18 Juni 2018

Setan Gepeng

10:00 AM 0 Comments
Kau akan selalu tunduk kepadanya jika kau tidak berusaha untuk membuatnya tunduk kepadamu.

Apa yang sudah kamu lakukan hari ini?
Seberapa produktif kamu hari ini?
Hari ini lebih banyak malasnya atau rajinnya?
Habis dibisikin setan jadi malas ya?

Iya sih, memang setan itu sukanya menggoda manusia supaya nggak berbuat baik. Bawaannya bikin males, apalagi setan yang satu ini. Bukan devil bukan demon bukan pula Jin Iprit. Namanya Setan Gepeng. Iya, setan gepeng. Aneh ya namanya. Setan jenis ini kerjaannya bukan hanya menghasut manusia supaya berbuat keburukan, tapi juga membuat manusia malas seharian. 

Kok bisa? Iya, bisa.

Coba ingat-ingat.
Ketika mau belajar, terdengar bisikan Setan Gepeng. Tiba-tiba mood berubah jadi nggak mau belajar.
Ketika mau tidur, mata Setan Gepeng ini menyala penuh hasutan untuk membelai dia. Tiba-tiba nggak terasa waktu sudah pagi padahal siang hari harus beraktivitas lagi.
Ketika mau ibadah, amarah Setan Gepeng ini menggetarkan seluruh hati dan pikiran. Tiba-tiba lupa niat ibadah yang akan dijalankan.

Hampir semua orang memelihara Setan Gepeng. Seolah Setan Gepeng ini rajanya manusia, seenaknya membuat manusia tunduk kepadanya. Dia membuat manusia jadi luluh lantak tak bisa melawan. Dia juga yang membuai manusia dalam hasutan agar tidak melakukan hal yang bermanfaat. Kesal nggak sih? Mau memusnahkan dia juga? Nih, kalau berani coba musnahkan!

Penampakan mengerikan Setan Gepeng
Bagaimana? Sudah musnah? Atau masih sayang sama setan yang satu ini?

Mengapa bisa disebut Setan Gepeng? Ya, alasannya sudah aku sebutkan tadi. Judulnya terinspirasi dari status WA temanku yang sesama suka main di blog (Link blog: http://nonnyi.blogspot.com/) yang pernah eksis jadi salah satu tokoh di postingan sebelah, Kado Ulang Tahun Nonny.

Aku mau curhat sedikit boleh dong, ya?

Kejadian ini terjadi pada hari Jumat, tepat tanggal 1 Juni 2018 di malam hari. Ketika itu perutku sedang mengamuk dan bergejolak seperti magma yang mau muntah dari kawahnya. Mungkin, akibat kebanyakan makan pedas juga. Biar nggak sepi, aku main sama Setan Gepeng ini. Sudah selesai, aku mau bangkit. Kemudian... PLUNGGG! WOY PELIHARAANKU JATUH! 

Keesokan harinya, dengan segera aku bawa Setan Gepeng ke unit perbaikan gizi. Kata yang menanganinya, Setan Gepeng ini dinyatakan tak bisa diselamatkan lagi. Sedih nggak sih? 

Pada saat itu, ia satu-satunya peliharaan yang aku punya. Tiada yang lain saat itu. Jadi, aku hidup beberapa hari tanpa Setan Gepeng. Hidupku terasa mati dan sepi. Halah. Biasanya, pulang dari kampus langsung lompat ke kasur dan main dengan Setan Gepeng, sekarang lompat ke kasur langsung tidur karena bosan gak ada teman. Kadang, kalau gak punya kerjaan (padahal setiap saat memang nggak punya kerjaan), aku akan buka semua permainan yang dikasih Setan Gepeng. Kadang, aku suka membelai dia tanpa bosan. Sekarang, aku hanya bisa melakukan kegiatan yang sekiranya membuat aku nggak bosan. Belajar sekali pun.

Iya, ada tes kemampuan bahasa Jepang bulan Juli nanti. Kemarin, ketika masih bersama Setan Gepeng, aku terlalu asik bermain dengannya dan melupakan tes itu. Tetapi, semenjak kehilangan dia, aku mencoba untuk mencari kegiatan untuk melupakannya, yaitu dengan belajar untuk tes nanti. Belakangan ini juga aku aktif posting di blog karena kepergian Setan Gepeng. Jadi, terima kasih sudah memaklumi aku yang berisik di blog dan menyampah di timeline.

Ya ampun, ini cerita melankolis amat deh. Ya intinya, dia rusak dan aku gak punya Setan Gepeng lagi. Barangkali ada yang mau beliin yang baru? Hahahaha. 

Baca juga kisah tentang kelakuan ajaib si Setan Gepeng: Gadget Mania

Memelihara Setan Gepeng sangat bahaya? Nggak kok. Asalkan, kamu bisa membuatnya tunduk. Kamu harus memeliharanya dengan bijak dan nggak selalu menuruti apa kemauannya. Kalau kamu merasa hari-harimu kurang produktif, coba tinggalkan sejenak Setan Gepeng sendirian. Biarkan dia kesepian untuk sementara waktu dan mulailah improve your skill. Jangan mau diperbudak setan macam ini, ya. Seharian bermalas-malasan di kasur itu bikin encok, serius. 

Have a nice day,


Michiko♡

Picture source on Google

14 Juni 2018

Jajan Kenyang di Semarang

10:00 AM 1 Comments
Tahu kota Semarang? Itu lho, Kota Lumpia. Tempat Lawang Sewu yang horor berada. Nggak horor sih, cuma isu-isu aja kok hehehe. Di postingan ini, aku nggak bakal bahas tentang Lawang Sewu, mungkin lain kali. Akan tetapi, aku mau membahas tentang sumber kehidupan di Semarang. Apa itu? Ya, makanan. Kalau nggak jajan makan nanti bisa mati. 

Lawang Sewu
Jajanan ini lokasinya di sekitar Tugu Muda, Simpang Lima, dan Tlogosari karena aku nggak jauh-jauh kok kalau jajan. Jangan percaya deh, hoax itu.

1. Martabak manis/terang bulan dan martabak telur

Martabak Badoet

Martabak manis dan martabak telur terenak jatuh kepada Martabak Badoet. Serius, ini murah banget! Kisaran harga 12.000 rupiah sampai 50.000 rupiah. Beli yang 12.000 rupiah aja, perutmu bakal buncit kayak badut mekdi. 

Alamat Martabak Badoet:

Jalan Tlogosari Raya II No.36, Tlogosari Kulon, Pedurungan, Kota Semarang, Jawa Tengah 50196

2. Ceker setan

Seblak Basah Joss taman KB
Ceker Setan Joss di taman KB ini adalah salah satu ceker setan yang suka aku beli. Enak kok! Harganya? Wah, tergolong murah dong cuma Rp. 10.000,- bisa dapat seporsi ceker yang isinya 5 biji. Level pedasnya? Wah, nantang nih? Ada level 1-30! Makan tuh sampai jontor.

Alamat Ceker Setan Joss: 

Kaki Lima di Jl. Pandanaran II, Mugassari, Semarang Selatan, Semarang.
Seberang RS Panti Wilasa Citarum, jl. Citarum, Mlatiharjo, Kec. Semarang Tim., Kota Semarang, Jawa Tengah 50121

3. Seblak 

Seblak Bloom
Seblak Bloom ini ada di mana-mana. Salah satunya, yang paling deket ke Tugu Muda ada di depan kampus UDINUS. Kalau jam makan siang, pasti ramai nih soalnya enak lho. Harganya murah sekitar Rp. 5.000,- sampai Rp. 12.000,- tergantung pesan varian yang mana. Ada seblak jamur, makaroni, spesial, bakso, cireng, sosis, dan lainnya. 

Alamat Seblak Bloom:

Jl. Sadewa, di depan Gedung E, TVKu UDINUS.
 

