu. Aku belum siap meninggalkan kebiasaanku menongkrong sampai berjam-jam. Mungkin hal ini yang membuat aku masih belum bisa menjadi orang kaya.

Namun, kaya atau berkecukupan itu merupakan rezeki masing-masing manusia. Yang jelas, kini aku bisa mendapatkan perspektif kehidupan baru dari orang-orang kaya yang ada di lingkunganku dan bisa aku coba terapkan ke dalam kehidupanku. Barangkali, setelah menerapkannya aku bisa jadi orang kaya. Siapa yang tahu, kan? Aamiin!

Tapi kebahagiaan bukan hanya soal uang ya, guys! Kita juga bisa bahagia dari hal-hal yang sederhana kok. Baca juga: Bahagia dari Hal Kecil

Semoga rejeki kita selalu dilancarkan oleh Tuhan Yang Maha Pengasih. See you later!

Have a nice day


Michiko ♡

2 September 2022

Piala untuk Diri Sendiri

11:49 PM 0 Comments
Hari ini kamu sudah mengapresiasi diri sendiri belum? Sudah berterima kasih sama diri sendiri? Atau malah kebalikannya justru kamu lebih banyak ngatain diri sendiri?

Kadang kita tuh terlalu fokus sama yang namanya kekurangan, bahkan sampai lupa sama kelebihan yang dimiliki orang-orang. Makanya sampai ada peribahasa, nila setitik rusak susu sebelanga, yang mana relate banget nggak sih sama keadaan kita sebagai manusia yang lebih sering fokus pada kesalahan yang diperbuat orang lain ketimbang kebaikannya. Bahkan kadang 1000 kebaikan bisa kalah oleh 1 kesalahan. Ini juga berlaku buat diri sendiri lho, kadang kita terlalu fokus dengan kesempurnaan sampai lupa kalau ada bagian dari diri kita yang sudah berjuang keras untuk mencapai kesempurnaan itu. Walaupun pada akhirnya, kesempurnaan nggak akan bisa kita wujudkan. 


Maka dari itu, belakangan ini aku baru menyadari betapa bekerja kerasnya diriku sendiri. Sedangkan aku, sibuk mengejar kesempurnaan yang nggak kunjung aku dapatkan. Lelah, sudah pasti. Namun, aku selalu lupa untuk berterima kasih pada perjuangan diri yang dengan gigih bertahan walaupun melalui banyak hal yang berulang kali membuat diri ini terhempas. 

Hari ini, aku mau memberi piala untuk diri sendiri atas hal-hal yang telah dilakukannya sampai membuat aku bangga pada diri sendiri. Sepatah dua patah kata aku ucapkan kepada diriku sendiri sebagai lambang serah terima piala kebanggaan ini.
  1. Terima kasih kepada sosok aku yang selalu bertanggung jawab terhadap pilihan yang telah dibuat. Selalu berusaha menjalani hidup tanpa penyesalan dan tetap gigih melalukan yang terbaik. Ikhlas menjalani semua hal yang telah dituliskan dalam suratan takdir serta mampu bertumpu dengan kedua kaki sendiri.
  2. Terima kasih untuk aku yang diam-diam menjadi sosok yang peduli. Berusaha melakukan yang terbaik untuk membuat orang di sekitar bahagia walaupun masih belum mampu mengungkapkan rasa cinta dengan lisan sendiri, tapi aku yakin ungkapan cinta itu telah diucapkan oleh lubuk hati.
  3. Terima kasih untuk diriku yang nggak pernah lelah untuk terus belajar, baik dari sesuatu yang belum pernah diketahui maupun dari kesalahan yang telah dilalui. Kamu hebat, selalu berusaha meningkatkan kualitas diri sendiri.

Dengan ini, aku menyatakan bahwa pemenang piala kebanggaan ini dipersembahkan untuk diriku sendiri. YEAY! PARTY~~~ 
Piala untuk Diri Sendiri 
Sekarang, giliran kamu dong yang naik panggung. Yuk, ucapkan juga sambutan kebanggaanmu pada dirimu sendiri!

Michiko♡

26 Agustus 2022

Jika Uang Bukan Segalanya

8:54 PM 0 Comments
Hai, guys! Aku kembali menulis lagi setelah berbulan-bulan hiatus dari dunia kepenulisan. Apa kabar nih?

Kali ini, aku punya ide baru untuk membuat serangkaian tulisan dengan beragam tema yang random—anggap aja kayak journaling di blog sendiri gitu ya hahahaha... Namun, kali ini nggak kayak 30 Days Productive Challenge ya, soalnya jadwalku lumayan padat. Emm, minimal upload di blog seminggu sekali lah ya? Alasannya karena waktuku sekarang dibagi dengan pekerjaan juga, sedangkan sepulang bekerja aku kembali mengisi energi yang telah hilang alias--ehm--rebahan. Biasalah, makhluk banyak alasan.

Ngomong-ngomong soal kerja nih, pasti berhubungan dengan duit dong ya. Barang ini tuh not easy to come but easy go, kamu merasa gitu juga nggak sih? Kadang-kadang, aku merasa baru terima uang di rekening, eh besoknya sisa separuh karena buat bayar kebutuhan hidup. Nggak jarang juga, benda-benda ini bikin kalian pusing, kan? Sama, aku juga. Malahan, kadang untuk beberapa orang bisa jadi penunda mimpi.


Jika Uang Bukan Segalanya 
Btw, aku mengangkat topik ini bukan untuk sesi meratapi nasib dan kemiskinan, guys. Tapi aku mau berandai-andai, siapa tahu jadi manifestasi untuk alam semesta mengabulkan angan kita ya, kan? Hahahaha. Berharap aja dulu.

Sekarang, kita lupakan soal uang dulu. Jadi, aku punya satu pertanyaan buat kamu: Kalau seandainya uang bukan masalah dalam kehidupan kamu, kamu mau melakukan apa aja? Atau kalau kamu bingung, kita coba balik pertanyaannya. Kalau kamu punya uang banyak dan unlimited, kamu mau melakukan apa?

Kamu boleh pikirkan mimpimu, keinginanmu, cita-citamu, sambil membaca ceritaku. 

Kalau aku punya uang unlimited, ada banyak banget yang ingin aku lakukan dan aku beli (tentunya). Soalnya, beberapa mimpiku kadang masih tertunda karena keterbatasan ekonomi.

1. Punya rumah impian

Aku pengen punya rumah satu atau dua lantai yang luas. Di dalamnya, ada ruang tamu yang terpisah dari ruangan utama supaya kalau ada tamu bisa jaga privasi orang rumah. Dapur yang bisa diakses dari mana saja. Kemudian, ada satu ruangan khusus untuk jadi rumah kucing.  

Ada taman yang bisa dipakai untuk anak-anak bermain di depan dan di belakang rumah. Di depan rumah dihiasi kolam ikan atau air mancur dan di sudut halaman depan rumah ada gazebo kecil untuk bersantai. Aku pengen punya rumah yang asri, yang nantinya halaman itu bisa aku tanami pohon atau aku hiasi dengan berbagai macam pot bunga atau menanam pohon-pohonan kecil seperti cabe atau tomat atau selada. 

Karena aku suka berenang, jadi aku juga mau rumah yang ada kolam renangnya. Di tepi kolam renang, aku bangun sebuah bar kecil yang bisa punya akses langsung dengan dapur. Jadi, setelah berenang, aku bisa langsung mengambil minuman segar atau buah-buahan lewat bar kecil itu. Selain itu, aku juga bisa melakukan hobiku seperti melukis, bernyanyi, atau menulis sambil melihat ke arah kolam renang yang tenang. 

2. Punya kos-kosan

Mimpiku dari dulu adalah punya usaha kos-kosan. Walaupun ada berbagai jenis usaha yang lain, tapi entah kenapa aku pengen banget jadi ibu kos. Mungkin kalau aku jadi ibu kos, nantinya aku jadi punya banyak kenalan dan juga aku tinggal santai-santai aja dan uang terus mengalir sampai jauh. Lah, kok kayak iklan pipa. 

Aku mau punya kos-kosan outdoor tiga lantai untuk putra dan putri dengan bangunan berbentuk huruf U. Di depan bangunannya ada taman hijau dan gazebo kecil untuk anak kos bersantai serta di dekatnya ada dapur umum untuk masak-masak dan kumpul bersama teman-teman. 

Di dalam kamarnya, ingin aku design kayak kamar hotel dengan fasilitas lengkap supaya penghuninya merasa nyaman tinggal di sana. Setiap bulannya ada pengecekan fasilitas kamar, supaya kalau ada keluhan atau kerusakan bisa langsung diperbaiki. Aku suka kenalan dengan orang baru, jadi aku pengen bisa akrab juga dengan anak-anak kos. Mimpi yang terlalu idealis sih... kayaknya hahaha.

