Tampilkan postingan dengan label Learn. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Learn. Tampilkan semua postingan

16 Juli 2023

Kebiasaan Orang Kaya

2:58 PM 1 Comments
Aku bekerja di sebuah perusahaan swasta bidang pendidikan, yang mana merupakan tempat les. Tempat les ini harganya tidak murah, mahal—menurut orang tidak berduit seperti aku. Bahkan biaya per bulannya pun bisa sama dengan gajiku per bulan. Wow. Anak-anak yang belajar di sini pun bukan main-main, orang tua mereka punya income yang cukup—bahkan sangatlah besar. Sampai-sampai ingin ku bisikkan kepada mereka, "Pak, kerjanya apa? Spill dong, Bestie!"


Kebiasaan Orang Kaya

Satu hal yang aku tahu tentang anak-anak orang kaya ini adalah mereka anak-anak yang sibuk. Anak-anak yang tidak punya waktu luang untuk sekadar rebahan dan leha-leha di kamarnya sambil bermain handphone. Jadwal kosongnya selalu mereka pakai untuk les ini dan itu. Mereka nggak pernah membiarkan waktu mereka kosong. Justru mereka memanfaatkan waktunya untuk berinvestasi dengan dirinya sendiri. Entah itu menambah skill atau melakukan hal-hal seperti berolahraga, mengerjakan hobi, dan sebagainya. Yang jelas, nggak ada kata rebahan berjam-jam di dalam kamus mereka.

Walaupun kelihatannya melelahkan karena setelah melakukan rutinitas, mereka harus menambah waktu untuk melakukan pekerjaan tambahan juga, bagiku hal itu justru menakjubkan dan ingin aku tiru. Bayangkan saja, kalau aku punya dua jam waktu luang dan aku menginvestasikannya dengan membuat karya misalnya, mungkin aku sudah mempublikasikan banyak tulisan ke blog ini setiap harinya. Alih-alih dua jam waktu luangku dihabiskan untuk rebahan sambil bermain sosial media yang bahkan tidak banyak hal yang bisa aku dapatkan dari sana.

Ingat, guys! Waktu itu berharga! Baca juga: Time Management

Sekarang, aku jadi berpikir... apa aku masih berada di titik ini tanpa perkembangan karena aku belum siap menjadi orang kaya, ya? Aku belum siap merelakan waktu untuk tidak rebahan. Aku belum siap meninggalkan kebiasaan bermain sosial media sampai lupa waktu. Aku belum siap meninggalkan kebiasaanku menongkrong sampai berjam-jam. Mungkin hal ini yang membuat aku masih belum bisa menjadi orang kaya.

Namun, kaya atau berkecukupan itu merupakan rezeki masing-masing manusia. Yang jelas, kini aku bisa mendapatkan perspektif kehidupan baru dari orang-orang kaya yang ada di lingkunganku dan bisa aku coba terapkan ke dalam kehidupanku. Barangkali, setelah menerapkannya aku bisa jadi orang kaya. Siapa yang tahu, kan? Aamiin!

Tapi kebahagiaan bukan hanya soal uang ya, guys! Kita juga bisa bahagia dari hal-hal yang sederhana kok. Baca juga: Bahagia dari Hal Kecil

Semoga rejeki kita selalu dilancarkan oleh Tuhan Yang Maha Pengasih. See you later!

Have a nice day


Michiko ♡

1 Januari 2023

Laporan Pertanggungjawaban Tahunan

12:00 AM 0 Comments
Hai! Kita ketemu lagi di penghujung tahun dalam artikel pertanggungjawaban resolusi tahun lalu. Aku baru menyadari, ternyata kalau resolusi kita banyak itu bisa bikin kita termotivasi untuk mewujudkannya. Btw, happy new year! Ternyata kita sudah melewati tahun 2022 ini dan segera menyambut tahun baru 2023. Semoga tahun 2023 akan menjadi tahun yang jauh lebih baik dan penuh dengan berkat untuk kita semua.

Ayo kita mulai rutinitas tahunan yaitu dengan mengevaluasi pertanggungjawaban tahun 2022 dan merancang target untuk tahun 2023.

Laporan Pertanggungjawaban Tahunan

Apakah resolusi tahun 2022 tercapai?

Jawabannya, nggak semua. Resolusi tahun 2022 ada delapan, aku berhasil mencapai empat. Ada dua target yang masih berada di waiting list dan sisanya belum tercapai.

1. Baca berbagai genre buku
Tahun ini, aku belum membaca tuntas satu pun buku karena waktuku lumayan padat dan ada malesnya sedikit sih. Berbagai genre buku yang aku baca meliputi buku-buku pengembangan diri dan novel. Aku banyak belajar dan menerapkan tips-tips yang aku baca lewat buku ke dalam kehidupan sehari-hari dan itu cukup membantu aku untuk berkembang. Jadi, aku anggap resolusi ini tercapai.

2. Punya sertifikat N2
Jujur, tahun ini aku sudah mengikuti ujian sertifikasi N2 sebanyak dua kali. Untuk percobaan pertama, aku dinyatakan tidak lulus karena nilai yang aku dapatkan di bawah batas minimal. Pada awal desember 2022, aku kembali mengikuti ujian sertifikasi N2 lagi dan aku masih menunggu hasilnya. Jadi, resolusi yang satu ini aku masukkan ke dalam kategori waiting list. Semoga ujian sertifikasi yang kedua ini aku bisa lulus. Aamiin!

3. Bikin buku
Aku merasa kalau buku dan tulisan yang panjang ini bukanlah bagian dari jalan hidupku. Mungkin karena dasarnya malas banget kali ya, jadi nggak bisa komitmen buat bikin tulisan panjang. Nggak tahu kenapa, sejak dulu aku selalu pengen buat buku dan menerbitkannya. Akan tetapi, hal itu selalu saja tertunda. Jadi, untuk resolusi yang satu ini, aku anggap gagal untuk mewujudkannya.

4. Rutin olahraga
Umm… sudah pasti gagal, aku nggak bisa komitmen untuk resolusi yang satu ini. Aku nggak sesuka itu dengan olahraga. Akan tetapi, ada satu hal yang bisa aku anggap sebagai olahraga, yaitu jalan kaki dan naik turun tangga di kantor setiap hari. Nggak disangka, itu bikin berat badan aku turun sepuluh kilogram dalam setahun. Wow.

5. Konsisten dalam melakukan suatu hal
Sepanjang 2022, aku konsisten melakukan hal yang aku suka seperti bernyanyi, menulis, dan produktif bekerja. Aku menganggap untuk konsisten dalam melakukan suatu hal ini ke waiting list karena aku terlalu gampang bosan untuk terfokus dalam satu hal aja.

6. Selalu merasa bahagia dan ikhlas dalam menjalani segala hal
Ada banyak banget ujian yang datang di tahun 2022 dan benar saja aku belajar tentang keikhlasan di tahun ini. Namun, aku yakin Tuhan selalu menjadi kekuatan bagiku dan aku bisa melewati semuanya dengan baik. Tuhan juga Maha Baik, dia mengirimkanku kebahagiaan yang tak ternilai sebagai balasan dari keikhlasan itu. Aku anggap resolusi yang satu ini tercapai.

7. Bangun hubungan baik dengan orang lain
Semenjak bekerja, aku banyak ketemu dengan berbagai jenis manusia serta karakteristiknya masing-masing. Dari sana lah, aku membuka mataku tentang dunia dan mulai menjalin relasi dengan orang-orang dari berbagai macam latar belakang dan sifat yang berbeda-beda. Aku anggap resolusi ini berjalan dengan baik.

8. Punya penghasilan dan tabungan yang stabil
Alhamdulillah. Puji syukur aku panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Pemurah, tahun ini aku bisa punya penghasilan yang stabil dan bisa menyisihkan sebagian uangku untuk menabung serta membantu kebutuhan keluarga.

Rintangan dan Kegagalan pada Tahun 2022

Menurutku, tahun 2022 semakin terasa sulit bagiku. Sebab, aku banyak menerima ujian yang membuat aku belajar tentang keikhlasan, di antaranya:

1. Bunda jatuh sakit
Beberapa bulan setelah mendapatkan pekerjaan, aku mendapatkan kabar kalau Bunda jatuh sakit. Rasanya campur aduk antara sedih, marah, menyesal, dan putus asa. Dilema berada di depan mata. Terutama aku yang berperan sebagai anak pertama, aku merasa duniaku runtuh dan menimpa kepalaku. Namun, Tuhan memang selalu memberikan jalan di setiap cobaan yang datang dan aku pun mengikhlaskan kejadian ini serta mengembalikannya kembali kepada Tuhan.