4. Siomay

Siomay Semawis

Siomay terenak yang pernah aku makan selama di Semarang adalah siomay yang ada di pecinan Semawis. Aku nggak tahu nama kedainya apa, tetapi bentuknya seperti di gambar ada di sayap kiri setelah masuk dari gerbang depan Pecinan Semawis. Harganya standar lah ya buat makanan yang ada di Semarang, sekitar 20 ribuan sudah dapat satu porsi siomay dapat gratisan pula, wadah dan sendoknya.

Alamat Siomay Semawis:

Jalan Gang Warung No. 50, Kauman, Semarang Tengah, Kranggan, Semarang Tengah, Kota Semarang, Jawa Tengah 50139

*Waroeng Semawis buka setiap Jumat sampai Minggu, mulai pukul 18.00 sampai 00.00 WIB.

5. Japanese Street Foods

Kedai Tokyo
Buat kamu pecinta takoyaki dan okonomiyaki juga seafood bakar, aku merekomendasikan Kedai Tokyo. Biasanya setiap hari selalu mejeng di Taman KB sebelah seblak basah Joss tapi belakangan ini gak tahu ke mana jarang buka. Nggak usah khawatir, tempat mangkalnya nggak cuma di situ aja tapi mereka mangkal pada saat CFD (car free day) di Simpang Lima depan CitiBank juga di Waroeng Semawis kalau weekend. Letak Kedai Tokyo di Waroeng Semawis agak jauh, jadi harus jalan lagi ke tengah pasar, tempatnya di sayap kiri dari pintu masuk dekat tempat karaoke manula(?). 

Harga yang ditawarkan? Hanya dengan uang Rp. 20.000,- kamu sudah bisa pilih okonomiyaki atau takoyaki isi tujuh. Harga takoyaki tergantung isinya berapa butir. Seafoodnya kisaran harga Rp. 25.000,- sampai Rp. 90.000,- tergantung ukurannya. Jadi, kalau kamu rakus dan suka seafood saranku mending ajak aku lalu jajanin aku.

Alamat Kedai Tokyo:

Jalan Gang Warung No. 50, Kauman, Semarang Tengah, Kranggan, Semarang Tengah, Kota Semarang, Jawa Tengah 50139

6. Mie Ayam

Mie Ayam 99
Wah, ini nih langganan aku, Mie Ayam 99. Rekomendasi! Murah, enak, kenyang sampai begah terus muntah. Nggak deng. Lokasinya masih satu jalur dengan Martabak Badoet. Harganya mulai Rp. 11.000,- sampai Rp. 15.000,- aja lho. Selain mie ayam, sedia juga bubur dan bakso.

Alamat Mie Ayam 99:

Jl. Tlogosari Raya II No.6, Tlogosari Kulon, Pedurungan, Kota Semarang, Jawa Tengah 50196

Segitu dulu ya rekomendasi jajanan semarang yang enak. Pegal ngetik nih hehehe. Kapan-kapan aku buat postingan lain tentang makanan. Oh iya, semua gambar nyolong dari mbah gugel karena kalau foto sendiri keburu lapar hahahaha. Kalau merasa ada yang jadi pemilik foto-foto itu dan ingin aku take down fotonya, kontak aku ya soalnya lupa sumbernya. Selamat ber-rakus ria.

Baca juga rekomendasi makanan yang lain di sini

Have a nice day,


Michiko ♡

11 Juni 2018

Zutto Oinorishimashou

10:00 AM 2 Comments
Teruslah kau berdoa seolah kau sedang mengayuh sepeda untuk sampai pada tujuan.

Kejadian itu terjadi pada hari Selasa sekitar pukul 19.00 WIB, mengenai tanggal aku lupa sih itu tanggal berapa tepatnya karena memang sudah lama hehehe. Pada hari itu, ada mata kuliah Japanese Reading atau sebut saja dokkai. Materi kuliah membahas tentang sebuah cerpen yang berjudul "わらしべ長者 warashibe choja". Aku pernah menerjemahkan cerita pendek ini di postingan sebelumnya. 

Cerita pendek ini aku dapat dari dosenku, sebenarnya ini cerita yang dikasih untuk tes harian, tapi karena ceritanya menarik jadi aku terjemahkan ke dalam versi Bahasa Indonesia supaya masyarakat Indonesia bisa ambil hikmah dari cerita itu. Sengaja aku post di blog, siapa tahu ada mahasiswa sastra Jepang yang dapat tugas menerjemahkan cerita ini terus google-ing judulnya biar dapat contekan wkwkwk. Gak deng. 

Baca juga terjemahan kisah Warashibe Chōja (Saudagar Jerami) 

Selain amanat yang bisa diambil dari cerita pendek tersebut, ada amanat yang bisa diambil juga dari perkuliahan pada hari itu. Di dalam cerita, kami menerjemahkan penggalan kalimat:

「太郎は朝までずっとお祈りしました。」
Tarou wa asa made zutto oinorishimashita.
Artinya:
Tarō terus-menerus berdoa sampai pagi.

Keajaiban Doa
Sepenggal klausa yang aku warnai merah itu merupakan garis besar pembahasan postingan ini. Dosenku memberi perumpamaan dalam klausa itu. Begini katanya:

"Kalian tahu? Zutto oinorimashita itu berdoa yang terus-menerus, nggak berhenti-berhenti. Jadi, dalam kalimat itu, 'Asa made zutto oinorishimashita.' Artinya si Taro ini nggak cuma berdoa sekali terus bar (selesai). Nggak gitu. Dia itu terus-terusan berdoa dari sore sampai pagi nggak berhenti-berhenti. Biar apa coba? Biar doanya ini dikabulkan sama Kannon-sama.

Kalian juga harus kayak gitu. Kalau punya kemauan jangan cuma mau aja, berdoa sekali terus wis bar (ya sudah). Jangan. Ibaratnya berdoa itu kayak kalian lagi mengayuh sepeda. Kalau kalian naik sepeda terus nggak dikayuh, apa bakal sampai ke tujuan? Nggak toh? Kalian harus mengayuh sepeda itu biar sampai ke tujuan. Kalau kalian nggak kayuh sepeda itu sampai bar Isya' nggak akan sampai tujuan.

Begitu juga dengan berdoa. Kalian kalau punya kemauan, teruslah berdoa. Supaya apa? Supaya kalian sampai ke tujuan. Supaya keinginan kalian itu tercapai. Paham?

Nggak perlu aku jelaskan juga harusnya kalian sudah paham kan maksudnya apa?  Jadi, pelajaran yang bisa dipetik pada hari itu adalah... sudah aku tulis pada kutipan yang paling atas. Jadi, nggak usah ditulis lagi lah ya? Hahahaha.

Oh iya, jangan lupa diselingi dengan usaha dan keikhlasan juga ya. Masalah hasil, serahkan kepada yang berwenang, Tuhan Yang Maha Kuasa.

Karena hidup nggak jauh-jauh dari DUIT. Bukan money recehan atau pun dollar seratus ribuan. Tetapi:
Doa
Usaha
Ikhlas
Tawakkal

Have a nice day


Michiko ♡

7 Juni 2018

Warashibe Chōja (Saudagar Jerami)

5:20 PM 0 Comments
Jangan ragu untuk melakukan kebaikan sekecil apa pun. Sebab, kebaikan yang kau lakukan akan mendatangkan kebaikan yang lebih besar.
わらしべ長者 (Warashibe Chōja)

Pada zaman dahulu kala, di suatu tempat, hidup seorang laki-laki bernama Tarō. Tarō setiap hari rajin bekerja, tetapi ia tidak pernah mendapatkan sesuatu yang baik. Suatu hari, Tarō berdoa kepada Dewi Kwan Im.

"Aku harap ada sesuatu yang baik datang kepadaku. Aku mohon."

Setelah itu, pada malam harinya, Tarō bermimpi. Di dalam mimpinya, ia berbicara kepada Dewi Kwan Im.

