4 Maret 2019

Aku Masih Bodoh

10:35 PM 0 Comments
Hari ini aku dapat pelajaran baru. Aku menuliskannya untuk berbagi isi kepalaku dengan kamu. Agak sedih sih, sedikit kekhawatiran juga melekat dalam hati.

FYI, aku ini adalah mahasiswa tingkat tiga. Iya, sudah tua. Aku kuliah jurusan sastra Jepang di salah satu universitas. Ada satu mata kuliah bernama Bahasa Jepang Tingkat Lanjut atau Advance Japanese

Di kelas bahasa tingkat lanjut itu, aku benar-benar merasa seperti ditampar oleh perkataan dosenku sendiri.

Saat itu, beliau membawa sebuah buku yang semua mahasiswa miliki tetapi kami nggak pernah membacanya, bahkan menyentuhnya pun jarang. Buku itu adalah Buku Panduan Akademik Mahasiswa. Nggak ada mahasiswa yang membaca uraian standar kompetensi pembelajaran, sama sekali nggak ada satu pun. 

Kemudian, beliau pun membacakannya di depan kelas. Kurang lebih, begini isinya.

Mahasiswa tahun ketiga setidaknya dapat menguasai:

1. Kemampuan mendengarkan (bahasa asing)
Mahasiswa mampu memahami pengumuman lisan (stasiun, mall, bandara, dsb.); mampu memahami perbincangan dan alur pembicaraan; mampu memahami acara TV atau radio; mampu menguping obrolan orang lain.

2. Kemampuan berbicara (bahasa asing)
Mahasiswa mampu berpidato secara singkat dalam acara formal; mampu menjelaskan arah/cara pergi ke suatu tempat; mampu menceritakan pengalaman dan perasaan pada suatu hal yang dialami; mampu bercakap dalam bahasa asing dengan topik ringan sehari-hari.

3. Kemampuan membaca (bahasa asing)
Mahasiswa mampu memahami informasi dari brosur, dll.; mampu menggali informasi dari ensiklopedia; mampu memahami cerita karya sastra pendek; mampu membaca dan memahami isi pengumuman tertulis.

4. Kemampuan menulis (bahasa asing)
Mahasiswa mampu menulis memo; mampu melakukan pemesanan melalui internet; mampu menulis karangan cerita pengalaman dan kehidupannya sehari-hari; mampu menulis surat ucapan.

Kemudian beliau bertanya, "Apa kalian sudah punya kemampuan yang harus dimiliki tingkat tiga?"

Aku duduk terpaku sambil berpikir. Ucapan dosenku seolah menamparku. Kalau aku pikir kembali, sebenarnya aku belum banyak menguasai standar kompetensi itu. Bahkan, amat sangat jauh sekali dari kata baik. #pemborosankata

Aku Masih Bodoh

Kemampuanku untuk mendengarkan ucapan bahasa Jepang masih sangat kurang dari kata baik, bahkan mendengarkan acara seperti rekaman atau seminar pun aku harus mendengarkannya berulang dan tidak semudah itu menerjemahkannya ke dalam bahasa Indonesia.

Kemampuan berbicara juga masih jauh dari kata baik, kosa kata yang aku miliki sangat sedikit bahkan ketika beliau menanyakan 'alat cukur' dalam bahasa itu pun aku nggak tahu.

Kemampuan membaca, nggak perlu ditanya lagi, aku membaca karakter pun masih sering membuka kamus.

Kemampuan menulis, mustahil. Bahkan, ketika aku membuka suatu web yang penuh dengan kanji dan kawan-kawan membuatku pusing dan buru-buru menutupnya lagi.

Jadi, selama ini aku ke mana? 

Aku hanya memikirkan nilai, nilai, dan nilai. Dipikiranku hanya cumlaude, cumlaude, dan cumlaude. 

Aku nggak pernah berpikir tentang skill dan pengaplikasian pada kehidupan sehari-hari. Bahkan, kemampuan yang menjadi standar minimal pun nggak aku miliki. 

Aku merasa sombong dan puas dengan ilmu yang aku dapatkan, padahal itu hanya sebagian kecil bahkan hanya dasar. Aku terlalu cuek dengan ilmu yang harusnya aku cari dan gali lebih dalam. 

Sekarang, apa kenyataannya? Bahkan aku kesulitan mengaplikasikannya ke dalam kehidupan sehari-hari.

Aku harus lebih banyak belajar dan mulai menerapkan tips dari tulisan Cara Cerdas dalam Mengatur Waktu untuk Belajar

Ini merupakan bahan untuk evaluasi. Reminder untuk diriku sendiri agar aku bisa introspeksi. Aku akan berusaha lebih keras lagi. Ganbarimasu!

Jangan sombong dan tetaplah haus ilmu. Sebab, ada pepatah mengatakan:
Carilah ilmu dari buaian sampai ke liang lahat.

Ingat juga pepatah China "今天不努力工作,明天努力找工作", kamu bisa cari artinya di postingan Time Management. Semangat untuk kita semua!

Have a nice day,

Michiko♡

Photo by Aaron Burden on Unsplash

3 Maret 2019

Dia Adalah Guruku Bukan Dilanku

11:47 PM 0 Comments
Tadi siang, aku membuka blog lamaku (link blog lama) yang sudah lama banget terbengkalai. Seketika aku teringat pada seseorang yang pernah hadir di dalam garis hidupku. Sebab, pada era aku aktif di blog lamaku juga merupakan masa di mana aku pernah membuang seseorang dari kehidupanku juga.

He was my teacher

Beliau adalah seorang penulis berbakat. Seorang yang sering mendukung aku untuk mengembangkan potensi menulis yang aku miliki. Seorang yang (pernah) sangat mempedulikan muridnya. 

Beliau adalah seorang yang memotivasi aku untuk mulai menulis novel.  Sejujurnya, beliau ini adalah panutanku karena menurutku beliau adalah penulis yang hebat. Yeah, I remember this cleary

Perjuangan menulis novel tidak mudah, baca kisah perjuangan sang Pejuang Mimpi

Beliau orang yang rendah hati dan asik diajak berdiskusi. Akan tetapi, aku justru memperlakukannya dengan sangat kejam sebab kepeduliannya yang menurutku terlalu berlebihan sampai kuanggap terlalu kelewatan sampai mencampuri urusanku. Setelah aku pikir lagi, sebenarnya wajar sih kalau guru menasihati dan peduli kepada muridnya. Tetapi, mungkin saat itu aku masih labil dan keras kepala. Jadi, hal yang beliau lakukan terasa sangat menyulitkan aku.

Pada postingan kali ini, saya mau meminta maaf atas segala hal yang pernah saya lakukan terhadap beliau. Serta berterimakasih karena telah menasihati saya dan mengingatkan saya kalau saya berbuat kesalahan.

Sebenarnya, aku menulis ini dengan pertimbangan yang cukup lama. Sebab, aku nggak mau menuai kesalahpahaman yang dulu terulang lagi. 

Sejujurnya, kami sudah lost contact since five years ago, malah kayaknya sih lebih. Uhm... I'm not sure. Saat ini aku benar-benar nggak tahu kabarnya bahkan aku juga nggak tahu beliau masih mengajar di sana atau nggak sehingga aku pun nggak bisa meminta maaf secara langsung. 

Maka dari itu, aku menulis postingan ini untuk meminta maaf atas segala kesalahan yang pernah aku lakukan kepada beliau. Semoga beliau sudi membaca dan memaafkanku.

Ucapan Terima kasih dan Maaf untuk Guruku

Pesan untuk beliau:
Pak, saya sudah dewasa dan menyadari kesalahan yang saya lakukan dahulu kala. Jadi, saya mau meminta maaf atas apa yang pernah saya lakukan dan saya menyadari kesalahan saya. Terima kasih atas support-nya di kala itu. Semoga tidak ada kesalahpahaman yang terjadi lagi. Sebagai manusia, kita harus berbuat baik kepada sesama makhluk Tuhan. Cukup sekian, terima kasih telah membimbing saya, Pak. Semoga Bapak selalu bahagia dan menjalani hidup dengan baik.
Cukup segini aja postingan hari ini.