3. Keliling Dunia

Ini adalah hal yang pengen banget aku lakukan. Aku suka banget mengenal budaya-budaya baru, makanya aku justru suka banget merantau walaupun cuma merantau di daerah pulau Jawa. Buat aku, budaya yang berbeda-beda itu unik. Aku jadi tahu banyak tentang pola pikir masyarakat di daerah tertentu lewat budayanya. Selain itu, aku juga suka belajar bahasa karena aku jadi bisa gosipin orang pakai bahasa asing yang mereka nggak pahami. Whoopsie

Sebenarnya, di dalam jiwaku ini emang ada jiwa-jiwa petualang yang terpendam. Sayangnya, kalah sama rasa mager alias malas gerak. Padahal kalau diingat-ingat lagi, jalan-jalan keliling kota itu menyenangkan, kendalanya cuma panas dan keringetan aja sih. Apalagi kalau keliling negeri dan keliling dunia, di bayanganku itu kayaknya bakalan menarik banget deh. 

Kalau aku pergi keliling dunia, akan ada berbagai macam orang yang aku temui yang fisik dan karakternya berbeda-beda. Begitu pula dengan budaya yang dijunjung oleh masyarakat daerahnya. Semakin jauh aku pergi, kadang semakin banyak juga aku menemukan hal-hal yang belum pernah aku temui, bahkan aku anggap nggak ada sebelumnya. Semakin jauh kita menggali, kita pun bakal sadar bahwa pengetahuan yang kita punya nggak seberapa.

4. Lanjut Pendidikan

Aku orang yang suka belajar. Buat aku, ilmu itu nggak ada yang sia-sia. Sebab, ilmu itu pasti bakalan kepakai nantinya. Walaupun nggak selalu terpakai di segala situasi, tapi dia pasti berguna suatu saat nanti saat dibutuhkan. Maka dari itu, aku punya cita-cita pengen melanjutkan pendidikan. 

Bahkan, aku sering bilang ke teman-temanku kalau aku pengen kuliah S1 lagi tapi beda jurusan dari jurusanku sebelumnya, alih-alih lanjut pendidikan S2. Soalnya, kalau aku lihat jurusan kuliah orang lain rasanya aku juga pengen tahu lebih dalam tentang ilmu itu. Walaupun aku tahu kuliah itu nggak gampang, tapi nggak tahu kenapa aku justru suka banget dengan pendidikan saat kuliah. Maka dari itu, aku pengen lanjut pendidikan. Apalagi, kalau lanjut pendidikannya di luar negeri, itu poin plus karena sekali dayung dua tiga pulau terlampaui, bisa sambil belajar budaya negara itu juga.

5. Melakukan hobi sepuasnya

Ada kalanya, kita akan jenuh dengan aktivitas sehari-hari dan mencari pelarian ke hobi. Buat aku, hobi adalah bentuk belajar juga. Dari sana, banyak hal-hal yang bisa di-upgrade untuk diri kita sendiri. Misalnya melukis, secara nggak langsung kita belajar cara memadukan warna, teknik melukis supaya bagus, memberi perhatian pada hal yang detail, dan sebagainya. Ada bermacam-macam hobi di dunia ini yang pastinya selain melatih keahlian kita dalam melakukannya, juga bisa melatih sikap kita seperti kesabaran, ketelitian, ketekunan, dan sebagainya. 

Maka dari itu, aku pengen banget melakukan hobiku sepuasnya. Lebih bagus lagi, kalau aku bisa belajar langsung dari ahlinya untuk mendalami hobiku itu. Pasti aku jadi bisa menghasilkan karya lebih baik lagi. 


Nah, jadi itulah hal yang ingin aku lakukan jika uang bukanlah masalah dalam kehidupan. Kelihatannya menarik ya kalau kita bisa melakukan hal-hal positif yang kita inginkan dan mewujudkan impian kita yang selama ini masih tertunda. 

Kalau kamu, apa yang mau kamu lakukan kalau punya uang tidak terbatas dan tak akan habis? Kelihatannya impian kamu juga bakalan menarik nih, yuk ikutan halu bareng aku!

Michiko♡

1 Januari 2022

Antara Penyesalan dan Harapan

4:00 PM 0 Comments
Hai! Sudah lama banget aku nggak menulis di blog ya. Btw, happy new year, guys! Semoga tahun 2022 ini akan menjadi tahun yang baik untuk kita semua dan penuh dengan berkat.

Tulisan ini bakalan menjadi tulisan pertama di tahun 2022. Temanya nggak bakalan jauh-jauh dari rutinitas di tahun baru. Aku akan membahas pertanggungjawaban resolusi tahun lalu dan menuliskan daftar resolusi tahun ini. 
Evaluasi Tahun 2021 dan Resolusi Tahun 2022

Apakah resolusi tahun lalu tercapai?

Jawabannya, nggak semua. Resolusi tahun 2021 ada empat, aku berhasil mencapai dua. Sisanya belum tercapai. 

Baca juga resolusi tahun lalu di Thank You Card for 2020

1. Mempunyai penghasilan sendiri

Bisa dibilang, tahun 2021 aku punya penghasilan dari kerja freelance. Jujur, jumlahnya nggak terlalu banyak, aku belum bisa membiayai hidupku sendiri. Kerja freelance nggak tentu juga penghasilan setiap bulannya berapa. Akan tetapi, aku jadi punya pengalaman bekerja.

Aku banyak belajar lewat kerja freelance. Belajar manajemen waktu, mengolah emosi saat aku bekerja di bawah tekanan alias deadline. Jadi, aku anggap resolusi ini tercapai.

2. Baca buku minimal 1 buku sebulan

Baca buku rutin sudah aku lakukan setiap bulan tapi aku nggak menghabiskan satu buku dalam satu bulan. Bisa dibilang, resolusiku ini setengah tercapai. Aku mencapai resolusi untuk konsisten baca buku, tapi nggak bisa mencapai jumlah target buku setiap bulannya. 

Baca review buku-buku yang pernah aku baca di sini

3. Menyelesaikan novel dan menerbitkannya

I thought, aku bisa menyelesaikan novel yang aku kerjakan dalam waktu 6 bulan atau 1 tahun. Namun, kemudian ada banyak hal yang mempengaruhi waktuku, pikiranku, serta niatku. Awal tahun aku rajin bikin cerpen dan cerbung, itu sebenarnya sambil menulis novel juga. Akan tetapi, aku harus menundanya dan akhirnya aku punya keinginan lain.

Jadi, aku banting setir. Aku memutuskan untuk menuliskan ilmu yang pernah aku dapat di bangku kuliah melalui Instagram catatanjepangku dan Twitter catatanjepangku. Perjalanannya memang nggak mudah tetapi aku berusaha untuk menekuninya sebagai sampingan. Itu juga jadi alasan kenapa aku nggak terlalu rajin update blog kayak dulu.

4. Ikut berbagai macam lomba

To be honest, aku nggak ikut lomba apa pun sepanjang 2021. Jiwa kompetitifku ditidurkan oleh keadaan mentalku yang nggak stabil. Aku anggap resolusi ini nggak tercapai.

Sepanjang 2021, aku mengalami banyak kesulitan dari dalam diri, aku kehilangan rasa percaya diri, keadaan mental yang nggak stabil, tekanan eksternal dan internal, pokoknya I'd been struggling a lot. But, I'm glad I'm still here and sharing with y'all hehehe.

Rintangan dan Kegagalan pada Tahun 2021

Menurutku, tahun 2021 adalah tahun yang tersulit bagiku. Sebab, aku banyak menangis dan putus asa pada tahun 2021. Banyak kegagalan yang aku hadapi, di antaranya:

1. Pekerjaan

Rasa percaya diri yang hampir hilang, membuat aku takut banget melangkah maju. Aku takut bertemu orang baru. Aku takut hidup di lingkungan baru. Aku takut menghadapi masa depanku. Aku benar-benar nggak tahu apa yang harus aku lakukan setelah kuliah. Aku bahkan jadi sensitif setiap dengar pertanyaan: Kapan kerja? Kerja di mana? Habis ini mau ngapain?

Pokoknya aku selalu pusing setiap dengar pertanyaan itu. Di sisi lain, aku juga nggak berani melangkah maju dan masuk ke dunia kerja karena aku merasa nggak mampu setelah mengalami beberapa penolakan.

Setelah lulus, aku sempat kirim lamaran ke LPK sebagai pengajar tapi belum dapat kesempatan. Aku sempat daftar magang, juga belum dapat kesempatan. Aku sempat lamar pekerjaan ke penerbit sebagai editor dan content writer juga belum dapat kesempatan. Sempat daftar CPNS, tapi gagal juga. Maka dari itu, rasa percaya diriku langsung jatuh dan aku merasa minder banget sampai aku lupa kalau aku sebenarnya masih punya kemampuan.