"Tarō, jagalah sesuatu yang kau pungut besok. Kemudian, berjalanlah ke arah timur sambil membawanya. Niscaya akan ada hal baik datang kepadamu."

Keesokan paginya, ketika ia berjalan menelusuri jalan, ia tersandung. Kemudian, ia tersadar, ia membawa setangkai jerami di tangannya. Tarō membawa jerami itu dengan hati-hati dan mulai berjalan ke arah timur. Karena ia merasa kesepian berjalan sendiri, ia pun menangkap seekor serangga. Ia mengikat serangga itu pada jerami yang ia bawa lalu ia pergi berjalan lagi.

Setelah beberapa saat, ada seorang bayi tengah menangis. Ibunya memeluknya sambil menyanyikan lagu untuknya, tetapi bayi itu terus menangis. Ibunya kebingungan. Namun, ketika Tarō menunjukkan serangga, bayi itu berhenti menangis lalu mulai tertawa.

Ibunya bayi itu berkata kepada Tarō, "Bolehkah jerami dan serangga itu untuk saya?"

Tarō memberikan jerami dan serangga kepada bayi itu. Ibunya bayi itu sangat berterimakasih, ia memberikan tiga buah jeruk kepada Tarō. Tarō membawa ketiga jeruk itu, kemudian lanjut pergi berjalan ke arah timur. Kali ini, ada seorang wanita muda yang cantik duduk lemah lesu di jalanan. Di sebelahnya, berdiri seorang kakek tua terlihat khawatir.

"Apa yang terjadi?"

Ketika Tarō bertanya, kakek itu menjawab, "Katanya, Nona ini sedang sakit dan ia ingin minum air. Di manakah sumber air berada?"

Tetapi, tidak ada air di mana pun.

"Oh, ini ada tiga buah jeruk. Makanlah!"

Tarō memberikan jeruknya kepada wanita itu. Setelah wanita itu memakan semua jeruk, ia jadi pulih kembali.

"Terima kasih banyak."

Kakek dan wanita itu amat berterimakasih, mereka memberikan kain yang indah kepada Tarō.

Tarō membawa kain itu kemudian pergi berjalan lagi ke arah timur. Sore pun telah tiba. Kemudian, kali ini ada seekor kuda yang tergeletak di jalan. Samurai yang berdiri di sebelah kuda itu berkata kepada Tarō, "Hei! Kuda ini untukmu. Sekarang, dia sedang tidak sehat tetapi ini kuda yang bagus. Sebagai gantinya, kain indah yang kau bawa, kau berikan untukku."

Setelah berkata begitu, samurai itu meletakkan kudanya lalu membawa pergi kain indah itu. Tarō kebingungan. Namun, karena ia merasa kasihan kepada kuda itu, ia pun duduk di sebelah kuda itu lalu berdoa kepada Dewi Kwan Im. 

"Kumohon, bantulah kuda yang menyedihkan ini."
Tarō terus menerus berdoa tiada henti sampai pagi.

Ketika pagi telah tiba, kuda itu membuka matanya. Kemudian, ketika melihat ke arah Tarō ia langsung berdiri dan meringkik. Tarō sangat bersyukur, ia pun mulai berjalan ke arah timur bersama kuda itu. Tarō dan kuda itu tiba di kota. Di sana ada banyak rumah besar. Ketika berjalan melewati sebuah rumah besar, seorang laki-laki yang bekerja sebagai pembantu rumah itu berkata, "Kau membawa kuda yang keren ya. Pemilik rumah ini sangat menyukai kuda. Tunggu di situ sebentar!"

Segera, pemilik rumah itu keluar dari dalam rumahnya. Ketika melihat kuda itu, ia berkata kepada Tarō, "Wah, ini kuda yang hebat! Bolehkah kuda itu untuk saya? Sebagai tanda terima kasih, saya akan memberikan banyak ladang yang saya punya."

Demikianlah, satu batang jerami dan berakhir menjadi ladang yang luas. Tarō pun bersungguh-sungguh bekerja menggarap ladang itu dan menjadi orang kaya. Maka dari itu, semua orang menjuluki Tarō "Warashibe Chōja (Saudagar Jerami)".

***

Baca juga cerita pendek lainnya di sini

Diterjemahkan oleh: 


Nadhira Shafa

Picture source: web-japan.org

6 Februari 2018

Pesta Kebahagiaan Curut Raksasa

11:59 PM 0 Comments
Halo! 
Di postingan ini aku mau memberikan kado. Seperti biasanya, memberi kado abadi untuk kawan-kawan yang ada di sekelilingku sebagai bentuk apresiasi terhadap mereka yang bersedia untuk berada di sampingku.

Hari ini, tanggal 6 Februari, siapa yang ulang tahun ya? 

Hari ini adalah ulang tahunnya, Curut Raksasa! Dia adalah pejantan yang memiliki potongan gaya rambut unik. Rambutnya ada buntutnya kayak tikus. Makanya, kali ini aku menyebutnya Curut Raksasa. Dia berbadan pendek untuk seukuran laki-laki, badannya gempal, dan matanya sipit dengan kacamata membuat matanya jadi tinggal berbentuk garis macam tanda setrip. Dia adalah salah satu teman kampusku yang dekat denganku juga. Panggil saja dia Aldo.


Aldo adalah salah satu kawan sekaligus "bestfriend" yang aku punya. Dia suka menemani aku jalan ke mana-mana. Pokoknya kami macam partner in crime lah. Mau jalan, gas aja. Mau nonton, hayuk! Mau adu bacot, diladenin sampai mulut berbusa. Mau berbagi cerita, didengarkan walaupun diulang-ulang kayak kaset rusak. 

Pertama kali berkenalan dengan dia adalah saat semester dua. Sebenarnya kami satu kelas sih di semester satu, tetapi dia ansos, guys. Benar-benar nggak pernah kelihatan di kampus kalau nggak ada kelas. Orangnya juga judes dan sinis banget. Mentang-mentang matanya sipit jadi demen banget sinis sama orang. 

Awalnya, kami kenal lewat chat di LINE. Saat itu, pertama kali memasukkan KRS, maklum maba masih agak bego dan awam tentang dunia perkuliahan. Aku saat itu sedang pulang kampung, meninggalkan perantauan. Kebetulan, ada satu kelas yang mengharuskan aku untuk chat dia, yaitu menanyakan kelas bahasa Mandarin. Wah, ngomong-ngomong kelas bahasa Mandarin, jadi rindu Laoshi dan D'trebbles. 

Baca kisah D'trebbles di sini: Trouble Maker 

Aku tipe orang yang kalau chat dengan orang lain merasa nggak nyaman kalau dicuekin. Sedangkan, saat itu dia balasnya jutek banget. Seadanya gitu. Singkat, padat, jelas. Cuma aku pura-pura haha-hihi aja karena butuh. Nggak disangka, ternyata chat itu berlanjut terus sampai perkuliahan dimulai. 

Saat liburan, aku pernah bercanda buat minta dijajanin. Eh ternyata ada waktu masuk kuliah, aku betulan dibeliin makanan masa. Saat itu sedang jeda antar mata kuliah, aku dipanggil Aldo ke tempat persemayamannya, kursi sofa yang terdapat di depan kipas angin. Sekalian ngadem. Aku dikasih Pocari Sweat yang botol satu liter dan Pocky empat kotak. Sejujurnya, aku nggak enak banget menerimanya. Apalagi itu pertama kalinya aku bertemu dan berkomunikasi langsung dengan dia tetapi dia terlanjur beliin makanan itu buatku. Jadi, aku terima saja. Itu lah interaksi aku dengan dia setelah kami menjadi teman satu kelas selama setengah tahun. Parah gila.