Have a nice day,


Michiko♡

Photo by rawpixel on Unsplash

2 Maret 2019

Google+ Pensiun

4:08 PM 1 Comments
Kemarin, aku post di blog tentang pengumuman tantangan 30 hari produktif. Belum ganti hari, ada satu hal yang terjadi dan menurutku ini bisa jadi konten blog. 

Apakah itu?

Jadi, kemarin setelah mempublikasikan postingan 30 Days Poductive Challenge, terkejut aku terheran-heran, biasanya setelah publikasi sebuah postingan selalu muncul pop up untuk share otomatis dari salah satu media sosial, spill namanya jangan? 

Oke, aku kasih inisialnya aja deh. Inisial depannya Google belakangnya plus. Ashiaaaap.

Platform Google Plus tutup usia

Ada pemberitahuan kalau platform ini bakal ditutup di bulan April 2019 beserta laman terkait. Jadi, media berupa photo atau video yang dipost di akun Google+ bakal terhapus pada bulan April 2019 dan pihak Google juga mengimbau agar para pengguna mengunduh semua jenis data yang disimpan di akun Google+ dan laman yang terkait dengan akun tersebut. Kalau blogger aku kurang paham bakal kena dampaknya atau gak. Semoga enggak ya. Jangan, please, aku baru mau mulai produktif, ah elah. 

Kenapa ya dihapus? Apa kurang hits dibandingkan platform media  sosial yang lain? 

Padahal, Google+ ini lumayan ada manfaatnya lho buat aku. Aku bisa buat cari circle pertemanan antar youtuber dan blogger, ya... semacam sekalian promosi blog kita ke circle orang lain. Sejak pertama kali membuat blog di Blogger, aku selalu lari ke Google plus untuk mencari circle karena biasanya pengunjung blog itu meninggalkan jejak komentar pakai akun Google+ supaya pemilik blog klik profil mereka dan bisa mengunjungi blog si pengunjung juga. Silaturahmi antar blog ceritanya. 

Baca juga, asal mula aku berada di dunia blog pada postingan Pejuang Mimpi

Selain itu, Google+ juga berguna buat aku mengarsipkan postingan blog atau youtube sendiri. Soalnya, kalau di platform media sosial yang lain pasti ketimbun sama postingan "trash" kita sendiri.

Berikut pengumuman dari Google+

Pengumuman penutupan platform Google+

Menurut pendapatmu, Google+ ini ada manfaatnya nggak sih? Atau justru nggak ada sama sekali? Bagi kamu, ada pengaruhnya nggak kalau Google+ dihapus? Kenapa alasannya?

Sampai sini dulu deh, nanti kalau ada pembahasan lain bakal aku post di sini. Oh iya, untuk kamu yang mau komentar, sebaiknya jangan menggunakan akun Google+ karena komentarmu di blog akan dihapus berdasarkan kebijakan Google+ yang sudah aku lampirkan di atas.

Have a nice day,


Michiko♡

Illustration by Nadhishafa

1 Maret 2019

30 Days Productive Challenge

11:29 AM 1 Comments
Happy New Year! 

Aku tahu ini telat pakai banget karena aku baru nge-post di blog setelah sekian lama.  

Tahun sudah berganti. 

Bukan lagi tahun genap, melainkan tahun ganjil. Tahun genap kemarin, dengan segenap hati aku mengisi blog ini. Tahun ganjil ini, ada sesuatu yang ganjil pada blog ini.

Hal yang ganjil itu adalah... belum ada postingan sama sekali yang aku publikasikan tahun ini. Iya, ini adalah postingan pertamaku pada tahun 2019.

30 Days Productive Challenge

Tahun berubah, aku pun harus berubah. Bukan masalah resolusi atau apa pun. Resolusi bagiku adalah pencapaian besar yang harus aku capai sebelum tahun berganti dan perlu proses yang cukup panjang untuk mencapainya. Perubahan yang aku perlukan saat ini adalah produktivitasku. Belakangan ini produktivitasku menurun. Jelas, sangat menurun kalau dilihat dari jumlah postingan yang dipublikasikan pada tahun ini.

Kayaknya sih produktivitasku menurun gara-gara aku pemuja setia si Setan Gepeng yang bucin akut. Siapa sih Setan Gepeng? Baca dulu: Setan Gepeng

Maka dari itu, aku akan menantang diriku sendiri dengan "30 Days Productive Challenge". Tujuan dari tantangan ini adalah:
1. Mengembangkan skill menulis.
2. Menumpahkan segala ide dan cerita ke dalam blog ini.
3. Membuat blog tetap hidup tentunya hehehe.

Panjang atau sedikit hal yang aku sampaikan nggak masalah, selama aku dapat membaginya untuk kalian semua (Semua? Hahaha... satu orang yang baca aja belum tentu wkwkwk) dan yang paling penting adalah aku bisa mengeksplorasi diri supaya nggak mager di kamar, kerjaannya cuma scrolling HP nggak jelas. 

Tantangan ini bisa memicu aku supaya lebih produktif, mencari pengalaman hidup walaupun sederhana dan menjadikannya sebagai konten blog tentunya hehehe. Hal ini juga sebagai sarana untuk belajar memahami arti kehidupan dan mengambil hikmah dari segala yang terjadi di dalam hidupku.

Cukup untuk pengumuman hari ini karena setelah ini aku harus pergi ke kampus.

Dengan ini saya nyatakan, "30 Days Productive Challenge" dimulai!

DUNG! DUNG! DUNG! (suara gong ceritanya)

Yuk baca tips melawan rasa malas: Cara Cerdas dalam Mengatur Waktu untuk Belajar

Sampai jumpa! Have a nice day.


Michiko♡

Photo by Ross Findon on Unsplash

30 November 2018

Review jujur: SAFI White Expert Purifying Cleanser 2 in 1

11:02 PM 0 Comments
Hari ini aku akan me-review satu produk dari SAFI. Safi ini merupakan produk yang sudah teruji secara klinis oleh SAFI Research Institute dan diproduksi dari bahan alami yang diproses secara halal. 

For your information, produk ini ada tiga varian; warna pink, warna biru, dan warna kuning. 
SAFI yang warna pink adalah seri produk yang ditujukan untuk kulit remaja. 
SAFI yang warna biru adalah seri produk untuk mencerahkan wajah. 
SAFI yang warna kuning adalah seri produk untuk anti-aging. 
Pada setiap varian ada beberapa jenis produk skincare seperti make-up remover, cleanser, day cream, night cream, essence, face scrub, dan lainnya. 

Pada kesempatan kali ini, aku akan membahas SAFI White Expert Purifying Cleanser 2 in  1. SAFI yang ini berasal dari seri warna biru yang kegunaannya untuk mencerahkan kulit wajah.

Review SAFI White Expert Purifying Cleanser 2 in 1
Sebelum membahas pengalaman menggunakan produk ini, kita kenalan dulu deh dengan produk ini.

Identitas Produk SAFI seri White Expert 

1. Fungsi

SAFI White Expert Purifying Cleanser 2 in 1 adalah pembersih wajah dual aksi yang berfungsi sebagai pembersih (cleanser) dan toner. 

2. Komposisi atau ingredients

Penjelasan ini didapat dari tulisan yang ada di botolnya untuk menjelaskan produk ini. Produk ini mengandung ekstrak Habbatus sauda dan Teknologi Oxywhite. 

Ingredients SAFI White Expert Purifying Cleanser 2 in 1
Water, Sodium Laureth Sulfate, Glycerin, Acrylates Copolymer, Cocamidopropyl Betaine, Lauryl Glucoside, Potassium Cocoyl Glycinate, Polysorbate 20, Cocamide Methyl Mea, Mannitol, Menthol, PEG-14M, Sodium Hydroxide, Benzotriazolyl Dodecyl P-Cresol, Tetrasodium EDTA, Microcrystalline Cellulose, Zinc Lactate, Hydroxypropyl Methylcellulose, Tocopheryl Acetate, Melaleuca Alternifolia (Tea Tree) Leaf Oil, Nigella Sativa (Habbatus Sauda) Seed Oil, Perfluorodecalin, 4-Butylresorcinol, Fragrance, Methylchloroisothiazolinone, Methylisothiazolinone, Sodium Benzoate, Potassium Sorbate, Ci 12490

3. Fungsi kandungannya

a. Habbatus sauda 

Habatus sauda mengandung antioksidan yang membantu melindungi dari paparan radikal bebas, memelihara kulit agar lebih segar dan cerah.

b. Oxygen + Biowhite

Oxywhite, bekerja membantu membebaskan oksigen tambahan ke dalam kulit, membuat kulit terasa segar, membantu penyerapan nutrisi, serta membantu mengurangi efek penggelapan kulit sehingga membuat kulit tampak lebih cerah merata.

c. Minyak bunga matahari

Minyak bunga matahari membantu melembabkan, melembutkan, dan sebagai antioksidan. 