2. Kehilangan support system
Aku merasa banyak kehilangan support system di tahun ini, dari mulai jauh dari keluarga, putus cinta, kehilangan kucing kesayangan, serta teman-teman semakin berkurang. Adikku yang sekarang kuliah merantau pun membuat aku merasa sepi setiap aku pulang ke rumah. Aku selalu bingung apa yang harus aku lakukan saat aku pulang ke rumah dan sendirian di rumah. Aku merasa kesepian karena biasanya Ayah sibuk bekerja dan Bunda juga sedang sakit.

Tahun ini juga hubungan percintaan resmi kandas dengan alasan kita yang sudah saling nggak bisa memahami satu sama lain lagi. Lima tahun kebersamaan itu cukup membuat aku merasa kehilangan sahabat baik yang setia dalam satu malam. Tentu saja, aku butuh waktu satu bulan untuk menerima keadaan itu.

Kucingku, Opet, dia juga mengalami hal-hal yang nggak baik di tahun ini. Mulai dari sakit, kelindes ban mobil, sampai hilang entah ke mana. Keadaannya memprihatinkan, walaupun dia hidup aku justru merasa kasihan karena setiap dia berdiri nafasnya selalu saja tersengal. Tahun ini aku banyak mengalami kehilangan. Dari sini pula, aku harus belajar mengenai keikhlasan.

Satu-satunya yang bisa menyemangatiku saat ini adalah diriku sendiri.

3. Keadaan mental yang sangat amat tidak stabil
Semua kejadian yang terjadi di tahun 2022 membuat aku mengorek luka lama dan berputar-putar dalam penderitaan. Oleh karena itu, sebelum aku melangkah lebih jauh untuk menyakiti diri sendiri, aku memutuskan untuk memeriksakan diri. Kemudian, aku pun mendapat diagnosa keadaan mental yang sedang sakit dan sekarang sedang menjalani pengobatan rawat jalan.

Pencapaian Tak Terduga pada Tahun 2022

Dari semua kesulitan yang dihadapi pada tahun 2022, aku pun mendapatkan berkat untuk bisa mencapai beberapa hal yang nggak terduga di luar resolusi tahun 2022. Pencapaian itu berupa:

1. Jauh lebih mencintai diri sendiri
Aku semakin menyayangi diriku sendiri. Rasa insecure berkurang karena aku yakin bahwa aku pantas untuk mendapatkan hal yang jauh lebih baik dari sebelumnya. Aku merasa bahwa jika tidak ada yang bisa mencintaiku, maka aku lah yang akan mencintai diriku sendiri. Aku pun lebih rajin memberikan afirmasi positif kepada diriku sendiri, lebih banyak bersyukur kepada Tuhan, serta lebih banyak waktu untuk mengurus diri dan mengembangkan kemampuan diriku sendiri.

2. Lingkaran pertemanan yang suportif
Aku bersyukur juga dipertemukan dengan orang-orang baik dan ditempatkan di lingkungan yang sangat suportif. Mereka yang mendukungku untuk lebih percaya diri atas kemampuan yang aku miliki. Mereka juga dengan senang hati membantu dan memberikan telinganya untuk mendengarkan keluh kesahku serta bersedia untuk memberikan saran kepadaku.

3. Aku bisa membeli benda yang aku mau dengan uangku sendiri
Pada tahun 2022 aku punya beberapa wishlist benda yang ingin aku beli sebelum tahun ini berakhir. Pada akhirnya, setelah menabung selama setahun, aku bisa membeli barang yang aku inginkan. Aku harap dengan benda yang aku beli ini, aku bisa lebih produktif untuk melakukan hobiku lagi dan mengembangkan kemampuan diriku agar lebih berkembang pesat.

Evaluasi Diri

Setelah melalui pahit dan manisnya tahun 2021, ada beberapa hal yang aku pelajari:
  • Semua ujian hidup ini datangnya dari Tuhan dan akan kembali juga kepada Tuhan.
  • Apa yang hilang, akan tergantikan dengan hal yang jauh lebih baik dari sebelumnya.
  • Kebahagiaan datangnya dari rasa syukur, semakin kita bersyukur maka kebahagiaan itu semakin bertambah sedangkan semakin banyak kita mengeluh maka hal yang kita keluhkan itu akan terus datang dalam kehidupan kita.
  • Sebelum mencintai orang lain, hal yang paling penting dilakukan adalah mencintai diri sendiri. Ketahui apa yang diri sendiri butuhkan dan wujudkan apa yang diri sendiri inginkan.
  • Pekalah terhadap lingkungan sekitar kita, sebab terkadang ada beberapa orang yang menyimpan masalahnya sendiri dan berjuang sendiri untuk menyelesaikan masalahnya padahal dia sangat membutuhkan dukungan dari orang-orang terdekatnya.

Selain pelajaran yang bisa aku ambil, ada juga hal-hal yang aku perlu perbaiki:
  • Aku perlu mengurangi waktu untuk bermalas-malasan dan menunda pekerjaan.
  • Aku perlu lebih banyak mendengarkan dan berlatih untuk memberikan respon yang baik kepada orang lain agar komunikasi berjalan dengan lancar.
  • Aku juga perlu meningkatkan intensitas untuk mengungkapkan rasa sayang dan memberikan perhatian serta cinta kepada semua orang yang aku sayangi.

Resolusi Tahun 2023

Sampailah kita pada inti pembicaraan, setelah melakukan refleksi diri dan evaluasi, ini saatnya untuk menentukan target pencapaian pada tahun 2023. Kali ini, targetku akan melanjutkan target pada tahun sebelumnya dan menambah beberapa target baru.

Bismillahirrahmanirrahim. Inilah resolusiku untuk tahun 2023:
  1. Unlock new skill
  2. Bikin karya minimal dua minggu sekali
  3. Berbagi ilmu lewat Catatan Jepangku
  4. Punya passive income
  5. Produktif minimal 2 jam sehari
  6. Konsisten dalam melakukan segala hal
  7. Bangun relasi baik dengan orang lain
  8. Jadi happy virus buat lingkungan sekitar
  9. Makin sayang sama diri sendiri dan keluarga

Itulah cerita penutup dan pembuka tahun dari aku. Semoga tahun 2023 menjadi tahun yang penuh berkat dan kebahagiaan. Aamiin. Gimana dengan kamu? Kamu punya target pencapaian apa yang harus diwujudkan pada tahun 2023? Coba tulis di kolom komentar, nanti aku semogakan.

Sekian tulisan hari ini. Semoga memberikan sudut pandang yang baru buat kita semua. Mari kita jalani tahun 2023 ini. Semangat!

Have a nice day,


Michiko ♡

11 September 2022

Bahagia dari Hal Kecil

9:12 AM 1 Comments
Apa sih arti kebahagiaan itu menurut kamu?

Kalau menurutku, kebahagiaan itu adalah saat di mana kita merasa hidup. Selalu merasa cukup dengan semua yang kita punya. Nggak merasa kurang dan nggak juga menginginkan hal yang orang lain punya. Saat kita sudah memiliki semuanya, kita merasa senang dan bahagia. Sedangkan, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, bahagia punya makna keadaan atau perasaan senang dan tenteram, bebas dari segala hal yang menyusahkan. Hidup ini ladangnya susah dan senang, hal yang bisa membuat kita bahagia dan sedih adalah hal yang kita ciptakan sendiri. 

Lupakan dulu soal uang, apa kebahagiaanmu Jika Uang Bukan Segalanya 

Bahagia dari Hal Kecil by Nadhishafa

Ngomong-ngomong soal kebahagiaan, aku jadi ingat akan sesuatu yang berkaitan dengan kebahagiaan. Bagiku, kebahagiaan itu datangnya nggak susah, bahkan aku bisa merasa bahagia dengan hal-hal kecil aja. Nggak perlu jauh-jauh berkelana sampai ujung dunia untuk mencari kebahagiaan karena kebahagiaan itu sebenarnya ada di dekat kita. Hal-hal kecil yang membuat kita bahagia itu bisa sedikitnya mengobati kesedihan yang sedang kita rasakan. 

Kalau hari ini kamu lagi sedih, maka kamu harus ingat akan hal-hal kecil yang bisa bikin kamu bahagia. Sekarang, ketimbang kamu terlarut di dalam kesedihan yang mendalam, cobalah untuk bahagia dengan hal-hal sederhana yang bisa membuatmu bahagia. Coba kamu sebutkan 10 hal yang bisa membuat kamu bahagia!

Kebahagiaan sederhana versi aku:

  1. Makan makanan yang enak
  2. Kucing dan hewan-hewan berbulu 
  3. Musik dan game 
  4. Meme dan hal-hal yang bikin tertawa
  5. Sharing dan hangout bareng keluarga/teman 
  6. Jalan kaki 
  7. Menulis 
  8. Menggambar 
  9. Bernyanyi 
  10. Belajar hal-hal yang baru 

Dari semua hal-hal yang aku tulis, hampir semua hal itu bisa mengusir kesedihan yang sedang mengusik diriku. Nah, sekarang giliran kamu dong, coba tuliskan apa aja sih hal sederhana yang bisa membuat kamu bahagia?