Setelah pertemuan itu, kami jadi lebih dekat. Kami sering hang out bareng, jalan-jalan keliling kota, atau main ke mana aja. Sering juga curhat dan bertukar cerita kalau nongkrong. Kendalanya, dia kalau ngomong suka belibet. Jadi, aku harus berpikir keras sampai otak kopong karena mencerna kalimatnya. Walaupun hasilnya kadang nyambung kadang ngebul tapi sia-sia. 

Aldo ini orang yang baik, tapi gak tahu tuh baik sama semua orang apa cuma pencitraan aja. Eh. Pandanganku sih, dia orang yang cukup setia, katanya dia pernah nggak bisa move on dari mantan gebetannya selama kurang lebih empat tahunan. Terlepas dari umurnya yang lebih muda daripada aku, dia ini punya pemikiran bapak-bapak alias dewasa. Beda jauh dengan sifatku yang manja. Semenjak berteman dekat dengan dia, aku merasa seperti punya seorang kakak, padahal aku anak sulung. Kalau ada masalah, biasanya aku curhat kepada dia dan dia sukarela bantu untuk mencari solusi. Dia juga suka menolong. Kalau ada orang kesulitan, semuanya dia tolongin. Waktu kami sedang mencari makan di luar, ada anak alay yang jatuh dari motornya. Motornya nyungsep ke parit. Temannya malah ketawain doang, tetapi Aldo langsung berhenti makan dan beranjak dari tempat duduk buat tolongin dia. Dia juga orang yang peka. Cemberut sedikit, ditanya. Diam sedikit, ditanya. Kedip sedikit, ditanya. Nafas sedikit juga ditanya.

Kelihatannya sempurna, ya? Eits, nggak juga. Nggak ada manusia yang sempurna di dunia ini. Setiap orang punya kelebihan dan kekurangan yang seimbang, termasuk Aldo. Dia juga memiliki kekurangan. Sifatnya yang kurang aku suka sih dia orangnya jutek dan judes, sinis, pelit, posesif, dan kepo kebangetan. Orangnya sebenarnya ramah kalau diajak bertegur sapa tetapi dia seperti membatasi lingkaran pergaulannya. Dia juga suka marah kalau aku nakal. Saat yang menyebalkan pasti dia selalu bertanya aku di mana, dengan siapa, semalam berbuat apa? 

Banyak perbedaan di antara kami seperti ras, suku, bangsa, agama, tetapi itulah kegunaannya kami berteman, yaitu untuk saling melengkapi. Inilah contohnya Bhineka Tunggal Ika.

Hari ini adalah hari di mana ia menetas. Nggak banyak yang bisa aku berikan untuknya. Soal kado dalam bentuk barang, anak kos mohon dimaklumi ya. Jadi, aku hanya bisa memberikan secercah doa dan harapan.

Teruntuk Aldo,
Selamat hari brojol. Tuhan memberkatimu. Semoga semua angan dan cita-citamu tercapai. Mudah-mudahan diberi umur yang panjang, sehat selalu, selalu bahagia dan sejahtera dalam hidupnya. 

Baca kado-kado abadi yang lainnya klik di sini

Maaf ya, baru ucapin selamat hari ulang tahun jam 23.59 WIB. Biar jadi orang yang terakhir ucapin ulang tahun. Karena aku suka jadi yang terakhir bagimu. EAAAA APA SIH. 

Oke, sekian kado abadi ini aku berikan untukmu. Jangan lupa, setiap kali ulang tahun datang ke sini ya. Baca ini sebagai kado dari aku kalau aku nggak sempat memberikan kado bentuk fisik untukmu.

Have a nice day, 

Michiko ♡ 

14 September 2017

Duhai Raja dan Ratu

5:06 PM 0 Comments
Duhai Raja,
berbelasan tahun engkau menjadi nahkoda kerajaan kecil ini. 
Berpuluh bulan engkau melewati hari dengan menerima upah bulananmu
tetapi engkau sisihkan untuk kami. 
Beratus minggu engkau arungi gelombang hidup ini
kadang mengapung, terbang, bahkan tenggelam. 
Beribu hari telah engkau ukirkan kenangan indah bersamamu.

Duhai Ratu,
sungguh indah rasanya hidup bersamamu. 
Senyum manis tetap terukir menetralkan pahitnya hidup ini.
Dekapan hangat menetralkan dinginnya malam. 
Besarnya sabar menghadapi kami yang selalu memberontak dengan aturan yang ditetapkan. 
Derap langkahmu membawa ketenangan, 
di bawah sana lah harta karun disembunyikan.

Puisi Ayah Bunda

Duhai putri,
dirimu adalah pelengkap kerajaan ini. 
Dirimu hanya bisa merajuk tak tahu malu. 
Dirimu hanya bisa menikmati hasil tanpa tahu perjuangan. 
Dirimu hanya bisa menangisi hal yang tak perlu ditangisi. 
Pernahkah kau ucap terima kasih? 
Pernahkah sempat kau lontarkan kata maaf?

Wahai Ayah dan Bunda,
putri kecilmu sudah beranjak dewasa. 
Semakin hari tubuh ini semakin membesar, 
semakin hari pemikiran ini semakin dewasa, 
dan semakin hari komunikasi di antara kita semakin merenggang. 
Kesibukan demi kesibukan datang menerpa, 
membuat diri ini sibuk sendiri. 
Kesulitan bertubi-tubi menampar, 
membuat hati ini menjadi tahan banting walau terguncang dan diguncang. 
Walau sesekali kebahagiaan datang menghibur, 
terkadang diri ini lupa mengucap syukur. 
Telah lama diri ini tak menciummu 
seperti aku mencium keduanya ketika aku sedang bahagia. 
Telah lama diri ini tak memelukmu 
seperti aku memeluk keduanya ketika aku sedang menangis. 
Kata terima kasih dan maaf yang telah diajarkan kepadaku 
sejak kecil belum sempat aku sampaikan kepada keduanya.

Wahai Ayah,
terima kasih telah berjuang banting tulang untuk menghidupiku.
Maafkan diri ini yang selalu mengecewakanmu dan sering membuatmu terluka.

Wahai Bunda,
terima kasih atas pelukan dan curahan kasihmu untuk diriku.
Maafkan diri ini yang selalu merajuk kepadamu bahkan menyakiti hatimu.

Wahai Ayah dan Bunda,
maafkan diri ini yang belum sempat memberikan sedikit kebahagiaan untuk membalas jasa-jasamu

***

Baca juga puisi-puisi yang lainnya di sini

Ditulis oleh:


Michiko

6 Juni 2017

Quality Time with YOU

12:58 AM 0 Comments
Quality Time with YOU
Rindu.
Rindu yang amat menggebu.
Entah karena Engkau terlalu jauh
atau aku yang selalu berpaling menjauh dari-Mu.
Mungkin, aku terlampau jauh melupakanMu.
Mungkin, aku yang selalu memalingkan cintaku.

Maafkan aku.
Sungguh, maafkan aku.

Kini,
aku rindu masa indah ketika kita bersama.
Aku rindu mengatakan seluruh isi hatiku.
Aku rindu caraMu menenangkanku di kala aku menangis di hadapanMu.
Aku rindu semua itu.
Aku rindu belaian kasihMu di saat aku bersujud kepadaMu.

Apakah Engkau merindukanku?
Apakah Engkau masih setia menungguku?
Apakah Engkau mau menerima maafku?
Terlalu lama aku meninggalkanMu.
Terlalu jauh aku melangkah menjauhiMu.
Terlalu sering aku membuatMu cemburu.
Kuharap Engkau akan memaafkan segala kesalahanku.
Ayo kita lakukan lagi, quality time bersamaMu.