4. Klaim produk

Ada beberapa keunggulan yang ditawarkan produk ini, yaitu:
a. Membersihkan debu dan sisa make-up secara saksama dengan scrub lembutnya.
b. Kandungan Habbatus sauda, minyak bunga matahari, dan vitamin E sebagai antioksidan untuk membantu melindungi kulit dari paparan radikal bebas.
c. Formulasi tanpa tambahan sabun membantu menjaga keseimbangan pH kulit.
d. Kandungan mentol memberikan sensasi menyegarkan pada wajah.

Informasi Tambahan 

1. Di mana belinya?

Aku waktu itu beli SAFI White Expert Purifying Cleanser 2 in 1 di drugstore Watson. Produk SAFI tersedia juga kok di tempat lain, waktu itu aku menemukan  ini di drugstore lain macam Guardian. Malah kalau nggak salah sekarang juga tersedia di Super Indo.

2. Berapa harganya?

Kurang lebih 60 ribuan, setiap tempat harganya mungkin beda tetapi gak terlalu jauh bedanya.

3. Berapa banyak isinya?

150 ml, normal seperti facial foam yang dijual di supermarket.

REVIEW JUJUR OLEH NADHISHAFA

DISCLAIMER! Setiap orang punya kulit yang berbeda, maka efek pemakaian dari suatu produk pun akan berbeda.

Mohon diperhatikan sehingga tidak ada kesalahpahaman. Review ini berdasarkan pengalaman yang aku alami sendiri. Apabila sesuatu terjadi pada aku belum tentu terjadi kepada kamu juga.

1. Berapa lama pakai produk ini?

Aku sudah pakai produk ini kurang lebih selama dua bulan. 

Cukup awet ya. Akan tetapi, aku selingi dengan produk pembersih muka yang lain. Aku sudah menghabiskan satu botol produk SAFI ini.

2. Bagaimana teksturnya?

Tekstur produk ini berbentuk gel dan agak kental. Menurutku, agak lengket sih kalau dipegang tanpa air.

Ada bintik-bintik biru seperti scrub tetapi nggak terasa seperti scrub karena lembut banget. Alih-alih kasar, butiran biru ini teksturnya kayak busa spons kecil gitu sih.

3. Bagaimana baunya?

Aroma dari produk ini kayak wangi bunga ditambah wangi mentol. 

4. Bagaimana pengalaman penggunaan produk ini?

Kalau produk ini digosok ke tangan, busanya nggak terlalu banyak. Berarti tandanya produk ini nggak terlalu mengandung banyak detergen ya.

Waktu diaplikasikan ke kulit wajah, baunya enak banget soalnya menyegarkan dan ada sensasi dingin di kulit, mungkin karena efek mentol ini ya. Butiran yang biru itu juga nggak terasa kasar di kulit, malah kayaknya melebur jadi busa waktu digosok di tangan.

Setelah dicuci nggak kerasa wajah jadi kayak ketarik sampai kaku gitu sih. Setelah cuci muka, rasanya lebih segar dan ada efek lebih cerah dan nggak kusam.

5. Apa bagian yang paling aku suka dari produk ini?

Aku paling suka dengan wanginya dan sensasi waktu diaplikasikan ke wajah. Gara-gara wanginya, aku tuh jadi senang buat cuci muka. Kalau baru bangun tidur rasanya langsung segar gitu dan bikin melek jadi nggak ngantuk lagi.

Selain itu, aku suka teksturnya. Wajahku ini tipe oily sensitive, kalau pakai produk yang kasar pasti bakal merah-merah dan muncul jerawat. Karena ini teksturnya gel, aku merasa aman aja sih buat pakai produk ini. Apalagi nggak ada efek ketarik sama sekali setelah menggunakannya.

Produk ini nggak menggunakan SLS untuk surfaktan, sebagai gantinya produk ini menggunakan SLES. Selengkapnya bisa Google sendiri ya atau tanya ke dokter kulit. Kemudian, sejauh ini aku melihat ingredients-nya, aku nggak menemukan alkohol jahat yang berpotensi bikin kulit wajah jadi kering.

6. Apa bagian yang aku nggak suka dari produk ini?

Produk ini kalau kena mata, sumpah bakalan terasa perih banget. BANGET! Apalagi ada sensasi dingin dari mentol juga kan, wah itu sih serius dicuci pakai air tuh pasti bakal langsung merah matanya. Terus, butuh waktu lebih lama untuk membilasnya karena busanya licin banget di wajah. Jadi, harus pakai air dan waktu ekstra untuk membersihkannya sampai benar-benar bersih.

Hal yang aku kurang suka lagi ada fragrance. Fragrance itu nggak terlalu direkomendasikan untuk kulit sensitif karena pewangi adalah salah satu pemicu terjadinya iritasi untuk kulit sensitif. Terus, aku agak kurang suka sih kalau botolnya kemasukan air, kayak ada reaksi pewangi dan air yang malah bikin bau botolnya tuh menyengat dan nggak enak lah kayak apek, asam, atau apa gitu pokoknya beda lah dan hidungku nggak suka sama aromanya.

Selain itu, ada hal yang aku nggak suka lagi. Sebenarnya, aku punya hubungan love-hate relationship sih sama produk ini. Soalnya setelah beberapa lama pakai produk ini, di sela cuping hidungku jadi kemerahan dan agak kering sampai apa sih itu istilahnya ngeletek atau kulitnya mengelupas. Jadi, aku selingi dengan pembersih muka yang lain. Kalau kulitku lagi rewel biasanya aku pakai pembersih muka yang lain. 

Cuman, ini kan efek di kulitku, belum tentu sama efeknya dengan wajah kamu.

7. Siapa yang aku rekomendasikan memakai produk ini?

Tipe Kulit kering
Kalau kulit kamu kering, aku sarankan untuk memakai toner dan moisturizer, kalau perlu tambah serum, yang ekstra melembabkan. Soalnya, takut efeknya malah lebih parah daripada kondisi kulit cuping hidungku (padahal kulitku tipenya berminyak). 

Memang sih, reaksinya belum tentu serupa kayak cuping hidungku tapi nggak ada salahnya mengantisipasi, kan?

Tipe Kulit Berminyak
Menurutku, produk ini dirangkai khusus untuk kulit yang berminyak. Soalnya, sejauh ini pakai produk ini, oke aja sih di kulit.

Tipe Kulit Sensitif
Untuk kamu yang kulitnya sensitif, aku nggak terlalu merekomendasikannya. Sebab, ada komposisi yang berpotensi membuat kulit sensitif jadi rewel yaitu fragrance. 

Tapi... kalau kamu mau coba, boleh kok! Saranku, hati-hati dengan penggunaanya ya. Kalau sekiranya efeknya nggak bagus, berhenti aja takutnya malah kasih efek yang lebih parah kalau diterusin.

Segitu saja review jujur SAFI White Expert Purifying Cleanser 2in1 dari aku, semoga membantu kalian yang sekiranya sedang mencari review produk ini.

Baca postingan tentang review atau ulasan lainnya di sini

Have a nice day,


Michiko♡

Referensi
Ingredients source on incidecoder
Photo on Tokopedia

22 November 2018

3 Miracle Words

3:30 PM 0 Comments
Tiga kata ajaib yang menjaga keharmonisan dunia: tolong, maaf, dan terima kasih.

Ada tiga buah kata ajaib yang perlu kita ketahui. Ketiga kata ajaib tersebut berguna untuk menjaga keharmonisan dan menjaga perasaan orang lain atas segala ketidaknyamanan yang terjadi di antara lingkungan sosial.

3 Miracle Words (3 Kata Ajaib)

Apa saja ketiga kata ajaib itu?

Tolong, maaf, dan terima kasih.