2. Keadaan mental yang nggak stabil

Jujur, aku banyak nangis pada tahun 2021. Alasannya banyak, stres, tertekan, kesepian, merasa nggak pantas hidup, merasa jadi sumber kesialan, merasa diri nggak berguna, aku juga pernah ada di titik terbawah dan hampir kehilangan jati diri. Aku berantakan, sangat berantakan. Nonton anime dan drama pun bisa trigger pikiranku. Aku nggak bisa tidur setiap malam. Banyak makan sampai berat badan naik drastis dalam satu bulan. I've been struggling through hard times. Aku hampir melakukan percobaan. But then, aku sadar, adikku nggak boleh sendirian.

Pencapaian Tak Terduga pada Tahun 2021

Walaupun tahun 2021 adalah tahun yang berat untukku tetapi ada sesuatu hal yang hadir di belakangnya. Sesuai apa yang selalu digaungkan orang-orang: Setiap kesulitan selalu datang bersama kemudahan.

Ada banyak hal yang aku lakukan selama tahun 2021. Setelah melewati banyak kesulitan, ada hal yang nggak terduga datang dan menjadi berkat buat aku—juga keluarga.

1. Catatan Jepangku

Aku sama sekali nggak punya rencana untuk membuat akun ini. Awalnya, aku pengen jadi penulis buku tapi nggak tau kenapa usahaku sama sekali belum membuahkan hasil. Mungkin bukan jalanku kali ya.

Aku pengen jadi Youtuber tapi rasa percaya diriku benar-benar tipis banget. Bahkan sampai cari kerja pun, aku nggak berani karena merasa minder banget.

Aku sempat daftar magang, lamar kerja, menyimak akun-akun digital marketing dan akhirnya... aku punya keinginan buat bikin akun kayak mereka. Aku pengen jadi content creator di bidang edukasi. Aku pikir, lumayan juga. Aku bisa mengingat materi kuliah tanpa buka buku Minna no Nihongo dan kawan-kawannya. Kalau nggak berguna buat orang lain, setidaknya berguna buat diriku sendiri.

Pada akhir tahun 2021 ini, nggak disangka pengikut di Twitter tembus 2000 followers dan Instagram tembus 300 followers. Aku senang banget, banyak yang terbantu dengan akun Catatan Jepangku.

Selain itu, aku juga mendapat relasi baru yaitu kreator bahasa Jepang di Instagram juga. Aku juga pernah mention Jerome Polin di story Instagram dan dia lihat story itu. I was so happy.

2. Opet

Apa itu Opet? Dia kucing yang aku temukan di tong sampah waktu dia lagi cari makan. Bulunya lebat, sayangnya wajahnya penuh jamur. Badannya gede banget, kayak anak anjing. Bulunya oren kayak singa. Matanya sipit dan tajam, kelihatannya galak. Dia tidur di teras rumah. Setelah aku kasih makan, dia balik terus ke rumah dan akhirnya dia jadi bagian dari keluarga—karena nggak ada yang klaim dia juga setelah setengah tahun berlalu.

Dia mood booster kalau di rumah. Kucing yang penurut, pendiam, dan manja—dijawil pun pasrah saja. Dulu aku takut pegang dia karena badannya gede kayak bagong tapi ternyata manja banget. Dia stress reliever buat aku.

3. Dapat pekerjaan

Setelah melalui berbagai kesulitan dan penolakan, akhirnya aku mendapatkan panggilan kerja di penghujung tahun 2021. Aku mendapatkan pekerjaan seperti impian karirku, yaitu guru bahasa Jepang. Aku mulai bekerja tahun 2022 ini, aku minta doanya ya teman-teman. Semoga pekerjaan ini bisa membahagiakan dan aku jalani dengan penuh keikhlasan.

Evaluasi Diri

Setelah melalui pahit dan manisnya tahun 2021, ada beberapa hal yang aku pelajari:
    1. Hidupmu nggak akan pernah berubah kalau kamu nggak mau berubah
    2. Kamu nggak akan pernah tahu tolok ukur kemampuanmu kalau kamu nggak mau mencoba menunjukkan kemampuanmu.
    3. Rasa takut cuma ada di pikiran kamu, kalau kamu terus-terusan takut bakal banyak banget kesempatan di luar sana yang kamu lewatkan.
    4. Rasa minder itu wajar. Ada dua cara menghadapinya, kamu perbaiki kekuranganmu atau kamu tetap merasa minder dan semakin tertinggal dari orang-orang yang terus berusaha menjadi lebih baik. Kamu nggak bisa menyuruh orang lain berhenti berlari demi kamu, justru kamu yang harus ikut lari buat kejar mereka yang ada di depan kamu.

    Selain pelajaran yang bisa aku ambil, ada juga hal-hal yang aku perlu perbaiki:
    1. Aku perlu lebih banyak bersosialisasi dan banyak belajar lewat lingkungan sekitar serta mengasah kepekaan
    2. Aku perlu belajar caranya mengakui perasaan sendiri, mengalahkan ego dan gengsi, dan menunjukkan kepedulian serta perasaanku kepada orang lain.
    3. Aku perlu mengurangi waktu untuk bermalas-malasan dan menunda pekerjaan

    Resolusi Tahun 2022

    Sampailah kita pada inti pembicaraan, setelah melakukan refleksi diri dan evaluasi, ini saatnya untuk menentukan target pencapaian pada tahun 2022. Kali ini, targetku lebih banyak karena aku merasa semakin banyak target semakin banyak pula hal yang kita usahakan agar tercapai.

    Bismillahirrahmanirrahim. Inilah resolusiku untuk tahun 2022:
    1. Baca berbagai genre buku
    2. Punya sertifikat N2
    3. Bikin buku
    4. Rutin olahraga
    5. Konsisten dalam melakukan segala hal
    6. Selalu merasa bahagia dan ikhlas dalam menjalani segala hal
    7. Bangun hubungan baik dengan orang lain
    8. Punya penghasilan dan tabungan yang stabil

    Itulah cerita penutup dan pembuka tahun dari aku. Semoga tahun 2022 menjadi tahun yang penuh berkat dan kebahagiaan. Aamiin.

    Kalau kamu punya target pencapaian apa yang harus diwujudkan pada tahun 2022? Coba tulis di kolom komentar, nanti aku semogakan.

    Sekian tulisan hari ini. Semoga memberikan sudut pandang yang baru buat kita semua. Mari kita jalani tahun 2022 ini. Semangat!

    Have a nice day,


    Michiko ♡

    24 September 2021

    Percayakan pada Proses

    4:00 PM 0 Comments

    Pernah nggak sih kamu dengar orang yang bilang "trust the process" melulu padahal keadaan kamu lagi capek banget buat menunggu? 

    Salah satu dari orang yang akan selalu bilang "trust the process" adalah aku. Aku adalah orang yang selalu percaya dengan proses yang aku lalui, baik permulaannya bagus ataupun banyak kurangnya. Sebab, ternyata proses itu adalah sebuah hal yang perlu dilalui untuk mendapatkan hasil maksimal walaupun memakan waktu yang lama dan membutuhkan kesabaran ekstra

    Hal ini, sering banget aku terapkan saat aku sedang membuat karya seni ilustrasi digital. Jujur, aku bukan orang yang mahir dalam menggunakan aplikasi gambar digital dan sangat lamban dalam menciptakan sebuah gambar dengan aplikasi ini. Namun, aku sadar, walaupun aku memakan waktu yang lama dalam pengerjaannya, aku benar-benar melakukannya semaksimal mungkin hingga aku bisa menghasilkan sebuah hasil yang memuaskan untuk diriku sendiri karena aku telah mencapai tujuanku. 

    Setelah itu, prinsip ini terpatri di kepalaku bahwa:
    "Selama apa pun prosesnya, sesulit apa pun prosesnya, sekecil apa pun progresnya, itu tetaplah sebuah proses yang akan membawamu kepada tujuan yang ingin kamu capai."

    Aku sendiri menanamkan prinsip ini dalam segala hal yang aku lakukan dalam berkarya, mulai dari proses menggambar digital sampai proses penulisan untuk dipublikasikan. Semuanya ada prosesnya masing-masing. Di dalam proses itu pula, aku bisa melihat perkembanganku dari hari ke hari. 

    Selama pengerjaan karyaku, aku membutuhkan waktu untuk berkembang. Saat aku membuat gambar digital, waktu rata-rata yang aku habiskan dalam pembuatan sebuah gambar adalah 10 jam. Selama proses pengerjaannya, banyak try and error yang terjadi, entah bentuknya penyok, entah salah layer kanvas saat mewarnai, entah bentuk mata, hidung, dan mulut yang aneh di luar ekspektasi, dan hal-hal sebagainya yang membuat aku terus berulang kali memperbaiki segala kekurangan yang ada.