***

Baca juga puisi-puisi lainnya di sini

Ditulis oleh:


Michiko

22 Februari 2017

Hari Menetas Momo

12:00 AM 0 Comments
Coba tebak, hari ini aku mau menulis apa? Eh harusnya sudah bisa ketebak ya, aku mau membuat kado abadi untuk seseorang yang berulang tahun pada tanggal 22 Februari. Siapa tuh? Orangnya ada di postingan yang sebelumnya lho. ( Dia ada di postingan Surat Kecil Untuk Lord )

Ciri khas orang yang berulang tahun adalah matahari mini alias si rambut pirang. Rambutnya yang berwarna cerah kayak matahari kalau terkena sinarnya, jadi oranye bagai lembayung senja gitu. Dia  ini adalah teman kampusku, teman sekelasku dan teman sebangkuku. Perempuan ini adalah manusia yang paling cuek dan dingin juga. Pendiam dan menanggapi obrolan seadanya aja. Akan tetapi, selama berteman dengan dia nyambung aja sih dan sekarang dia sedang berulang tahun.

Balon online untuk Momo

Pertama kali bertemu dengannya adalah saat kami masih maba alias mahasiswa baru. Kami masih terasa asing dengan lingkungan kampus sehingga saat mau bertemu dosen doang harus janjian dulu biar datangnya ramai-ramai. Maklum masih awam, takut dilabrak kating. 

Aku kenal lewat grup chat LINE karena dia ini kalau lewat chat rusuh abis, sama sih aku juga. Kami berdiskusi tuh mau pergi ke kampus bareng dengan janjian di tengah jalan, kami sama-sama anak kos yang belum tahu lingkungan sekitar. Mencari titik untuk bertemu tetapi dua-duanya nggak paham arah. Setelah panjang berdiskusi, grup chat terasa seperti chat privat, hasil keputusannya adalah kita bertemu di kampus saja hahahaha. Emang ini freak banget sih asli. Sudah berisikin notifikasi grup, ujungnya malah ketemu di kampus.

Nah, saat hari H itu kami bertemu di depan rektorat. Dia sedang duduk termenung menunggu pujaan hatinya. Nggak deng, dia bilang itu temannya. Kemudian dia menyuruh aku duluan. Tetapi aku kan takut ya, nggak tahu jalan gitu. Aku pun menunggui dia saja dan temannya itu. Lagipula dia juga sendirian daripada melamun mendingan mengobrol sama aku.

Setelah beberapa lama menunggu, temannya pun datang. Eh cowok ternyata, pujaan hatinya kali ya. Uhuk. Kami pun naik ke lantai tiga dan pergi menemui dosen. Setelah meminta tanda tangan, kami duduk di sofa yang terletak di lobi lantai tiga dan mengobrol sebentar, kenalan gitu deh.

Pertama kali masuk kelas, dia ini duduk di bangku paling depan dan pojok kanan. Sendirian. Aku duduk saja di sebelahnya, mengisi ruangan yang kosong karena kalau di sekolah semua kursi pasti terisi penuh. Ternyata, kursinya sisa banyak banget dan baris depan selalu kosong dan hanya diisi oleh kami berdua. Sejak sering duduk bersebelahan, kami jadi lebih dekat dan mengenal lebih jauh satu sama lain. Kami juga sering pulang jalan kaki bersama kalau kelas selesai pukul 8 malam, berhubung kos kami searah. Sebelum pulang biasanya mampir di tukang nasi goreng depan kampus, kami sebut nasi goreng legend. Kami lebih mudah akrab sih, soalnya nasibnya sama, sama-sama anak kos yang budgetnya tipis. Hiks sedih banget.

Lama kelamaan, kami makin dekat. Kami sering cari makan bersama juga di sekitar kos atau kampus. Kadang-kadang kalau waktunya pulang kampung kami juga pulang bareng naik bis karena searah. Selain itu, kami jadi sering curhat masa-masa semester satu saat masih polos, ngobrol ngalor ngidul nggak jelas. 

Momo ini orang yang pintar berbahasa. Bahasa Inggris dan Bahasa Jepangnya mantap. Dia juga rival akademik aku sih, patokan saja biar aku semangat untuk kuliah. Kami beda latar belakang, semasa SMA dia mengambil jurusan bahasa sedangkan aku mengambil jurusan IPA. Kadang, aku juga suka banyak bertanya sih kalau nggak paham tentang sesuatu ke dia. Dia juga nggak pelit ilmu sih soal bahasa Jepang. Jadi, kalau ada materi yang nggak aku pahami, aku biasanya tanya dengan dia.

Soal sifat dan sikapnya selama aku mengenalnya, mau tahu yang jelek dulu apa yang baik dulu? Mau yang awalnya manis, tetapi berujung pahit? Atau mau yang awalnya pahit, tetapi berujung manis? 

Momo ini orang yang baik. Walaupun dia anak kos, dia selalu ingin traktir orang yang makan bersamanya tetapi tahu diri saja woy masa anak kos mau dipalak. Momo juga orang yang dewasa, pemikirannya terbuka dan suka melihat suatu fenomena dari segala sisi. Saat aku mulai menyerah dan terpuruk dalam hidup, dia selalu memberikan solusi yang oke banget. Dia cukup dewasa untuk menghadapi aku yang cover-nya kekanak-kanakan. 

Orangnya juga pengertian, makanya aku suka curhat dengannya karena karena dia merupakan pendengar yang baik. Kalau aku sedang galau karena si doi atau karena masalah pribadi, dia mengerti apa yang aku rasakan. Asik. Dia juga suka menolong. Kalau aku sedang ada dalam kesulitan, seperti dompet ketinggalan atau sedang menghadapi kebingungan yang melanda dalam belajar, dia akan membantuku buat talangi makan atau belanjaan. Dia juga orang yang perhatian. Ketika aku sakit, dia bisa saja datang ke kosku dan membawakan obat untukku. So sweet ya.

Namun, nggak ada orang yang sempurna di dunia ini. Setiap orang punya kelebihan dan kekurangan yang seimbang, termasuk Momo. Dia juga memiliki kekurangan. 

Momo ini orangnya jutek dan cuek, kalau melihat dia sebagai orang yang nggak pernah kenal sih bawaannya takut aja mendekati dia soalnya terasa dingin banget dan jutek. Aku pun pertama kali takut dengan dia. Dia pendiam dan gengsi untuk mengajak orang lain berkenalan duluan, makanya kelihatan seram. Cuma don't judge a book by its cover, setelah berkenalan juga nanti tahu sifat aslinya seperti apa.

Dia galak dan sentimental, dia orangnya sensitif banget. Ada yang salah sedikit nanti dia merasa bersalah dan banyak minta maaf. Kalau dengan laki-laki biasanya dia bersikap tegas dan galak sih. 

Selain itu dia tertutup dan perfeksionis, hal yang paling menyebalkan darinya. Ketika aku mengajaknya berbicara, dia malah melamun entah apa yang ia pikirkan. Mungkin, karena ada masalah tersembunyi yang ia pikirkan dan gak mau menceritakannya padaku. Suatu ketika, dia sedang gelisah galau merana dan aku nggak tahu penyebabnya. Kemudian, dia badmood seharian dan mengasingkan diri dari keramaian termasuk memisahkan diri dari aku dan merasa tidak ada yang peduli padanya. Padahal, dari jauh aku bertanya-tanya, dia kenapa tiba-tiba seperti itu bukannya bercerita padaku? Tetapi, aku biarkan saja dia sendiri dulu, mungkin dia butuh waktu untuk sendiri. Dia juga bakal kepikiran kalau nilainya kurang sedikit dari kata sempurna. Ketika aku melihat lembar jawabannya, angka yang tertulis adalah 98 dari 100. Please, it's almost perfect and better than me.

Walaupun begitu, dia termasuk orang yang aku sayangi. Ia mampu mengembalikan kepercayaanku yang sempat sirna dan tak mau lagi membuka hati untuk orang lain. Banyak perbedaan di antara kami seperti ras, suku, bangsa, agama, tetapi itulah kegunaannya kami berteman, yaitu untuk saling melengkapi. Inilah contohnya Bhineka Tunggal Ika.