Ketiga kata tersebut memiliki makna yang sangat berharga bagi kehidupan. Sebab, kata tersebut mampu menyentuh hati seseorang dan menjaga perasaan seseorang. Tanpa ketiga kata tersebut, mungkin hidup ini tidaklah menjadi sedamai ini. 

Kita sebagai manusia yang merupakan makhluk sosial, bisa bertahan hidup di muka bumi ini dengan melakukan interaksi satu sama lain. Maka, kita harus mampu menyampaikan ketiga kata ini dengan penuh perasaan yang sesuai. Selain itu, ketiga kata tersebut juga mencerminkan bahwa kita adalah manusia yang beretika.

Berbicara tentang etika, baca juga dong: Aturan Tidak Tertulis yang Harus Diketahui 

Bagaimana menyampaikan ketiga kata ini dengan penuh perasaan agar tidak menyinggung perasaan orang lain?

1. Tolong

Kata "tolong" digunakan untuk meminta bantuan orang lain. Biasanya, kata ini digunakan ketika kita hendak meminta bantuan orang lain jika kita tidak mampu melakukannya sendiri. Misalnya, ketika kita sedang memiliki banyak kesulitan dan tidak bisa menyelesaikannya sendiri kita bisa meminta bantuan orang lain dengan mengucapkan tolong. 

Ketika kita merasa akan merepotkan orang lain saat meminta bantuan, setidaknya ucapkanlah kata tolong. Sebab, hal ini menandakan bahwa kita benar-benar membutuhkan bantuannya dan meminta pertolongan ke orang lain dengan sopan.

Dengan mengucapkan kata tolong saat meminta bantuan kepada orang lain, kita telah melakukan salah satu cara untuk menghargai perasaan orang lain yang kita mintai bantuan dan menghindarkan kita dari pikiran orang lain yang memandang kita sebagai orang yang tidak sopan dan tukang suruh.

2. Maaf

Kata "maaf" digunakan untuk meminta ampun atas kesalahan yang kita lakukan, baik perbuatan maupun ucapan yang sekiranya menyinggung perasaan orang lain. Akan tetapi, kita tidak boleh asal mengucapkannya tanpa menuangkan rasa penyesalan di dalamnya karena orang lain mungkin keberatan dengan hal itu dan justru tidak mau memaafkan kesalahan yang telah kita perbuat. Maka, ungkapkanlah kata maaf ini dengan penuh penyesalan atas kesalahan yang telah diperbuat dan berjanjilah dalam hati untuk tidak melakukannya lagi. 

Dengan mengucapkan kata "maaf" dan menyesali perbuatan yang telah kita lakukan, hal ini menunjukkan rasa peduli kita terhadap perasaan orang lain dan menjaga perasaan mereka. Selain itu, kita juga dapat melakukan introspeksi atas kesalahan yang telah kita lakukan.

3. Terima kasih

Kata ini digunakan untuk mengungkapkan rasa syukur setelah menerima sesuatu. Ungkapkanlah kata ini sambil tersenyum dan merasa bahagia, terutama ketika kita mendapat suatu barang atau bantuan dari orang lain untuk menghargai pemberian dan jasa mereka. Secara tidak langsung, kata ini juga membuat orang lain merasa senang karena merasa dihargai atas apa yang telah mereka lakukan atau berikan. 

Apa pun yang orang lain berikan, terimalah dan ucapkan terima kasih walaupun kita mungkin tidak terlalu menyukai hadiah yang telah ia berikan. Sebab, orang tersebut telah menggunakan waktunya untuk memikirkan kita dan memikirkan hadiah apa yang akan ia berikan kepada kita. Maka, ucapkanlah terima kasih sebagai bentuk penghargaan atas usaha yang telah dilakukannya. 

Begitu pula bantuan atau jasa yang kita terima, sekecil apa pun itu ucapkanlah terima kasih. Walaupun mungkin apa yang ia lakukan tidak sesuai dengan ekspektasi kita. Kita harus tetap berterimakasih untuk menghargai orang lain yang bersedia meluangkan waktunya untuk membantu kita.

Dengan mengucapkan kata "terima kasih", kita telah berupaya menghargai segala sesuatu yang orang lain lakukan untuk kita. Kata ini juga mengajarkan kita bagaimana caranya bersyukur atas segala sesuatu yang kita terima atau kita miliki.

Tertarik buat belajar ilmu kehidupan yang lain? Klik di sini untuk membaca artikel-artikel serupa!

Itulah tiga kata ajaib yang perlu kita ketahui dan harus diterapkan setiap kali kita meminta tolong, berbuat salah, dan menghargai pemberian orang lain. Semoga kita tidak pernah melupakan tiga kata ini dan selalu menerapkannya dalam kehidupan.

Have a nice day,


Michiko♡

Photo by Tim Marshall on Unsplash

8 November 2018

Cara Cerdas dalam Mengatur Waktu untuk Belajar

3:34 PM 1 Comments

Jika kamu tidak sanggup menahan lelahnya belajar, maka kamu harus sanggup menahan perihnya kebodohan. --Imam Syafi'i.

Pernah merasa kesulitan dalam belajar? Pernah merasa tugas menumpuk? Jajarkan aja biar gak menumpuk ahahaha. Nggak deng, bercanda.

Seringkali, kita selalu kekurangan waktu untuk belajar dan mengerjakan PR atau tugas. Apalagi, mata pelajaran yang meninggalkan jejak PR bertubi-tubi. Bagaimana caranya untuk mengatur waktu supaya bisa mengerjakan PR tanpa didesak waktu? Mudah. Hal terpenting yang kamu butuhkan adalah sticky note untuk di tempel di dekat meja belajarmu, manajemen waktu yang baik, dan niat. Bagaimana langkah-langkah untuk merealisasikannya? Simak tips yang sering aku terapkan berikut ini.

1. Tulis deadline tugas

Deadline merupakan hari terakhir di mana kamu harus mengumpulkan tugas. Kadang, siswa sering kalang kabut ketika mengetahui kalau tugas harus dikumpulkan besok. Cobalah tips ini, setiap guru memberikan PR:

a. Catat di sticky note

Kamu bisa catat nama mata pelajarannya. Kemudian, materi/halaman PR yang harus kamu kerjakan. Juga tulis deadline pengumpulannya. Setelah itu, kamu tempel sticky note itu di meja belajarmu supaya setiap kamu lewat atau bangun tidur, kamu bisa lihat tugas apa saja yang harus kamu kerjakan. Bisa juga kamu tempel di tempat yang sering kamu kunjungi atau benda yang sering kamu gunakan.

b. Urutkan berdasarkan tanggal deadline

Sticky note yang sudah kamu tulis, kamu urutkan berurutan dari tanggal deadline yang paling dekat sampai ke yang paling jauh. Kalau ada dua atau lebih tugas yang harus dikumpulkan pada hari yang sama, maka kamu harus membuat urutan pengerjaan tugas dari yang sekiranya paling banyak/butuh waktu berpikir lebih banyak terlebih dahulu. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi jika kamu terpaksa harus mengerjakan tugas pada H-1 sebelum deadline pengumpulannya supaya kamu nggak perlu mengerjakannya sampai begadang dan kekurangan tidur. 

2. Manajemen waktu

Kemampuan mengatur waktu merupakan hal yang paling penting yang perlu dimiliki seorang pelajar. Kamu harus memiliki waktu yang terjadwal dan nggak berantakan dalam melakukan aktivitas sehari-hari. 

a. Mengatur porsi waktu dalam melakukan kegiatan

Sebagian besar sekolah menerapkan sistem lima hari sekolah sampai sore dan dua hari libur. Hal ini justru bisa menguntungkan kamu dalam mengatur waktu untuk mengerjakan tugas. Apabila diumpamakan siswa sampai di rumah pukul lima sore, ada waktu untuk mandi, makan, dan istirahat sejenak sebelum memulai menggarap tugas. Usahakan, ketika istirahat sejenak jangan membuka handphone dan media sosial. Kenapa? Kalau kamu terlanjur keasikan bermain handphone dan media sosial, itu justru membuat kamu jadi malas untuk mengerjakan tugas dan berujung menundanya. Tunda sejenak keinginanmu untuk mengenggam handphone.

Kalau nggak bisa meninggalkan media sosial, coba batasi berapa lama kamu harus berhenti. Sebab, kalau nggak bisa berhenti, itu tandanya kamu sudah kecanduan. Berikan jadwal kapan harus memulai dan mengakhiri aktivitas yang kamu lakukan. 