Michiko♡

2 September 2022

Piala untuk Diri Sendiri

11:49 PM 0 Comments
Hari ini kamu sudah mengapresiasi diri sendiri belum? Sudah berterima kasih sama diri sendiri? Atau malah kebalikannya justru kamu lebih banyak ngatain diri sendiri?

Kadang kita tuh terlalu fokus sama yang namanya kekurangan, bahkan sampai lupa sama kelebihan yang dimiliki orang-orang. Makanya sampai ada peribahasa, nila setitik rusak susu sebelanga, yang mana relate banget nggak sih sama keadaan kita sebagai manusia yang lebih sering fokus pada kesalahan yang diperbuat orang lain ketimbang kebaikannya. Bahkan kadang 1000 kebaikan bisa kalah oleh 1 kesalahan. Ini juga berlaku buat diri sendiri lho, kadang kita terlalu fokus dengan kesempurnaan sampai lupa kalau ada bagian dari diri kita yang sudah berjuang keras untuk mencapai kesempurnaan itu. Walaupun pada akhirnya, kesempurnaan nggak akan bisa kita wujudkan. 


Maka dari itu, belakangan ini aku baru menyadari betapa bekerja kerasnya diriku sendiri. Sedangkan aku, sibuk mengejar kesempurnaan yang nggak kunjung aku dapatkan. Lelah, sudah pasti. Namun, aku selalu lupa untuk berterima kasih pada perjuangan diri yang dengan gigih bertahan walaupun melalui banyak hal yang berulang kali membuat diri ini terhempas. 

Hari ini, aku mau memberi piala untuk diri sendiri atas hal-hal yang telah dilakukannya sampai membuat aku bangga pada diri sendiri. Sepatah dua patah kata aku ucapkan kepada diriku sendiri sebagai lambang serah terima piala kebanggaan ini.
  1. Terima kasih kepada sosok aku yang selalu bertanggung jawab terhadap pilihan yang telah dibuat. Selalu berusaha menjalani hidup tanpa penyesalan dan tetap gigih melalukan yang terbaik. Ikhlas menjalani semua hal yang telah dituliskan dalam suratan takdir serta mampu bertumpu dengan kedua kaki sendiri.
  2. Terima kasih untuk aku yang diam-diam menjadi sosok yang peduli. Berusaha melakukan yang terbaik untuk membuat orang di sekitar bahagia walaupun masih belum mampu mengungkapkan rasa cinta dengan lisan sendiri, tapi aku yakin ungkapan cinta itu telah diucapkan oleh lubuk hati.
  3. Terima kasih untuk diriku yang nggak pernah lelah untuk terus belajar, baik dari sesuatu yang belum pernah diketahui maupun dari kesalahan yang telah dilalui. Kamu hebat, selalu berusaha meningkatkan kualitas diri sendiri.

Dengan ini, aku menyatakan bahwa pemenang piala kebanggaan ini dipersembahkan untuk diriku sendiri. YEAY! PARTY~~~ 
Piala untuk Diri Sendiri 
Sekarang, giliran kamu dong yang naik panggung. Yuk, ucapkan juga sambutan kebanggaanmu pada dirimu sendiri!

Michiko♡

26 Agustus 2022

Jika Uang Bukan Segalanya

8:54 PM 0 Comments
Hai, guys! Aku kembali menulis lagi setelah berbulan-bulan hiatus dari dunia kepenulisan. Apa kabar nih?

Kali ini, aku punya ide baru untuk membuat serangkaian tulisan dengan beragam tema yang random—anggap aja kayak journaling di blog sendiri gitu ya hahahaha... Namun, kali ini nggak kayak 30 Days Productive Challenge ya, soalnya jadwalku lumayan padat. Emm, minimal upload di blog seminggu sekali lah ya? Alasannya karena waktuku sekarang dibagi dengan pekerjaan juga, sedangkan sepulang bekerja aku kembali mengisi energi yang telah hilang alias--ehm--rebahan. Biasalah, makhluk banyak alasan.

Ngomong-ngomong soal kerja nih, pasti berhubungan dengan duit dong ya. Barang ini tuh not easy to come but easy go, kamu merasa gitu juga nggak sih? Kadang-kadang, aku merasa baru terima uang di rekening, eh besoknya sisa separuh karena buat bayar kebutuhan hidup. Nggak jarang juga, benda-benda ini bikin kalian pusing, kan? Sama, aku juga. Malahan, kadang untuk beberapa orang bisa jadi penunda mimpi.


Jika Uang Bukan Segalanya 
Btw, aku mengangkat topik ini bukan untuk sesi meratapi nasib dan kemiskinan, guys. Tapi aku mau berandai-andai, siapa tahu jadi manifestasi untuk alam semesta mengabulkan angan kita ya, kan? Hahahaha. Berharap aja dulu.

Sekarang, kita lupakan soal uang dulu. Jadi, aku punya satu pertanyaan buat kamu: Kalau seandainya uang bukan masalah dalam kehidupan kamu, kamu mau melakukan apa aja? Atau kalau kamu bingung, kita coba balik pertanyaannya. Kalau kamu punya uang banyak dan unlimited, kamu mau melakukan apa?

Kamu boleh pikirkan mimpimu, keinginanmu, cita-citamu, sambil membaca ceritaku. 

Kalau aku punya uang unlimited, ada banyak banget yang ingin aku lakukan dan aku beli (tentunya). Soalnya, beberapa mimpiku kadang masih tertunda karena keterbatasan ekonomi.

1. Punya rumah impian

Aku pengen punya rumah satu atau dua lantai yang luas. Di dalamnya, ada ruang tamu yang terpisah dari ruangan utama supaya kalau ada tamu bisa jaga privasi orang rumah. Dapur yang bisa diakses dari mana saja. Kemudian, ada satu ruangan khusus untuk jadi rumah kucing.  

Ada taman yang bisa dipakai untuk anak-anak bermain di depan dan di belakang rumah. Di depan rumah dihiasi kolam ikan atau air mancur dan di sudut halaman depan rumah ada gazebo kecil untuk bersantai. Aku pengen punya rumah yang asri, yang nantinya halaman itu bisa aku tanami pohon atau aku hiasi dengan berbagai macam pot bunga atau menanam pohon-pohonan kecil seperti cabe atau tomat atau selada. 

Karena aku suka berenang, jadi aku juga mau rumah yang ada kolam renangnya. Di tepi kolam renang, aku bangun sebuah bar kecil yang bisa punya akses langsung dengan dapur. Jadi, setelah berenang, aku bisa langsung mengambil minuman segar atau buah-buahan lewat bar kecil itu. Selain itu, aku juga bisa melakukan hobiku seperti melukis, bernyanyi, atau menulis sambil melihat ke arah kolam renang yang tenang. 

2. Punya kos-kosan

Mimpiku dari dulu adalah punya usaha kos-kosan. Walaupun ada berbagai jenis usaha yang lain, tapi entah kenapa aku pengen banget jadi ibu kos. Mungkin kalau aku jadi ibu kos, nantinya aku jadi punya banyak kenalan dan juga aku tinggal santai-santai aja dan uang terus mengalir sampai jauh. Lah, kok kayak iklan pipa. 

Aku mau punya kos-kosan outdoor tiga lantai untuk putra dan putri dengan bangunan berbentuk huruf U. Di depan bangunannya ada taman hijau dan gazebo kecil untuk anak kos bersantai serta di dekatnya ada dapur umum untuk masak-masak dan kumpul bersama teman-teman. 

Di dalam kamarnya, ingin aku design kayak kamar hotel dengan fasilitas lengkap supaya penghuninya merasa nyaman tinggal di sana. Setiap bulannya ada pengecekan fasilitas kamar, supaya kalau ada keluhan atau kerusakan bisa langsung diperbaiki. Aku suka kenalan dengan orang baru, jadi aku pengen bisa akrab juga dengan anak-anak kos. Mimpi yang terlalu idealis sih... kayaknya hahaha.