    Jangan salah, dalam pembuatan tulisan ini dan tulisan sebelumnya juga aku memerlukan proses. Mulai dari pencarian ide dan topik, penulisan outline, draft kasar, pencarian kata kunci supaya tulisanku sampai ke kamu, proof-reading, editing biar enak dibaca, dan perbaikan kekurangan lainnya sebelum melakukan publikasi. Semua tujuan yang ingin kita wujudkan selalu ada prosesnya, walaupun tujuan itu terlihat kecil bahkan sepele. 

    Apa yang perlu kita lakukan selama proses itu berlangsung?

    Tentu saja, melakukan sesuatu hal yang berkaitan dengan tujuanmu semaksimal mungkin secara bertahap. Jangan berpikir hasilnya akan jelek. Jangan berpikir tentang kesempurnaan. Jangan bandingkan pula pencapaian orang lain dengan pencapaian kita. Sebab, jika kita memikirkannya terlebih dahulu, justru kita tidak akan mempercayai proses yang kita lalui. 

    Proses yang dilalui setiap individu itu berbeda-beda, baik berbeda dari segi waktu ataupun pencapaiannya. Kita cuma perlu fokus dengan proses yang kita lalui. Tak perlu menuntut kesempurnaan terhadap yang kita lakukan agar sama dengan pencapaian orang lain. Kesempurnaan itu diciptakan saat kita bisa memperbaiki kekurangan yang kita punya. Maka dari itu, jangan takut belajar dari sebuah kekurangan atau kegagalan. 

    Kenapa aku harus percaya dengan proses? 

    Jawabannya cuma satu: nggak ada yang instan. Sekalipun ada, dia nggak akan bertahan lama dan cuma bersifat sementara. Bahkan, mie instan yang jelas-jelas menuliskan kata "instan" pada bungkusnya saja, perlu proses memasak dulu sebelum memakannya.

    Kalau semua yang ada di dunia ini bisa didapatkan secara instan, kita nggak akan pernah bisa belajar dari apa yang kita lalui. 

    Bagaimana cara aku memulai sebuah proses?

    Tetapkanlah tujuan yang ingin kamu capai, kemudian mulailah mengambil langkah untuk mewujudkannya. Selamat menikmati prosesnya, semoga kamu bisa mewujudkan tujuanmu.

    Sekian tulisan untuk hari ini, selamat berproses!
    Have a nice day,


    Michiko ♡

    24 Juli 2021

    Beranjak Dewasa Bersama Game Candy Crush

    10:54 AM 2 Comments
    Suatu hari, aku main sebuah permainan. Permainannya juga simpel banget kok, cuma tukar posisi permen supaya matching. Permainan ini ada di smartphone android/IOS namanya Candy Crush Saga. Kamu pernah main game ini, nggak? 

    Waktu sedang memainkan permainan ini, aku tiba-tiba kepikiran: Waduh aku dipaksa dewasa dengan sebuah mainan simpel kayak gini—bahkan desain permainannya aja kayak ditujukan buat bocah. 

    Kamu pernah kepikiran begitu juga nggak sih? Ketika lagi emosi dengan kekalahan di permainan, kamu jadi bisa ambil hikmahnya. Ternyata, game Candy Crush nggak cuma sekadar permainan buat aku pribadi. Di dalamnya juga terdapat bermacam-macam pelajaran tersirat yang bisa aku ambil maknanya, salah satunya tentang fase kedewasaan. Waduh, berat ya.
    Beranjak Dewasa Bersama Candy Crush
    Kamu mau tahu sudut pandang aku terhadap permainan ini? Baca seluruh tulisan ini, maka kamu akan menemukan banyak hal tentang fase kedewasaan dalam game ini.

    1. Level menentukan fase kedewasaan kita

    Level Candy Crush
    Level yang ada pada permainan smartphone ini, menunjukkan hari demi hari yang kita lalui. Semakin lama, level itu akan semakin sulit dengan tantangannya sendiri. 

    Saat level 1 sampai 100 kita sanggup melewatinya dengan mudah. Kemudian, saat level 101 sampai 200 kita mulai kesulitan. Tiba saatnya pada level 201 kita kesulitan menghadapi rintangannya bahkan seringkali gagal.

    Kamu juga pasti pernah merasakan bagaimana sulitnya menjadi orang dewasa, bukan? Semakin dewasa, hidup akan terasa semakin berat. Semakin dewasa, tantangan dan rintangan hidup juga semakin banyak.

    2. Tantangan pada setiap level adalah rintangan hidup kita

    Tantangan setiap level Candy Crush
    Apakah kamu lihat tantangan di bagian atas? Itu adalah tantangan pada setiap level di permainan Candy Crush yang harus diselesaikan untuk mencapai level selanjutnya dengan terbatasnya jumlah pergerakan.

    Selalu ada cerita di setiap hari yang kita lalui, baik sulit maupun mudah. Setiap harinya, kita diberikan energi untuk menjalani hari dan menghadapi bermacam-macam tantangan dalam hidup agar kita bisa mencapai kedewasaan. Kita akan menghadapi banyak tantangan dan memanfaatkan sebaik-baiknya energi yang kita punya untuk menghadapi hari ini. 

    Apakah kita akan berhasil dan dapat melanjutkan ke level selanjutnya? Atau justru gagal dan harus mencoba lagi?

    3. Lima nyawa sebagai kesempatan dalam hidup

    Nyawa Candy Crush
    Lima nyawa ini berfungsi sebagai kesempatan kita untuk mencoba lagi saat kita nggak bisa melewati satu level dengan baik, dengan kata lain gagal. Kamu tahu apa yang aku pikirkan tentang hubungan lima nyawa ini dengan kehidupan kita?

    Nggak jarang, kita gagal dalam mencoba suatu hal. Banyak kegagalan yang mungkin kita hadapi, berulang kali terjatuh lagi. Kita juga pasti pernah merasa lelah dengan semua kegagalan itu. 


    Hey! Jangan putus asa, nyawa di permainan Candy Crush akan terisi penuh lagi setelah beberapa menit. Pada titik ini lah, aku menyimpulkan bahwa kita selalu punya kesempatan dalam hidup kita untuk terus mencoba. Ketika kita lelah dengan kegagalan atau belum melihat peluang, maka kita perlu beristirahat sejenak dan mengevaluasi diri kita. 

    4. Cokelat dan permen sama seperti dukungan dari lingkungan

    Bantuan permen dan cokelat
    Sebelum bermain, Candy Crush akan menawarkan bantuan berupa permen dan cokelat untuk kita menghadapi tantangan. Jumlahnya terbatas dan kita perlu menggunakannya dengan bijak. 

    Kamu merasa ada kesamaan nggak sih dengan kehidupan kita? Kita juga perlu dukungan orang lain untuk melewati hari yang penuh dengan cobaan. Sayangnya, dukungan itu gak bisa kita peroleh setiap hari karena adanya keterbatasan dari lingkungan juga. Namun, kita tetap bisa meminta dukungan lingkungan pada momen-momen tertentu di dalam hidup kita. Baik saat kita merasa takut menghadapi masa depan, maupun saat kita selalu terpuruk dalam kegagalan. 

    Fungsinya mirip seperti roda sepeda dalam tulisan Analogi Sepeda Kehidupan, nggak sih?

    Nah, itu lah sudut pandangku tentang permainan Candy Crush Saga. Kamu main game ini juga, nggak? Buat kamu yang belum pernah main game ini, cobain deh! 

    Kalau menurut kamu permainannya seru nggak? Yuk, ceritakan juga pengalamanmu memainkan game Candy Crush

    Sekian tulisan untuk hari ini, kita ketemu lagi minggu depan!
    Have a nice day,


    Michiko ♡

    11 Juni 2021

    Lidah Bermata Pisau

    9:50 AM 0 Comments
    Kamu pernah sakit hati karena lidah seseorang walaupun perkataannya jujur? Iya, kejujuran emang menyakitkan karena kita terlalu senang hidup di dalam kebohongan. 

    Aku juga pernah merasa sakit hati ketika mendapatkan komentar jujur dari orang-orang di sekitarku. Sebagian ada yang berkata jujur tentang penampilanku, sebagian ada yang berkata jujur tentang tubuhku, sebagian ada yang berkata jujur tentang perilakuku, sebagian ada yang berkata jujur tentang masa depanku yang dianggap kelam. Sebagian dari kejujuran mereka membuat aku terluka. 

    Komentar-komentar itu semua datang dari lidah manusia. Bagaimana bisa lidah yang selembut itu bisa mengiris hati seseorang? 

    Lidah Bermata Pisau
    Namanya juga manusia, makhluk sosial, kita pasti akan menemukan orang yang macam-macam perilakunya dalam hidup kita. Salah satunya, orang yang ceplas-ceplos dan nggak bisa filter omongannya sendiri. 