Berdasarkan pengalaman pribadiku, aku memiliki waktu untuk belajar selama tiga jam dari pukul tujuh sampai sepuluh malam tanpa ada iklan seperti main handphone atau chatting dengan orang lain. Aku memegang handphone hanya untuk browsing, jika diperlukan. Untuk ukuran teknologi sekarang, smartphone punya fitur untuk mematikan notifikasi aplikasi tertentu, hal ini membuat kita tidak terusik dengan notifikasi yang berbunyi dan menjauhkan kita dari rasa ingin membuka handphone dan chat. Seandainya terlalu lelah karena ekskul dan ingin tidur cepat, aku biasanya mengajukan jam belajar dan mengurangi porsi jam belajarku (khusus ketika aku kelelahan saja) jadi belajar dari pukul setengah tujuh malam sampai sembilan malam lalu langsung tidur.

b. Jangan menunda pekerjaan dan manfaatkan waktu luang

Jangan menunda pekerjaan sebab itu akan merusak jadwal aktivitas seharian. Tugas yang didapatkan harus segera dikerjakan supaya mereka tidak beranak. Fun fact, tugas jika dibiarkan berlama-lama dan nggak digarap maka semakin lama akan semakin banyak sehingga membuat kita bingung mana yang harus dikerjakan terlebih dahulu. 

Seperti pada poin pertama, ketika kita memiliki waktu luang, lebih baik mengerjakan tugas selanjutnya ketimbang bersantai. Ketika semua tugas sudah selesai dan waktu belajar yang kamu luangkan masih tersisa, lebih baik waktumu untuk mengerjakan digunakan untuk belajar daripada santai-santai. Jangan hentikan rutinitasmu karena kalau kamu santai pada jam rutin untuk belajar maka kamu akan terbiasa merusak jadwal aktivitasmu. 


Lalu kapan ada waktu untuk bersantai? Kamu punya dua hari untuk berlibur. Kamu bisa memanfaatkan satu hari dari akhir pekanmu untuk belajar atau mengerjakan tugasmu seharian sambil diselingi sedikit bermain handphone dan lainnya. Misalnya, kamu memilih hari Sabtu untuk hari menggarap tugas, maka kamu punya satu hari penuh untuk bermain tanpa gangguan tugas yaitu pada hari Minggu. Jika kamu memilih hari Minggu sebagai hari menggarap tugas, maka hari Sabtu adalah hari bebasmu.  

Tips manajemen waktu selengkapnya bisa baca artikel Time Management

3. Niat

Niat merupakan kunci yang paling penting. Sebab, segala amal perbuatan itu tergantung niatnya. Bagaimana sih caranya supaya kita bisa niat dalam belajar dan mengerjakan tugas?

a. Ubah mindset 

Kita harus bisa mengubah mindset kalau belajar atau tugas itu merupakan suatu beban. Anggaplah tugas-tugas itu juga merupakan suatu pelajaran yang dapat kamu ambil dan buatlah itu menjadi suatu hal yang menyenangkan dengan caramu sendiri. Kalau kamu suka mengerjakan tugas sambil mendengarkan lagu, lakukanlah selama itu tidak mengganggumu. Kalau kamu suka sambil menonton TV, lakukanlah selama itu tidak mempengaruhi niatmu untuk menggarap tugas.

b. Hindari faktor yang membuatmu malas

Niat itu munculnya berlawanan dengan rasa malas. Kalau kamu mau punya niat untuk mengerjakan tugas, maka hal pertama yang harus kamu lakukan adalah melawan rasa malas. Bagaimana sih cara melawan rasa malas? Pertama, kamu lihat dulu, apa hal yang membuat kamu malas? 
Apakah kebanyakan main media sosial?
Apakah kebanyakan main game?
Apakah kebanyakan rebahan?
Apakah kebanyakan ngobrol dengan orang lain?

Setelah kamu tahu sumber kemalasanmu, yang harus kamu lakukan adalah menghindarinya terlebih dahulu saat kamu akan melaksanakan tugasmu. Kalau kamu merasa malas karena media sosial, maka matikan saja ponselmu. Kalau malas karena rebahan, kamu cari tempat yang nggak bisa mendukung kamu untuk rebahan. Kalau malas karena kebanyakan mengobrol, coba menyendiri sejenak saat akan mengerjakan tugas. Setelah itu, kumpulkan niatmu. Sebab, yang paling penting adalah niat yang kuat maka akan mempengaruhi hasil dari apapun yang kamu perbuat. Intinya, jangan malas.

Demikian beberapa tips untuk mempermudah dalam mengatur waktu dalam belajar. Semoga tips yang aku berikan ini bisa kamu terapkan dan bermanfaat untuk kamu.

Have a nice day,

Michiko♡

Picture source on Instagram by @GCFC_IPB

3 Oktober 2018

Aturan Tidak Tertulis yang Harus Diketahui

9:00 AM 0 Comments
Hargailah orang lain sebagaimana kau ingin dihargai oleh orang lain.
Berapa banyak upaya yang sudah kita lakukan untuk menghargai orang lain?
Berapa banyak aturan tertulis yang belum kita patuhi?
Berapa banyak aturan tidak tertulis yang belum kita ketahui?

Sebab, kita sebagai manusia hidup secara berdampingan dan saling membutuhkan. Dalam sebuah buku Rinringaku yang ditulis oleh seorang tokoh Jepang yang terkenal bernama Watsuji Tetsurou. Manusia dalam bahasa Jepang adalah ningen (人間). Ningen terdiri dari dua kanji Cina, Nin (人) dan Gen (間). Di dalam bahasa Mandarin, nin berarti dua orang yang saling memperbaiki dan gen berarti di antara. Beliau menyatakan bahwa ningen berarti "manusia yang saling membantu dan hidup di dunia".

Kita hidup di dunia ini tidak sendiri dan bukan hidup untuk diri sendiri saja, melainkan kita hidup untuk orang lain juga. Tetapi, bukan berarti kita harus menuruti keinginan orang lain, kita juga memiliki hak untuk menjadi diri sendiri. Kita boleh melakukan apa pun yang kita mau, asal tidak merugikan orang lain dan hal itu tidak berdampak buruk bagi kehidupan kita sendiri. Orang lain juga berhak melakukan apa pun selama tidak merugikan kita, apabila kita dirugikan maka kita punya hak untuk membela diri dan menentangnya. Selama tidak melanggar norma yang berlaku, manusia bebas melakukan apa saja. 

Kita hidup dalam sebuah aturan yang disepakati bersama-sama oleh seluruh masyarakat. Aturan itu harus kita patuhi dan tidak boleh dilanggar seenaknya. Ada dua jenis aturan; aturan tertulis dan aturan tidak tertulis. Aturan tertulis bertujuan untuk mengatur agar disiplin, sedangkan aturan tidak tertulis berupa etika dan upaya untuk menghargai orang lain. 


Pada kesempatan kali ini, aku akan membahas mengenai etika dalam kehidupan bermasyarakat dan menurutku ini perlu diterapkan oleh masyarakat Indonesia. Sebab, apabila melanggar aturan tidak tertulis ini akan membuat kita dicap sebagai orang yang tidak memiliki etika dan mungkin bisa menyulut emosi orang lain apabila benar-benar keterlaluan. 

Buang sampah pada tempatnya.
Buang sampah sembarangan tentu sudah jadi problematika utama untuk sebagian besar wilayah Indonesia. Bahkan, aku sampai pernah mendengar kalimat sindiran berupa:

"Cari tempat sampah? Buang saja di jalan, toh di Indonesia semua tempat adalah tempat sampah."

Akan tetapi, kalimat itu bukannya dicerna untuk introspeksi diri, melainkan ditelan mentah-mentah sehingga masyarakat jadi terbiasa buang sampah sembarangan. Entah nggak mau peduli dengan lingkungan atau memang kurang cerdas saja dalam memahami kalimat itu. 