3. Keliling Dunia

Ini adalah hal yang pengen banget aku lakukan. Aku suka banget mengenal budaya-budaya baru, makanya aku justru suka banget merantau walaupun cuma merantau di daerah pulau Jawa. Buat aku, budaya yang berbeda-beda itu unik. Aku jadi tahu banyak tentang pola pikir masyarakat di daerah tertentu lewat budayanya. Selain itu, aku juga suka belajar bahasa karena aku jadi bisa gosipin orang pakai bahasa asing yang mereka nggak pahami. Whoopsie

Sebenarnya, di dalam jiwaku ini emang ada jiwa-jiwa petualang yang terpendam. Sayangnya, kalah sama rasa mager alias malas gerak. Padahal kalau diingat-ingat lagi, jalan-jalan keliling kota itu menyenangkan, kendalanya cuma panas dan keringetan aja sih. Apalagi kalau keliling negeri dan keliling dunia, di bayanganku itu kayaknya bakalan menarik banget deh. 

Kalau aku pergi keliling dunia, akan ada berbagai macam orang yang aku temui yang fisik dan karakternya berbeda-beda. Begitu pula dengan budaya yang dijunjung oleh masyarakat daerahnya. Semakin jauh aku pergi, kadang semakin banyak juga aku menemukan hal-hal yang belum pernah aku temui, bahkan aku anggap nggak ada sebelumnya. Semakin jauh kita menggali, kita pun bakal sadar bahwa pengetahuan yang kita punya nggak seberapa.

4. Lanjut Pendidikan

Aku orang yang suka belajar. Buat aku, ilmu itu nggak ada yang sia-sia. Sebab, ilmu itu pasti bakalan kepakai nantinya. Walaupun nggak selalu terpakai di segala situasi, tapi dia pasti berguna suatu saat nanti saat dibutuhkan. Maka dari itu, aku punya cita-cita pengen melanjutkan pendidikan. 

Bahkan, aku sering bilang ke teman-temanku kalau aku pengen kuliah S1 lagi tapi beda jurusan dari jurusanku sebelumnya, alih-alih lanjut pendidikan S2. Soalnya, kalau aku lihat jurusan kuliah orang lain rasanya aku juga pengen tahu lebih dalam tentang ilmu itu. Walaupun aku tahu kuliah itu nggak gampang, tapi nggak tahu kenapa aku justru suka banget dengan pendidikan saat kuliah. Maka dari itu, aku pengen lanjut pendidikan. Apalagi, kalau lanjut pendidikannya di luar negeri, itu poin plus karena sekali dayung dua tiga pulau terlampaui, bisa sambil belajar budaya negara itu juga.

5. Melakukan hobi sepuasnya

Ada kalanya, kita akan jenuh dengan aktivitas sehari-hari dan mencari pelarian ke hobi. Buat aku, hobi adalah bentuk belajar juga. Dari sana, banyak hal-hal yang bisa di-upgrade untuk diri kita sendiri. Misalnya melukis, secara nggak langsung kita belajar cara memadukan warna, teknik melukis supaya bagus, memberi perhatian pada hal yang detail, dan sebagainya. Ada bermacam-macam hobi di dunia ini yang pastinya selain melatih keahlian kita dalam melakukannya, juga bisa melatih sikap kita seperti kesabaran, ketelitian, ketekunan, dan sebagainya. 

Maka dari itu, aku pengen banget melakukan hobiku sepuasnya. Lebih bagus lagi, kalau aku bisa belajar langsung dari ahlinya untuk mendalami hobiku itu. Pasti aku jadi bisa menghasilkan karya lebih baik lagi. 


Nah, jadi itulah hal yang ingin aku lakukan jika uang bukanlah masalah dalam kehidupan. Kelihatannya menarik ya kalau kita bisa melakukan hal-hal positif yang kita inginkan dan mewujudkan impian kita yang selama ini masih tertunda. 

Kalau kamu, apa yang mau kamu lakukan kalau punya uang tidak terbatas dan tak akan habis? Kelihatannya impian kamu juga bakalan menarik nih, yuk ikutan halu bareng aku!

Michiko♡

1 Januari 2022

Antara Penyesalan dan Harapan

4:00 PM 0 Comments
Hai! Sudah lama banget aku nggak menulis di blog ya. Btw, happy new year, guys! Semoga tahun 2022 ini akan menjadi tahun yang baik untuk kita semua dan penuh dengan berkat.

Tulisan ini bakalan menjadi tulisan pertama di tahun 2022. Temanya nggak bakalan jauh-jauh dari rutinitas di tahun baru. Aku akan membahas pertanggungjawaban resolusi tahun lalu dan menuliskan daftar resolusi tahun ini. 
Evaluasi Tahun 2021 dan Resolusi Tahun 2022

Apakah resolusi tahun lalu tercapai?

Jawabannya, nggak semua. Resolusi tahun 2021 ada empat, aku berhasil mencapai dua. Sisanya belum tercapai. 

Baca juga resolusi tahun lalu di Thank You Card for 2020

1. Mempunyai penghasilan sendiri

Bisa dibilang, tahun 2021 aku punya penghasilan dari kerja freelance. Jujur, jumlahnya nggak terlalu banyak, aku belum bisa membiayai hidupku sendiri. Kerja freelance nggak tentu juga penghasilan setiap bulannya berapa. Akan tetapi, aku jadi punya pengalaman bekerja.

Aku banyak belajar lewat kerja freelance. Belajar manajemen waktu, mengolah emosi saat aku bekerja di bawah tekanan alias deadline. Jadi, aku anggap resolusi ini tercapai.

2. Baca buku minimal 1 buku sebulan

Baca buku rutin sudah aku lakukan setiap bulan tapi aku nggak menghabiskan satu buku dalam satu bulan. Bisa dibilang, resolusiku ini setengah tercapai. Aku mencapai resolusi untuk konsisten baca buku, tapi nggak bisa mencapai jumlah target buku setiap bulannya. 

Baca review buku-buku yang pernah aku baca di sini

3. Menyelesaikan novel dan menerbitkannya

I thought, aku bisa menyelesaikan novel yang aku kerjakan dalam waktu 6 bulan atau 1 tahun. Namun, kemudian ada banyak hal yang mempengaruhi waktuku, pikiranku, serta niatku. Awal tahun aku rajin bikin cerpen dan cerbung, itu sebenarnya sambil menulis novel juga. Akan tetapi, aku harus menundanya dan akhirnya aku punya keinginan lain.

Jadi, aku banting setir. Aku memutuskan untuk menuliskan ilmu yang pernah aku dapat di bangku kuliah melalui Instagram catatanjepangku dan Twitter catatanjepangku. Perjalanannya memang nggak mudah tetapi aku berusaha untuk menekuninya sebagai sampingan. Itu juga jadi alasan kenapa aku nggak terlalu rajin update blog kayak dulu.

4. Ikut berbagai macam lomba

To be honest, aku nggak ikut lomba apa pun sepanjang 2021. Jiwa kompetitifku ditidurkan oleh keadaan mentalku yang nggak stabil. Aku anggap resolusi ini nggak tercapai.

Sepanjang 2021, aku mengalami banyak kesulitan dari dalam diri, aku kehilangan rasa percaya diri, keadaan mental yang nggak stabil, tekanan eksternal dan internal, pokoknya I'd been struggling a lot. But, I'm glad I'm still here and sharing with y'all hehehe.

Rintangan dan Kegagalan pada Tahun 2021

Menurutku, tahun 2021 adalah tahun yang tersulit bagiku. Sebab, aku banyak menangis dan putus asa pada tahun 2021. Banyak kegagalan yang aku hadapi, di antaranya:

1. Pekerjaan

Rasa percaya diri yang hampir hilang, membuat aku takut banget melangkah maju. Aku takut bertemu orang baru. Aku takut hidup di lingkungan baru. Aku takut menghadapi masa depanku. Aku benar-benar nggak tahu apa yang harus aku lakukan setelah kuliah. Aku bahkan jadi sensitif setiap dengar pertanyaan: Kapan kerja? Kerja di mana? Habis ini mau ngapain?

Pokoknya aku selalu pusing setiap dengar pertanyaan itu. Di sisi lain, aku juga nggak berani melangkah maju dan masuk ke dunia kerja karena aku merasa nggak mampu setelah mengalami beberapa penolakan.

Setelah lulus, aku sempat kirim lamaran ke LPK sebagai pengajar tapi belum dapat kesempatan. Aku sempat daftar magang, juga belum dapat kesempatan. Aku sempat lamar pekerjaan ke penerbit sebagai editor dan content writer juga belum dapat kesempatan. Sempat daftar CPNS, tapi gagal juga. Maka dari itu, rasa percaya diriku langsung jatuh dan aku merasa minder banget sampai aku lupa kalau aku sebenarnya masih punya kemampuan.

2. Keadaan mental yang nggak stabil

Jujur, aku banyak nangis pada tahun 2021. Alasannya banyak, stres, tertekan, kesepian, merasa nggak pantas hidup, merasa jadi sumber kesialan, merasa diri nggak berguna, aku juga pernah ada di titik terbawah dan hampir kehilangan jati diri. Aku berantakan, sangat berantakan. Nonton anime dan drama pun bisa trigger pikiranku. Aku nggak bisa tidur setiap malam. Banyak makan sampai berat badan naik drastis dalam satu bulan. I've been struggling through hard times. Aku hampir melakukan percobaan. But then, aku sadar, adikku nggak boleh sendirian.

