Tampilkan postingan dengan label Health. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Health. Tampilkan semua postingan

18 April 2021

Tamparan Keras untuk Si Tukang Insecure

9:43 PM 1 Comments
Kamu butuh penyemangat? Mungkin, kutipan-kutipan ini bisa jadi penyemangat untuk kamu yang sedang overthinking, insecure, merasa down, stres, depresi, cemas, dan sebagainya.

Hari ini, aku menonton sebuah drama Korea yang menyinggung tentang psikologi manusia. Kisah drama ini menceritakan tentang kehidupan psikiater yang menghadapi pasien dengan bermacam-macam gangguan psikis. Drama Korea ini berjudul Fix You (Soul Mechanic).

Aku belum selesai menonton keseluruhan episodenya. Akan tetapi, baru delapan episode berjalan, aku sudah menemukan beberapa kutipan yang langsung aku masukkan ke dalam catatan bank motivasiku. Next time, kalau aku sudah selesai menonton drama ini, aku akan buatkan ulasan drama Korea Fix You di postingan selanjutnya ya!

Sekarang, kita akan fokus dulu pada kutipan yang ada di dalam drama ini. Kalau mau baca review drama yang lain bisa baca di sini

Aku, sebagai seorang overthinker yang langganan banget insecure, merasa "gue banget" dengan kutipan-kutipan yang ada di drama ini. Apa saja sih kutipan yang ada di dalam drama ini? Yuk, simak tulisan ini sampai habis!
Tamparan Keras untuk Si Tukang Insecure
Ini lah beberapa kutipan penyemangat untuk si Overthinker yang sering insecure.

1. Salah Itu Manusiawi

Melakukan kesalahan bukanlah apa-apa dibandingkan dengan prestasimu
— Dr. Lee sang Psikiater, Fix You Eps. 1

Kutipan ini dilontarkan oleh seorang psikiater bernama dr. Lee untuk menyemangati seorang pemain sepak bola hebat yang sedang merasa tidak percaya diri karena pernah kalah saat bertanding.

Makna kutipan

Hidup nggak selalu sempurna. Kita adalah seorang manusia yang nggak pernah luput dari kesalahan. Satu kegagalan nggak bisa dibandingkan dengan jutaan prestasi yang kita raih. Jangan menyerah dan berhenti hanya karena kita mengalami satu kegagalan. Sebab, ada seribu prestasi yang bisa kita raih.

Aku pribadi suka dengan kutipan ini karena melihat fakta dalam kehidupan bahwa nggak banyak orang-orang sukses yang bisa bangkit lagi setelah mengalami sebuah kegagalan. 

Ketahui strategi untuk bangkit dari  kegagalan: Memaknai Kegagalan

2. Jangan Ikuti Standar Orang Lain

Jangan mengukur diri dari standar yang ditetapkan oleh orang lain. Pujian dan makian semua hanyalah angin lalu. Mereka tidak bertahan lama.
— dr. Lee, Fix You Eps 3

Kutipan ini diucapkan oleh dr. Lee dalam podcast-nya.

Makna kutipan

Kita nggak harus selalu mengikuti standar dan keinginan orang lain sampai mengesampingkan kebahagiaan kita sendiri. Kita nggak perlu merasa kurang atau nggak berguna, hanya karena kita nggak bisa memenuhi ekspektasi orang lain. Kita nggak harus selalu memenuhi ekspektasi orang lain sampai lupa membahagiakan diri sendiri hanya untuk mendapatkan validasi dan pujian dari orang lain.

Kenapa aku suka dengan salah satu kutipan ini? Sebab, kita hidup di lingkungan yang punya standar tinggi dan dituntut serba sempurna. Bahkan masyarakat sampai lupa, kalau kita cuma manusia biasa yang nggak sempurna. Misalnya, harus putih dan kurus kalau mau dianggap cantik, usia 23 tahun harus punya karir cemerlang, usia 25 harus sudah punya rumah sendiri, usia 27 tahun sudah harus punya pasangan, usia 30 harus sudah punya anak, dan hal-hal lain yang membuat pekak telinga.