Lalu apa yang seharusnya kita lakukan? Lakukanlah mulai dari hal yang kecil seperti:

Saat makan di restoran cepat saji dengan wadah sekali buang (contoh: mukidi), buanglah bekas wadah makanan dan minuman sendiri.
Buanglah sampah cemilan seusai menonton di bioskop.
Buanglah sampah pada tempatnya. Kalau gak ada tempat sampah, bawa dulu sampah tersebut atau masukkan ke kantong plastik/tas sampai menemukan tong sampah.

Netizen bertanya: "Tapi, ada petugas kebersihan yang akan melakukan semua pekerjaan itu, kalau kita melakukannya nanti mereka nganggur dong?"

Jawaban manusia: "Tidak. Pekerjaan mereka bukan hanya mengurus bekas makananmu saja, mereka masih harus membersihkan tempat lain juga dalam waktu yang singkat dengan tangan mereka yang berjumlah dua. Mereka manusia dan punya keterbatasan energi seperti kita. Coba posisikan dirimu di posisinya, apa kamu sanggup melakukannya? Kamu pasti akan berterimakasih jika ada orang yang membuang sampah bekas wadah makanannya sendiri ke tempat sampah. Kalau kita melakukannya, hal itu bisa meringankan pekerjaan orang lain. Bukankah kita juga senang jika ada yang membantu meringankan pekerjaan kita ketika sedang lelah?"

Budayakan antre
Kamu tahu yang namanya antre? Seringkali masih terabaikan oleh manusia-manusia yang ada di Indonesia. Sudah nggak perlu dihitung lagi banyaknya orang yang suka menyela antrean sebab sudah nggak terhitung jumlahnya dengan banyak variasi alasannya.

Saya buru-buru.
Saya sudah kebelet.
Saya takut ketinggalan/terjepit pintu.

Alasan di atas bukanlah alasan untuk menyela antrean ya, Mas, Mbak.

Kalau buru-buru, datanglah lebih awal untuk berdiri di antrean paling depan. Bukannya malah menyela antrean dan bilang buru-buru ada ini atau itu. Memangnya situ doang yang terburu-buru?

Kalau antre di kamar mandi mall atau kamar mandi berbentuk bilik, antre di depan pintu masuk kamar mandi, jangan di depan pintu bilik kamar mandi. Dahulukan orang yang datang lebih dulu, jangan gunakan kata "kebelet" sebagai alasan supaya bisa menyela antrean kamar mandi. Memangnya, orang yang antre ke kamar mandi mau ngapain lagi kalau bukan sama-sama kebelet?

Kalau sedang antri masuk lift atau kereta dan bis, dahulukanlah orang yang mau keluar. Bis dan kereta atau lift punya kapasitas/daya tampung maksimal, kalau dipaksakan segerombolan orang masuk sedangkan yang di dalam belum keluar, bisa berbahaya. Jangan takut ketinggalan atau terjepit pintu karena sopir atau orang yang ada di lift pun nggak bakal cepat-cepat tutup pintu sebelum penumpangnya masuk dengan aman.

Hargai waktu orang lain
Jam karet? Sudah biasa. Janjian jam delapan pagi, datang jam dua belas siang. Ini yang perlu diperbaiki dari orang Indonesia.

Menghargai waktu.

Seringkali, punya janji tapi tidak tepat waktu. Alasannya, tentu saja bermacam-macam. Ada yang alasannya bangun kesiangan, ada keperluan mendadak, macet, dan lain-lain. Ada yang sudah bilang OTW padahal artinya "Oke Tungguin Wae" atau "OTW mandi".

Tapi.. Pernah nggak kita berpikir, apakah orang yang menunggu kita sedang ada acara lain selain menunggu kita datang?
Pernah nggak kita berpikir, sudah berapa lama dia menunggu di sana?
Pernah nggak kita berpikir, dia mengabaikan hal yang mendesak demi menepati janjinya agar tepat waktu?

Justru sebaliknya, kita berpikir untuk diri sendiri, Bung.

"Bentar deh, aku telat aja biar gak perlu nunggu."
"Halah, telat beberapa menit gak apa-apa kali. Paling dia masih tungguin."
"Berangkatnya nanti aja deh, paling dia juga bakal telat."

Saudara dan saudari sekalian, hargailah waktu orang lain. Sebab, jika kita berada di posisi orang yang menunggu, kita akan kesal sendiri. Kalau mau buang-buang waktu, buanglah waktumu sendiri jangan membuang-buang waktu orang lain.

Cara lain menghargai waktu orang lain: 

 Jika tidak sedang terburu-buru, berdirilah di sisi kiri eskalator.

Pada tempat umum seperti stasiun, bandara, mall, atau pasar sekali pun, biasakanlah berdiri di sisi kiri eskalator. Sebab, bisa jadi ada orang yang sedang terburu-buru dan ada keperluan mendesak. Jika kita memblokir jalan eskalator di sisi kanan dan kiri, orang di belakang kita yang sedang tergesa-gesa tidak bisa menyela.

Netizen kompor: "Katanya, tadi disuruh mengantre? Kok sekarang malah menyuruh kasih jalan untuk disela?"

Jawaban manusia: "Beda situasi. Antrean itu memiliki tujuan dan keperluan yang seimbang pada setiap orang yang ada di antrean itu, misalnya; antrean kamar mandi, semua orang punya keperluan yang sama yaitu buang air di kamar mandi dan sama-sama kebelet. Sedangkan di eskalator, tidak semua punya tujuan dan keperluan yang sama: cepat sampai ke lantai atas/bawah. Bisa jadi, ada orang yang santai dan yang penting sampai tujuan, tetapi ada juga yang ingin segera sampai pada tujuan karena ada keperluan."

Ayo, coba terapkan hal sederhana seperti ini untuk memanusiakan manusia. Siapa tahu dengan hal yang sederhana ini bisa membuat negara kita lebih maju. Kalau hal kecil begini saja nggak bisa, oke fix! #2019GantiRakyat :)

Segini dulu aja deh, edukasi kemanusiaan ini. Selamat mencoba untuk menjadi manusia.

Have a nice day,

Michiko♡


Photo credit on Pinterest

18 Juli 2018

Pejuang Mimpi

8:07 AM 1 Comments
Cita-cita yang kau impikan bukanlah sekadar bunga tidur. Itulah tujuan terbesarmu. Perjuangkanlah cita-citamu hingga tiada lagi yang dapat kau pertaruhkan.

Kali ini, aku mau bercerita tentang perjalananku dari awal sampai aku bisa membuat blog seperti ini. Curhat sedikit lah ya. Sebab, ini sebenarnya blog pribadi yang beralih fungsi menjadi konten acak-acakan. Kategori yang ada di label terbawah itu hanya sebagai wadah siapa tahu aku sedang waras lalu mau berbagi tips kepada dunia (Soalnya biasanya nggak waras).

Pejuang Mimpi

Semua Berawal dari Hobi

Aku orang yang suka menulis, menulis cerita atau apa pun itu. Akan tetapi, jujur saja, aku bukan orang yang suka membaca. Pertama kali aku menulis adalah ketika aku duduk di bangku kelas 3 SD. Iya, kelas 3 SD, bukan SMP atau SMA. Dulu, aku menyisihkan satu buah buku tulis yang Bunda belikan untuk sekolah. Setiap kali aku ada waktu luang di sekolah, aku selalu menulis cerita di buku itu. 

Kamu tahu nggak sih buku KKPK (kecil-kecil punya karya)? Dulu aku punya cita-cita seperti mereka. Di dalam buku itu, ada satu halaman isinya sebuah gambar ilustrasi cerita. Sebenarnya, selain menulis aku juga suka menggambar. Jadi, aku persis membuat buku yang kayak gitu. Setelah bercerita, aku mengosongkan sebuah halaman kertas. Di satu halaman itu, aku gambar semua tokoh dan ilustrasi dalam cerita yang aku tulis. Biasanya, satu buku aku habiskan untuk menulis dan sudah jelas tulis tangan dong sampai pegal banget tangan aku kayak mau copot. Namun, sayang sekali, buku itu aku sudah lupa ke mana perginya. Apa dikasih ke tukang loak ya? 

Pada saat aku kelas 4 SD, aku mulai mendalami hobi menggambar tetapi aku sama sekali nggak melupakan hobi menulisku. Jadi, aku mengubah format buku cerita DIY punyaku. Formatnya jadi seperti ini.

Menulis cerita ala kelas 4 SD

Bentuknya dan ceritanya persis kayak begitu, gaes. Rusaaak, rusak!  HAHAHAHAHAHA. Bentar ngakak dulu.