    Kadang-kadang, tingkah mereka itu lucu sekali karena polos dan jujur. Akan tetapi, di beberapa situasi, kadang-kadang mereka menjengkelkan karena ucapan jujurnya yang menyakiti hati. Entah karena dosis kejujurannya terlalu berlebihan, atau aku yang terlalu bawa perasaan. 

    Katanya, segala sesuatu yang berlebihan itu nggak baik, bukan? Sekalipun itu sebuah kebaikan yang berlebihan? Ya... menurutku sih iya. Apalagi kalau keburukan yang berlebihan ya? Pasti hancur sudah dunia ini. 

    Kalau dipikir-pikir, menjadi orang yang jujur itu sebenarnya sebuah kelebihan yang banyak dicari orang, apalagi saat kita hidup di dunia yang penuh dengan kebohongan. Akan tetapi, sepertinya dunia terlalu mencintai rupa kebohongan yang manis sehingga saat kita menjumpai kejujuran, hal itu akan sangat menyakiti perasaan kita. 

    "Kok kamu jadi jelek gitu, kenapa sekarang jerawatnya jadi banyak banget?" tanya seorang wanita yang sedang menggendong bayinya saat pertemuan keluarga yang diadakan setahun sekali. 

    "Kamu sekarang gendut banget ya. Beratmu berapa sekarang?" tanya seorang teman SMA saat pertemuan alumni. 

    "Belum kerja juga? Kamu mau jadi apa? Pengangguran?" tanya seorang pria paruh baya yang sudah lelah menanggung beban keluarga. 

    "Daftar ke sini nggak diterima, daftar ke situ nggak diterima. Nggak usah sekolah lah, percuma kalau bodoh. Nanti cuma buang-buang duit," keluh seorang wanita yang frustrasi dengan anaknya yang nggak kunjung dapat sekolah baru. 

    Cuma basa-basi? Masih zaman basa-basi dengan menyakiti hati orang lain? Baca deh Adab Silaturahmi, supaya basa-basi nggak lagi menyakiti perasaan orang lain.

    Beberapa orang yang menerima komentar itu akan membalas dengan sebuah reaksi: mengeluh atau berubah. 

    Ya sudah, kalau begitu tinggal berubah, apa susahnya? Mengeluh juga nggak menyelesaikan masalah. Anggap saja masukan dari orang lain. 

    Feedback atau masukan memang penting dalam pengembangan diri tetapi sampaikanlah dengan cara yang nggak menyakiti hati dan pahami juga kondisinya. Coba bayangkan saja, bagaimana rasanya kalau kamu sedang berjuang membuang hal-hal yang membuat kamu nggak percaya diri tetapi komentar orang lain justru menjatuhkan mentalmu dan membuatmu jadi semakin nggak percaya diri? 

    Kalau kamu mengalami hal yang sama, apakah kamu akan langsung berubah setelah mendapatkan komentar yang seperti itu? 

    Bagiku, hal ini menjadi pelajaran yang sangat berharga. Aku nggak suka dengan penyampaian kejujuran yang menyakiti hati. Maka, hal ini pun akan jadi pengingat untuk diriku sendiri untuk nggak melakukan hal yang sama. Sebelum menghakimi atau mengomentari orang lain, ada baiknya kita berkaca terlebih dahulu.


    Komentar negatif itu bisa menghancurkan kepercayaan diri yang dibangun bertahun-tahun hanya dalam satu detik saja. Coba bayangkan, berapa banyak kepercayaan diri orang lain yang bisa kamu hancurkan hanya dengan kata-kata dari lidahmu saja? Berapa banyak hati yang berdarah karena sayatan ucapanmu? 

    Kita sudah tahu bagaimana rasanya ketika orang lain mengomentari kekurangan kita, maka jangan lakukan hal yang sama. 

    Lidah itu tajam. Jauh lebih tajam daripada pedang. 

    Kalau kamu gak bisa menggunakan pedang dengan baik, sebaiknya kamu simpan saja pedang itu daripada melukai orang lain. Sama halnya seperti lidah, jika kamu tidak bisa bertutur kata yang baik, sebaiknya kamu diam saja daripada tutur katamu itu menyakiti orang lain. 

    Sayang banget kan kalau lidah digunakan untuk berucap hal yang menyakiti hati orang lain. Padahal, lidah bisa digunakan untuk bertutur kata dengan baik yang bakal sangat menyenangkan hati orang lain. Contohnya, kalau kita mengucapkan 3 kata ajaib yang bisa membuat orang lain tersenyum. 

    Ketahui 3 kata ajaib selengkapnya di artikel: 3 Miracle Words

    Kalau kamu mendapatkan komentar negatif dari orang lain, apa yang kamu lakukan? 

    Yuk, berbagi tips menghadapi komentar negatif di kolom komentar!

    Have a nice day, 


    Michiko♡

    Picture design by nadhishafa

    4 Juni 2021

    Analogi Sepeda Kehidupan

    8:20 PM 0 Comments
    Kamu pernah naik sepeda kan?
    Atau seenggaknya kamu pasti pernah melihat sepeda kan?
    Kamu tahu bentuk sepeda seperti apa?

    Apa saja sih bagian-bagian sepeda?
    Ada setang dan rem, ada sadel dan dudukan sadel, ada rantai, ada roda dan ban, ada pedal, dan rangka sepedanya.

    Bagaimana caranya supaya sepeda itu bisa jalan? Tentu saja, harus ada orang yang mengendarai sepeda itu. 

    Analogi Sepeda Kehidupan
    Ngomong-ngomong soal sepeda nih, kamu pernah kepikiran nggak kalau manusia menjalani hidup itu seperti naik sepeda. Kita adalah pengendaranya dan sepeda adalah komponen lain dalam hidup kita. Komponen-komponen itulah yang mendorong kita untuk mencapai tujuan hidup kita.

    1. Pedal adalah tuas usaha

    Misalnya, pedal sepeda yang dianalogikan sebagai sebuah tuas usaha. Kalau kita nggak mengayuh sepeda, maka sepeda nggak akan jalan. Sama halnya, saat kita nggak mau usaha, pasti kita juga nggak akan bisa untuk mencapai tujuan kita, cita-cita kita, atau keinginan kita. Salah satu cara kita mengayuh sepeda itu dengan konsistensi dalam berusaha. Baca di sini: Konsistensi, Kunci Ajaib Pengabul Mimpi

    2. Roda adalah dukungan internal dan eksternal

    Kemudian, kita analogikan roda sebagai support system. Kalau sepeda nggak ada rodanya, sepeda nggak bisa jalan dong? Mungkin bisa, tapi kita yang seret sepedanya. 

    Sama juga halnya dengan kehidupan kita, kalau kita nggak punya support system apa yang bakal terjadi? Kita jatuh bangun sendiri, kita sedih dan menangis sendiri, kita terluka sendiri, kita susah sendiri, kita senang sendiri, kita tertawa sendiri tanpa ada tempat berbagi. Intinya, kita harus menyeret hidup kita sendirian.

    Support system itu apa saja sih bentuknya? Banyak. Bisa berupa dukungan keluarga, pikiran positif kita, doa, teman-teman yang suportif, atau lingkungan yang mendukung kita. Ngomong-ngomong, doa juga punya analogi kayak sepeda lho. Baca di sini: Zutto Oinorishimashou

    3. Setang dan rem adalah pengarah pilihan hidup

    Kemudian, kita analogikan setang dan rem sebagai alat untuk mengarahkan kita pada tujuan yang ingin kita capai. Kita pasti sudah paham, saat kita punya tujuan maka akan ada banyak jalan yang kita lalui atau bisa kita pilih sebagai alternatif. 

    Misalnya, kita punya tujuan ke Jakarta dan berangkat dari Semarang, ada banyak jalan kan? Mulai dari jalan tol, jalan utama Pantura, bahkan jalan kecil buat melipir pun ada. Begitu juga cara kita mencapai tujuan kita, ada banyak jalan menuju Roma, dan dengan setang itulah kita memilih jalan mana yang harus kita tempuh.

    Lalu, apa fungsi remnya? 

    Setiap jalan pasti punya risiko dan kesulitan tersendiri. Kita bisa lho pilih jalan tol yang lancar anti macet, tapi kita punya risiko tertabrak mobil kalau bersepeda di jalan tol. Kita bisa juga pilih jalan Pantura tapi kita punya risiko beriringan dengan banyak truk dan kendaraan besar lainnya. Kita bisa pilih jalan kecil tapi kita punya risiko tersesat atau melewati area perumahan yang banyak anak kecil main di jalan. Kita bisa pilih jalan desa tapi kita punya risiko melewati jalan yang licin atau penuh lubang dan bebatuan. 