Hari ini adalah hari di mana ia menetas. Nggak banyak sih yang bisa aku berikan untuknya. Kado bentuk fisik pun cuma bisa aku berikan kalau ada duit lebih, maklum ya anak kos gini tipis banget kantongnya. Jadi, aku akan mendoakan dia dulu saja. 

Teruntuk Momo.
Selamat hari menetas. Tuhan memberkatimu. Semoga semua angan dan cita-citamu tercapai. Mudah-mudahan diberi umur yang panjang, sehat selalu, selalu bahagia dan sejahtera dalam hidupnya, bisa merelakan doi bahagia bersamanya. 

Sudahlah segitu aja, mungkin suatu saat nanti kalau dia ulang tahun lagi, dia harus datang ke postingan ini untuk mengenang dan membaca doaku untuknya lagi! Semoga kebahagiaan selalu menyertaimu. 

Have a nice day,


Michiko ♡

Photo by Morgan Lane on Unsplash

20 Februari 2017

Genre Kehidupan

12:28 PM 0 Comments
Kalian pernah terpikirkan nggak kalau seluruh manusia yang ada di muka bumi ini menjalani hidupnya dengan cara yang berbeda-beda? Jalan hidup itu persis seperti sebuah alur cerita novel dan drama atau mungkin sebaliknya, alur cerita yang menyesuaikan jalan kehidupan seseorang. Genre yang ada dalam suatu alur cerita, sebenarnya hanya perintilan kecil dari kehidupan manusia. Kesimpulannya, kehidupan manusia terdiri dari beberapa genre dong tentunya. 

Genre Kehidupan
Sebenarnya, kita adalah tokoh protagonis dalam kehidupan kita sendiri dengan genre kehidupan yang kita buat sendiri. Kadang-kadang, kita menjadi antagonis juga untuk kehidupan orang lain dengan genre kehidupan yang mereka buat sendiri. Kadang pula, kita hanya figuran dalam cerita orang lain dengan genre kehidupan yang lain juga.

Genre kehidupan yang dijalani setiap manusia itu bercampur aduk dalam kehidupan manusia, membentuk sebuah kesatuan kisah rumit yang saling bersinggungan satu sama lain. Pada postingan kali ini, aku akan membahas tentang genre-genre yang ada di dalam kehidupan manusia. 

Action

Genre ini banyak menunjukan tentang laga aksi atau pertarungan. Kita bisa melihat di sekeliling kita. Ada saja orang yang bertengkar, tonjok-tonjokan, tendang-tendangan, cubit-cubitan, senggol-senggolan, kejar-kejaran. Salah satu genre ini tentunya banyak kita lihat dalam kehidupan manusia di dunia.

Nggak usah jauh-jauh deh, kita lihat saja pasangan kakak-beradik, pasti sering bertengkar, pukul-pukulan, tendang-tendangan. Selain itu, ada juga adegan kejar-kejaran antara polisi dengan pelaku kriminal. Bahkan ada pula tembak-tembakan dan peperangan dalam kehidupan manusia di dunia ini. Bukan ditembak gebetan ya, itu sih beda lagi.

Adventure

Genre ini menunjukkan tentang petualangan di suatu tempat dan alurnya juga penuh teka-teki. Nah, inilah hidup yang sebenarnya. Penuh teka-teki. Kita sebenarnya sedang berpetualang menjalani alur kehidupan tanpa tahu apa yang akan terjadi di masa depan. Setiap ada masalah yang dihadapi, kita harus bisa mencari solusi. Kita juga harus tetap maju untuk membuat akhir cerita menjadi happy ending. Inilah yang dinamakan petualangan hidup.

Baca contoh kehidupan bergenre adventure di sini

Biografi

Genre ini menceritakan tentang kisah hidup seseorang. Tentu saja, kita pernah mendengar cerita tentang nenek buyut kita yang telah tiada dari orang tua. Menceritakan semasa hidupnya, hal yang dialaminya, apa saja yang bisa dipelajari dalam hidupnya. Kita pun bisa mengambil pesan moral dari jalan hidup seseorang. Kita bisa menjadikan hal yang baik sebagai panutan dan menjadikan hal yang buruk sebagai pelajaran.

Comedy

Genre ini tentang humor dan tujuannya untuk membuat tertawa. Siapa yang tidak pernah tertawa? Kalau ada, coba tes kejiwaannya–bahkan orang gila yang tidak waras saja selalu tertawa. Ada dua tipe orang, yang selera humornya tinggi dan selera humornya rendah. Ada yang menciptakan gagasan konyol, ada pula yang hanya menyaksikan kekonyolan. Genre ini sangat melekat bagi orang yang humornya recehan, mungkin bisa mencapai kurang lebih 25%. Beda lagi, kalau untuk yang humornya dollar, mereka lebih sulit tertawa dan kadar genre dalam hidupnya mungkin hanya 8% saja.

Crime

Genre ini menceritakan tentang kehidupan kriminal. Siapa yang tidak tahu hal kriminal? Hal kriminal sudah biasa di hidup ini. Terkadang hidup kita terlibat dengan suatu hal yang kriminal entah hanya sebagai figuran, antagonis atau protagonisnya. Gak akan jauh-jauh dari kisah maling, rampok, jambret, dan sebagainya. 

Documentary

Genre ini menceritakan dokumenter tentang objek tertentu. Anggaplah di sini, kita adalah objek dari genre ini. Tentu saja, kita memiliki kenangan di masa lalu. Kenangan masa kecil ketika masih sekolah, ketika masih ingusan, ketika masih dalam kandungan, atau bahkan saat masih jadi kecebong. Ya pokoknya, kenangan apa pun itu, termasuk kenangan bersama mantan. Bucin terus! 
Walaupun kita tidak merekamnya dalam kamera tetapi memori otak kita akan merekamnya, walaupun tidak seluruhnya.

Drama

Genre ini penuh konflik. Entah konflik dalam keluarga, konfik pribadi, konflik percintaan. Bangak konflik yang terjadi di dalam kehidupan kita. Kita adalah protagonis dalam hidup ini, maka kita mulai memasuki genre ini ketika kita sedang bertengkar dengan kedua orang tua karena berbeda pendapat, merasa putus asa, terpuruk, sering menangis karena banyak hal dan tidak mampu menyelesaikan masalah sendirian. Ketika kita memasuki genre ini, hanya satu yang dapat dilakukan yaitu, menguatkan diri sendiri.

Family

Genre ini bercerita tentang kekeluargaan dan sudah melekat sebelum kita lahir. Tanpa genre ini, kita gak akan ada di dunia. Oleh karena itu, kita gak bisa lepas dari genre yang ini. Kita hidup dengan turun temurun, dari uyut, kakek, nenek, ibu, bapak, kakak, adik, anak, cucu, cicit, cucut, cecet, dan cocot. Oke ini ngarang. Genre ini melekat sekitar 40% di dalam kehidupan kita. 

Fantasi

Genre ini menceritakan tentang imajinasi seseorang. Walaupun hidup ini bukan sebuah fantasi, setidaknya kita pernah memasuki genre ini. Kapan? Ketika kita berkhayal tentang hidup yang bahagia, menemukan pangeran atau putri impian, hidup mewah, dan khayalan lainnya ketika kita masih jadi bocah ingusan. Anak laki-laki berkhayal jadi robot, Superman, Batman, Iron Man, sedangkan anak perempuan berkhayal berada di Dreamland, mengobrol dengan bonekanya, pesta minum teh. Faktanya itu hanyalah imajinasi dan di sini lah genre fantasi masuk ke dalam hidup ini.

History

Genre ini menceritakan tentang sebuah kejadian bersejarah. Genre ini gak terlalu melekat bagi kehidupan pribadi, tapi genre ini sangat berpengaruh dalam kehidupan masyarakat. Misalnya, sejarah perjuangan kemerdekaan tahun 1945, bagi kita pribadi mungkin gak berpengaruh dalam menjalani hidup ini, tapi itu berpengaruh untuk kehidupan masyarakat. Di mana kita harus menghormati perjuangan orang-orang sebelum kita, tanpa mereka kita tidak mungkin merdeka. 