Dulu, aku suka banget kasih nama karakternya Melinda, Nia, Safira, Sherina. Nama yang dari kelas 3 SD nggak pernah aku ganti, Chintya. Demi apa, entah kenapa dulu aku suka banget dengan nama Sintia sampai nggak rela kasih sifat jahat buat tokoh yang namanya ini. HAHAHAHA. 

Waktu kelas 4 SD, di rumahku pasang TV kabel jadi tontonanku channel Disney. Setiap malam jam 19.00 WIB selalu tayang Disney Movie dan semacamnya. Aku sering menulis ulang cerita itu dengan bahasaku sendiri, aku ingat waktu itu aku habis nonton film Cinderella 3 kalau nggak salah, yang ada adegan tongkat ibu peri diambil sama ibu tirinya Cinderella. Waktu jam pelajaran, aku malah menggarisi buku bukannya belajar, setelah menggarisinya aku langsung menggambar dan membuat cerita.

Pernah juga aku membuat cerita absurd setelah menonton sebuah sekuel cerita si Kerudung Merah, The Red Riding Hood bukan ya? Ending-nya si Kerudung Merah ini berantem dengan si Serigala karena si Kerudung Merah ini belajar karate. Absurd banget, sumpah.

Di kelas 5 SD, aku dibelikan buku komik Nakayoshi. Sebenarnya, itu buku komik dewasa dan nggak cocok buat anak-anak sebab isinya adegan ciuman, wah emang rusak sejak dini deh. Dari situ, aku jadi berubah pikiran dan mulai bosan menulis. Kemudian, aku memutuskan untuk membuat komik. Tentu, masih di buku tulis. Begini bentuknya.

Komik Karya Michiko saat kelas 5 SD
Serius, persis seperti itu komik yang aku buat dari mulai gambar sampai alur cerita. Ini aku buat versi tanpa garis ya, pegal bikin komik pakai paint dan touchpad laptop. Konten komiknya persis, emang generasi rusak aku tuh kebanyakan nonton drama dan sinetron. Kadang semua yang pernah aku tonton, aku gambar dan jadi sekuel komik itu. Intinya, di buku komik DIY ini aku menggambar satu karakter tapi wajahnya beda, cara mengenali tokohnya yaitu dari baju yang dipakainya. Kalau tokohnya banyak, aku buat rambut dan model rambutnya beda-beda dan nggak pernah ganti-ganti WKWKWK. Lalu, waktu dulu, aku gak bisa gambar rambut cowok, jadi kayak apaan anj1r mirip Woody Woodpecker gitu.
Ah sudahlah, malu kalau bahas ini lebih lanjut. 

Baca juga kisah hidup dalam berbagai genre: Genre Kehidupan

Dari Hobi Jadi Prestasi

Kemudian, kelas 7 SMP aku masih lanjut dengan komik buatanku sendiri. Semakin luas pergaulan, semakin kejam dunia ini. Ada teman satu kelasku, dia suka dengan Naruto dan gambarnya... Ya Tuhan keren banget gila. Aku minder dengan gambarannya, jadi aku buat komik dengan sembunyi-sembunyi. Soalnya, aku takut ketahuan orang lain, nanti diledekin dan diketawain kalau gambarku jelek. Habis itu, entah kenapa ada temanku yang merebut gambaran komik buatanku dan memberikannya ke guru. Kemudian, kelas pun jadi ribut karena adegan kejar-kejaran. Malu banget. Tapi, guru itu seolah mengapresiasi dan memuji kalau gambaranku bagus. Nggak tahu juga ya kalau cuma pura-pura supaya aku senang atau gimana. Nggak pernah dipuji, jadi pola pikirku begitu.

Satu hal yang membuat aku kaget, aku didaftarkan oleh sekolah untuk ikut lomba komik. Wah, kaget lah, jelas. Aku berpasangan dengan kakak kelas 9 SMP dan kami membuat cerita komik pendek tentang organ pencernaan. Hasilnya? Nggak disangka, juara kedua gaes. 

Kelas 8 aku sudah mulai bosan dengan komik tetapi ternyata aku kembali didaftarkan lomba komik lagi dan di tempat yang sama lagi. Kali itu, aku berpasangan dengan teman sekelasku yang suka Naruto dan jago gambar. Serius, ini perlombaan yang mengenaskan karena waktu perlombaan tabrakan dengan acara sekolah jadi tidak ada guru yang antar ke lokasi. Beruntung, ada dua guru yang mau mengantar kami ke lokasi sambil mengebut. Setelah perjuangan itu, kami membuat cerita pendek tentang teknologi masa depan, laptop yang bisa digulung. Entah inspirasi dari mana, mungkin kami pernah nonton video teknologi masa depan seperti itu. Hasilnya? Beruntung lagi, kami mendapat juara kedua lagi. Terharu, hiks. Cuma aku agak kesal aja sih, soalnya piagam penghargaannya salah nama.

Dari prestasi yang pernah aku capai, aku pun dikirim oleh sekolah untuk mewakili Kabupaten dalam pemilihan Duta Sanitasi Provinsi di Bandung pada tahun 2015. Nggak menang sih, cuma aku dapat pengalaman tidur di hotel mewah selama empat hari tiga malam dengan GRATIS. Makanannya enak semua, dapat uang saku 150 ribu rupiah pula. Dulu, 150 ribu untuk seukuran anak SMP adalah uang yang cukup besar buat jajan cireng sebakul. Selain itu, aku dapat ilmu juga mengenai pengolahan limbah dan sanitasi lingkungan.

Lihat perkembangan gambarku di Instagram atau di sini

Menekuni Hobi untuk Masa Depan yang Lebih Baik

Kelas 8 SMP, aku merengek ingin beli laptop. Setelah aku dibelikan laptop, aku beralih profesi. Tiba-tiba, aku jadi ingin membuat buku cerita horor buatan sendiri dan aku cetak sendiri. Hasilnya adalah Vila Kematian (link: Villa Kematian). Ceritanya cuma berupa draf dan beberapa kali sempat aku modifikasi ulang. Cerita original versi penulis pemula ada di blog-ku yang lama (link: http://orangjelek-kecebadai.blogspot.com/). Setelah itu, aku jadi aktif posting di blog tentang cerita horor. Beberapa lama berlangsung, aku selalu merinding setiap membuat cerita horor, aku pun jarang posting cerita lagi di blog itu dan lupa password gmail-ku.

Baca juga kisah-kisah horor lain yang membuat merinding di sini

Pohon Flamboyan Inspirasi Novel
Saat aku kelas 9 SMP, marak novel series karya Ilana Tan yang tetralogi musim: Summer in Seoul, Winter in Tokyo, Spring in London, Autumn in Paris. Aku pun bercita-cita untuk menjadi seperti dia. Sejak berpikiran begitu, aku pun mulai menulis sebuah novel ala-ala anak muda amatiran. 

Aku mendapat inspirasi dari sebuah gambar pohon flamboyan. Berkat gambar itu, aku mulai menulis kisah yang ada dalam imajinasiku dan aku membuat sebuah kisah yang bisa dibilang sad ending. Aku membuatnya dengan kilat, mungkin sekitar enam bulan sampai aku mengabaikan Try Out Ujian Nasional. Setelah selesai menggarapnya, dengan kepercayaan diri yang terlalu berlebihan aku mengirim buku itu ke Gramedia. Jelas, ditolak. Aku pun hiatus selama setahun.

Baca juga hambatanku dalam pengerjaan novel yang berbarengan dengan ujian: Examination Syndrome

Belajar dari Masa Lalu

Setelah lama kutinggalkan novel yang telah aku buat, di kelas 10 SMA aku kembali merombak hampir 70% dari cerita dan mencoba lagi mengirimkannya. Keberuntungan nggak berpihak kepadaku, tetap ditolak. Aku sadar novel yang aku buat itu masih banyak kurangnya, dialog yang nggak kuat, kurang riset, dan plot yang membosankan juga pengetahuan kosa kata yang sempit. Jujur, menulis novel memang kesukaanku tetapi hal itu terlalu menyita waktu. Mungkin, penolakan itu adalah buntut dari aku yang malas membaca. 