Pencapaian Tak Terduga pada Tahun 2021

Walaupun tahun 2021 adalah tahun yang berat untukku tetapi ada sesuatu hal yang hadir di belakangnya. Sesuai apa yang selalu digaungkan orang-orang: Setiap kesulitan selalu datang bersama kemudahan.

Ada banyak hal yang aku lakukan selama tahun 2021. Setelah melewati banyak kesulitan, ada hal yang nggak terduga datang dan menjadi berkat buat aku—juga keluarga.

1. Catatan Jepangku

Aku sama sekali nggak punya rencana untuk membuat akun ini. Awalnya, aku pengen jadi penulis buku tapi nggak tau kenapa usahaku sama sekali belum membuahkan hasil. Mungkin bukan jalanku kali ya.

Aku pengen jadi Youtuber tapi rasa percaya diriku benar-benar tipis banget. Bahkan sampai cari kerja pun, aku nggak berani karena merasa minder banget.

Aku sempat daftar magang, lamar kerja, menyimak akun-akun digital marketing dan akhirnya... aku punya keinginan buat bikin akun kayak mereka. Aku pengen jadi content creator di bidang edukasi. Aku pikir, lumayan juga. Aku bisa mengingat materi kuliah tanpa buka buku Minna no Nihongo dan kawan-kawannya. Kalau nggak berguna buat orang lain, setidaknya berguna buat diriku sendiri.

Pada akhir tahun 2021 ini, nggak disangka pengikut di Twitter tembus 2000 followers dan Instagram tembus 300 followers. Aku senang banget, banyak yang terbantu dengan akun Catatan Jepangku.

Selain itu, aku juga mendapat relasi baru yaitu kreator bahasa Jepang di Instagram juga. Aku juga pernah mention Jerome Polin di story Instagram dan dia lihat story itu. I was so happy.

2. Opet

Apa itu Opet? Dia kucing yang aku temukan di tong sampah waktu dia lagi cari makan. Bulunya lebat, sayangnya wajahnya penuh jamur. Badannya gede banget, kayak anak anjing. Bulunya oren kayak singa. Matanya sipit dan tajam, kelihatannya galak. Dia tidur di teras rumah. Setelah aku kasih makan, dia balik terus ke rumah dan akhirnya dia jadi bagian dari keluarga—karena nggak ada yang klaim dia juga setelah setengah tahun berlalu.

Dia mood booster kalau di rumah. Kucing yang penurut, pendiam, dan manja—dijawil pun pasrah saja. Dulu aku takut pegang dia karena badannya gede kayak bagong tapi ternyata manja banget. Dia stress reliever buat aku.

3. Dapat pekerjaan

Setelah melalui berbagai kesulitan dan penolakan, akhirnya aku mendapatkan panggilan kerja di penghujung tahun 2021. Aku mendapatkan pekerjaan seperti impian karirku, yaitu guru bahasa Jepang. Aku mulai bekerja tahun 2022 ini, aku minta doanya ya teman-teman. Semoga pekerjaan ini bisa membahagiakan dan aku jalani dengan penuh keikhlasan.

Evaluasi Diri

Setelah melalui pahit dan manisnya tahun 2021, ada beberapa hal yang aku pelajari:
    1. Hidupmu nggak akan pernah berubah kalau kamu nggak mau berubah
    2. Kamu nggak akan pernah tahu tolok ukur kemampuanmu kalau kamu nggak mau mencoba menunjukkan kemampuanmu.
    3. Rasa takut cuma ada di pikiran kamu, kalau kamu terus-terusan takut bakal banyak banget kesempatan di luar sana yang kamu lewatkan.
    4. Rasa minder itu wajar. Ada dua cara menghadapinya, kamu perbaiki kekuranganmu atau kamu tetap merasa minder dan semakin tertinggal dari orang-orang yang terus berusaha menjadi lebih baik. Kamu nggak bisa menyuruh orang lain berhenti berlari demi kamu, justru kamu yang harus ikut lari buat kejar mereka yang ada di depan kamu.

    Selain pelajaran yang bisa aku ambil, ada juga hal-hal yang aku perlu perbaiki:
    1. Aku perlu lebih banyak bersosialisasi dan banyak belajar lewat lingkungan sekitar serta mengasah kepekaan
    2. Aku perlu belajar caranya mengakui perasaan sendiri, mengalahkan ego dan gengsi, dan menunjukkan kepedulian serta perasaanku kepada orang lain.
    3. Aku perlu mengurangi waktu untuk bermalas-malasan dan menunda pekerjaan

    Resolusi Tahun 2022

    Sampailah kita pada inti pembicaraan, setelah melakukan refleksi diri dan evaluasi, ini saatnya untuk menentukan target pencapaian pada tahun 2022. Kali ini, targetku lebih banyak karena aku merasa semakin banyak target semakin banyak pula hal yang kita usahakan agar tercapai.

    Bismillahirrahmanirrahim. Inilah resolusiku untuk tahun 2022:
    1. Baca berbagai genre buku
    2. Punya sertifikat N2
    3. Bikin buku
    4. Rutin olahraga
    5. Konsisten dalam melakukan segala hal
    6. Selalu merasa bahagia dan ikhlas dalam menjalani segala hal
    7. Bangun hubungan baik dengan orang lain
    8. Punya penghasilan dan tabungan yang stabil

    Itulah cerita penutup dan pembuka tahun dari aku. Semoga tahun 2022 menjadi tahun yang penuh berkat dan kebahagiaan. Aamiin.

    Kalau kamu punya target pencapaian apa yang harus diwujudkan pada tahun 2022? Coba tulis di kolom komentar, nanti aku semogakan.

    Sekian tulisan hari ini. Semoga memberikan sudut pandang yang baru buat kita semua. Mari kita jalani tahun 2022 ini. Semangat!

    Have a nice day,


    Michiko ♡

    12 November 2021

    Horimiya: Anime Bucin dan Gokil tapi Punya Makna Dalam

    3:30 PM 0 Comments
    Kamu pernah menyangka nggak sih, kalau sebuah anime genre romance comedy bisa punya makna yang begitu dalam dan memberikan amanat yang sangat berarti bagi penontonnya? Aku menemukan satu anime yang keren banget maknanya.

    Ada banyak pelajaran yang aku dapatkan dari sebuah anime bucin (budak cinta) alias romansa antara Hori Kyouko dan Miyamura Izumi yang berjudul Horimiya. Horimiya merupakan anime yang diadaptasi dari manga (komik) yang ditulis oleh HERO dan diilustrasikan oleh Daisuke Hagiwara. Anime ini menceritakan kisah cinta antara seorang murid perempuan bernama Hori Kyouko yang sangat cantik, pintar, dan populer dengan seorang murid laki-laki pendiam, Miyamura Izumi, yang nggak punya teman di sekolah dan diam-diam punya sembilan tindikan di badannya. 

    Sebelum aku mengulas lebih jauh, aku akan menuliskan beberapa informasi terkait anime ini.

    Key visual Horimiya (siswi dan siswa SMA yang saling jatuh cinta)
    ホリミヤ Horimiya (堀さんと宮村くん Hori-san and Miyamura-kun)

    Title
    ホリミヤ Horimiya (堀さんと宮村くん Hori-san and Miyamura-kun)
    Writer: HERO
    Illustrator: Daisuke Hagiwara
    Animation StudioCloverWorks
    Genre: Romance, Comedy
    Episode: 13 Episode 
    Director: Masashi Ishihama
    Script & Series Composition: Takao Yoshioka
    Character Design: Haruko Iizuka
    Music composer: Masaru Yokoyama


    Sinopsis Anime

    Hori Kyouko merupakan seorang murid perempuan yang cantik dan pintar. Ia juga populer dan mempunyai banyak teman. Hori merupakan seorang murid SMA yang terkenal sibuk dan rajin di sekolahnya, selain rajin mengerjakan tugas sekolah, ia juga rajin mengerjakan pekerjaan rumah sehingga ia tak punya banyak waktu untuk bergaul dengan teman-temannya. Orang tua Hori jarang ada di rumah sehingga hal ini membuat Hori harus mengambil alih pekerjaan rumah dan menjemput adiknya yang masih kecil. 

    Berkebalikan dengan Hori Kyouko yang pintar dan populer, Miyamura Izumi yang merupakan teman sekelasnya adalah seorang murid laki-laki yang pendiam dan dijauhi oleh teman-teman sekelasnya karena dianggap orang yang suram. Ia tak pernah bergaul dengan teman sekelasnya sehingga kegiatan kesehariannya di sekolah hanyalah menyendiri sambil membaca buku.