Setelah menginjak usia standar yang ditetapkan masyarakat, apakah perjalanan hidup kita semulus itu? Nggak. Setiap orang punya jalannya masing-masing sekalipun kita menginjak usia yang sama. Akan tetapi, kita nggak punya kemampuan crowd control untuk mengubah standar dan tuntutan orang di sekitar kita. Kita cuma bisa mengatur diri kita agar nggak perlu mengubah hidup kita sepenuhnya demi memenuhi standar orang lain. 

3. Diri Sendiri Bisa Menjadi Musuh Utama

Musuh yang paling berbahaya adalah dirimu sendiri.
— dr. Lee, Fix You eps 4

Makna kutipan

Diri sendiri adalah seseorang yang paling mengerti kita. Akan tetapi, diri sendiri juga bisa jadi yang paling jahat dalam hidup kita. Pikiran kita sendiri yang sering membuat kita terjatuh dan terluka.

Aku suka dengan kutipan ini karena ini merupakan tamparan keras untuk orang yang langganan overthinking, kayak aku. Mungkin sebagian dari kamu juga tertampar dengan kutipan ini. Kenapa sih diri kita sendiri bisa jadi musuh paling berbahaya? Sebab, pikiran negatif kita lah yang bisa menjatuhkan mental kita sendiri.

Kerap kali dalam kasus overthinking, pikiran kita suka bilang hal-hal negatif kepada diri kita sendiri. Kalimat yang sering diucapkan pikiran kita kepada diri kita sendiri: 
  • "Kayaknya aku nggak bisa deh."
  • "Aku nggak berguna banget sih."
  • "Orang-orang benci sama aku ya?"
  • "Aku tuh bego banget sih, gini aja nggak bisa?"
  • "Orang lain umur segini sudah punya rumah, aku masih jadi kacung perusahaan."

Kalimat-kalimat itu kan yang biasanya dikatakan oleh pikiran kita sendiri? Padahal kalimat itu sama saja kayak ucapan musuh yang paling toxic dan bisa menghancurkan kepercayaan diri kita sendiri. Ini bisa jadi tanda kamu belum berdamai dengan diri sendiri. 

Baca juga tips biar nggak toxic pada diri sendiri: 4 Tips Berdamai dengan Diri Sendiri

Nah, itulah kutipan-kutipan penyemangat dan tamparan keras untuk kamu yang sering overthinking, insecure, merasa down, cemas, dan semacamnya. Semoga kutipan ini bisa membantu kita untuk mengembangkan diri menjadi orang yang lebih baik lagi. Mulai sekarang, jangan jahat lagi sama diri sendiri ya? Ayo kita mulai perubahan dari diri sendiri!

Apa kutipanmu hari ini? Apa makna kutipan itu bagimu? Yuk, tulis jawabanmu di kolom komentar!

Sekian tulisan untuk hari ini.
Have a nice day,


Michiko ♡

#JejakWarnaWritingChallenge #Day7
Hashtag:
#JejakWarnaWritingChallenge #GetCloserToMe #Day7

Challenge by JejakWarna.id
Picture by Gabrielle Audu on Unsplash

16 April 2021

4 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri

10:10 PM 2 Comments
Siapa yang sering insecure atau overthinking setiap malam? Bisa jadi, itu adalah tanda-tanda kalau kamu belum bisa berdamai dengan diri sendiri.

Ketika kita nggak bisa berdamai dengan diri sendiri, dampaknya bisa menyebabkan kita jadi orang yang selalu membandingkan diri dengan orang lain. Kita bisa jadi orang yang nggak pernah bangga dan puas dengan kemampuan diri sendiri. Bahkan, bisa membuat kita kehilangan rasa percaya diri dan berujung membuat kita nggak bisa melangkah maju, lho.

