Hari ini kawanku ulang tahun. Delapan belas tahun, tua ya? Cieee yang sudah tua.
Aku terjaga semalaman, membaca-baca tulisannya sambil tertawa dan kagum karena bahasanya yang alay [read: majas]. Scrolling up and down buat lihat siapa saja sih yang mengucapkan "selamat ulang tahun" untuknya. Wow. Banyak. Berarti banyak banget orang yang sayang dia.
Aku? Mengucapkan selamat ulang tahun? Emm, nggak dulu deh. Nanti saja, aku ucapkan terakhir kali. Aku nggak mau kalau ketika aku mengucapkan "selamat ulang tahun" ternyata ucapanku nggak terbaca karena tenggelam dengan ucapan dari orang lain. Kan sakitnya tuh di sini. Aku nggak bisa kasih apa-apa di hari ulang tahunnya ini, misalnya jam weker atau cincin yang mengukir nama kita berdua gitu. Hahaha.
Maaf, bukannya pelit atau gak mau bermodal sedikit, yang mau aku sampaikan hanya doa setulus hati.Cielah. Semoga Allah, melindungi kamu, tercapai semua angan dan cita-cita kamu. Mudah-mudahan, diberi umur panjang, sehat selama-lamanya.
#backsound: JAMRUD - Selamat Ulang Tahun.
Nggak banyak sih yang bisa aku katakan, karena bagaimana ya... mau merayakannya masa orang yang kehilangan umurnya dirayakan, seolah itu tuh seperti senang kalau orangnya cepat mati. Aku sih hanya bisa doakan yang terbaik. Semoga kamu semakin rajin, semakin pintar, semakin sholeha, semakin bertakwa kepada Sang Pencipta. Aku juga mau ucapkan terima kasih, aku belum sempat mengucapkannya secara langsung. Terima kasih sudah mau jadi kawanku, yang mengajakku berbuat kebaikan, menuntunku untuk tetap berjalan di tengah kesulitan, mengukir indahnya kenangan di tengah kepedihan. Asik.
Dia [re: Nonny] ini kawanku sejak zaman purba. Sedikit cerita nih tentang persahabatan aku, aku bertemu dia waktu MOPD (Masa Orientasi Peserta Didik). Badannya kurus, mungil, gak kayak aku bantet, tapi itu dulu ya. Orangnya kelihatan pendiam, tapi karena tugas properti untuk MOPD harus dikerjakan bersama, dari situ dia sudah mulai agak berkicau sedikit walaupun aku nggak sadar kalau itu dia.
Setelah seminggu berlalu, kelas dipisah lagi. Aku berpisah sama dia, aku di IPA 4 dan dia di IPA 7. Tapi... you know what? Aku mencoba masuk kelas karantina olimpiade fisika dan aku bertemu manusia itu lagi. Ya, si mungil, hahaha. Dari sana lah aku mulai dekat dengannya dan saling terbuka. Bahkan sampai aku sering dikatain gila sama dia (huhuhuhu) karena tingkahku yang katanya "nggak waras". Semenjak itu, aku dan dia kayak si kembar yang tak terpisahkan gitu. Ke sana ke mari bersama.
Dok. Pribadi: Momen ketika study tour ke Pantai Pandawa, Bali |
Kita punya banyak kesamaan, jadi aku merasa nyaman saja dekat dan bersahabat dengannya. Dari mulai golongan darah sampai jalan hidup pun sama. Terharu banget gitu ya, hidup bisa satu alur begitu. Jadi, bisa nyambung aja di segala obrolan yang ngalor ngidul.
Lemme describe about her.
Dia bergolongan darah O.
Lahir 2 Januari 1998.
Alamat rumah? Jangan kepo deh. Nanti dia diapelin orang, siapa yang bingung.
Cita-citanya jalan-jalan jauh sama aku. HAHAHAHA.
Hobinya? Foto selfie.
Hobinya sama kayak hobiku. Foto selfie, cantik sedikit, cekrek! Cantik banyak, cekrek! Cantik banget, cekrek cekrek! Ke mana-mana kalau aku bersama dia pasti take shoots melulu kayak lagi gelar photoshoot on the road, entah mau beribu kali atau sekali yang penting momen saat itu terabadikan.
Momen yang paling banyak foto selfie-nya? Waktu ke bali, pinjam tongsis dan narsis. Waktu dia main ke rumahku, narsis habis lah. Sampai buat video di hari itu, tapi aku belum punya videonya. Gimme that videooooo!
Aku dan dia memang punya banyak kesamaan, tapi minat kami berbeda. Dia suka menulis, aku suka menggambar. Dia suka hal yang berbau penelitian, aku suka hal yang berbau relasi dan bahasa. Ya, tapi aku dan dia tetap Bhineka Tunggal Ika.
Baca juga kisah-kisah indah tentang pertemanan yang lainnya di sini
Tahun ini, tahun di mana kami menghabiskan waktu bersama. Hiks. Sedih ya. This year, we will graduate and continue to the college university. Mudah-mudahan, kamu bisa masuk ke kampus yang kamu minati ya.
Nanti kita sama-sama sibuk, mungkin jarang ada waktu buat smsan atau bahkan telfonan. Tapi jangan kamu lupakan kenangan yang pernah kita ukir bersama. Nanti aku telfon kamu deh, tapi kalau ada pulsa HAHAHAHAHA.
Terima kasih untuk ukiran kasih yang menyamarkan luka di hati. Semangat!
Selamat ulang tahun, mudah-mudahan hidupmu selalu bahagia dan diberkahi oleh Allah.
Michiko ♡
Tidak ada komentar:
Posting Komentar