    Suatu hari, saat Hori sedang sibuk membersihkan rumah, bel rumahnya berbunyi. Muncullah adiknya dengan seorang pria asing yang wajahnya dipenuhi oleh banyak tindikan. Walaupun penampilannya seperti seorang berandalan, tetapi Hori mempersilakannya masuk. Di tengah perbincangan antara keduanya, Hori baru menyadari bahwa pria asing bertindik itu adalah Miyamura Izumi, teman sekelasnya yang terlihat suram dan pendiam di sekolah. Hal ini membuat Hori terkejut bukan main, apalagi setelah menyadari bahwa penampilan Miyamura sangat berbeda jauh saat berada di sekolah dan di luar lingkungan sekolah. 

    Sejak pertemuan dengan Miyamura di rumahnya saat itu, Hori menjadi sangat penasaran dengan jumlah tindikan yang ada di tubuh Miyamura. Rasa penasaran itu membukakan gerbang kedekatan antara Hori dan Miyamura. Miyamura pun sering datang mengunjungi Hori dan lama-kelamaan membuat mereka saling jatuh cinta. 

    Penampilan Hanya Sampul Bukan Cerminan Diri

    Miyamura Izumi karakter Horimiya dengan tindikan
    宮村泉 Miyamura Izumi

    Hal pertama yang aku pelajari saat menonton episode pertama adalah jangan pernah menilai seseorang dari penampilannya. Miyamura yang terlihat suram dan menyeramkan pada kenyataannya merupakan orang yang baik dan ramah. Meskipun ia punya sembilan tindikan di tubuhnya, hal ini juga nggak menunjukkan kalau Miyamura adalah seorang berandalan. 

    Pakaian apa pun yang kita kenakan, itu nggak selalu mencerminkan apa yang ada di dalam diri kita. Ketika kita berpakaian tertutup, bukan berarti kita orang yang alim. Ketika kita berpakaian terbuka, bukan berarti kita orang yang bisa disentuh dan digoda seenaknya. Ketika kita berpenampilan sederhana, bukan berarti kita miskin. Ketika kita punya banyak tindikan, bukan berarti kita nakal dan berandalan. Ketika kita berpenampilan seperti seorang goth, bukan berarti kita pemuja setan. 

    Pada dasarnya, kamu adalah dirimu sendiri. Kamu bukanlah keluargamu, bukan pula lingkunganmu. Jati dirimu bukanlah penampilanmu. Kamu juga bukan "persepsi" orang lain tentang kamu. Kamu adalah kamu. Kamu yang menentukan dirimu sendiri. 

    Hidup yang Kita Jalani adalah Hasil dari Sebab-Akibat

    Miyamura karakter Horimiya dengan penampilan versi lama
    宮村泉 Miyamura Izumi penampilan lama

    Pelajaran hidup kedua, aku dapatkan dari karakter Miyamura Izumi. Miyamura yang punya sembilan tindikan di tubuhnya ini ternyata punya masa kecil yang kelam. Dia orang yang sangat pendiam, bahkan karena terlalu pendiam dia sampai dicap orang aneh oleh teman-temannya. Namun, begitu bertemu dengan Hori Kyouko, hidupnya berubah. Dia seperti menjadi orang yang berbeda dari dirinya saat kecil, dia merasakan jatuh cinta, pertemanan yang hangat, dan penghargaan ats hidupnya, serta perubahan pada dirinya sendiri. 


    Miyamura karakter Horimiya penampilan versi baru
    宮村泉 Miyamura Izumi penampilan baru

    Hidup ini merupakan siklus sebab-akibat. Semua yang terjadi dalam hidup kita diakibatkan oleh sebuah musabab dan hal yang kita lakukan sekarang pasti akan ada akibatnya. Jika satu kejadian saja hilang dari hidup kita, mungkin saat ini jalan hidup kita akan berbeda dengan apa yang sedang kita jalani. Begitu pula saat kita melihat ke depan, saat hari ini kita merasa terpuruk dan ingin menghilang dari muka bumi, mungkin kedepannya akan ada hal tak terduga yang justru membuat kita bersinar terang. 

    Seandainya saat ini kamu benci dengan kehidupanmu, jangan kamu sesali jalan hidupmu atau pilihanmu di masa lalu. Waktu memang nggak bisa diputar kembali untuk memperbaiki masa lalumu, tetapi sekarang kamu masih punya kesempatan untuk menggenggam masa depanmu. Lakukanlah perubahan dari dirimu sendiri dan ubahlah hidupmu dengan kedua kepal tanganmu itu. 


    Semua Orang Boleh Merasa Tak Baik-Baik Saja

    Yuki Yoshikawa karakter Horimiya memakai seragam sekolah
    由紀吉川 Yuki Yoshikawa

    Karakter Yuki Yoshikawa menarik perhatianku ketika aku menonton episode-episode terakhir anime Horimiya. Walaupun Yuki merupakan karakter pendukung, sebagai teman dekat Hori, ada satu hal yang bisa aku pahami dari karakter Yuki. Yuki merupakan orang yang sangat periang dan penuh dengan semangat, senyum tak pernah luntur dari wajahnya, dia juga selalu mengesampingkan kebahagiaannya demi orang lain. Sekali pun ia sedang merasa sedih, ia tak akan pernah menghilangkan senyuman dari wajahnya.

    Perasaan yang kamu rasakan itu valid dan nggak perlu disangkal. Kamu nggak harus selalu menjadi orang yang kuat. Kamu nggak harus selalu menjadi orang yang periang. Kamu nggak harus selalu tertawa saat kamu sedang merasa sedih. Kamu boleh menangis dan bersedih. Kamu boleh marah. Perasaan-perasaan itu pasti dimiliki setiap manusia dan kamu berhak untuk mengekspresikannya.

    Kejarlah Keinginanmu Sebelum Kamu Menyesalinya

    Satu hal lain yang aku pelajari dari karakter Yuki, ketika ia menginginkan sesuatu pasti dia selalu memendamnya. Namun, setelahnya dia pasti merajuk dan menyesalinya saat ia tak mendapatkan apa yang ia inginkan. Miki Yoshikawa, kakaknya Yuki, menasihatinya dengan ucapannya: "Punya sebuah keinginan itu bukanlah hal yang memalukan. Kalau kamu menginginkan sesuatu, lebih baik ungkapkan dari awal, jangan memendamnya dan malah merajuk saat kamu nggak mendapatkannya."

    Keinginan memang bukan sesuatu yang memalukan. Kalau kamu mau, ungkapkan saja dan kejarlah keinginanmu itu. Ketika kamu mendapatkan keinginanmu, itu bisa menjadi sebuah hal yang bisa kamu banggakan. Namun, seandainya kamu gagal mendapatkan keinginanmu, kamu tetap akan memperoleh pelajaran yang bisa membuat kamu berkembang. 

    Baca juga: Memaknai Kegagalan

    Nah, itulah poin-poin amanat yang aku dapatkan dari anime romance comedy Horimiya. Meskipun ceritanya kocak, kisahnya bucin dan bikin baper, ternyata latar belakang karakter-karakternya bisa menyampaikan amanat yang sarat makna. 

    Sekian review anime Horimiya ini aku tulis. Sampai jumpa di tulisan selanjutnya. Jangan lupa untuk baca juga review lainnya di sini.

    Have a nice day,


    Michiko ♡

    1 Oktober 2021

    Porsi Rezeki Abang Ojol

    5:37 PM 2 Comments


    Hari Selasa di bulan September, aku mengalami sebuah kejadian yang membuka mataku dan memberikan pelajaran yang berharga bagiku. Satu hal yang aku pelajari:

    Rezeki setiap orang ada porsinya masing-masing dan gak akan lari ke mana pun.


    Hal ini aku alami saat aku pergi ke Bandung untuk tes CPNS pada hari Senin dan Selasa. Pada hari Senin di malam hari, aku memesan makanan di aplikasi online dengan total 41 ribu. Saat itu, uangku genap 50 ribu dan aku gak punya uang receh untuk menggenapkan uang kembalian. Turunlah aku dari kamarku di lantai tiga dengan membawa uang 50 ribu di kantongku. Saat aku bayar ke abangnya, ternyata beliau gak ada uang sembilan ribu justru beliau cuma ada sepuluh ribu. Aku sendiri gak bawa seribu buat menggenapkan uang kembalian itu karena dompetku ketinggalan di kamar. Akhirnya, abangnya mengikhlaskan seribu itu dan memberikan kembalian sepuluh ribu. Aku banyak berterima kasih ke abangnya, mungkin ini rezekiku. Semoga rezeki abangnya dilancarkan selalu. 