    Sama halnya kayak kita menempuh jalan menuju tujuan hidup kita. Semua jalan punya masalahnya sendiri. Semua pilihan kita punya risikonya sendiri. Itu lah fungsi rem dalam hidup kita, kita bisa menggunakannya saat menemukan banyak masalah dalam perjalanan kita, supaya kita berhati-hati dan nggak celaka. 

    Ingatlah, nggak apa-apa untuk berhenti sejenak saat menemui masalah. Nggak apa-apa untuk istirahat sejenak saat merasa lelah. Semangat! 

    4. Rantai adalah niat

    Rantai sepeda dianalogikan sebagai niat kita. Ketika niat kita kuat, rantai itu terasa seperti baru diberi pelumas. Perjalanan kita pun pasti lancar dengan rantai yang masih licin. 

    Namun, apa yang terjadi ketika rantai itu mulai berkarat seiring jauhnya perjalanan yang kita tempuh? Pasti terasa berat saat kita harus bersepeda dengan rantai berkarat dan hampir putus padahal kita belum mencapai tujuan kita. Maka dari itu, ketika kita merasa perjalanan kita terasa berat dan kita mulai lelah dengan semuanya, istirahatlah sejenak dan benahi niat terlebih dahulu.

    5. Sadel dan dudukan sadel adalah kesehatan fisik dan mental

    Sadel dan dudukan sadel diibaratkan sebagai kesehatan mental dan fisik kita. Keduanya bekerja sama untuk memberikan kenyamanan saat kita bersepeda untuk menempuh perjalanan kita. 

    Ketika kesehatan kita tidak baik atau sedang rusak, perjalanan kita nggak akan terasa nyaman. Coba bayangkan saja, bagaimana rasanya ketika kita sedang mengejar mimpi tapi ternyata tubuh dan mental kita nggak baik-baik saja. Rasanya nggak nyaman kan? Kayak bersepeda tapi sepedanya nggak ada dudukan sadel, masa iya duduk di rangka sepedanya? Nggak nyaman, kan?

    Nah, itu lah analogi sepeda dalam kehidupan kita. Sekarang, tinggal satu pertanyaan yang mau aku tanyakan pada kamu. Kamu mau bersepeda ke mana? Apakah kamu sudah menetapkan tujuan hidupmu?

    Yuk, share jawabanmu di kolom komentar!

    Have a nice day,


    Michiko♡

    Picture by Rizki Yulian

    21 Mei 2021

    Kala Tuhan Berkata Tidak

    11:40 AM 0 Comments
    Kamu pernah kesal nggak ketika keinginanmu nggak terwujud? 

    Apa kamu pernah berpikir kalau Tuhan jahat karena nggak pernah mendengar doa kita?

    Setiap manusia selalu punya banyak keinginan. Setiap satu keinginan terwujud, kita bakal punya keinginan yang lain. Betul begitu? Iya, karena manusia punya sifat yang nggak pernah puas. Itu sudah menjadi naluri seorang manusia. Akan tetapi, kalau sifat itu dibiarkan terus-menerus, hal itu akan melahirkan jutaan makhluk yang tamak. Jelas, dampaknya akan sangat berbahaya bagi setiap manusia dan lingkungannya.

    Namun, Tuhan tahu bagaimana cara menghentikan ketamakan manusia yang sudah pasti akan menghancurkan dunia dan dirinya sendiri, yaitu dengan berkata tidak. Tuhan punya alasan untuk berkata tidak pada setiap permintaan manusia. Aku bisa menuliskan alasan-alasan mengapa Tuhan berkata "tidak". Aku bukan Tuhan, tapi aku belajar banyak dari segala keputusanNya.

    1. Penundaan

    Tuhan adalah Zat Yang Maha Tahu. Tuhan tahu jalan hidup yang akan kita lalui. Dia tahu kapan waktu yang tepat untuk mengabulkan permintaan manusia. Dia tahu hal yang berhak kita peroleh dan hal yang bukan hak kita.

    Hanya saja, kalau permintaan kita nggak kunjung dikabulkan, bukan berarti Tuhan menolaknya. Bisa saja, permintaan kita akan dikabulkan beberapa hari kemudian, beberapa bulan kemudian, atau bahkan beberapa tahun kemudian. Tujuannya adalah menguji kesabaran dan usaha kita. Sejauh apa sih usaha kita untuk mendapatkannya? Apakah kita layak mendapatkan itu dengan usaha yang kita lakukan? Apakah doa kita sudah cukup imbang dengan usaha yang kita lakukan?

    Baca kiat dalam berdoa: Zutto Oinorishimashou

    2. Melindungi kita dari bahaya

    Nggak semua yang kita inginkan akan terwujud. Memang, rasanya sedih banget ketika kita nggak bisa memiliki apa yang kita inginkan. Itu tandanya naluri ketamakan kita sedang meronta karena dikurung oleh keputusanNya.

    Padahal, bisa jadi kalau keinginan kita terwujud bukanlah kebaikan yang kita dapatkan tapi justru bahaya. Maka, Tuhan berkata tidak untuk melindungi kita dari keinginan yang berpotensi menjerumuskan kita ke dalam keburukan.

    Pelajari tentang ketamakan yang membawa petaka di postingan Belajar Tentang Keserakahan dari Buku Aroma Karsa Karya Dee Lestari

    3. Memberi hal yang jauh lebih baik

    Tuhan itu Maha Baik. Jika kita tidak bisa mendapatkan apa yang kita inginkan, setidaknya Dia akan memberi yang jauh lebih baik dari apa yang kita inginkan. Bisa jadi hal yang kita dapatkan lebih baik manfaatnya. Bisa jadi hal yang kita dapatkan lebih banyak pelajarannya. Bisa jadi hal yang kita dapatkan lebih baik maknanya. Bisa jadi pula hal yang kita dapatkan lebih baik hikmahnya. Jelas, Tuhan tahu yang terbaik untuk hambaNya.

    4. Memberikan pelajaran

    Setiap kesedihan atau hal-hal yang tidak kita inginkan terjadi, semua itu selalu ada hikmahnya. Kita bisa belajar dari kesedihan yang kita alami. Kita bisa paham dan memaknai hikmahnya saat kita tidak bisa mendapatkan sesuatu yang kita kehendaki. Semua itu terjadi karena ada alasannya. Semua itu akan selalu berbuah hikmah yang bisa kita pelajari. 

    Baca cara memaknai kegagalan kala Tuhan berkata tidak

    5. Tuhan sayang kita

    Dari semua yang telah aku sebutkan, satu alasan yang paling utama; Tuhan sayang kita. Tuhan ingin yang terbaik untuk hambaNya.

    Kala Tuhan Berkata Tidak
    Itulah lima alasan yang aku pahami kala Tuhan berkata tidak pada apa yang aku kehendaki. Bagaimana dengan pendapat kamu? Menurutmu, apa alasan Tuhan belum mengabulkan permintaanmu? 

    Sekian renungan untuk hari ini. Selamat beraktivitas.

    Have a nice day,


    Michiko ♡

    Picture design by nadhishafa

    20 April 2021

    Bertahan dalam Keadaan Tersulit

    10:42 PM 0 Comments
    Hidup itu bagai roda yang berputar, kadang ada masa kita berada di atas dan kadangkala pula kita berada di bawah. Setiap orang pasti pernah berada di dalam kesulitan. Banyak hal yang bisa dipelajari dan dimaknai oleh manusia setiap ia mengalami kesulitan, termasuk aku begitu pun kamu. 

    Kamu pasti pernah berada di fase tersulit dalam hidupmu. Yang kemudian, kesulitan itu akan memberikan pelajaran berharga di dalam hidupmu. Lalu pelajaran itu akan selalu kamu ingat dan tak pernah kamu lupakan agar kamu tak mengalaminya lagi di masa depan.

    Salah satu fase tersulitku ada pada perjuangan menggapai mimpi. Baca juga: Pejuang Mimpi

    Kadangkala, kita merasa dunia terlalu kejam dan tidak ada keadilan di dalamnya. Namun, rupanya itu adalah bayangan di dalam pikiran kita sendiri. Padahal Tuhan Yang Maha Adil telah memberikan kehidupan sesuai porsinya masing-masing. Hanya saja, manusia yang tak pernah tahu diri.

    Reaksi pertama kita saat berada di dalam kesulitan adalah tangis dan amarah. Cacian dan makian terlontarkan pada dunia, sedangkan kita tak pernah menyadari bagaimana dunia bekerja. Bagaimana cara Tuhan menghentikan kita agar tidak terjerumus ke dalam kesengsaraan yang jauh lebih menyakitkan. Bagaimana cara Tuhan memberikan kita pelajaran agar kita tak lagi keterlaluan. Selalu ada hikmah di dalam setiap cobaan. 