Kenapa sih bisa begitu? Ada banyak alasan yang menyebabkan kita belum bisa berdamai dengan diri sendiri. Penasaran nggak? 

Nah, pada tulisan kali ini aku akan membahas beberapa alasan yang menjadi penyebab kita belum bisa berdamai dengan diri sendiri, serta solusinya yang mungkin bisa membantu kamu untuk mulai berdamai dengan dirimu. Simak sampai akhir, ya!

Cara Berdamai dengan Diri Sendiri

Penyebab Belum Bisa Berdamai dengan Diri Sendiri

Ada empat alasan yang menyebabkan kita belum bisa berdamai dengan diri sendiri nih. Penyebab-penyebab inilah yang menghambat diri kita untuk maju dan menjadi sumber over-sinting setiap malam. Berikut penyebab yang membuat kita sulit berdamai dengan diri sendiri.

1. Trauma

Trauma atau luka masa lalu bisa jadi salah satu penyebab kita belum bisa berdamai dengan diri sendiri. Trauma itu bagaikan bekas luka karena mental kita pernah terluka di masa lalu. Misalnya, mendapatkan tekanan dari orang tua, pernah di-bully, sering dapat hate comment, dan lain-lain.

Luka yang pernah tertinggal itu belum sembuh dan masih membekas dalam ingatan sehingga membuat kita penuh ketakutan untuk mengambil langkah ke depan. Kita jadi takut dengan risiko yang akan datang, merasa diburu oleh masa lalu yang kelam karena trauma ini masih melekat dalam ingatan dan kita belum memaafkannya.

2. Insecure

Insecure atau merasa khawatir juga bisa jadi penyebab kita nggak bisa berdamai dengan diri sendiri. Hal ini diakibatkan karena kita terbiasa membandingkan diri sendiri dengan orang lain, baik dari segi fisik, finansial, prestasi, dan sebagainya.

Hal ini menyebabkan kita selalu merasa nggak puas dengan apa yang kita hasilkan. Kita nggak pernah mengapresiasi apa yang telah kita capai. Kita nggak bisa mencintai diri sendiri dengan segala kekurangan yang kita miliki. Padahal mencintai kekurangan adalah sebuah bentuk kesempurnaan.

3. Overthinking

Overthinking alias over-sinting alias kebanyakan menduga-duga dan berpikir yang nggak-nggak, ini adalah salah satu penyebab kita belum bisa berdamai dengan diri sendiri. Kita kebanyakan memikirkan hal yang belum terjadi, biasanya yang dipikirkan adalah kejadian-kejadian yang negatif. Perilaku ini bisa membuat kita jadi nggak berani melangkah atau mengambil keputusan karena terlalu banyak berpikir dan menduga-duga. Gara-gara over-sinting, kita stagnan di tempat yang sama, belum lagi ditambah insecure, ini bakal jadi double combo yang bikin mental kita lelah dan berujung nggak bisa berkembang alias di situ-situ aja.

4. Tidak Percaya Diri

Rasa tidak percaya diri ini sebenarnya bagian kompleks yang membuat kita belum bisa berdamai dengan diri sendiri. Rasa percaya diri ini penyebabnya bermacam-macam, bisa karena tiga hal yang telah disebutkan sebelumnya atau gabungan dua atau lebih dari ketiga hal tersebut.

Inilah penyebab yang membuat kita selalu merasa kurang, merasa nggak mampu, nggak berani menghadapi masa depan, juga nggak berani melakukan hal apa pun karena takut salah sehingga membuat kita terus berada di titik yang sama bahkan mengalami penurunan.

Cara Mulai Berdamai dengan Diri Sendiri

Setelah mengetahui penyebab yang membuat kita belum bisa berdamai dengan diri sendiri, maka kita harus mencari solusinya nih. Minimal kita memulai dari hal kecil aja terlebih dahulu sehingga lama-lama kita terbiasa dan mulai memaafkan keadaan serta berdamai dengan diri sendiri.