Pada dasarnya, hidup kita yang sekarang ini juga akan menjadi sebuah sejarah bagi anak cucu kita dan orang-orang setelah kita. Kalau misalnya, sekarang sedang tren bahasa alay, seperti yalord, yawla, yxg kuy, itu nanti akan menjadi sebuah cerita bersejarah untuk generasi selanjutnya. Makanya, kalau mau membuat sejarah jangan yang aneh-aneh ya.

Horror

Genre ini bercerita tentang hal-hal yang ghaib yang membuat kita ketakutan. Kita hidup berdampingan dengan makhluk ghaib, jadi genre ini akan selalu berdampingan selama peradaban manusia masih ada. Sebagian orang pasti punya rasa takut akan hal-hal ghaib yang berbau setan-setanan bahkan pernah mengalami sapaan ghaib. Mungkin, ada yang diganggu saat sedang melakukan sesuatu, diajak bermain, bahkan ada yang mengaku indigo sampai berinteraksi dengan satu makhluk atau lebih, dan lain-lain. 

Genre horor terlibat untuk membumbui jalan hidup ini. Terbayang nggak kalau genre ini nggak ada? Pasti rasanya nggak asik. Biasanya, kalau nongkrong kan pasti ada obrolan asik tuh, ketimbang mengobrol tentang kejelekan orang lain, lebih baik mengobrol tentang hal ghaib yang bikin merinding. Biar bulu kuduk pada berdiri. 

Baca contoh kehidupan bergenre horor di sini

Musical

Genre ini sebenarnya genre yang alay kalau diterapkan dalam dunia nyata. Soalnya, setiap ada kejadian pasti bakal dengar lagu yang pas banget dengan apa yang kita alami. Biasanya sih, kalau sedang jatuh cinta dan patah hati. Kalau jatuh cinta, lagunya senang dan membuat kita menari-nari sambil tersenyum sendiri di kamar. Kalau patah hati, lagunya sedih dan menangis berhari-hari di kamar. 

Misteri

Genre ini penuh dengan misteri, teka-teki, dan penyelidikan. Genre ini bakal menjadi genre utama bagi orang yang berprofesi dalam bidang penyelidikan seperti polisi, detektif, dan lainnya. Namun, dalam kehidupan manusia biasa juga melibatkan genre misteri. Misalnya, ketika kehilangan suatu barang seperti dompet, isi kepala pasti isinya adalah potongan-potongan memori di mana kita menyimpan dompet itu. Kita akan menelusuri jejak-jejak yang tertinggal untuk menelusuri dompet itu. Jadi detektif dadakan begitu.

Romance

Genre ini menceritakan tentang kisah cinta. Entah itu kisah cinta yang romantis atau tragis. Mungkin untuk kalangan muda yang masih doyan cari monyet buat dicintai, kisah ini bisa jadi romantis kalau langgeng sampai tua tetapi bisa jadi tragis juga kalau putus di tengah jalan. Genre romance ini, berulang kali bolak-balik dalam kehidupan manusia seperti sebuah siklus. Jatuh cinta lalu mencintai lalu mempertahankan cinta lalu berpisah kemudian jatuh cinta lagi dan begitu seterusnya. Genre ini bakal dominan banget dijalani oleh dua insan yang sedang dimabuk asmara.

Baca contoh kehidupan bergenre romantis di sini

Sci-Fi

Sci-Fi ini singkatan dari Science Fiction. Genre yang menceritakan tentang teknologi dan sains. Buat orang yang nggak tertarik dengan dunia sains sih nggak bakal berpengaruh banyak dalam hidupnya. Biasanya, protagonis pada genre ini semacam ilmuwan yang bisa menemukan terobosan baru atau teknologi yang lebih maju. Untuk orang-orang yang bukan penemu, mungkin menjalani genre ini hanya sebagai seorang konsumen saja yang bisa menikmati hasil sebuah teknologi. 

Sport

Genre ini akan melekat sekali dalam kehidupan seorang atlet. Hidup ini bertemakan olahraga. Walaupun kita bukan atlet, tetapi genre ini juga ada dalam hidup kita. Pasti pernah olahraga, kan? Seperti angkat beban, berenang, main tenis, main bulutangkis, atau lari, pasti pernah dilakukan, kan? Atau kalau nggak pernah olahraga seperti itu, setidaknya lari dari kenyataan pernah kali ya. Lumayan, untuk olahraga hati. Genre ini terlibat sedikit banget sih, buat kamu yang nggak suka olahraga. Tapi, setidaknya genre ini pernah hadir dalam hidupmu.

Thriller

Apa yang keras dan tegang? Genre Thriller. Genre ini mengisahkan tentang hal yang penuh dengan kekerasan dan ketegangan atau dekat dengan sesuatu yang berdarah-darah. Kebanyakan genre ini mengisahkan tentang pembunuhan. Hal itu nggak asing bagi hidup ini, banyak berita tentang pembunuhan antar saudara, pembunuhan keluarga, pembunuhan antar teman. Protagonis dalam genre ini lebih dikenal dengan pembunuh. Terkadang, seorang psikopat juga bisa menjadi protagonis dalam genre ini, dia akan bahagia dan memerankannya dengan baik. 

Dengan adanya genre ini, berhati-hatilah, mereka bisa jadi ada di sekitar kita. Jangan salah, setiap orang punya sisi gelap. Sisi gelap itu akan bangkit ketika kesabaran sudah melampaui batas. Sisi gelap bisa membuat kita melakukan hal di luar dugaan. Maka dari itu, genre thriller ini, terlibat dalam hidup kita walaupun berada di tempat yang nggak kita ketahui.

War

Genre ini menceritakan tentang peperangan. Pada zaman sekarang ini, peperangan nggak melibatkan senjata lagi tapi melibatkan internet, media sosial, dan bacotan. Jenis perang pada zaman ini adalah perang dunia maya, di mana orang lebih hebat berkicau di media sosial dan membuat perang pendapat alias berdebat. Membuat sebuah persoalan yang menyinggung SARA, menyebabkan perpecahan hubungan antar saudara. Nggak usah jauh-jauh, kalau habis putus dengan pacar, pasti perang dingin, kan?

Ingatlah!
Protagonis dalam hidup ini adalah diri kita sendiri. Kita sendiri yang menentukan naskah dalam hidup ini, jangan biarkan orang lain mengubah naskah kita. Orang lain bisa saja terlibat dalam naskah yang kita buat, tetapi hanya mendapatkan peran sebagai antagonis atau figuran atau bahkan cameo.

Mungkin, itu lah genre hidup yang bisa aku tuliskan dalam tulisan ini. Sebenarnya masih banyak genre yang belum disebutkan tapi aku sudah pegal menulis. Jadi, aku akhir sampai di sini. 
Have a nice day


Michiko ♡

Picture source by Pinterest

6 Januari 2017

Mosquito and the Lizard

9:36 PM 0 Comments
Suatu hari ada seekor cicak. Cicak itu berjalan di atas dinding. Merayap. Terus merayap sampai ke atap.

Ngiunggg ngiunggg.
Seekor nyamuk betina datang menghampiri. Dengung nyamuk yang nyaring membuat cicak mengejarnya.

"Sial! Cicak itu mengincarku!" dengus sang nyamuk sambil terbang menghindari cicak itu. Sang nyamuk mempercepat gerakannya. Ia mengepakkan sayapnya lebih kuat sehingga cicak tak dapat menggapai nyamuk karena gerakan nyamuk terlalu gesit. 