    Baca juga, sajak kehidupan: Roda Kehidupan

    Bertahan dalam Keadaan Tersulit
    Iya. Selalu ada hikmah di dalam setiap cobaan. Selalu ada kekuatan dalam diri yang semakin membesar di setiap kesulitan.

    Seorang belajar dari kesalahan untuk mengetahui sesuatu yang benar. Seseorang belajar dari kegagalan untuk mengetahui arti kesuksesan. Seseorang belajar dari kesulitan untuk mengetahui apa itu kemudahan. Tanggung jawab kita sebagai manusia hanyalah belajar dan terus belajar dalam menghadapi kehidupan.

    Sesulit apa pun keadaanmu sekarang, semoga kamu selalu kuat dan semakin kuat dalam menghadapi setiap cobaan yang datang. Semoga kamu selalu bertumbuh semakin kuat hingga angin sekencang apa pun tidak akan pernah bisa merobohkan semangatmu. Kuatlah dan tetap belajar. Sesungguhnya, dalam setiap kesulitan selalu ada kemudahan. 

    Butuh semangat? Baca ini: Ganbarimashou

    Apakah kamu pernah berada dalam kesulitan? Apa yang kamu lakukan saat kamu menghadapi kesulitan itu? Ayo berbagi denganku! 

    Sekian tulisan untuk hari ini.

    Have a nice day,


    Michiko ♡

    #Jejakwarnawritingchallenge #getclosertome #Day9

    Challenge by jejakwarna.id

    18 April 2021

    Tamparan Keras untuk Si Tukang Insecure

    9:43 PM 1 Comments
    Kamu butuh penyemangat? Mungkin, kutipan-kutipan ini bisa jadi penyemangat untuk kamu yang sedang overthinking, insecure, merasa down, stres, depresi, cemas, dan sebagainya.

    Hari ini, aku menonton sebuah drama Korea yang menyinggung tentang psikologi manusia. Kisah drama ini menceritakan tentang kehidupan psikiater yang menghadapi pasien dengan bermacam-macam gangguan psikis. Drama Korea ini berjudul Fix You (Soul Mechanic).

    Aku belum selesai menonton keseluruhan episodenya. Akan tetapi, baru delapan episode berjalan, aku sudah menemukan beberapa kutipan yang langsung aku masukkan ke dalam catatan bank motivasiku. Next time, kalau aku sudah selesai menonton drama ini, aku akan buatkan ulasan drama Korea Fix You di postingan selanjutnya ya!

    Sekarang, kita akan fokus dulu pada kutipan yang ada di dalam drama ini. Kalau mau baca review drama yang lain bisa baca di sini

    Aku, sebagai seorang overthinker yang langganan banget insecure, merasa "gue banget" dengan kutipan-kutipan yang ada di drama ini. Apa saja sih kutipan yang ada di dalam drama ini? Yuk, simak tulisan ini sampai habis!
    Tamparan Keras untuk Si Tukang Insecure
    Ini lah beberapa kutipan penyemangat untuk si Overthinker yang sering insecure.

    1. Salah Itu Manusiawi

    Melakukan kesalahan bukanlah apa-apa dibandingkan dengan prestasimu
    — Dr. Lee sang Psikiater, Fix You Eps. 1

    Kutipan ini dilontarkan oleh seorang psikiater bernama dr. Lee untuk menyemangati seorang pemain sepak bola hebat yang sedang merasa tidak percaya diri karena pernah kalah saat bertanding.

    Makna kutipan

    Hidup nggak selalu sempurna. Kita adalah seorang manusia yang nggak pernah luput dari kesalahan. Satu kegagalan nggak bisa dibandingkan dengan jutaan prestasi yang kita raih. Jangan menyerah dan berhenti hanya karena kita mengalami satu kegagalan. Sebab, ada seribu prestasi yang bisa kita raih.

    Aku pribadi suka dengan kutipan ini karena melihat fakta dalam kehidupan bahwa nggak banyak orang-orang sukses yang bisa bangkit lagi setelah mengalami sebuah kegagalan. 

    Ketahui strategi untuk bangkit dari  kegagalan: Memaknai Kegagalan

    2. Jangan Ikuti Standar Orang Lain

    Jangan mengukur diri dari standar yang ditetapkan oleh orang lain. Pujian dan makian semua hanyalah angin lalu. Mereka tidak bertahan lama.
    — dr. Lee, Fix You Eps 3

    Kutipan ini diucapkan oleh dr. Lee dalam podcast-nya.

    Makna kutipan

    Kita nggak harus selalu mengikuti standar dan keinginan orang lain sampai mengesampingkan kebahagiaan kita sendiri. Kita nggak perlu merasa kurang atau nggak berguna, hanya karena kita nggak bisa memenuhi ekspektasi orang lain. Kita nggak harus selalu memenuhi ekspektasi orang lain sampai lupa membahagiakan diri sendiri hanya untuk mendapatkan validasi dan pujian dari orang lain.

    Kenapa aku suka dengan salah satu kutipan ini? Sebab, kita hidup di lingkungan yang punya standar tinggi dan dituntut serba sempurna. Bahkan masyarakat sampai lupa, kalau kita cuma manusia biasa yang nggak sempurna. Misalnya, harus putih dan kurus kalau mau dianggap cantik, usia 23 tahun harus punya karir cemerlang, usia 25 harus sudah punya rumah sendiri, usia 27 tahun sudah harus punya pasangan, usia 30 harus sudah punya anak, dan hal-hal lain yang membuat pekak telinga.

    Setelah menginjak usia standar yang ditetapkan masyarakat, apakah perjalanan hidup kita semulus itu? Nggak. Setiap orang punya jalannya masing-masing sekalipun kita menginjak usia yang sama. Akan tetapi, kita nggak punya kemampuan crowd control untuk mengubah standar dan tuntutan orang di sekitar kita. Kita cuma bisa mengatur diri kita agar nggak perlu mengubah hidup kita sepenuhnya demi memenuhi standar orang lain. 

    3. Diri Sendiri Bisa Menjadi Musuh Utama

    Musuh yang paling berbahaya adalah dirimu sendiri.
    — dr. Lee, Fix You eps 4

    Makna kutipan

    Diri sendiri adalah seseorang yang paling mengerti kita. Akan tetapi, diri sendiri juga bisa jadi yang paling jahat dalam hidup kita. Pikiran kita sendiri yang sering membuat kita terjatuh dan terluka.

    Aku suka dengan kutipan ini karena ini merupakan tamparan keras untuk orang yang langganan overthinking, kayak aku. Mungkin sebagian dari kamu juga tertampar dengan kutipan ini. Kenapa sih diri kita sendiri bisa jadi musuh paling berbahaya? Sebab, pikiran negatif kita lah yang bisa menjatuhkan mental kita sendiri.

    Kerap kali dalam kasus overthinking, pikiran kita suka bilang hal-hal negatif kepada diri kita sendiri. Kalimat yang sering diucapkan pikiran kita kepada diri kita sendiri: 
    • "Kayaknya aku nggak bisa deh."
    • "Aku nggak berguna banget sih."
    • "Orang-orang benci sama aku ya?"
    • "Aku tuh bego banget sih, gini aja nggak bisa?"
    • "Orang lain umur segini sudah punya rumah, aku masih jadi kacung perusahaan."

    Kalimat-kalimat itu kan yang biasanya dikatakan oleh pikiran kita sendiri? Padahal kalimat itu sama saja kayak ucapan musuh yang paling toxic dan bisa menghancurkan kepercayaan diri kita sendiri. Ini bisa jadi tanda kamu belum berdamai dengan diri sendiri. 

    Baca juga tips biar nggak toxic pada diri sendiri: 4 Tips Berdamai dengan Diri Sendiri

    Nah, itulah kutipan-kutipan penyemangat dan tamparan keras untuk kamu yang sering overthinking, insecure, merasa down, cemas, dan semacamnya. Semoga kutipan ini bisa membantu kita untuk mengembangkan diri menjadi orang yang lebih baik lagi. Mulai sekarang, jangan jahat lagi sama diri sendiri ya? Ayo kita mulai perubahan dari diri sendiri!

    Apa kutipanmu hari ini? Apa makna kutipan itu bagimu? Yuk, tulis jawabanmu di kolom komentar!

    Sekian tulisan untuk hari ini.
    Have a nice day,


    Michiko ♡

    #JejakWarnaWritingChallenge #Day7
    Hashtag:
    #JejakWarnaWritingChallenge #GetCloserToMe #Day7

    Challenge by JejakWarna.id
    Picture by Gabrielle Audu on Unsplash

    16 April 2021

    4 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri

    10:10 PM 2 Comments
    Siapa yang sering insecure atau overthinking setiap malam? Bisa jadi, itu adalah tanda-tanda kalau kamu belum bisa berdamai dengan diri sendiri.