1. Percaya pada Kemampuan Diri

Percayalah pada kemampuan dirimu sendiri. Semua orang terlahir dengan potensinya masing-masing. Sisanya, kita sendiri yang menentukan apakah akan mengembangkan potensi itu atau akan membiarkannya terkikis oleh rasa nggak percaya diri. 

Fokus dengan diri sendiri, apa yang kita bisa, apa yang kita sukai, dan apa yang ingin kita kerjakan. Jangan mendengarkan cemoohan orang lain. Jika kita mendapatkan kritik dan saran, dengarkan kritik dan saran yang membangun. Jangan pernah dengarkan orang-orang yang merendahkanmu atau mematahkan semangatmu. Sebab, mereka belum tentu bisa seperti kamu.

2. Jangan Memikirkan Hal yang Belum Pasti Terjadi

Untuk kamu yang sering overthinking dan berujung insecure, sebaiknya berhenti menduga-duga. Kita nggak pernah tahu masa depan, kita nggak pernah tahu apa yang akan terjadi besok atau lusa. Kita cuma bisa belajar dari masa lalu dan menghadapi hal yang terjadi saat ini. 

Jadi, sebaiknya jangan terlalu banyak memikirkan hal-hal negatif yang belum pasti terjadi. Kalau kita terlalu fokus memikirkan hal-hal negatif, kapan kita akan melangkah maju? Semua yang terjadi ada dua kemungkinan, gagal atau berhasil. Jika berhasil, kita bisa lebih meningkatkan kualitas diri. Jika gagal, maka kita bisa belajar dari kegagalan. 

Jangan menyerah kalau kita gagal, inilah cara menerima sebuah kegagalan: Memaknai Kegagalan

Jangan hanya fokus pada kemungkinan gagalnya tapi lirik juga peluang suksesnya. Jangan takut gagal, kalau kita nggak berani melangkah karena takut gagal, berarti kita melewatkan peluang sukses juga dong? 

3. Menerima dan Memaafkan Diri Sendiri
Rasa syukur adalah salah satu cara yang membuat kita bisa menerima diri sendiri. Jangan pernah bandingkan diri kita dengan orang lain, sebab rumput tetangga memang selalu terlihat lebih hijau. Akan tetapi, kita sendiri nggak pernah tahu apa yang dialami orang lain, bisa jadi mereka juga punya kesulitannya masing-masing.

Mulai maafkan diri sendiri, belajar dari masa lalu dan evaluasi diri. Tingkatkan kualitas dirimu dengan mempertahankan hal yang baik dalam dirimu dan mulai mengurangi hal yang kurang baik. Jangan benci dirimu sendiri, jangan terlalu keras pada dirimu sendiri. Mulailah mencintai dirimu sendiri sepenuh hati sebelum mencintai orang lain. Kalau orang lain bisa mencintai kamu, kenapa kamu nggak bisa mencintai dirimu sendiri?

Evaluasi dirimu hanya dengan sebuah cermin: Mirror Hanging On The Wall

4. Tak Ada yang Sempurna

Kita perlu menyadari bahwa nggak ada hal yang sempurna di dunia ini. Nggak ada kehidupan yang sempurna di dunia ini, begitu pula manusia. Nggak ada manusia yang sempurna, sekali pun dia dianggap sempurna. 

Semua punya kekurangannya masing-masing. Semua ada kesulitannya masing-masing. Jika kita terus mencari kesempurnaan, maka kita nggak akan pernah bisa mendapatkannya. Kita mungkin saja bisa mendapatkan hal yang kita anggap "sempurna" tapi bisa jadi kita justru kehilangan apa yang telah kita miliki sebelumnya. 