    Keesokan paginya, aku pesan bubur ayam di aplikasi online yang sama dengan total yang aku habiskan saat itu adalah 35 ribu. Sama seperti malam sebelumnya, aku bawa uang 50 ribu. Waktu aku bayar ke abangnya, ternyata abangnya cuma ada uang 14 ribu, yang berarti kembaliannya kurang seribu. Akhirnya, aku ikhlaskan aja kembalian seribu itu buat abangnya. Semoga abang ojol yang ini juga rezekinya dilancarkan selalu.


    Saat aku kembali ke kamar, aku baru sadar. Ternyata, uang yang diikhlaskan oleh abang ojol semalam adalah rezeki abang ojol pagi itu dan aku hadir sebagai perantara. Aku jadi paham, ternyata rezeki orang itu ada porsinya masing-masing. 

    Kalau rezeki itu untukmu, ia akan jadi milikmu. Kalau rezeki itu bukan untukmu, ia bukan milikmu. 


    Lantas, kenapa kita harus khawatir akan hidup dalam kekurangan kalau ternyata manusia sudah punya porsi rezekinya masing-masing? 


    Tugas kita sebagai manusia bukan menentukan siapa yang berhak menerima rezeki lebih banyak dari yang lain, tapi tugas kita adalah menjemput rezeki yang sudah ditetapkan untuk kita. 


    Sekian tulisan untuk hari ini. 

    Have a nice day,



    Michiko ♡


    Pictures source: Visual stories || Michelle on Unsplash

    24 September 2021

    Percayakan pada Proses

    4:00 PM 0 Comments

    Pernah nggak sih kamu dengar orang yang bilang "trust the process" melulu padahal keadaan kamu lagi capek banget buat menunggu? 

    Salah satu dari orang yang akan selalu bilang "trust the process" adalah aku. Aku adalah orang yang selalu percaya dengan proses yang aku lalui, baik permulaannya bagus ataupun banyak kurangnya. Sebab, ternyata proses itu adalah sebuah hal yang perlu dilalui untuk mendapatkan hasil maksimal walaupun memakan waktu yang lama dan membutuhkan kesabaran ekstra

    Hal ini, sering banget aku terapkan saat aku sedang membuat karya seni ilustrasi digital. Jujur, aku bukan orang yang mahir dalam menggunakan aplikasi gambar digital dan sangat lamban dalam menciptakan sebuah gambar dengan aplikasi ini. Namun, aku sadar, walaupun aku memakan waktu yang lama dalam pengerjaannya, aku benar-benar melakukannya semaksimal mungkin hingga aku bisa menghasilkan sebuah hasil yang memuaskan untuk diriku sendiri karena aku telah mencapai tujuanku. 

    Setelah itu, prinsip ini terpatri di kepalaku bahwa:
    "Selama apa pun prosesnya, sesulit apa pun prosesnya, sekecil apa pun progresnya, itu tetaplah sebuah proses yang akan membawamu kepada tujuan yang ingin kamu capai."

    Aku sendiri menanamkan prinsip ini dalam segala hal yang aku lakukan dalam berkarya, mulai dari proses menggambar digital sampai proses penulisan untuk dipublikasikan. Semuanya ada prosesnya masing-masing. Di dalam proses itu pula, aku bisa melihat perkembanganku dari hari ke hari. 

    Selama pengerjaan karyaku, aku membutuhkan waktu untuk berkembang. Saat aku membuat gambar digital, waktu rata-rata yang aku habiskan dalam pembuatan sebuah gambar adalah 10 jam. Selama proses pengerjaannya, banyak try and error yang terjadi, entah bentuknya penyok, entah salah layer kanvas saat mewarnai, entah bentuk mata, hidung, dan mulut yang aneh di luar ekspektasi, dan hal-hal sebagainya yang membuat aku terus berulang kali memperbaiki segala kekurangan yang ada.

    Jangan salah, dalam pembuatan tulisan ini dan tulisan sebelumnya juga aku memerlukan proses. Mulai dari pencarian ide dan topik, penulisan outline, draft kasar, pencarian kata kunci supaya tulisanku sampai ke kamu, proof-reading, editing biar enak dibaca, dan perbaikan kekurangan lainnya sebelum melakukan publikasi. Semua tujuan yang ingin kita wujudkan selalu ada prosesnya, walaupun tujuan itu terlihat kecil bahkan sepele. 

    Apa yang perlu kita lakukan selama proses itu berlangsung?

    Tentu saja, melakukan sesuatu hal yang berkaitan dengan tujuanmu semaksimal mungkin secara bertahap. Jangan berpikir hasilnya akan jelek. Jangan berpikir tentang kesempurnaan. Jangan bandingkan pula pencapaian orang lain dengan pencapaian kita. Sebab, jika kita memikirkannya terlebih dahulu, justru kita tidak akan mempercayai proses yang kita lalui. 

    Proses yang dilalui setiap individu itu berbeda-beda, baik berbeda dari segi waktu ataupun pencapaiannya. Kita cuma perlu fokus dengan proses yang kita lalui. Tak perlu menuntut kesempurnaan terhadap yang kita lakukan agar sama dengan pencapaian orang lain. Kesempurnaan itu diciptakan saat kita bisa memperbaiki kekurangan yang kita punya. Maka dari itu, jangan takut belajar dari sebuah kekurangan atau kegagalan. 

    Kenapa aku harus percaya dengan proses? 

    Jawabannya cuma satu: nggak ada yang instan. Sekalipun ada, dia nggak akan bertahan lama dan cuma bersifat sementara. Bahkan, mie instan yang jelas-jelas menuliskan kata "instan" pada bungkusnya saja, perlu proses memasak dulu sebelum memakannya.

    Kalau semua yang ada di dunia ini bisa didapatkan secara instan, kita nggak akan pernah bisa belajar dari apa yang kita lalui. 

    Bagaimana cara aku memulai sebuah proses?

    Tetapkanlah tujuan yang ingin kamu capai, kemudian mulailah mengambil langkah untuk mewujudkannya. Selamat menikmati prosesnya, semoga kamu bisa mewujudkan tujuanmu.

    Sekian tulisan untuk hari ini, selamat berproses!
    Have a nice day,


    Michiko ♡

    24 Juli 2021

    Beranjak Dewasa Bersama Game Candy Crush

    10:54 AM 2 Comments
    Suatu hari, aku main sebuah permainan. Permainannya juga simpel banget kok, cuma tukar posisi permen supaya matching. Permainan ini ada di smartphone android/IOS namanya Candy Crush Saga. Kamu pernah main game ini, nggak? 

    Waktu sedang memainkan permainan ini, aku tiba-tiba kepikiran: Waduh aku dipaksa dewasa dengan sebuah mainan simpel kayak gini—bahkan desain permainannya aja kayak ditujukan buat bocah. 

    Kamu pernah kepikiran begitu juga nggak sih? Ketika lagi emosi dengan kekalahan di permainan, kamu jadi bisa ambil hikmahnya. Ternyata, game Candy Crush nggak cuma sekadar permainan buat aku pribadi. Di dalamnya juga terdapat bermacam-macam pelajaran tersirat yang bisa aku ambil maknanya, salah satunya tentang fase kedewasaan. Waduh, berat ya.
    Beranjak Dewasa Bersama Candy Crush
    Kamu mau tahu sudut pandang aku terhadap permainan ini? Baca seluruh tulisan ini, maka kamu akan menemukan banyak hal tentang fase kedewasaan dalam game ini.

    1. Level menentukan fase kedewasaan kita

    Level Candy Crush
    Level yang ada pada permainan smartphone ini, menunjukkan hari demi hari yang kita lalui. Semakin lama, level itu akan semakin sulit dengan tantangannya sendiri. 

    Saat level 1 sampai 100 kita sanggup melewatinya dengan mudah. Kemudian, saat level 101 sampai 200 kita mulai kesulitan. Tiba saatnya pada level 201 kita kesulitan menghadapi rintangannya bahkan seringkali gagal.

    Kamu juga pasti pernah merasakan bagaimana sulitnya menjadi orang dewasa, bukan? Semakin dewasa, hidup akan terasa semakin berat. Semakin dewasa, tantangan dan rintangan hidup juga semakin banyak.

    2. Tantangan pada setiap level adalah rintangan hidup kita

    Tantangan setiap level Candy Crush
    Apakah kamu lihat tantangan di bagian atas? Itu adalah tantangan pada setiap level di permainan Candy Crush yang harus diselesaikan untuk mencapai level selanjutnya dengan terbatasnya jumlah pergerakan.