    Ketika kita nggak bisa berdamai dengan diri sendiri, dampaknya bisa menyebabkan kita jadi orang yang selalu membandingkan diri dengan orang lain. Kita bisa jadi orang yang nggak pernah bangga dan puas dengan kemampuan diri sendiri. Bahkan, bisa membuat kita kehilangan rasa percaya diri dan berujung membuat kita nggak bisa melangkah maju, lho.

    Kenapa sih bisa begitu? Ada banyak alasan yang menyebabkan kita belum bisa berdamai dengan diri sendiri. Penasaran nggak? 

    Nah, pada tulisan kali ini aku akan membahas beberapa alasan yang menjadi penyebab kita belum bisa berdamai dengan diri sendiri, serta solusinya yang mungkin bisa membantu kamu untuk mulai berdamai dengan dirimu. Simak sampai akhir, ya!

    Cara Berdamai dengan Diri Sendiri

    Penyebab Belum Bisa Berdamai dengan Diri Sendiri

    Ada empat alasan yang menyebabkan kita belum bisa berdamai dengan diri sendiri nih. Penyebab-penyebab inilah yang menghambat diri kita untuk maju dan menjadi sumber over-sinting setiap malam. Berikut penyebab yang membuat kita sulit berdamai dengan diri sendiri.

    1. Trauma

    Trauma atau luka masa lalu bisa jadi salah satu penyebab kita belum bisa berdamai dengan diri sendiri. Trauma itu bagaikan bekas luka karena mental kita pernah terluka di masa lalu. Misalnya, mendapatkan tekanan dari orang tua, pernah di-bully, sering dapat hate comment, dan lain-lain.

    Luka yang pernah tertinggal itu belum sembuh dan masih membekas dalam ingatan sehingga membuat kita penuh ketakutan untuk mengambil langkah ke depan. Kita jadi takut dengan risiko yang akan datang, merasa diburu oleh masa lalu yang kelam karena trauma ini masih melekat dalam ingatan dan kita belum memaafkannya.

    2. Insecure

    Insecure atau merasa khawatir juga bisa jadi penyebab kita nggak bisa berdamai dengan diri sendiri. Hal ini diakibatkan karena kita terbiasa membandingkan diri sendiri dengan orang lain, baik dari segi fisik, finansial, prestasi, dan sebagainya.

    Hal ini menyebabkan kita selalu merasa nggak puas dengan apa yang kita hasilkan. Kita nggak pernah mengapresiasi apa yang telah kita capai. Kita nggak bisa mencintai diri sendiri dengan segala kekurangan yang kita miliki. Padahal mencintai kekurangan adalah sebuah bentuk kesempurnaan.

    3. Overthinking

    Overthinking alias over-sinting alias kebanyakan menduga-duga dan berpikir yang nggak-nggak, ini adalah salah satu penyebab kita belum bisa berdamai dengan diri sendiri. Kita kebanyakan memikirkan hal yang belum terjadi, biasanya yang dipikirkan adalah kejadian-kejadian yang negatif. Perilaku ini bisa membuat kita jadi nggak berani melangkah atau mengambil keputusan karena terlalu banyak berpikir dan menduga-duga. Gara-gara over-sinting, kita stagnan di tempat yang sama, belum lagi ditambah insecure, ini bakal jadi double combo yang bikin mental kita lelah dan berujung nggak bisa berkembang alias di situ-situ aja.

    4. Tidak Percaya Diri

    Rasa tidak percaya diri ini sebenarnya bagian kompleks yang membuat kita belum bisa berdamai dengan diri sendiri. Rasa percaya diri ini penyebabnya bermacam-macam, bisa karena tiga hal yang telah disebutkan sebelumnya atau gabungan dua atau lebih dari ketiga hal tersebut.

    Inilah penyebab yang membuat kita selalu merasa kurang, merasa nggak mampu, nggak berani menghadapi masa depan, juga nggak berani melakukan hal apa pun karena takut salah sehingga membuat kita terus berada di titik yang sama bahkan mengalami penurunan.

    Cara Mulai Berdamai dengan Diri Sendiri

    Setelah mengetahui penyebab yang membuat kita belum bisa berdamai dengan diri sendiri, maka kita harus mencari solusinya nih. Minimal kita memulai dari hal kecil aja terlebih dahulu sehingga lama-lama kita terbiasa dan mulai memaafkan keadaan serta berdamai dengan diri sendiri.

    1. Percaya pada Kemampuan Diri

    Percayalah pada kemampuan dirimu sendiri. Semua orang terlahir dengan potensinya masing-masing. Sisanya, kita sendiri yang menentukan apakah akan mengembangkan potensi itu atau akan membiarkannya terkikis oleh rasa nggak percaya diri. 

    Fokus dengan diri sendiri, apa yang kita bisa, apa yang kita sukai, dan apa yang ingin kita kerjakan. Jangan mendengarkan cemoohan orang lain. Jika kita mendapatkan kritik dan saran, dengarkan kritik dan saran yang membangun. Jangan pernah dengarkan orang-orang yang merendahkanmu atau mematahkan semangatmu. Sebab, mereka belum tentu bisa seperti kamu.

    2. Jangan Memikirkan Hal yang Belum Pasti Terjadi

    Untuk kamu yang sering overthinking dan berujung insecure, sebaiknya berhenti menduga-duga. Kita nggak pernah tahu masa depan, kita nggak pernah tahu apa yang akan terjadi besok atau lusa. Kita cuma bisa belajar dari masa lalu dan menghadapi hal yang terjadi saat ini. 

    Jadi, sebaiknya jangan terlalu banyak memikirkan hal-hal negatif yang belum pasti terjadi. Kalau kita terlalu fokus memikirkan hal-hal negatif, kapan kita akan melangkah maju? Semua yang terjadi ada dua kemungkinan, gagal atau berhasil. Jika berhasil, kita bisa lebih meningkatkan kualitas diri. Jika gagal, maka kita bisa belajar dari kegagalan. 

    Jangan menyerah kalau kita gagal, inilah cara menerima sebuah kegagalan: Memaknai Kegagalan

    Jangan hanya fokus pada kemungkinan gagalnya tapi lirik juga peluang suksesnya. Jangan takut gagal, kalau kita nggak berani melangkah karena takut gagal, berarti kita melewatkan peluang sukses juga dong? 

    3. Menerima dan Memaafkan Diri Sendiri
    Rasa syukur adalah salah satu cara yang membuat kita bisa menerima diri sendiri. Jangan pernah bandingkan diri kita dengan orang lain, sebab rumput tetangga memang selalu terlihat lebih hijau. Akan tetapi, kita sendiri nggak pernah tahu apa yang dialami orang lain, bisa jadi mereka juga punya kesulitannya masing-masing.

    Mulai maafkan diri sendiri, belajar dari masa lalu dan evaluasi diri. Tingkatkan kualitas dirimu dengan mempertahankan hal yang baik dalam dirimu dan mulai mengurangi hal yang kurang baik. Jangan benci dirimu sendiri, jangan terlalu keras pada dirimu sendiri. Mulailah mencintai dirimu sendiri sepenuh hati sebelum mencintai orang lain. Kalau orang lain bisa mencintai kamu, kenapa kamu nggak bisa mencintai dirimu sendiri?

    Evaluasi dirimu hanya dengan sebuah cermin: Mirror Hanging On The Wall

    4. Tak Ada yang Sempurna

    Kita perlu menyadari bahwa nggak ada hal yang sempurna di dunia ini. Nggak ada kehidupan yang sempurna di dunia ini, begitu pula manusia. Nggak ada manusia yang sempurna, sekali pun dia dianggap sempurna. 

    Semua punya kekurangannya masing-masing. Semua ada kesulitannya masing-masing. Jika kita terus mencari kesempurnaan, maka kita nggak akan pernah bisa mendapatkannya. Kita mungkin saja bisa mendapatkan hal yang kita anggap "sempurna" tapi bisa jadi kita justru kehilangan apa yang telah kita miliki sebelumnya. 

    Ganti kekurangan dalam hidupmu menjadi sebuah kelebihan, baca juga: Uluran Tangan Tak Berwujud

    Maka, yang bisa kita lakukan adalah mencintai kekurangan itu. Sebab, mencintai kekurangan merupakan satu bentuk kelebihan yang dimiliki oleh manusia.

    Itulah beberapa cara yang bisa membuat kita berdamai dengan diri sendiri, menurut versiku. 

    Kalau menurut versi kamu, bagaimana cara berdamai dengan diri sendiri? Share tips di kolom komentar yuk!

    Have a nice day,


    Michiko♡

    #JejakWarnaWritingChallenge #Day5

    Hashtag:
    #JejakWarnaWritingChallenge #GetCloserToMe #Day5

    Challenge by Jejakwarna.id