14 Mei 2021

Anti Sosial Karena Pandemi

Hari ini aku lagi bingung nih, mau menulis tapi kok kayaknya aku lagi kehabisan topik untuk ditulis ya. 

Eh, tapi kalau dipikir-pikir nggak juga sih. Bukan kehabisan topik, lebih tepatnya malas untuk menulis topik yang berat dan panjang. Itu mah aku cuma cari alasan aja. Aku tuh lagi pengen cerita dan menulis topik yang ringan supaya nggak perlu pakai riset atau berpikir berat gitu. Kira-kira enaknya cerita tentang apa ya?

Oh iya, mumpung masih musim lebaran nih, aku mau mengucapkan, Selamat Hari Raya Idul Fitri 1442 H, mohon maaf lahir dan batin ya. 

Bagaimana lebaran tahun ini? Seru nggak? Banyak yang datang ke rumah? Bertemu banyak saudara nggak?

Ini lebaran kedua bersama pandemi COVID-19 ya. Ternyata nggak terasa, kita sudah dua kali menjalankan ibadah puasa berdampingan dengan virus Corona. Lama juga ya. 

Simak juga artikel tentang virus Corona: Corona Virus World Tour 

Aku sudah kangen kumpul-kumpul, jalan-jalan, jalan kaki keliling kota tanpa masker sambil sedekah senyum. Selama pandemi, aku nggak pernah lagi jalan kaki jauh-jauh, soalnya rasanya pengap banget kalau jalan kaki harus pakai masker. Bahkan, belum jalan aja rasanya tercekik dan mual setiap masker nempel ke lubang hidung. Kalian ada yang gitu juga nggak sih?

Banyak banget perubahan yang terjadi di banyak sisi selama pandemi, termasuk diriku sendiri. Kalau kamu merasakan perubahan di hidupmu juga nggak setelah pandemi hadir?

Aku banyak banget sih, salah satunya masalah dalam bersosialisasi. Dulu aku anaknya tukang nongkrong, kumpul sama teman terus ngegosip, atau belajar bareng. Semenjak pandemi, aku jarang ketemu orang dan kemampuan komunikasiku yang minim ini semakin terkikis, sampai aku lupa caranya bersosialisasi sama orang lain. Alhasil, kalau ketemu orang aku suka bingung mau ngomong apa. 

Nggak tahu kenapa, selama setahun lebih aku diam melulu di rumah malah membuat aku semakin ansos alias anti sosial. Aku malu banget kalau ketemu orang lain. Sebenarnya aku nggak mau kayak gini sih, pengen bisa diajak ngobrol dengan asik sama orang lain tapi nggak tahu kenapa aku suka tiba-tiba jadi malu sendiri dan lebih banyak diam kalau ketemu orang apalagi orang baru, kayak ada tombol auto-switch kepribadian gitu. Aneh banget sih.

Selain itu beberapa dari targetku juga belum tercapai karena adanya pandemi. Baca juga hal yang belum bisa aku wujudkan: Thank You Card for 2020

Anti Sosial Karena Pandemi

Terus, selama pandemi ini aku juga jadi nggak pernah olahraga. Soalnya, aku lebih suka olahraga outdoor kayak berenang atau jalan kaki berkilo-kilo meter jauhnya sedangkan pandemi ini seolah tidak mengizinkan aku untuk beraktivitas di luar. Aku kurang enjoy kalau olahraga indoor dan bakalan berujung malas, apalagi pemandangannya karpet, TV, dan kasur, bawaannya pengen rebahan melulu nggak sih? Karena... Rebahan Adalah Passion.

Netizen be like: "Alasan, terima kasih."

Alhasil, selama aku di rumah, berat badanku naik drastis dan of course jadi insecure maksimal buat ketemu orang lain karena takut dapat komentar tentang perubahanku yang semakin menurun, takut dibilang gendut, walaupun emang kenyataannya gitu. Tapi ya... rasanya lebih sakit nggak sih kalau orang lain yang bilang padahal kita sudah sadar diri tentang kekurangan yang kita punya.

Eh, malah curhat. Sudah ah, ternyata aku lagi malas menulis itu karena lagi pengen mengeluh aja makanya kena writer block. Aku pernah mengalaminya sampai hiatus hampir setengah tahun tapi kali ini aku paksain menulis.  Baca alasan hiatusku: Bangun dari Hibernasi

Jadi, itu sih salah satu perubahan di dalam diriku yang terjadi karena pandemi. Sebenarnya, memang bukan salah pandemi sepenuhnya karena aku memang dasarnya punya bibit-bibit nggak bisa bersosialisasi sama orang lain, tapi dengan hadirnya pandemi menyebabkan bibit-bibit itu bertunas lebih cepat.

Kamu punya cerita perubahan yang terjadi selama pandemi juga? Sharing yuk!

Sekian cerita hari ini, kapan-kapan kita ngobrol lagi. 

Have a nice day,


Michiko ♡

Picture by Anthony Tran on Unsplash

Tidak ada komentar:

Posting Komentar