Ganti kekurangan dalam hidupmu menjadi sebuah kelebihan, baca juga: Uluran Tangan Tak Berwujud

Maka, yang bisa kita lakukan adalah mencintai kekurangan itu. Sebab, mencintai kekurangan merupakan satu bentuk kelebihan yang dimiliki oleh manusia.

Itulah beberapa cara yang bisa membuat kita berdamai dengan diri sendiri, menurut versiku. 

Kalau menurut versi kamu, bagaimana cara berdamai dengan diri sendiri? Share tips di kolom komentar yuk!

Have a nice day,


Michiko♡

#JejakWarnaWritingChallenge #Day5

Hashtag:
#JejakWarnaWritingChallenge #GetCloserToMe #Day5

Challenge by Jejakwarna.id

17 Maret 2020

Corona Virus World Tour

2:32 PM 0 Comments
Halo kawan. 

Pada kesempatan kali ini aku akan membahas tentang penyakit COVID-19 yang sedang merebak di seluruh dunia. Itulah alasan mengapa aku memberi judul Corona Virus World Tour karena virus ini benar-benar membuat dunia gempar akan kehadirannya. Tulisan kali ini benar-benar dibuat dadakan tanpa rencana apa pun dan ini adalah saatnya untuk serius dulu ya.


Saat ini kasus virus COVID-19 berdasarkan laporan WHO (World Health Organization) pada tanggal 16 Maret 2020 sudah terkonfirmasi sebanyak 167.511 kasus. Jumlah kasus terkonfirmasi di Indonesia pun berjumlah 117 kasus. Hal ini menyebabkan beberapa negara mengambil kebijakan tersendiri untuk mengurangi penularan virus ini, contohnya Itali yang saat ini negaranya mengambil kebijakan lock down karena kasus yang tiba-tiba melejit. Tidak hanya negara lain yang mengambil tindakan, negara Indonesia pun mengambil tindakan untuk meliburkan siswa, mahasiswa, dan karyawan karena keadaan darurat dan menggantinya dengan bekerja/belajar dari rumah guna mencegah penyebaran virus corona agar kasusnya tidak melejit. 

TAPI JANGAN SALAH PAHAM DENGAN KATA LIBUR.

Libur di sini bukan berarti kalian pergi liburan dan jalan-jalan ke tempat wisata. Justru kebijakan ini dilakukan agar MASYARAKAT MENGISOLASI DIRI DAN TIDAK PERGI KELUAR RUMAH.

Mengapa begitu? Oke, sebelum aku menjawab alasannya mari kita simak penjelasan tentang virus ini terlebih dahulu. Sumbernya dari WHO (World Health Organization) dan semuanya aku ringkas jadi satu. Untuk kalian yang mau tahu lebih detail silakan klik link sumber ya.

 

Apa itu Corona Virus? 

Coronavirus adalah sebuah keluarga virus yang dapat menyebabkan penyakit pada hewan atau manusia. Dari beberapa coronavirus yang telah diketahui, virus ini dapat menyebabkan infeksi pernapasan biasa seperti flu atau bahkan infeksi pernapasan akut seperti SARS dan MERS. 

Penyakit coronavirus yang sedang mewabah dan diumumkan sebagai pandemi global oleh WHO ini adalah virus baru yang sebelumnya tidak diketahui. Virus ini mirip dengan coronavirus yang menyebabkan penyakit Coronavirus Disease (COVID-19). Kasus penyakit ini pertama kali muncul di Wuhan, China pada Desember 2019.

 

Mengapa kita harus berhati-hati dengan virus ini?

Masa inkubasi virus ini sekitar 1-14 hari, biasanya sekitar 5 hari. Masa inkubasi berarti waktu yang diperlukan saat terkena virus dan mulai mengalami gejala penyakit. 

Antibiotik TIDAK DAPAT MEMBUNUH VIRUS ini karena antibiotik digunakan untuk penyakit yang disebabkan oleh bakteri. 