Cicak itu tak kuat mengejar nyamuk yang terbang dengan gesit. Kemudian, ia memutuskan untuk melompat dari dinding. Cicak itu merebahkan tangannya dan terbang mengikuti nyamuk betina yang tadi hinggap di kaki seorang manusia. Dengan kekuatan aliran darah dingin yang bersumber di bawah kulitnya, cicak itu asik terbang melayang mengikuti nyamuk yang terbang ke arah jendela untuk mencari jalan keluar.

"What the f#$@!" Sang nyamuk terkejut ketika melihat cicak terbang di belakangnya. Wush! Nyamuk betina terbang semakin kencang karena merasa terancam setelah menyadari cicak sedang mengincarnya. 

Cicak yang tidak memiliki bakat untuk terbang, kehilangan kendali. Energinya habis. Ia terbang ke sana ke mari dengan arah tak menentu. Berpusing ke kanan, berpusing ke kiri tak beraturan. Tubuhnya perlahan berubah warna menjadi biru.

Syunggg! Nyamuk betina keluar dari ventilasi jendela dan berhasil melarikan diri dari sang cicak. Cicak kehilangan jejak dari si nyamuk betina. Tubuhnya semakin lama semakin membiru karena energinya habis digunakan untuk terbang. Plukkk. Cicak terjatuh tepat di atas dada manusia yang tadi dihinggapi nyamuk. Dengan kesadaran yang lemah, cicak tak tahu di mana posisinya, yang ia tahu hanya ada gunung besar dan tebing yang curam. Dengan sisa kekuatan yang dimilikinya, cicak itu merangkak penuh perjuangan melewati gunung dan lembah. Berulang kali ia terguncang karena manusia yang dihinggapinya berulang kali menggaruk dadanya.

Setelah berjuang melewati gunung dan lembah, cicak menghadapi jajaran tebing curam yang menjulang. Dengan usaha kerasnya, ia memanjat tebing curam. Meskipun berkali-kali terjatuh tetapi ia bangkit lagi. Dengan penuh perjuangan, ia sampai pada puncaknya, dagu manusia. Saat ia mencapai puncak, ternampaklah dua buah gua kecil di ujung sana. Namun, sebelum menuju ke gua kecil, terdapat sebuah kawah gelap dan dalam. Cicak itu berusaha melompati kawah gelap itu walau kadang beberapa kali terpeleset hingga hampir jatuh ke dalamnya. Setelah berhasil melaluinya, ia pun mencari perlindungan dari serangan makhluk liar lainnya. Cicak memasuki salah satu lubang pada dua buah gua kembar di hadapannya.

Selamat datang mimpi buruk. Cicak itu masuk ke dalam hidung manusia dengan penuh asa. Gelap. Lembab. Berlendir. Rasa lelahnya mampu dikalahkan oleh rasa penasaran. Cicak terus berjalan hingga menemukan lubang. Entah sebuah jalan keluar atau ia terjebak di gua semakin dalam. Setelah melaluinya, cicak terkesima melihat berbagai alat canggih. Layar besar, tuas, dan tombol berkelap-kelip di hadapannya. Tanpa pikir panjang, cicak menghampiri seperangkat alat canggih yang bisa dibilang seperti monitor utama penggerak tubuh manusia. Kebingungan melihat banyaknya tombol, ia menekan tombol hijau dekat tuas. Kemudian, pada layar monitor tampak langit-langit kamar dan lampu. Semakin penasaran, cicak menggerakan tuas yang berdiri tegak di hadapannya.

Srekkk. Berguncanglah tempat itu ketika ia menariknya dan layar monitor berubah tampilan menjadi sebuah lemari. Kemudian, cicak memutar tuas, dan tampilan layar monitor menyorot seluruh sudut ruangan. Akhirnya, cicak paham bahwa ruangan itu adalah ruangan kendali manusia.

Setelah memahaminya, ia mengotak-atik berkas dan memutar ulang kejadian yang dialami manusia. Cicak memutarnya secara acak di monitor kendali, kebetulan ia menemukan sebuah rekaman di mana sesuatu yang ia kenal hinggap di kaki manusia yang ia kendalikan. Tidak lain, nyamuk yang ia kejar. Dengan kemampuan scan barcode pada alat kendali manusia, cicak mampu mendeteksi keberadaan sang nyamuk melalui bau, suara, dan bentuk nyamuk secara akurat.

Data berhasil tersimpan.

Seluruh data tentang nyamuk sudah tersimpan, cicak memulai pencarian dengan mengendalikan tubuh manusia. Manusia itu bangkit dari tempat tidurnya dan berjalan keluar atas kehendak si cicak. Beberapa meter berjalan, manusia sudah berada di luar rumah dan posisinya berada di taman berputar-putar untuk mendeteksi keberadaan nyamuk. Lampu ruang kendali berkedip menjadi merah, tanda target telah ditemukan. Tangan manusia bergerak mengambil kaleng yang ada pada genangan air di taman.

Ngiunggg. Suara dengung nyamuk nyaring terdengar. Lampu kembali berkedip tanda memang nyamuk ini lah yang sesuai dengan scan data yang cicak cari. Dengan mudah, nyamuk itu dicapit dengan dua jari manusia. Cicak yang mampu melihat dari monitor, mendekatkan nyamuk yang tertangkap ke depan pandangan manusia. Nyamuk betina yang mulanya berusaha melepaskan diri, berhenti memberontak dan melihat tepat ke kedua bola mata manusia. Ternampak cicak sedang melihat ke arahnya dari dua bola mata hitam itu.

"Hey, cicak! Apa maumu?! Jangan makan aku! Aku punya banyak jentik, mereka tidak bisa hidup tanpa aku!"

Ilustrasi Cicak dan Nyamuk

Cicak terdiam tak berucap. Cicak hanya menyeringai dengan tatapan jahat.

"Katakan apa maumu?! Kamu jahat! Dasar, cicak jahat! Makan saja aku!" teriak nyamuk tersulut amarahnya.

Cicak yang tak tahan mendengarnya pun mendekatkan mulutnya pada mikrofon. Suara cicak menggema dari mulut manusia yang dikendalikannya, "Ckckckck." 

Nyamuk mengerti apa yang diucapkannya. Ia bergeming setelah menuduh si cicak dengan asal. "Oh, jadi sebenarnya kamu hanya ingin berteman denganku? Benarkah? Kalau begitu keluarlah kamu dari tubuh manusia itu."

"Ckckck!" Suara cicak menggema dari mulut manusia lagi.

"Baiklah, buka mulut manusia ini dan kita bertemu di sana. Lalu, kita tinggalkan manusia ini bersama."

Cicak mendorong tuas dan membuka mulut manusia itu, sedangkan nyamuk melepaskan diri dari capitan manusia dan terbang ke mulut manusia untuk menjemput cicak. Melihat nyamuk sudah terbang ke tempat mereka akan bertemu, cicak pun berlari dan mencari jalan menuju kerongkongan manusia. Ia memilih sebuah lubang yang besar dan ketika itu kerongkongan tertutup sehingga sang cicak harus melompati tenggorokan manusia.

Hup! Cicak melompat dan mendarat di lidah. Nyamuk sudah menunggunya tepat di depannya.

"Hai cicak, namaku Mosquito," sapa nyamuk sambil mengepakkan sayapnya.

Hap! Seketika lidah cicak menjulur dan melahap nyamuk. Nyam nyam nyam. Santapan lezat untuk cicak. Usai melahap nyamuk, cicak hendak pergi meninggalkan tubuh manusia. Namun, lidah manusia ini lembab dan licin sehingga cicak harus berhati-hati agar tidak terpeleset. Perlahan cicak berjalan. Namun kakinya tidak dapat menempel seperti pada dinding. Nahas, cicak pun tertelan dan masuk ke kerongkongan. Ia mencoba menyelamatkan diri, tetapi percuma tubuhnya habis termakan asam lambung dan mati.

Tamat.

Ewww. Jijik hahahaha.

Baca juga kisah-kisah petualangan lainnya klik di sini

Ditullis oleh:


Michiko