    Selalu ada cerita di setiap hari yang kita lalui, baik sulit maupun mudah. Setiap harinya, kita diberikan energi untuk menjalani hari dan menghadapi bermacam-macam tantangan dalam hidup agar kita bisa mencapai kedewasaan. Kita akan menghadapi banyak tantangan dan memanfaatkan sebaik-baiknya energi yang kita punya untuk menghadapi hari ini. 

    Apakah kita akan berhasil dan dapat melanjutkan ke level selanjutnya? Atau justru gagal dan harus mencoba lagi?

    3. Lima nyawa sebagai kesempatan dalam hidup

    Nyawa Candy Crush
    Lima nyawa ini berfungsi sebagai kesempatan kita untuk mencoba lagi saat kita nggak bisa melewati satu level dengan baik, dengan kata lain gagal. Kamu tahu apa yang aku pikirkan tentang hubungan lima nyawa ini dengan kehidupan kita?

    Nggak jarang, kita gagal dalam mencoba suatu hal. Banyak kegagalan yang mungkin kita hadapi, berulang kali terjatuh lagi. Kita juga pasti pernah merasa lelah dengan semua kegagalan itu. 


    Hey! Jangan putus asa, nyawa di permainan Candy Crush akan terisi penuh lagi setelah beberapa menit. Pada titik ini lah, aku menyimpulkan bahwa kita selalu punya kesempatan dalam hidup kita untuk terus mencoba. Ketika kita lelah dengan kegagalan atau belum melihat peluang, maka kita perlu beristirahat sejenak dan mengevaluasi diri kita. 

    4. Cokelat dan permen sama seperti dukungan dari lingkungan

    Bantuan permen dan cokelat
    Sebelum bermain, Candy Crush akan menawarkan bantuan berupa permen dan cokelat untuk kita menghadapi tantangan. Jumlahnya terbatas dan kita perlu menggunakannya dengan bijak. 

    Kamu merasa ada kesamaan nggak sih dengan kehidupan kita? Kita juga perlu dukungan orang lain untuk melewati hari yang penuh dengan cobaan. Sayangnya, dukungan itu gak bisa kita peroleh setiap hari karena adanya keterbatasan dari lingkungan juga. Namun, kita tetap bisa meminta dukungan lingkungan pada momen-momen tertentu di dalam hidup kita. Baik saat kita merasa takut menghadapi masa depan, maupun saat kita selalu terpuruk dalam kegagalan. 

    Fungsinya mirip seperti roda sepeda dalam tulisan Analogi Sepeda Kehidupan, nggak sih?

    Nah, itu lah sudut pandangku tentang permainan Candy Crush Saga. Kamu main game ini juga, nggak? Buat kamu yang belum pernah main game ini, cobain deh! 

    Kalau menurut kamu permainannya seru nggak? Yuk, ceritakan juga pengalamanmu memainkan game Candy Crush

    Sekian tulisan untuk hari ini, kita ketemu lagi minggu depan!
    Have a nice day,


    Michiko ♡

    11 Juni 2021

    Lidah Bermata Pisau

    9:50 AM 0 Comments
    Kamu pernah sakit hati karena lidah seseorang walaupun perkataannya jujur? Iya, kejujuran emang menyakitkan karena kita terlalu senang hidup di dalam kebohongan. 

    Aku juga pernah merasa sakit hati ketika mendapatkan komentar jujur dari orang-orang di sekitarku. Sebagian ada yang berkata jujur tentang penampilanku, sebagian ada yang berkata jujur tentang tubuhku, sebagian ada yang berkata jujur tentang perilakuku, sebagian ada yang berkata jujur tentang masa depanku yang dianggap kelam. Sebagian dari kejujuran mereka membuat aku terluka. 

    Komentar-komentar itu semua datang dari lidah manusia. Bagaimana bisa lidah yang selembut itu bisa mengiris hati seseorang? 

    Lidah Bermata Pisau
    Namanya juga manusia, makhluk sosial, kita pasti akan menemukan orang yang macam-macam perilakunya dalam hidup kita. Salah satunya, orang yang ceplas-ceplos dan nggak bisa filter omongannya sendiri. 

    Kadang-kadang, tingkah mereka itu lucu sekali karena polos dan jujur. Akan tetapi, di beberapa situasi, kadang-kadang mereka menjengkelkan karena ucapan jujurnya yang menyakiti hati. Entah karena dosis kejujurannya terlalu berlebihan, atau aku yang terlalu bawa perasaan. 

    Katanya, segala sesuatu yang berlebihan itu nggak baik, bukan? Sekalipun itu sebuah kebaikan yang berlebihan? Ya... menurutku sih iya. Apalagi kalau keburukan yang berlebihan ya? Pasti hancur sudah dunia ini. 

    Kalau dipikir-pikir, menjadi orang yang jujur itu sebenarnya sebuah kelebihan yang banyak dicari orang, apalagi saat kita hidup di dunia yang penuh dengan kebohongan. Akan tetapi, sepertinya dunia terlalu mencintai rupa kebohongan yang manis sehingga saat kita menjumpai kejujuran, hal itu akan sangat menyakiti perasaan kita. 

    "Kok kamu jadi jelek gitu, kenapa sekarang jerawatnya jadi banyak banget?" tanya seorang wanita yang sedang menggendong bayinya saat pertemuan keluarga yang diadakan setahun sekali. 

    "Kamu sekarang gendut banget ya. Beratmu berapa sekarang?" tanya seorang teman SMA saat pertemuan alumni. 

    "Belum kerja juga? Kamu mau jadi apa? Pengangguran?" tanya seorang pria paruh baya yang sudah lelah menanggung beban keluarga. 

    "Daftar ke sini nggak diterima, daftar ke situ nggak diterima. Nggak usah sekolah lah, percuma kalau bodoh. Nanti cuma buang-buang duit," keluh seorang wanita yang frustrasi dengan anaknya yang nggak kunjung dapat sekolah baru. 

    Cuma basa-basi? Masih zaman basa-basi dengan menyakiti hati orang lain? Baca deh Adab Silaturahmi, supaya basa-basi nggak lagi menyakiti perasaan orang lain.

    Beberapa orang yang menerima komentar itu akan membalas dengan sebuah reaksi: mengeluh atau berubah. 

    Ya sudah, kalau begitu tinggal berubah, apa susahnya? Mengeluh juga nggak menyelesaikan masalah. Anggap saja masukan dari orang lain. 

    Feedback atau masukan memang penting dalam pengembangan diri tetapi sampaikanlah dengan cara yang nggak menyakiti hati dan pahami juga kondisinya. Coba bayangkan saja, bagaimana rasanya kalau kamu sedang berjuang membuang hal-hal yang membuat kamu nggak percaya diri tetapi komentar orang lain justru menjatuhkan mentalmu dan membuatmu jadi semakin nggak percaya diri? 

    Kalau kamu mengalami hal yang sama, apakah kamu akan langsung berubah setelah mendapatkan komentar yang seperti itu? 

    Bagiku, hal ini menjadi pelajaran yang sangat berharga. Aku nggak suka dengan penyampaian kejujuran yang menyakiti hati. Maka, hal ini pun akan jadi pengingat untuk diriku sendiri untuk nggak melakukan hal yang sama. Sebelum menghakimi atau mengomentari orang lain, ada baiknya kita berkaca terlebih dahulu.


    Komentar negatif itu bisa menghancurkan kepercayaan diri yang dibangun bertahun-tahun hanya dalam satu detik saja. Coba bayangkan, berapa banyak kepercayaan diri orang lain yang bisa kamu hancurkan hanya dengan kata-kata dari lidahmu saja? Berapa banyak hati yang berdarah karena sayatan ucapanmu? 

    Kita sudah tahu bagaimana rasanya ketika orang lain mengomentari kekurangan kita, maka jangan lakukan hal yang sama. 

    Lidah itu tajam. Jauh lebih tajam daripada pedang. 

    Kalau kamu gak bisa menggunakan pedang dengan baik, sebaiknya kamu simpan saja pedang itu daripada melukai orang lain. Sama halnya seperti lidah, jika kamu tidak bisa bertutur kata yang baik, sebaiknya kamu diam saja daripada tutur katamu itu menyakiti orang lain. 

    Sayang banget kan kalau lidah digunakan untuk berucap hal yang menyakiti hati orang lain. Padahal, lidah bisa digunakan untuk bertutur kata dengan baik yang bakal sangat menyenangkan hati orang lain. Contohnya, kalau kita mengucapkan 3 kata ajaib yang bisa membuat orang lain tersenyum. 

    Ketahui 3 kata ajaib selengkapnya di artikel: 3 Miracle Words

    Kalau kamu mendapatkan komentar negatif dari orang lain, apa yang kamu lakukan? 

    Yuk, berbagi tips menghadapi komentar negatif di kolom komentar!

    Have a nice day, 


    Michiko♡

    Picture design by nadhishafa