Vaksin dan obat untuk mencegah dan mengobati penyakit ini BELUM DITEMUKAN.

Walaupun penyakit ini tidak lebih mematikan daripada SARS, tetapi virus ini MENGINFEKSI DENGAN SANGAT CEPAT.

Virus DAPAT BERTAHAN PADA PERMUKAAN BENDA sekitar beberapa jam sampai beberapa hari.

 

Gejala COVID-19

WHO (World Health Organization) menyebutkan gejala umum COVID-19 adalah demam, mudah lelah, dan batuk kering. Tetapi ada beberapa pasien yang mengalami gejala nyeri, sesak napas, sakit tenggorokan, hidung tersumbat, pilek atau diare. Beberapa pasien yang memiliki risiko gejala sesak napas atau penyakit yang lebih serius karena COVID-19 ini adalah orang tua dan orang yang memiliki riwayat penyakit seperti tekanan darah tinggi, penyakit hati, penyakit paru-paru, diabetes, dan kanker. 

Bagi orang yang mengalami demam, batuk, dan sesak napas sebaiknya segera mencari bantuan tenaga medis.

 

Penularan COVID-19

Orang dapat tertular COVID-19 dari mereka yang terinfeksi virus ini. Penularan virus ini melalui droplet (cairan) dari mulut atau hidung orang yang terinfeksi. Misalnya, saat mereka batuk atau bersin dan semburan droplet itu akan mengontaminasi permukaan benda, kemudian ada orang lain yang menyentuh permukaan benda yang terkontaminasi itu dan orang tersebut menyentuh wajahnya terutama pada mata, hidung, atau mulut. Selain itu, jika orang yang terinfeksi batuk atau bersin dan menyembur kepada orang lain lalu menghirup droplet tersebut, maka penularan dapat terjadi.

 

Tindakan untuk mencegah penyebaran virus COVID-19

1. CUCI TANGAN

Cuci tangan adalah salah satu tindakan efektif untuk membersihkan virus yang kemungkinan menempel pada tangan kita. Kita mungkin sudah memegang banyak benda, tetapi kita tidak tahu benda mana yang terkontaminasi oleh virus. Jadi pastikan selalu cuci tangan sebelum makan dan pada interval waktu tertentu.

Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, setidaknya selama 20 detik agar memastikan tangan bersih dari virus. Jika tidak ada sabun dan air, alternatif lain gunakan hand sanitizer berbasis alkohol.

 

 2. JANGAN MEMEGANG WAJAH

Jangan mengucek mata, mengupil, atau memegang mulut saat tanganmu belum dibersihkan. Alasannya sama dengan poin sebelumnya, kita tidak tahu apakah virus itu ada di tangan kita atau tidak setelah kita menyentuh berbagai benda dan permukaan. Jika kita memegang wajah dengan keadaan tangan yang belum dibersihkan sedangkan ada virus yang menempel di tangan, virus di tangan kita dapat ditransfer ke area wajah dan menginfeksi kita jika terhirup.

 

3. JAGA KEBERSIHAN DIRI DAN LINGKUNGAN

Jika kalian keluar rumah, setibanya di rumah jangan menyentuh benda apa pun yang ada di rumah atau kamar sebelum kalian membersihkan diri. Cuci tangan dengan sabun atau cuci kaki, kalau bisa mandi sebab kita tidak tahu adakah virus yang menempel di tubuh kita. Usahakan baju yang telah dipakai langsung dicuci atau dipisahkan.

Bersihkan barang-barang yang sering dibawa ke luar rumah dengan rutin, seperti dompet, HP, dan lainnya.

 

 4. JAGA JARAK

Jaga jarak apabila bertemu dengan orang lain setidaknya 1 meter. Jangan bersentuhan seperti bersalaman atau berciuman. Sebab penularan virus ini melalui droplet yang berasal dari batuk, bersin, atau berbicara. Jika orang yang terinfeksi virus tidak sengaja menyemburkan droplet dan terhirup oleh orang lain maka orang tersebut berisiko terinfeksi virus ini.

