6 Februari 2018

Pesta Kebahagiaan Curut Raksasa

11:59 PM 0 Comments
Halo! 
Di postingan ini aku mau memberikan kado. Seperti biasanya, memberi kado abadi untuk kawan-kawan yang ada di sekelilingku sebagai bentuk apresiasi terhadap mereka yang bersedia untuk berada di sampingku.

Hari ini, tanggal 6 Februari, siapa yang ulang tahun ya? 

Hari ini adalah ulang tahunnya, Curut Raksasa! Dia adalah pejantan yang memiliki potongan gaya rambut unik. Rambutnya ada buntutnya kayak tikus. Makanya, kali ini aku menyebutnya Curut Raksasa. Dia berbadan pendek untuk seukuran laki-laki, badannya gempal, dan matanya sipit dengan kacamata membuat matanya jadi tinggal berbentuk garis macam tanda setrip. Dia adalah salah satu teman kampusku yang dekat denganku juga. Panggil saja dia Aldo.


Aldo adalah salah satu kawan sekaligus "bestfriend" yang aku punya. Dia suka menemani aku jalan ke mana-mana. Pokoknya kami macam partner in crime lah. Mau jalan, gas aja. Mau nonton, hayuk! Mau adu bacot, diladenin sampai mulut berbusa. Mau berbagi cerita, didengarkan walaupun diulang-ulang kayak kaset rusak. 

Pertama kali berkenalan dengan dia adalah saat semester dua. Sebenarnya kami satu kelas sih di semester satu, tetapi dia ansos, guys. Benar-benar nggak pernah kelihatan di kampus kalau nggak ada kelas. Orangnya juga judes dan sinis banget. Mentang-mentang matanya sipit jadi demen banget sinis sama orang. 

Awalnya, kami kenal lewat chat di LINE. Saat itu, pertama kali memasukkan KRS, maklum maba masih agak bego dan awam tentang dunia perkuliahan. Aku saat itu sedang pulang kampung, meninggalkan perantauan. Kebetulan, ada satu kelas yang mengharuskan aku untuk chat dia, yaitu menanyakan kelas bahasa Mandarin. Wah, ngomong-ngomong kelas bahasa Mandarin, jadi rindu Laoshi dan D'trebbles. 

Baca kisah D'trebbles di sini: Trouble Maker 

Aku tipe orang yang kalau chat dengan orang lain merasa nggak nyaman kalau dicuekin. Sedangkan, saat itu dia balasnya jutek banget. Seadanya gitu. Singkat, padat, jelas. Cuma aku pura-pura haha-hihi aja karena butuh. Nggak disangka, ternyata chat itu berlanjut terus sampai perkuliahan dimulai. 

Saat liburan, aku pernah bercanda buat minta dijajanin. Eh ternyata ada waktu masuk kuliah, aku betulan dibeliin makanan masa. Saat itu sedang jeda antar mata kuliah, aku dipanggil Aldo ke tempat persemayamannya, kursi sofa yang terdapat di depan kipas angin. Sekalian ngadem. Aku dikasih Pocari Sweat yang botol satu liter dan Pocky empat kotak. Sejujurnya, aku nggak enak banget menerimanya. Apalagi itu pertama kalinya aku bertemu dan berkomunikasi langsung dengan dia tetapi dia terlanjur beliin makanan itu buatku. Jadi, aku terima saja. Itu lah interaksi aku dengan dia setelah kami menjadi teman satu kelas selama setengah tahun. Parah gila.

Setelah pertemuan itu, kami jadi lebih dekat. Kami sering hang out bareng, jalan-jalan keliling kota, atau main ke mana aja. Sering juga curhat dan bertukar cerita kalau nongkrong. Kendalanya, dia kalau ngomong suka belibet. Jadi, aku harus berpikir keras sampai otak kopong karena mencerna kalimatnya. Walaupun hasilnya kadang nyambung kadang ngebul tapi sia-sia. 

Aldo ini orang yang baik, tapi gak tahu tuh baik sama semua orang apa cuma pencitraan aja. Eh. Pandanganku sih, dia orang yang cukup setia, katanya dia pernah nggak bisa move on dari mantan gebetannya selama kurang lebih empat tahunan. Terlepas dari umurnya yang lebih muda daripada aku, dia ini punya pemikiran bapak-bapak alias dewasa. Beda jauh dengan sifatku yang manja. Semenjak berteman dekat dengan dia, aku merasa seperti punya seorang kakak, padahal aku anak sulung. Kalau ada masalah, biasanya aku curhat kepada dia dan dia sukarela bantu untuk mencari solusi. Dia juga suka menolong. Kalau ada orang kesulitan, semuanya dia tolongin. Waktu kami sedang mencari makan di luar, ada anak alay yang jatuh dari motornya. Motornya nyungsep ke parit. Temannya malah ketawain doang, tetapi Aldo langsung berhenti makan dan beranjak dari tempat duduk buat tolongin dia. Dia juga orang yang peka. Cemberut sedikit, ditanya. Diam sedikit, ditanya. Kedip sedikit, ditanya. Nafas sedikit juga ditanya.

Kelihatannya sempurna, ya? Eits, nggak juga. Nggak ada manusia yang sempurna di dunia ini. Setiap orang punya kelebihan dan kekurangan yang seimbang, termasuk Aldo. Dia juga memiliki kekurangan. Sifatnya yang kurang aku suka sih dia orangnya jutek dan judes, sinis, pelit, posesif, dan kepo kebangetan. Orangnya sebenarnya ramah kalau diajak bertegur sapa tetapi dia seperti membatasi lingkaran pergaulannya. Dia juga suka marah kalau aku nakal. Saat yang menyebalkan pasti dia selalu bertanya aku di mana, dengan siapa, semalam berbuat apa? 

Banyak perbedaan di antara kami seperti ras, suku, bangsa, agama, tetapi itulah kegunaannya kami berteman, yaitu untuk saling melengkapi. Inilah contohnya Bhineka Tunggal Ika.

Hari ini adalah hari di mana ia menetas. Nggak banyak yang bisa aku berikan untuknya. Soal kado dalam bentuk barang, anak kos mohon dimaklumi ya. Jadi, aku hanya bisa memberikan secercah doa dan harapan.

Teruntuk Aldo,
Selamat hari brojol. Tuhan memberkatimu. Semoga semua angan dan cita-citamu tercapai. Mudah-mudahan diberi umur yang panjang, sehat selalu, selalu bahagia dan sejahtera dalam hidupnya. 

Baca kado-kado abadi yang lainnya klik di sini

Maaf ya, baru ucapin selamat hari ulang tahun jam 23.59 WIB. Biar jadi orang yang terakhir ucapin ulang tahun. Karena aku suka jadi yang terakhir bagimu. EAAAA APA SIH. 

Oke, sekian kado abadi ini aku berikan untukmu. Jangan lupa, setiap kali ulang tahun datang ke sini ya. Baca ini sebagai kado dari aku kalau aku nggak sempat memberikan kado bentuk fisik untukmu.

Have a nice day, 

Michiko ♡