Selepas tragedi penolakan, aku vakum dari pembuatan novel dan beralih ke dunia blog. Dulu, nama blog-ku Kicauan Bidadari. HAHAHAHAHA. Iya, aku ganti soalnya alay. Mulanya, aku mau jadi penulis anonim tetapi itu sulit karena cita-citaku bukan menjadi seorang penulis anonim tetapi jadi penulis terkenal. Sebagai ajang branding diri sendiri juga kan, siapa tahu ada yang mau hire aku ini bisa jadi portofolio. Uhuk. Memang, sampai sekarang cita-cita untuk menjadi seorang penulis terkenal belum tercapai. Kadang--bahkan memang betul--kenyataan itu lebih pahit daripada mimpi. 

Begini lah aku sekarang, menjadi seorang penulis blog pribadi yang masih berjuang merintis karirnya. Semoga suatu saat aku bisa mencapai cita-citaku, ya. Semangat untuk kita semua dan sukses selalu!

Have a nice day, 


Michiko ♡

16 Juli 2018

Konspirasi Kemacetan

11:42 PM 2 Comments
Macet.

Pasti kalian nggak asing dengan kata yang satu ini. Ini sudah jadi problematika hampir di seluruh penjuru Indonesia, apalagi kota-kota besar seperti ibu kota. Kali ini, aku akan membahas tentang konspirasi kemacetan berdasarkan pemikiran aku sendiri. Sebelumnya aku mau memberitahu kalau pemikiran setiap orang berbeda-beda. Biasa, konspirasi ala-ala anak muda.

Sebenarnya, apa sih yang bisa buat jalanan selebar itu bisa tetap macet panjang kayak lagi main ular naga? Jalanannya kah? Kendaraannya kah? Aturan lalu lintasnya kah? atau pengendaranya?

Konspirasi Kemacetan

Kalau dilihat dari berbagai aspek, banyak sekali penyebabnya. Tapi pernah kepikiran nggak sih siapa biang kerok kemacetan jalan? Siapakah dalang di balik kemacetan ini?

Sudah pasti, masyarakat nggak ada yang tahan dengan kemacetan ini. Sudah membosankan, menjengkelkan, bikin emosi pula. Rasanya kalau terjebak macet jadi ingin terbang naik elang biar nggak dicegat lampu merah dan dikepung kemacetan. Tapi apa daya, kamu bukan Prabu Siliwangi si pengendali elang di channel ikan terbang. Hanya manusia yang tak sempurna dan kadang salah. 

Kalau dipikir-pikir lagi juga, banyak banget lho upaya pemerintah daerah buat mengatasi macet. Dari mulai penutupan jalan, membuat jalan satu arah bahkan sampai buat jalur memutar padahal cuma mau ke rumah tetangga yang dekat lima langkah dari rumah. Tetapi, macet itu bukannya musnah justru berpindah tempat. Heran nggak? Sama, aku juga jadi herman. Hmm. Konspirasi macam apa ini?

Apakah pemerintah membuat konspirasi supaya misteri ini tidak dapat terpecahkan? Atau pengendaranya yang membuat konspirasi supaya pemerintah kebingungan? Memang, sulit sekali.

Seandainya, kemacetan ini disebabkan oleh aturan lalu lintas. Di mana salahnya? Apakah aturannya kurang tegas? Bukankah sejak dahulu kala aturan lalu lintas itu mutlak kalau merah berhenti dan hijau jalan? Bukankah rambu lalu lintas sudah dicantumkan di buku pelajaran dan mainan kartu gambar? Bukankah rambu lalu lintas maknanya juga sama? Lalu apa yang salah dengan aturan lalu lintas? Hm, atau aturan lalu lintas memang sengaja dibuat untuk menyebabkan macet di jalan supaya orang-orang jengkel dan semakin sedikit orang yang menggunakan kendaraan bermotor? Boleh jadi.

Seandainya, kemacetan ini disebabkan oleh pemerintah daerah. Di mana salahnya? Bukankah pemerintah membuat jalanan lebar supaya kemacetan tidak semakin panjang? Bukankah pemerintah membuat jalur satu arah supaya meminimalisir kecelakaan dan kemacetan? Bukankah pemerintah membuat taman di tengah jalan sebagai penunjuk jalur? Hm, atau mungkin pemerintah sengaja memusatkan kemacetan pada satu titik saja agar tidak ada kemacetan di titik lain? Boleh jadi.

Seandainya, kemacetan ini disebabkan oleh kendaraannya. Di mana salahnya? Bukankah memang benar yang terjebak macet itu adalah kendaraan? Bukankah kendaraan bisa diatur untuk menghindari kemacetan? Kalau memang kendaraan, yang mana biang keroknya? Mobil atau motor? Atau mungkin becak dan delman? Tetapi, zaman dahulu orang-orang naik becak dan delman memangnya terdengar bunyi klakson tantantintin di mana-mana? Jadi, yang mana penyebab utamanya? Motor atau mobil?

Seandainya, kemacetan ini disebabkan oleh pengendara. Di mana salahnya? Bukankah pengendara sudah memahami rambu lalu lintas dan mematuhi segala aturannya? Bukankah pengendara sudah memiliki surat izin mengemudi sebelum terjun langsung mengemudi ke jalanan? Hm, atau mungkin sebagian besar pengemudi tidak memiliki kesadaran dan menggunakan jalanan seenaknya sendiri sehingga menyebabkan kemacetan? Boleh jadi.

Jadi, konspirasi yang mana sebenarnya yang menjadi biang kemacetan? 

Kalau menurutku, biang kerok kemacetan ada pada pengendara yang nggak patuh lalu lintas dan pejalan kaki yang sembarangan. Manusia yang mengendarai kendaraan bermotor itu ada banyak dan bermacam-macam isi kepalanya. Ada yang patuh, ada juga yang bandel. Nah, problem utamanya ada pada si pengendara yang nggak patuh terhadap lalu lintas yang telah diatur oleh pemerintah. 

Pengendara mana yang salah? Motor atau mobil? Berdasarkan analisaku, yang salah adalah dua-duanya. Sebab, pengendara yang nggak mematuhi aturan lalu lintas itu benar-benar biang kerok kemacetan. Contohnya, pengendara motor yang hobi menyalip atau menerobos rambu lalu lintas, ia akan membuat kendaraan di belakangnya atau kendaraan yang berpapasan dengannya menginjak rem mendadak. Semula berjalan dengan kecepatan konstan, kendaraan-kendaraan itu harus memperlambat lajunya karena takut menabrak si tukang salip ini. Akibatnya, kendaraan di belakangnya pun harus memperlambat lajunya juga. Kebayang nggak kalau hal ini berlangsung pada antrian kendaraan yang panjang, jelas itu akan menyebabkan sebuah kemacetan.

Contoh yang lainnya, jika pengendara mobil menggunakan mobil nggak sesuai anjuran pemakaian. Misalnya, dia hanya sendiri tapi menggunakan mobil untuk berkendara padahal idealnya mobil itu dibuat setidaknya untuk dua sampai enam orang. Jika semua mobil hanya diisi oleh satu orang, lalu ada sepuluh orang yang menggunakan mobil berbeda, maka antrean mobil akan panjang ke belakang. Sedangkan, jika mereka menggunakan motor atau kendaraan umum yang dapat menampung penumpang sampai delapan orang atau lebih dalam satu mobil, maka jalanan pun nggak akan sesak dan meminimalisir kemacetan.

Sedangkan pejalan kaki yang sembarangan juga sama menyebalkannya seperti pengendara motor yang hobi menyalip kendaraan lain. Hal ini membuat para pengendara motor dan mobil harus mengerem kendaraannya supaya nggak menabrak orang ini. Biasanya, alasannya menyeberang sembarangan karena nggak mau jalan ke zebra cross atau jalan sambil main gadget.

Baca juga dampak negatif gadget: Gadget Mania

Menurutku, kesimpulan dari konspirasi kemacetan ini adalah pengendara dan pejalan kaki yang nggak bijak dalam berkendara dan menaati rambu lalu lintas. Jadi, upaya untuk meminimalisir kemacetan adalah berkendaralah dengan bijak dan sesuai dengan aturan. Kalau menurutmu, konspirasi apa yang menyebabkan kemacetan di jalan?

Have a nice day,


Michiko ♡

Picture source on Pinterest