Jika sedang sakit seperti demam atau flu, tetap berdiam diri di dalam rumah sampai sembuh. Jangan sampai orang yang sedang sakit menularkan penyakit kepada mereka yang sehat. Keluar rumah hanya pada keadaan mendesak saja dan gunakan masker agar ketika batuk tidak menyebarkan virus kepada orang lain. Buang masker setelah digunakan dan jangan pegang bagian luar masker saat melepasnya lalu cuci tangan.

Etika batuk dan bersin juga diperhatikan, jangan menutup hidung atau mulut dengan telapak tangan saat bersin agar droplet tidak menempel pada telapak tangan, benda atau permukaan. Gunakan tisu atau lengan bagian dalam untuk menutup mulut dan hidung saat batuk atau bersin. Buang tisu yang telah digunakan.

WHO juga menganjurkan pengguna masker HANYA untuk:
  • Orang yang sakit dengan gejala penyakit pernapasan
  • Petugas medis
  • Orang yang sedang merawat orang sakit.

Orang sehat TIDAK PERLU menggunakan masker, cukup JAGA JARAK AMAN. Gunakan masker dengan bijak dengan cara tidak membuang-buang masker karena banyak yang lebih membutuhkan.

HINDARI PERKUMPULAN ORANG seperti tempat wisata, mall, restoran dan tempat yang ditetapkan sebagai area penyebaran virus COVID-19. Terutama bagi orang yang memiliki risiko penyakit yang lebih serius karena COVID-19, seperti orang tua dan orang yang memiliki riwayat penyakit seperti diabetes, hipertensi, penyakit hati, penyakit paru-paru, dan kanker.

 

5. JAGA POLA HIDUP SEHAT

WHO menganjurkan untuk melakukan pola hidup sehat untuk menjaga sistem kekebalan tubuh.
  • Makan makanan yang bergizi seimbang.
  • Jangan makan daging yang mentah atau belum matang.
  • Jangan merokok. 
  • Jaga kebersihan diri dan lingkungan.
Maka dari itu, perlu kesadaran masyarakat untuk melakukan tindakan preventif untuk mencegah COVID-19. Saat ini, Indonesia telah mengambil kebijakan pencegahan dengan cara mengurangi acara perkumpulan bahkan mengambil kebijakan bekerja/belajar dari rumah untuk menghambat penyebaran virus ini. Jadi, diharapkan sebisa mungkin untuk kita agar tetap tinggal di rumah masing-masing dan menghindari kerumunan orang. Jangan berlibur, berwisata, jalan-jalan ke mall, nongkrong di kafe, atau main di warnet karena kemungkinan untuk tertular virus menjadi lebih besar. Belajar dari negara Itali yang sekarang sedang menerapkan sistem lock down karena alasan terkait virus ini. Bagi kalian yang ingin membaca thread dari salah satu rakyat Itali silakan baca di sini:



Bagi kalian yang terpaksa harus beraktivitas di luar ruangan, tetap terapkan tindakan preventif yang telah dianjurkan oleh WHO ya. 
Amat dimohon dengan sangat kesadaran masyarakat Indonesia untuk memerangi virus ini, di luar sana tenaga medis sedang berusaha untuk menjadi garda terdepan untuk merawat orang-orang yang telah terinfeksi virus ini. Semoga kita semua selalu dalam perlindungan Tuhan.

UPDATE INFORMASI!!!
Semua masyarakat harus menggunakan masker dan menghindari kerumunan untuk meminimalisir penularan virus corona/COVID-19. 
JANGAN LUPA PAKAI MASKER KALAU KELUAR RUMAH DAN BERTEMU ORANG LAIN. 

Stay safe everyone, I love you guys. ♡
Michiko.


Sumber: